Share

Part 45. Jangan Pergi

Clayton benar-benar menepati janjinya. Ia datang di saat aku tengah mengurus administrasi.

Dokter masih menyarankan agar dirawat sehari lagi demi memastikan bahwa uterus sudah membaik. Namun, aku tetap nekat ingin pulang. Membuat surat pernyataan bahwa rumah sakit telah lepas tangan. Jadi, jika terjadi sesuatu nanti, mereka tidak bisa dituntut. Sebab, pasien yang memaksa ingin pulang.

Aku sudah menandatangani. Tagihan biaya rumah sakit tengah dihitung. Clayton berjalan mendekat, ia berdiri tepat di sampingku. Lelaki itu merogoh saku, mengambil dompet dan mengeluarkan sebuah kartu.

“Simpan saja uangmu. Aku punya uang untuk mengurus semuanya.” Aku menolak bantuan darinya.

Ia tidak ingin mendengar, tetap menyodorkan kartu itu.

“Anggap saja ini permintaan maaf dariku. Kau di sini karena aku.” Ia menjawab dengan tegas. Mengambil alih untuk mengurus semua administrasi dan memintaku agar menunggu di kursi.

Aku menurut. Berbalik dan mencari kursi untuk duduk.

Kurogoh tas untuk mencari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status