Share

Part 51. Peran Clayton

Mobil melambat ketika kami tiba di halaman rumah. Rumah tampak ramai dengan bendera putih yang berkibar di dekat pagar kayu. Aku lekas turun setelah mobil berhenti, membiarkan Clayton untuk menangani urusan bayar-membayar.

Kaki terasa berat untuk melangkah. Tangis kembali pecah saat aku menerobos kerumunan khalayak.

Aku terjatuh tepat di sisi kanan Bapak. Tubuh pucatnya terbujur kaku di tengah orang-orang yang tengah membacakan ayat.

“Bapak!” Aku berteriak histeris, memeluk tubuhnya dengan hati teriris. Beberapa tetangga datang mendekat, mencoba untuk menenangkan agar aku melepas Bapak.

“Bapak!” Aku memberontak, melakukan perlawanan dan terus berteriak. Mengguncang tubuh kaku itu dengan hati yang kian terasa pilu.

“Ikhlaskan, Din.” Kudengar suara seorang wanita berucap tepat di telinga. Aku dibawa ke dalam dekapannya.

Aku pasrah, melepas Bapak dan menangis pada sosok yang memelukku.

Sungguh, ini terlalu berat untukku. Kehilangan Bapak di saat aku masih belum bisa membuat ia ba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status