Beranda / Romansa / Kembang Desa / Keputusan Lasmini

Share

Keputusan Lasmini

Penulis: Yetti S
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-21 20:19:29

Telepon di meja kerja Lasmini berdering dan menampilkan nama Ario di layar telepon itu. Lasmini segera mengangkatnya, "Halo."

[Halo, sayang. Kita makan siang bareng nanti, ya.] Ario tersenyum sumringah di seberang sana.

"Sepertinya nggak bisa, Mas. Aku sudah janji makan siang dengan temanku." Lasmini berusaha menghindari Ario. Dia sudah bertekad akan menjaga jarak dengan pria itu sampai urusan rumah tangga Ario selesai. 

[Janji makan siang dengan Bayu?] tanya Ario tanpa basa-basi. Tiba-tiba hatinya dipenuhi perasaan cemburu. Terlintas di pikirannya kalau Lasmini tadi pagi melakukan janji dengan Bayu saat mereka bertemu di tempat parkir.

"Aku tidak janji makan siang dengan dia, Mas. Aku janji makan siang dengan sekretaris lain." Lasmini memberikan alasan yang masuk akal yang bisa membuat Ario mempercayainya, karena sebenarnya dia tidak ada janji makan siang dengan siapapun. Dia akan makan sendiri di ruangannya.

[Ya sudah kalau begitu. Pulangnya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembang Desa   Hari Ulang Tahun

    “Lho, kenapa harus saya, Pak? biasanya Pak Arif kalau melakukan pertemuan dengan investor selalu sama Pak Dody. Nah seharusnya sekarang Pak Ario juga begitu, pergi menemui investor bersama Pak Dody bukan dengan saya.” Lasmini mengerucutkan bibirnya., yang justru hal itu membuat Ario semakin gemas ingin melumat habis bibir merah nan indah itu.“Iya, tapi sekarang Dody sedang cuti. Kamu lihat sendiri tadi, dia nggak hadir di meeting dengan jajaran Direksi itu. Jadi tolong kamu temani aku di pertemuan dengan investor itu, ya.” Ario memandang Lasmini dengan tatapan penuh permohonan.Lasmini menghela napas panjang. Dia sekarang jadi tidak mempunyai pilihan lain selain menuruti keinginan Ario. “Baiklah kalau begitu, nanti saya akan pergi ke restoran Jepang itu lebih awal untuk mempersiapkan tempat yang Pak Ario butuhkan. Sekarang saya permisi dulu, Pak.” Lasmini kemudian berjalan ke arah pintu. Baru satu langkah Lasmini berjalan, tiba-tiba

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-22
  • Kembang Desa   Sweet And Hot

    Lasmini mengerutkan keningnya, dia bimbang untuk mengambil keputusannya. Dia ingin menjauhi Ario karena tidak mau dikaitkan dengan permasalahan rumah tangga pria itu. Tapi di sisi lain dia juga memikirkan Bima yang memerlukan sosok seorang ayah, yang hanya Ario yang dapat memberikannya. Di sisi lain, dia juga masih sangat mencintai pria itu sehingga tadi pagi dirinya merelakan tubuhnya di jamah kembali oleh Ario. Dia juga kesal dengan hatinya yang tidak bisa konsisten dengan keputusannya. Lasmini memandang cincin berlian yang melingkar di jari manisnya. Dia menjadi semakin bingung dengan posisinya saat ini. Ario baru saja melamarnya dan menyematkan cincin pengikat yang kini ada di jari manisnya. Lalu apakah dia harus menolak dengan alasan yang dia sendiri tahu kalau alasannya sangat mengada-ada? Lasmini menggelengkan kepalanya.“Mm...beri aku waktu untuk menjawabnya, Mas.” Lasmini kemudian melihat ke arah kue ulah tahunnya, dia lalu memotong kue itu dan diberikann

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-23
  • Kembang Desa   Kamu Milikku Dan Aku Milikmu

    “Kamu tega sama aku, Mas. Masak aku diperlakukan seperti ini terus,” sungut Lasmini sambil mengenakan kembali pakaiannya yang berserakan di lantai. “Maaf, tapi aku melakukan ini karena aku membutuhkan jawaban kamu segera. Aku ingin segera bersatu sama kamu, membentuk suatu keluarga.” Ario mendekati Lasmini setelah dia selesai mengenakan kembali pakaiannya. “Baik, aku akan jawab sekarang tapi dengan catatan kalau Mas Ario tidak menyentuh aku lagi. Aku tidak mau ada Ario junior lainnya. Cukup Bima saja. Kalau hal itu terjadi, apa kata ibuku?” Lasmini berkacak pinggang di hadapan Ario dengan tatapan tajam ke arah pria itu. Hal itu tentu saja membuat Ario mengulum senyumannya. “Itu tergantung jawaban kamu. Kalau jawaban kamu, Iya, maka aku tidak akan menyentuh kamu sampai kita menikah. Tapi kalau jawaban kamu, tidak, aku akan terus berusaha menyentuh kamu sampai kamu menyerah dan bilang, iya.” Ario tersenyum penuh arti ke arah Lasmini. “Itu sama saja peme

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-24
  • Kembang Desa   Kecemburuan Rosalia

    Ario yang sudah mengenal suara itu, dengan tenang membalikkan tubuhnya ke arah sumber suara. Berbeda dengan Lasmini yang tampak gugup saat dia membalikkan tubuhnya. Lasmini tampak sangat terkejut saat melihat Rosalia ada di depan matanya saat ini. Dia melihat wajah Rosalia yang menatapnya dengan tajam seolah ingin menelannya hidup-hidup.“Kenapa memangnya? kami habis melakukan pertemuan dengan investor dan Lasmini ikut serta dalam pertemuan itu, karena Dody sedang cuti. Tidak salah kalau aku mengajak dia untuk ikut dalam pertemuan itu, bukan? lagipula Lasmini sekretaris aku yang sudah terbiasa mendampingi aku meeting, karena dia akan membuat notulennya nanti.” Ario menatap tajam ke arah Rosalia yang menurutnya bukan sebagai istrinya lagi, “Lagipula kenapa kamu kesal? aku sudah mentalak kamu jauh sebelum aku menggantikan ayahku memimpin perusahaan, dan bertemu dengan Lasmini.”“Ok, Mas Ario memang sudah mentalak aku. Tapi itu secara lisan d

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-25
  • Kembang Desa   Menjaga Jarak

    Ario menghentikan laju mobilnya mendadak. Dia menoleh ke arah Lasmini yang tetap menatap ke depan. Wajah cantik Lasmini kini terlihat tidak ramah, berbeda dari biasanya.Ario kemudian mengambil cincin yang diletakkan oleh Lasmini di dalam laci mobilnya. Dia lalu meraih tangan Lasmini untuk menyematkan kembali cincin itu di jemari lentik wanita pujaan hatinya. Namun Lasmini segera menepis tangan Ario. Dia lalu menyembunyikan tangannya di samping kursi yang dia tempati. Ario tertawa geli melihat ulah Lasmini yang mencoba menghindarinya.“Ayolah, sayang. Jangan begitu, kamu sudah menerima lamaran aku tadi, bukan? dan malam ini aku akan berbicara pada ibumu tentang rencana kita.” Ario lalu mengelus pipi halus Lasmini dan mengecup pipi itu dengan lembut.Lasmini mencoba mengelak, tapi percuma karena Ario sudah mendaratkan bibirnya di pipi mulus Lasmini.“Mas, stop! aku sudah bilang jangan sentuh aku sebelum urusan rumah tangga Mas Ario selesa

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-26
  • Kembang Desa   Selalu Ada Cinta

    Lasmini tersenyum geli melihat ekspresi Ario. Dia jadi teringat saat dirinya minta dicium oleh Bima, saat mereka sedang berdua di kamar.Lasmini menutup pintu mobil yang sempat dia buka sebelumnya. Dia kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Ario. Dia hanya diam saat bibirnya dan bibir Ario hanya berjarak kira-kira satu inci. Ario tertawa pelan kala Lasmini mematung di tempatnya.“Kamu tahu Lasmini, apa yang membuat aku jatuh cinta sama kamu?” tanya Ario disela tawanya.Lasmini menggelengkan kepalanya. “Tidak, waktu itu setelah Mas bilang cinta sama aku, Mas langsung menyerangku di kebun teh dan jadi itu si Bima,” ucap Lasmini mengerucutkan bibirnya.Ario semakin gemas dengan wanita cantik yang ada di depannya ini. Bibirnya yang mengerucut itu menjadi daya tarik tersendiri bagi dirinya. Tanpa aba-aba, Ario langsung menyambar bibir merah alami yang sepertinya sedang menggoda dirinya. Bibir itu seperti sedang memanggil dirinya dan mem

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-27
  • Kembang Desa   Lampu Hijau Dari Sulastri

    “Bu, aku bukan membela Mas Ario. Dia bukan tidak mau bertanggung jawab, tapi saat itu keadaan yang tidak memungkinkan. Dia dijodohkan oleh wanita pilihan orangtuanya. Dia mencari aku setelah itu, tapi karena kita sudah pindah jadinya tidak ketemu. Dia tanya sama orang desa yang lain, tidak ada yang tahu kemana kita pindah saat itu. Aku pikir Mas Ario tidak bohong. Kita pindah memang mendadak dan tidak ada yang tahu, bukan? karena aku hamil, jadi ibu diam-diam mengajak aku pindah ke desa Paman. Kalau Mas Ario bohong, dia tidak mungkin bilang kalau saat ke desa ternyata kita tidak ada. Dia tanya ke tetangga juga saat itu dan menurut tetangga, kita sudah pindah dan mereka memang tidak tahu alamat kita di desa Paman. Jadi aku percaya sama ucapan Mas Ario, karena yang dia jelaskan padaku benar adanya.” Lasmini menghela napas setelah dia menjelaskan pada ibunya panjang lebar.Sulastri terdiam setelah mendengarkan penjelasan anaknya. Dalam hati dia diam-diam mulai memper

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-27
  • Kembang Desa   Panggilan Baru Untuk Lasmini

    Ario tersenyum senang setelah membaca tulisan di kertas yang diletakkan Lasmini di meja kerjanya. Dia menatap Lasmini yang kini wajahnya merona.“Akhirnya ibu kamu mengijinkan aku juga. Terima kasih sudah membantu aku menjelaskan pada ibu kamu. Tapi aku akan memberikan penjelasan lagi saat aku mengunjungi Bima. Dan aku tetap akan meminta maaf kepada ibumu.” Ario kemudian melipat kertas itu dan ditaruh di laci meja kerjanya.“Kok disimpan kertasnya, Mas?” tanya Lasmini sambil memicingkan matanya.“Buat kenang-kenangan kalau ibu mertuaku sudah memberikan lampu hijau buatku.” Ario tertawa kecil dan menatap Lasmini yang kini merotasi matanya malas.“Saya kembali ke meja saya ya, Pak. Masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan,” ucap Lasmini.“Silahkan,” sahut Ario menganggukkan kepalanya. “Mini, tunggu!” seru Ario tiba-tiba.“Ada apa, Pak?” tanya Lasmini m

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-28

Bab terbaru

  • Kembang Desa   Momen Bahagia

    Setelah acara makan malam, para tamu undangan memberikan selamat kepada pasangan suami istri yang tengah berbahagia itu. “Selamat atas hari jadi pernikahannya Pak Ario, Bu Lasmini,” ucap salah seorang pria yang datang bersama istrinya . “Terima kasih atas kedatangannya di acara kami ini, Pak, Bu,” sahut Ario pada pasangan suami istri yang merupakan rekan bisnisnya. Setelah para tamu undangan mengucapkan selamat padanya dan juga istrinya secara bergantian, kini giliran Ario dan Lasmini mengucapkan sepatah dua kata di acara tersebut. “Terima kasih untuk para tamu undangan yang telah bersedia hadir di acara kami. Hari ini, satu tahun yang lalu saya telah membuat keputusan paling penting dalam hidup saya. Saya telah berjanji dengan wanita yang ada di sebelah saya ini, untuk selalu berjalan bersama di hari-hari yang terbentang di depan. Dan wanita yang ada di sebelah saya ini juga telah memberikan saya kebahagiaan. Membuat hidup saya menjadi berwarna dan dia juga telah memberikan saya d

  • Kembang Desa   Wedding Anniversary

    Lima bulan kemudian.Lasmini bingung saat bangun tidur, dia tidak mendapati Ario ada di sampingnya. Biasanya suaminya itu masih tertidur pulas di jam seperti ini. Lasmini melihat waktu menunjukkan pukul lima pagi. Dia bangkit dari tidurnya dan melangkah ke arah kamar bayi yang ada di sebelah kamarnya. Dia tersenyum saat melihat Anisa masih tertidur pulas. Lasmini lalu berjalan ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan menunaikan sholat subuh.Selesai menunaikan sholat subuh, Lasmini berjalan keluar kamar. Dia berencana untuk mencari keberadaan suaminya pagi ini.“Apa Mas Ario sedang olahraga? mungkin dia sedang lari pagi di luar rumah. Aku buatkan dia kopi saja kalau begitu. Jadi saat dia pulang, Mas Ario bisa langsung minum kopinya,” gumam Lasmini bermonolog.Lasmini melangkahkan kakinya menuju ke arah dapur. Di sana dia melihat asisten rumah tangganya tengah sibuk menyiapkan sarapan.

  • Kembang Desa   Kejutan Untuk Lasmini

    Tiga bulan kemudian.Lasmini melihat penunjuk waktu di dinding dengan perasaan kesal yang menyelimuti dirinya. Sudah jam sembilan malam tetapi Ario dan Bima belum tampak juga batang hidungnya di rumah. Saat ini Bima seharusnya sudah bersiap untuk tidur, tetapi Ario yang membawa anak sulungnya itu pergi dari tadi sore belum kembali ke rumah.Lasmini menyesal menuruti perintah Ario agar tetap berada di rumah menjaga Anisa. Ario meminta Lasmini untuk tidak ikut serta dengan mereka, karena Anisa yang rewel sepanjang sore hari tadi. Waktu terus berjalan dan Lasmini sudah bolak-balik melihat ke luar rumah tapi tidak ada tanda-tanda mereka akan datang.Dia mencoba menelepon suaminya itu untuk mengetahui keberadaan mereka saat ini. Namun, Ario sama sekali tidak mengangkat teleponnya, bahkan pesan yang dia kirim hanya dibaca saja.‘Kenapa aku telepon tidak dia angkat, ya? kemana sih mereka sampai sekarang belum pulang? awas saja nanti kalau sudah sampai di r

  • Kembang Desa   Family Time

    “Mimpi kalau aku tidak disayang lagi sama Bunda dan Ayah. Aku duduk sendiri. Ayah sama Bunda mencium Dedek Nisa.” Bima kemudian menangis kala dia mengingat mimpinya itu.Lasmini tersenyum mendengar ucapan anak sulungnya itu. Dia lalu memeluk tubuh bocah itu seraya berkata, “Itu hanya mimpi, sayang. Jangan diambil hati. Bunda sama Ayah tetap sayang sama Bima, kok, walaupun sudah ada Dedek Nisa.” Lasmini lalu mencium pipi gembil Bima dengan penuh kasih sayang.Namun, tiba-tiba saja Bima menarik wajahnya dari wajah ibunya seraya berkata, “Beneran kalau Bunda tetep sayang sama aku?” tanya Bima dengan suara perlahan menatap Lasmini lekat.Lasmini kembali tertawa dan mencolek hidung mancung anaknya. “Benar dong sayang. Masak Bunda bohong.”Lasmini lalu mencium pipi anaknya gemas. Bima rupanya merasa lega dengan jawaban ibunya. Dia terkekeh kala ibunya terus mencium wajahnya. Hingga suara tangisan Anisa menghentika

  • Kembang Desa   Akhir Dari Penantian

    “Sayang, sudah siap belum?” tanya Ario sambil mengetuk pintu kamar mandi. Istrinya tadi pamit padanya hendak ke kamar mandi sebentar sebelum mereka mulai ‘olahraga malam’ yang sudah ditunggu oleh Ario selama dua bulan.“Sebentar, Mas. Tunggu saja di tempat tidur, nanti juga aku keluar!” jawab Lasmini dari dalam kamar mandi. Ario kemudian kembali melangkah ke arah tempat tidur. Dia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur sambil menatap langit-langit kamar.Tak lama kemudian pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan sosok Lasmini yang memakai lingerie merah. Dia berjalan perlahan mendekati suaminya yang sudah siap di atas tempat tidur. Lasmini tersenyum menggoda ke arah suaminya yang kini menatap ke arahnya dengan tatapan takjub dan tanpa berkedip sedikitpun.“Jadi ini yang membuat kamu lama di kamar mandi, hm. Dan ini lingerie merah kapan belinya?” tanya Ario mulai menggoda

  • Kembang Desa   Menggoda Iman

    “Mini, ganti baju kamu!” ujar Ario saat akan mengantar istrinya ke rumah sakit, dengan tujuan ke dokter anak karena bayinya akan melakukan imunisasi tahap awal.“Kenapa memangnya, Mas. Sepertinya baju yang aku kenakan ini sopan.” Lasmini memindai lagi pakaian yang dia kenakan hari ini. Dan dia tidak menemukan ada yang salah pada pakaiannya itu.“Itu pakaiannya menggoda iman, sayang. Aku saja tergoda apalagi orang lain. Dan aku tidak mau kalau dokter anak itu menjadi sainganku,” sungut Ario yang mulai dengan mode sebagai suami posesif.Lasmini merotasi matanya dengan malas. Dia melepas pakaiannya di depan suaminya, yang seketika membuat Ario menelan saliva, saat melihat tubuh istrinya yang semakin menggoda setelah melahirkan anaknya. Lasmini kemudian mengenakan pakaian lainnya dan memperlihatkan penampilannya kini di depan Ario untuk meminta pendapat suaminya itu.“Ba

  • Kembang Desa   Nuni VS Aisyah

    Keesokan Harinya, Nuni datang ke kamar rawat inap Lasmini dengan senyum sumringah terbit dari bibirnya. Dia langsung membuka pintu ruang rawat inap itu. Senyumnya semakin merekah kala melihat cucunya saat ini tengah tertidur di box bayi.“Cucuku cantik sekali. Sayang sedang tidur, padahal Ibu mau menggendong dia,” ucap Nuni kala dia sudah memasuki ruang rawat inap itu dan menatap cucunya di pinggir box bayi.“Iya, Bu. Nisa baru saja selesai menyusu. Dan seperti biasanya kalau habis menyusu dia pasti tertidur.” Lasmini berkata sambil tersenyum menatap wajah ibu mertuanya.Di saat bersamaan, pintu kamar rawat Lasmini terbuka. Menampilkan sosok Aisyah dan Wahyu di ambang pintu.“Kamu sudah sampai dulu rupanya Nun. Arief mana? kamu datang sendiri kemari?” tanya Aisyah yang melangkah ke arah Lasmini. Dia lalu mengecup pipi anaknya lembut.“Mas Arief sedang main golf. Katanya, nanti langsung kemari setelah acara

  • Kembang Desa   Nama Bayi

    “Sabar, Bu. Ini sedang kami diskusikan. Nanti kalau sudah dapat pasti akan kami beritahu,” ucap Ario.“Jangan lama-lama memberi namanya! masak nanti kalau ada yang menjenguk tidak bisa memanggil namanya. Coba sekarang kamu arahkan kamera ke wajah cucu Ibu. Ibu sepertinya Ke rumah sakitnya besok pagi. Makanya sekarang Ibu mau melihat dulu cucunya,” cetus Nuni.Ario lalu mengarahkan telepon genggamnya ke arah bayi mungil nan cantik. Nuni memekik takjub kala melihat cucu keduanya itu sudah terlihat cantik saat ini.“Cantik sekali cucu Eyang. Jadi tidak sabar untuk segera ke sana. Ario, Mini, Bagaimana kalau Ibu yang memberi nama untuk cucu Ibu yang cantik ini?” tanya Nuni.“Boleh, Bu,” sahut Ario dan Lasmini bersamaan.Nuni terdiam sesaat. Dia tersenyum sumringah sebelum akhirnya berkata, “Bagaimana kalau Anisa Muliawati? kalian

  • Kembang Desa   Welcome Baby Girl

    Dua bulan kemudian....Lasmini tersenyum melihat kamar bayi yang warnanya sangat ‘girly’ dan indah dilihat. Lasmini berjalan mengelilingi kamar bayi yang didominasi warna pink. Lasmini semenjak tahu bayinya berjenis kelamin perempuan, langsung berbelanja perlengkapan bayi untuk bayi perempuan. Di saat dia tengah berkeliling kamar bayi, tiba-tiba saja Lasmini meringis sambil memegang perutnya. Dia lalu duduk di tepi tempat tidur. Dia sudah mulai terbiasa dengan kontraksi dini yang kadang timbul secara tiba-tiba dan menghilang setelah beberapa menit. Namun kali ini yang dia rasakan sama sekali beda dengan yang biasanya. Kali ini rasanya lebih sakit dan terasa terus-menerus sakitnya.“Mini! kamu kenapa?” tanya Ario saat dia memasuki kamar bayi.“Perut-ku mulas, Mas. Aku merasa ada sesuatu yang mendorong ke bawah,” ucap Lasmini melirih.“Hah! jangan-jangan ka

DMCA.com Protection Status