Share

Bab 10: Bangkitnya Kesadaran Drakonis

Malam mulai menyelimuti langit ketika Darrel Van Bertrand duduk sendirian di dalam tenda komandonya.

Pertempuran melawan gerombolan orc telah berlalu, namun pikirannya masih dipenuhi dengan kekuatan baru yang dia rasakan.

Sword Aura yang ia bangkitkan selama pertempuran adalah tanda dari sesuatu yang lebih besar dan lebih dalam, sesuatu yang tampaknya mengikatnya pada takdir yang tak terelakkan.

Di tengah keheningan malam, Darrel memejamkan mata, mencoba memahami lebih lanjut kekuatan yang mengalir dalam dirinya.

Saat dia menarik napas dalam-dalam, tiba-tiba rasa dingin yang aneh melingkupi tubuhnya. Udara di sekitar tenda terasa berubah, dan Darrel membuka matanya dengan waspada.

Dalam sekejap, cahaya biru kehijauan mulai berpendar dari tubuhnya, membentuk lingkaran yang semakin lama semakin intens.

Darrel tersentak, mencoba mengendalikan kekuatan itu, namun aliran energi itu tidak bisa dihentikan. Al hasil membawa kesadaranya ke dalam ruang lingkup kegelapan.

"Kau akhirnya siap, Darrel Van Bertrand..."

Suara itu datang dari dalam dirinya, dalam nada yang dalam dan kuno, penuh kekuatan dan otoritas.

Darrel mengangkat kepalanya, berusaha mencari asal suara itu, namun yang dia lihat hanyalah siluet samar berwarna biru kehijauan yang melayang di depannya.

Sosok itu mulai mengambil bentuk yang lebih jelas—sosok seekor naga raksasa dengan sisik berkilauan, mata kuning terang yang menembus setiap inci jiwa Darrel.

"Aku adalah Drakonis, warisan yang telah kau bawa sejak kelahiranmu."

Darrel menatap sosok naga tersebut dengan mulut terbuka, jantungnya berdetak keras. Dia tahu tentang Drakonis dari buku kuno yang dia baca dan Elara, tetapi tidak pernah membayangkan bahwa naga itu akan muncul secara fisik, meskipun dalam bentuk arwah.

“Apa... Apa ini?” Darrel berbisik, merasa tubuhnya semakin lemah di hadapan kekuatan yang begitu dahsyat.

"Ini adalah kebangkitan kesadaranku dalam dirimu," jawab Drakonis. "Ketika kau membangkitkan Sword Aura dalam pertempuran melawan orc, kau juga memicu kebangkitan kekuatanku yang tertidur dalam darahmu. Kekuatan yang kau miliki lebih dari sekadar kemampuan manusia biasa. Kau adalah pewaris darah Drakonis, Darrel. Warisan yang harus kau jaga dan kembangkan."

Darrel mengerutkan kening, mencoba memahami apa yang terjadi. Dia tahu ada sesuatu yang berbeda tentang dirinya sejak Elara membangkitkan ingatan tentang Drakonis, tapi ini... ini melampaui apa yang dia bayangkan.

“Apa maksudmu dengan warisan Drakonis?” Darrel bertanya, nadanya bingung.

Drakonis mendekat, tubuhnya yang besar dan menakutkan terasa nyata meskipun dalam bentuk arwah. "Kekuatanku, darahku, semuanya mengalir dalam dirimu. Aku telah menjadi bagian dari garis keturunanmu sejak generasi leluhurmu yang pertama. Darah Van Bertrand bercampur dengan darah naga, dan itulah yang membuatmu berbeda dari yang lain. Kau tidak hanya seorang swordsman atau bangsawan biasa. Kau adalah penjaga kekuatan kuno yang bisa mengguncang dunia ini."

Darrel terdiam, perasaan terkejut dan gentar merayap di dalam dirinya. Kekuatan yang diwariskan kepadanya ini begitu luar biasa, tapi juga sangat berbahaya. Jika dunia mengetahui bahwa dia adalah pewaris kekuatan naga yang begitu dahsyat, hal itu bisa membawa bencana, baik bagi dirinya maupun keluarganya.

Drakonis melanjutkan, suaranya penuh dengan kebijaksanaan dan peringatan. "Namun, ingatlah, Darrel. Warisan ini harus kau jaga sebagai rahasia. Dunia ini tidak siap untuk menerima kembalinya kekuatan naga. Mereka akan takut, mereka akan berusaha menghancurkanmu jika mereka tahu apa yang sebenarnya kau miliki. Hanya sedikit orang yang bisa kau percayai. Bahkan keluargamu sendiri mungkin tidak akan memahami apa yang ada dalam dirimu."

Kata-kata itu menghantam Darrel seperti pukulan keras. Keluarganya, Duke Davin Van Bertrand, saudara-saudaranya, bahkan orang-orang yang ia sayangi—tidak ada jaminan bahwa mereka akan mengerti atau mendukungnya jika mereka tahu tentang kekuatan Drakonis dalam dirinya. Rahasia ini begitu berat, dan Darrel sadar bahwa ini bukan hanya tentang kekuatan, tapi juga tentang takdir yang akan ia jalani sendirian.

"Aku akan membimbingmu," lanjut Drakonis, nadanya kini lebih lembut, seolah mencoba menenangkan kegelisahan Darrel. "Dalam setiap langkahmu, aku akan menjadi cahaya di jalan yang gelap. Kekuatan ini akan tumbuh bersamamu, tapi kau harus hati-hati. Tidak semua orang bisa dipercaya. Hanya sedikit yang bisa menjadi sekutumu dalam perjalanan ini."

Darrel menunduk, mencoba menenangkan detak jantungnya yang berpacu. Beban rahasia ini terasa luar biasa besar, tetapi dia tahu bahwa dia tidak bisa mundur sekarang. Warisan ini telah menjadi bagian dari dirinya, dan dia harus menjalaninya dengan segala risikonya.

“Apa yang harus kulakukan selanjutnya?” Darrel bertanya pelan, suara gemetar tapi penuh tekad.

Drakonis tersenyum samar, dan sinar di sekitar tubuhnya mulai berpendar lebih lembut. "Kendalikan kekuatanmu. Pelajari Sword Aura dengan baik, karena itu adalah pintu gerbang untuk kekuatan yang lebih besar. Tapi yang paling penting, kau harus waspada. Musuh-musuhku di masa lalu mungkin masih hidup di zaman ini, dan mereka tidak akan ragu untuk menghancurkan pewaris terakhir kekuatanku."

Darrel mengangguk. Dia kini paham bahwa hidupnya tidak akan pernah sama lagi. Kekuatan yang dia miliki bukan hanya untuk dirinya, tapi untuk menjaga keseimbangan kekuatan yang telah tertidur selama berabad-abad.

"Ingatlah ini, Darrel," kata Drakonis, suaranya kini kembali penuh dengan kekuatan. "Kau bukan hanya Darrel Van Bertrand, putra ketiga Duke Davin Van Bertrand. Kau adalah pewaris kekuatan Drakonis, sang Raja Naga yang pernah menguasai dunia ini. Dan suatu hari nanti, kau akan menjadi lebih dari yang bisa kau bayangkan."

Dengan kata-kata itu, sosok Drakonis perlahan memudar, kembali ke ketiadaan. Namun, aura kekuatannya tetap terasa di sekeliling Darrel, mengalir melalui darahnya. Dia tahu, ini baru awal dari perjalanan panjangnya. Kekuatan ini tidak hanya akan membuatnya lebih kuat, tapi juga membawanya ke dalam konflik yang lebih besar dari yang pernah ia bayangkan.

Darrel memejamkan mata lagi, merasakan aliran kekuatan Drakonis yang menggetarkan. Dalam keheningan malam itu, dia bersumpah untuk menjaga rahasia ini, dan untuk memanfaatkan kekuatan yang diberikan kepadanya dengan bijaksana. Karena dia tahu, masa depan dunia ini mungkin bergantung pada bagaimana dia menjalani takdirnya sebagai pewaris Drakonis.

Akhirnya kekuatan baru yang lebih besar bangkit dalam dirinya, tak hanya Sword Aura, Darrel bahkan dapat memanifestasikan energinya menjadi lebih padat. Seakan telah melewati banyak hal dalam hidupnya, Darrel seketika menjadi seorang yang benar-benar berbeda.

"Sword Expert... Mungkin lebih,"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status