Share

Part 43. Pindah Ruangan

Aku dibawa oleh para perawat ke ruang operasi. Tidak ada yang mendampingi. Sergio sibuk mencari putrinya. Larissa juga entah kemana karena tengah menenangkan bayinya yang menangis sejak tadi. Sementara Clayton bersama Johannes tidak ingin beranjak dari ruang VVIP yang tadi aku tempati.

Aku sendirian di ruang operasi. Menunggu persiapan kuret. Cukup lama hingga dokter dan para pendampingnya datang membawa peralatan.

Harusnya ada salah satu keluarga yang menemani di sini. Namun, mau bagaimana lagi? Aku tidak memiliki siapa pun.

Aku menarik napas berat. Merasa ngeri ketika membayangkan perut akan dibedah. Belum disentuh pisau pun aku sudah merasa ngilu duluan.

“Dok, setelah keluar dari sini nanti, tolong pindahkan saya ke ruang biasa saja. Di bangsal yang dihuni oleh banyak pasien. Jangan beritahu siapa pun. Pindahkan tanpa Sergio tahu.” Aku berucap penuh harap.

Sang dokter mengangguk mengiyakan.

Lelaki itu bertanya banyak hal. Cairan anastesi mulai disuntikkan. Perlahan aku mulai m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status