Share

Part 42. Anak-anak Adalah Korban

Dokter datang setelah dipanggil oleh Sergio. Perutku diperiksa. Dan dia menyatakan bahwa sudah tidak ada tanda-tanda kehamilan. Aku benar-benar keguguran.

“Coba diperiksa, ada yang keluar apa tidak?” Dokter itu meminta agar aku ke kamar mandi untuk mengecek.

“Ada, Dok. Saya merasakannya.” Aku menjawab sebelum Sergio datang mendekat membantuku bangkit untuk duduk dan berjalan menuju kamar mandi.

Kurasakan celana dalam juga telah basah karena darah. Mungkin juga tembus hingga menodai seprei. Ternyata obatnya benar-benar memberikan efek yang kuat. Mungkin karena terbantu dengan nanas muda itu juga.

“Lebih baik dikuret untuk membersihkan sisa kotoran. Itu yang membuat perutnya sakit. Obat penggugur itu masih bereaksi.” Dokter kembali menyarankan meskipun bakal janin telah keluar.

Aku mengangguk dengan cepat. Setuju. Sebab, rasa sakitnya sudah tidak tertahan. Jika rahim dibersihkan mungkin akan pulih lebih cepat.

Sergio diminta untuk mengurus administrasi agar operasi kuret dilakukan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status