Share

Part 41. Bicara dari Hati ke Hati

Aku menunggu saat-saat Sergio pulang, agar bisa keluar dan meminta untuk pindah kamar. Namun, ia tidak kunjung beranjak dari ruangan ini. Bahkan tidak ingin meninggalkan barang semenit pun. Ia tetap berada di sini.

Tidak terlalu banyak perbincangan di antara kami. Seolah diam adalah solusi yang terbaik agar tidak terjadi lagi perdebatan dan pertengkaran antara aku dan dia.

Sergio duduk di atas kursi samping ranjang. Ia melipat tangan di dada, terus menatap sejak tadi. Seakan tidak ingin aku terlepas dari pandangan.

Terdengar ketukan di pintu kamar. Jantungku semakin memompa darah dengan begitu cepat. Degup jantung saling beradu dengan debar di dada.

Aku takut.

Ketika istri Sergio tetap bersikap baik, itu lebih menakutkan daripada ia marah dan memaki. Aku tidak tahu apa maksud di balik sikap mengalah itu. Tidak ada yang tahu isi hati yang sebenarnya selain ia dan Tuhan-nya.

Clayton dan istri Sergio masuk bersama anak-anak. Entah bagaimana cara mereka masuk, sebab di rumah sakit i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status