Sepanjang pertempuran tidak ada kondisinya yang lebih buruk daripada Lei Zhihao dan Xia Gengxin, harus menghadapi Mo Yan, jendral iblis terkuat yang memimpin penyerangan itu membuat keduanya mengalami nasib naas. Walaupun sama-sama berada di ranah Pencerahan Spiritual, namun baik Lei Zhihao maupun Xia Gengxin baru mencapainya paling lama sepuluh tahun, sementara Mo Yan sudah berada di tingkat yang sama jauh lebih lama daripada keduanya membuat praktiknya lebih tinggi.Lei Zhihao baru saja kehilangan lengan kirinya setelah berhasil dipotong oleh teknik milik Mo Yan yang menjadikan qi kematiannya menyerupai pedang diselimuti darah, sementara Xia Gengxin kondisinya juga tidak lebih baik mengalami luka dalam yang sangat serius. Berbanding terbalik dengan Mo Yan yang hanya menerima luka kecil menunjukkan perbedaan kekuatan di antara mereka terlihat sangat jelas.“Saudara Xia, kita dalam masalah besar.” Lei Zhihao menggeleng kepala pelan, dia baru saja berhasil menghentikan pendarahan pada
Nie Guanyu, Tao Zexi, dan Bao Jun merupakan tiga nama yang tidak asing lagi di dunia kultivator karena masing-masing dari mereka menduduki posisi Patriark di klan Nie, Tao, dan Bao serta telah mencapai ranah Pencerahan Spiritual membuat kemampuan mereka cukup diperhitungkan.Beberapa hari lalu, kediaman mereka dikunjungi oleh seorang kenalan lama yang cukup ketiganya segani, Lei Zhihao dari kota Zhengzhou. Kebetulan saat itu mereka sedang berkumpul di kediaman klan Nie karena membahas sesuatu sehingga mereka mempersilahkan Lei Zhihao untuk bergabung.Nie Guanyu merupakan seorang pria sepuh, terlihat berusia enam puluh tahunan dengan rambut yang telah memutih sepenuhnya, badan kurus dan pendek namun memancarkan kekuatan yang sangat besar dan lebih kuat dibandingkan lainnya.Tao Zexi seperti berusia empat puluh tahunan, rambut klimis dan memiliki penampilan yang rapi tampak terpelajar dan lebih terlihat seperti seorang sarjana. Pria ini cukup pendiam dan hanya berbicara jika menurutnya
Klan Mu sedang bertarung mati-matian untuk mempertahankan kediaman mereka dari ancaman Serikat Iblis, baik anggota klan yang baru menapaki jalan keabadian ataupun para tetua bekerja sama dengan keras saling melindungi satu sama lain, meskipun tidak bisa dipungkiri korban berjatuhan di pihak mereka tidak sedikit, namun semangat juang mereka tak perlu dipertanyakan lagi. Tapi dalam jalan keabadian, terkadang kelebihan jumlah pasukan tidak menjadi penentu kemenangan pertempuran, anggota klan Mu memang lebih banyak dibandingkan pasukan Serikat Iblis yang menyerang, namun dari segi ranah dan pengalaman bertarung jelas klan iblis lebih baik, apalagi klan Mu kebanyakan mereka yang berasal dari generasi muda, membuat mereka dalam situasi yang sulit. Para tetua dan senior klan sebisa mungkin melindungi generasi muda, tapi dengan kemampuan mereka yang terbatas tentunya tidak akan berjalan dengan mudah, apalagi pasukan dari Serikat Iblis ini tidak segan-segan membunuh setiap orang yang ada di
Di bawah langit berwarna hitam kemerahan, di tengah guntur yang saling bersahutan, dua orang terlihat sedang bertarung dengan sengit di udara. Saat keduanya beradu kekuatan, pohon-pohon di sana jatuh bertumbangan, juga menciptakan kawah-kawah yang sangat besar.Yang satu menggunakan sihir elemen petir sementara lainnya menguasai sihir kegelapan. Meskipun darah telah mengguyur hampir seluruh tubuh keduanya, tetap tak ada yang mau mengalah satu sama lain. Terlihat sangat jelas bahwa mereka adalah musuh bebuyutan."Aku akan menguburmu di sini dan menjadi yang terkuat!" jerit pria yang mengenakan pakaian serba hitam, dengan menutupi sebagian wajahnya menggunakan kain hitam juga. Di tangannya sedang menggenggam sebuah cambuk yang memancarkan aura kegelapan."Aku ingat terakhir kali kau ingin membunuhku, tangan kirimu yang menjadi bayarannya. Kali ini giliran kepalamu yang akan terpotong dari tempatnya!" balas pria tampan yang mengenakan pakaian berwarna biru itu. Di beberapa bagian jubah y
Lei Xiayu memejamkan matanya saat perlahan tubuhnya jatuh ke dalam sebuah jurang setelah beradu serangan terakhir dengan Luo Dafeng. Sebenarnya Lei Xiayu sudah memenangkan pertarungan, tapi saat dia hendak membunuh musuh bebuyutannya itu tiba-tiba ada sesuatu menembus dadanya.Lei Xiayu tidak sempat melihat wajah sosok yang menghujamkan pedang itu padanya karena pandangannya perlahan menjadi kabur. Dia hanya merasakan tubuhnya di tendang ke arah jurang yang tak jauh dari lokasi pertempuran.Lei Xiayu membuka matanya kembali karena sudah begitu lama dia terjatuh namun nyawanya tak kunjung berakhir juga. Meskipun jurang ini sangat dalam, dengan waktu yang selama itu dia habiskan maka seharusnya sudah menyentuh dasar permukaan. Jadi, Lei Xiayu ingin memeriksa yang sebenarnya terjadi.Ia begitu terkejut saat membuka mata dan mendapati dirinya sedang berdiri di atas padang yang begitu luas. Kemudian Lei Xiayu mengingat sesuatu, karena dia merasa pernah mengunjungi tempat ini."Tidak salah l
Lei Xiayu sudah mendapatkan informasi tentang pemuda yang sedang berdiri di hadapannya sambil membawa sepiring nasi itu. Namanya Lei Ye, sepupu dari Lei Xiayu juga termasuk anggota inti keluarga Lei.Lei Ye adalah putra kedua dari pamannya yang saat ini menjabat sebagai Patriark keluarga Lei, menggantikan ayah kandung Lei Xiayu sejak tiga tahun lalu setelah ayahnya menderita sakit yang sangat parah dan mengharuskannya hanya terbaring di ranjang tidur.Lei Ye kemudian meminta penjaga penjara untuk membuka kurungan Lei Xiayu karena dia ingin menyuapi pemuda itu dengan tangannya sendiri. Dengan langkah penuh angkuh, Lei Ye berjalan mendekati Lei Xiayu."Lei Xiayu, buka mulutmu." Lei Ye tersenyum sinis.Lei Xiayu tahu niat Lei Ye tidaklah baik, sebab di masa lalu pemuda ini salah satu anggota keluarga Lei yang memperlakukannya dengan buruk. Tidak hanya itu, Lei Ye juga sering melukai tubuh Lei Xiayu saat dirinya merasa kesal. Bisa dikatakan Lei Xiayu adalah bahan pelampiasan amarah dari p
Andai saja Bai Juan memiliki wujud seperti manusia, mungkin Lei Xiayu sudah memeluknya dengan begitu erat untuk berterima kasih, namun karena dia hanyalah sebuah gulungan kertas membuat Lei Xiayu memberikan pujian saja."Aku tidak menyangka kau memiliki kemampuan seperti ini," Lei Xiayu masih berusaha mencerna semua kejadian yang dia alami. Lei Xiayu tidak menyangka gulungan kertas yang didapatkannya dari reruntuhan kuno itu akan memberikan dampak yang begitu besar pada perjalanan hidupnya. Sekarang Lei Xiayu sudah memandang Bai Juan dari sisi berbeda dalam dirinya.Bai Juan yang merasa Lei Xiayu sudah menyukainya menjadi besar kepala, dia kemudian berniat menyombongkan diri lebih tinggi lagi. "Tuan, anda tidak tahu saja kalau sebenarnya aku memiliki kemampuan yang jauh lebih besar lagi. Aku hanya tidak ingin menunjukkannya sekarang."Ekspresi wajah Lei Xiayu berubah menjadi dipenuhi banyak kerutan, semakin lama Bai Juan ini semakin membuatnya tertarik.Namun Lei Xiayu juga tidak menya
Meski saat ini tubuh Lei Xiayu terbilang masih lemah tapi tidak mengubah kenyataan bahwa dulunya dia seorang pertapa, yang memahami jalan kultivasi secara mendalam, jadi untuk mempelajari Tinju Petir bukanlah perkara sulit baginya. Lei Xiayu bahkan bisa menguasainya secara sempurna dalam sekali percobaan."Tinju Petir!"Teknik ini memusatkan qi pada kepalan tangan penggunanya, yang nanti akan melepaskan energi petir berbentuk bulat seukuran kepala manusia. Ketika mengenai sebuah objek, maka energi petir ini akan menciptakan ledakan yang cukup besar.Lei Xiayu tersenyum puas saat melihat gembok penjara sudah terbuka akibat serangan yang dilepaskannya barusan. Pada tiang-tiang besinya juga masih menyisakan energi petir yang merembes."Akhirnya aku bisa keluar dari tempat terkutuk ini. Benua Daratan Tengah, tunggu aku datang!"Lei Xiayu mulai melangkahkan kakinya, namun baru saja keluar dari penjara itu, dia sudah mendengar ada beberapa orang yang berjalan ke arahnya. "Tidak salah lagi,