Share

Bab 9: Sword Aura

Keesokan harinya setelah pertempuran besar melawan gerombolan orc, Darrel Van Bertrand berdiri di atas bukit kecil di dekat desa yang telah mereka pertahankan. Angin pagi menyapu wajahnya, membawa aroma asap yang samar dan tanah yang basah oleh embun. Langit cerah, seolah-olah alam semesta sendiri tengah memberikan penghormatan atas kemenangan yang diraih pasukannya. Namun, meski kemenangan telah diraih, Darrel merasakan ada sesuatu yang lebih besar sedang terjadi di dalam dirinya—sesuatu yang tidak sepenuhnya bisa ia pahami.

Di tangannya, Darrel menggenggam pedang yang digunakan dalam pertempuran. Kilauan baja pedang itu terpantul dari sinar matahari pagi, namun ada sesuatu yang berbeda. Pedangnya seakan-akan berdenyut dengan kekuatan yang baru, mengeluarkan aura samar berwarna biru yang bergetar di sekelilingnya. Ini adalah sesuatu yang belum pernah dia rasakan sebelumnya, dan Darrel tahu, ini bukan hal biasa.

Virgo Bastarian, yang berdiri di sampingnya, memandang fenomena itu dengan tatapan heran. Seorang Sword Master seperti Virgo bukanlah orang yang mudah terkejut, tetapi apa yang dilihatnya sekarang di tangan Darrel jelas melampaui apa yang dia harapkan dari seorang pemula seperti Darrel.

“Tuan Darrel,” kata Virgo perlahan, suaranya serius. "Anda... Anda sudah mencapai tingkat yang baru.”

Darrel menoleh, tidak sepenuhnya mengerti. “Apa maksudmu, Virgo?”

“Lihat pedangmu,” kata Virgo, mengangguk ke arah pedang di tangan Darrel. “Aura itu… Anda baru saja menampakkan Sword Aura untuk pertama kalinya. Itu adalah tanda bahwa Anda telah mencapai tingkat Sword Beginner.”

Darrel menatap pedangnya dengan lebih seksama, dan kali ini dia merasakan energi yang mengalir dari tubuhnya melalui pedang itu. Sebuah sensasi yang aneh, namun begitu kuat, seperti kekuatan yang bersemayam di dalam dirinya akhirnya menemukan jalan keluar. Aura biru yang berkilauan di sekeliling bilah pedangnya memancar semakin jelas. Itu bukan hanya efek dari pertempuran semalam, tetapi perubahan yang nyata dalam dirinya.

“Sword Aura?” Darrel mengulang, bingung sekaligus takjub. “Aku tidak tahu apa ini…”

Virgo tertawa kecil, namun suaranya mengandung kekaguman yang tulus. “Tidak banyak orang yang bisa mengaktifkan Sword Aura, Darrel. Hanya mereka yang benar-benar memahami esensi pertempuran dan tubuh mereka sendiri yang bisa mencapainya. Itu adalah langkah pertama menuju menjadi Sword Master.”

Mendengar kata-kata itu, Darrel merasa jantungnya berdebar lebih cepat. Sword Master—gelar yang hanya diberikan kepada sedikit orang yang benar-benar telah menguasai seni berpedang hingga mencapai puncak kemampuan mereka. Virgo sendiri adalah seorang Sword Master, dan kini Darrel baru saja mengambil langkah pertama ke jalan yang sama.

Virgo melanjutkan penjelasannya dengan tenang, matanya masih tertuju pada aura yang memancar dari pedang Darrel. “Sword Aura adalah wujud fisik dari niat dan tekadmu dalam bertarung. Itu mencerminkan kekuatan internalmu—sebuah kekuatan yang datang dari hatimu, bukan hanya dari otot-ototmu. Dalam pertempuran melawan orc, kau telah menemukan sesuatu di dalam dirimu yang membangkitkan kekuatan ini. Mungkin karena keberanianmu sendiri. Tapi yang jelas, kau telah melangkah ke jalan para swordsman sejati.”

Darrel mendengarkan dengan seksama, masih mencoba mencerna semua yang dikatakan Virgo. Ini adalah sesuatu yang besar, dan dia tahu itu. Sword Aura bukan hanya tanda kekuatan, tetapi juga simbol dari pertumbuhan dirinya sebagai seorang petarung dan seorang pemimpin.

“Keluarga Van Bertrand,” lanjut Virgo, “memiliki sejarah panjang dalam seni berpedang. Setiap Duke yang memimpin wilayah ini, setiap pewaris, telah menjadi seorang swordsman yang dihormati. Sword Aura bukan hanya kekuatan pribadi, tapi juga simbol keluarga kita. Itu adalah tanda bahwa kau tidak hanya mewarisi darah Van Bertrand, tapi juga kehormatan dan kekuatan yang datang bersama nama itu.”

Mendengar hal itu, Darrel merasakan kebanggaan mengalir di dalam dirinya. Keluarganya, para Duke Van Bertrand, telah lama dikenal sebagai pemimpin yang kuat di medan perang, bukan hanya karena politik dan strategi, tapi karena kemampuan tempur mereka yang legendaris. Dan kini, dia telah mengambil langkah pertama menuju warisan itu—bukan hanya sebagai seorang bangsawan, tapi juga sebagai seorang swordsman sejati.

Virgo kemudian mendekat, menatap Darrel dengan penuh kekaguman. “Jujur saja, Darrel, aku tidak mengira kau akan mencapai tahap ini secepat ini. Banyak orang butuh bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun untuk mencapai level Sword Beginner. Tapi kau... Anda baru saja melewati pertempuran pertama yang sesungguhnya, dan sudah berhasil membangkitkan aura ini. Anda sungguh luar biasa tuan.”

Darrel menundukkan kepalanya sedikit, merasa tersanjung, namun juga sedikit tidak yakin. “Aku tidak merasa luar biasa. Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan.”

Virgo tersenyum tipis. “Dan itulah yang membuatmu luar biasa. Anda tidak hanya bertarung dengan kekuatan fisik, tapi juga dengan tekad dan tujuan. Itulah yang membedakan seorang swordsman biasa dari seorang master sejati.”

Mereka berdua terdiam sejenak, membiarkan kata-kata Virgo menggantung di udara. Darrel masih memandangi pedangnya, merasakan energi yang mengalir melalui bilahnya. Meskipun dia belum sepenuhnya mengerti apa yang baru saja dia capai, dia tahu bahwa ini adalah titik balik dalam hidupnya.

“Anda harus belajar mengendalikan Sword Aura ini, Tuan Darrel,” kata Virgo akhirnya. “Itu adalah kekuatan yang luar biasa, tapi juga bisa menjadi berbahaya jika tidak dikendalikan. Anda harus melatihnya, memahami batas-batasnya, dan memperkuatnya. Aku bisa membantumu dengan itu, jika anda mau.”

Darrel mengangguk, berterima kasih. “Aku akan sangat menghargai bantuanmu, Virgo.”

Virgo menepuk bahu Darrel dengan tangan kuatnya. “Aku sudah melihat potensi besar dalam dirimu sejak pertama kali kita bertemu. Dan sekarang, potensi itu mulai terwujud. Jangan sia-siakan ini, Tuan Darrel. Anda akan menjadi sesuatu yang lebih besar dari yang pernah di bayangkan.”

Darrel menatap ke arah cakrawala di kejauhan, di mana matahari pagi mulai terbit lebih tinggi. Di dalam dirinya, dia merasakan sebuah tujuan baru terbentuk—sebuah tujuan untuk menjadi lebih kuat, untuk melindungi keluarganya, dan untuk memahami sepenuhnya kekuatan Drakonis yang diwariskan padanya. Jalan di depannya masih panjang dan penuh tantangan, tapi untuk pertama kalinya, Darrel merasa yakin bahwa dia bisa menghadapinya.

Dia adalah keturunan Van Bertrand, dan sekarang, dia juga seorang swordsman yang telah memulai langkah pertamanya menuju kejayaan.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status