Andai saja Bai Juan memiliki wujud seperti manusia, mungkin Lei Xiayu sudah memeluknya dengan begitu erat untuk berterima kasih, namun karena dia hanyalah sebuah gulungan kertas membuat Lei Xiayu memberikan pujian saja.
"Aku tidak menyangka kau memiliki kemampuan seperti ini," Lei Xiayu masih berusaha mencerna semua kejadian yang dia alami. Lei Xiayu tidak menyangka gulungan kertas yang didapatkannya dari reruntuhan kuno itu akan memberikan dampak yang begitu besar pada perjalanan hidupnya. Sekarang Lei Xiayu sudah memandang Bai Juan dari sisi berbeda dalam dirinya.Bai Juan yang merasa Lei Xiayu sudah menyukainya menjadi besar kepala, dia kemudian berniat menyombongkan diri lebih tinggi lagi. "Tuan, anda tidak tahu saja kalau sebenarnya aku memiliki kemampuan yang jauh lebih besar lagi. Aku hanya tidak ingin menunjukkannya sekarang."Ekspresi wajah Lei Xiayu berubah menjadi dipenuhi banyak kerutan, semakin lama Bai Juan ini semakin membuatnya tertarik.Namun Lei Xiayu juga tidak menyangkal pernyataan Bai Juan itu karena sudah mempercayainya sepenuhnya. Kini dia memandang Bai Juan tidak hanya semata-mata sebagai gulungan kertas biasa, melainkan seorang kerabat yang sangat dekat, lebih tepatnya seorang keluarga.Lei Xiayu menganggap Bai Juan layaknya manusia sepertinya, tidak berlebihan mengingat gulungan kertas ini bisa berbicara, memiliki kecerdasan yang bahkan melebihi manusia, bahkan memiliki wawasan yang begitu luas. Lei Xiayu menduga Bai Juan ini dulunya memang seorang praktisi yang berkemampuan tinggi, dan kemungkinan ada sebuah peristiwa yang membuatnya menjadi berada dalam keadaan seperti ini, namun Lei Xiayu memilih tidak membahasnya untuk sekarang.Pemuda itu kemudian membahas hal yang menurutnya lebih penting, "Bai Juan, sebelumnya aku sudah menyerap qi yang berada di sekitarku tapi aku merasa proses itu sangat lambat dan qi yang masuk ke dantianku juga terbilang sedikit. Apakah kau tahu penyebabnya?"Bai Juan mengiyakan, ini juga menjadi salah satu alasannya menemui Lei Xiayu. "Tuan muda, sebenarnya kondisi anda ini disebabkan oleh beberapa alasan. Pertama…"Bai Juan mulai menjelaskan satu persatu. Pertama, meskipun Lei Xiayu sudah bisa kembali menyerap qi, namun tubuhnya yang sekarang sangat berbeda jauh dengan tubuhnya saat menjadi pertapa. Tubuh ini lebih lemah karena berasal tubuh manusia fana.Kedua, kepadatan qi di tempat ini sangat terbatas membuat Lei Xiayu tidak bisa mengeluarkan potensi penuh dalam dirinya.Dan terakhir, Lei Xiayu baru mendapatkan tubuh ini kurang dari satu minggu jadi memerlukan waktu untuk membuat penyesuaian.Lei Xiayu yang mendengarnya menjadi berpikir sejenak. Sepertinya untuk kembali ke keadaan dirinya yang semula akan membutuhkan waktu yang sangat panjang dan tidak mudah, namun tentu saja Lei Xiayu tidak akan pernah menyerah dengan keadaannya yang sekarang.Lei Xiayu bertekad akan menggunakan semua peluang baik itu sekecil apapun untuk meningkatkan kekuatannya.Selain itu, ada hal yang lebih penting lagi menurut Lei Xiayu adalah mengetahui semua yang berhubungan dengan tempatnya hidup saat ini. Untungnya Lei Xiayu sudah mendapatkan informasi dari ingatan pemilik asli tubuh ini.Dunia yang Lei Xiayu tempati sekarang disebut Benua Daratan Tengah. Keluarga Lei mereka merupakan salah satu klan yang berada di Kota Zhengzhou, sebuah wilayah di Kekaisaran Putih.Jalan kultivasi yang mereka latih juga memiliki beberapa tingkatan yangmana ditujukan untuk mengetahui perbedaan kekuatan setiap kultivator.Seseorang yang baru menempuh jalan keabadian, mereka bisa disebut sebagai kultivator Pembentukan Tubuh yang tergolong menjadi sembilan bagian. Setelah berhasil menembus ranah tersebut, maka mereka telah resmi menjadi kultivator Penyucian Tubuh yang juga dibagi menjadi sembilan tingkatan.Setelah itu ada Pembentukan Jiwa, dan Penyucian jiwa, yang masing-masing juga terbagi menjadi sembilan tingkatan. Lalu setingkat di atasnya disebut ranah Janin Suci terbagi menjadi lima tingkat (awal, menengah, lanjut, akhir, dan puncak).Kemudian seorang kultivator akan menembus tingkat Pencerahan Spiritual, lalu membentuk Tubuh Emas, dan yang paling tinggi adalah Tubuh Ilahi, sekaligus puncak dari kultivasi yang ada di Benua Daratan Tengah.Karena Lei Xiayu baru memulai jalan kultivasi, maka dia sekarang bisa disebut sebagai kultivator Pembentukan Tubuh tingkat 1.Lei Xiayu tersenyum kecut mengetahui hal itu, dia tidak menyangka pertapa sepertinya akan kembali hidup dengan memulai dari kultivasi yang begitu rendah."Bagaimanapun juga ini adalah takdir yang harus kujalani. Aku tidak akan menyerah, akan ku buktikan bahwa takdirku, hanya aku sendirilah yang bisa mengaturnya!" Lei Xiayu mengepalkan tangannya dengan keras.Setelah kembali berhasil menyerap qi, tubuh Lei Xiayu perlahan kembali normal, luka-luka bekas penyiksaan juga sudah berangsur pulih. Penampilannya tidak lagi terlihat lusuh, kulitnya kembali seperti semula, putih dan bersih. Wajahnya memancarkan ketenangan, dengan tatapan mata sendu yang menunjukkan kelembutan akan membuat semua orang tertarik dan merasa nyaman ketika melihatnya.Mengetahui dirinya yang begitu lemah memberikan dorongan pada Lei Xiayu untuk berlatih dengan giat. Sebab itulah dia mencoba menyerap qi di dalam penjara itu lebih banyak lagi.Untungnya tidak ada penjaga yang memperhatikannya ataupun Lei Ye yang kembali mendatanginya, jadi Lei Xiayu bisa berkultivasi selama beberapa hari ke depan. Dia baru membuka mata setelah hari ke sepuluh."Aku sudah menyerap qi selama ini namun tak ada tanda-tanda akan menembus tingkatan selanjutnya. Tidak ada jalan lain, aku harus secepatnya keluar dari penjara ini dan mencari tempat baru yang memiliki kepadatan qi lebih besar."Berbekal tekad itu, Lei Xiayu mulai mencoba membuka rantai yang mengekang tubuhnya. Namun proses itu tidak berjalan dengan mudah karena setiap kali seseorang ingin membuka ikatan itu secara paksa, maka dengan sendirinya rantai tersebut akan menjerat lebih kuat lagi.Lei Xiayu meringis kesakitan, untungnya tidak ada penjaga yang peduli padanya, sehingga dia bisa melakukannya dengan leluasa. Tapi dengan kekuatan Lei Xiayu saat ini nyatanya belum mampu untuk melepaskan diri.Setelah pertimbangan panjang, Lei Xiayu memutuskan untuk bersabar lebih lama lagi. Hingga tanpa terasa bahwa telah sebulan berlalu dari percobaan pelariannya."Kali ini aku pasti berhasil," Lei Xiayu akan mencobanya lagi. Sekarang dia sudah berada di ranah Pembentukan Tubuh tingkat 2, jadi merasa percaya diri bisa membuka ikatan rantai itu.Lei Xiayu mulai mengalirkan qi ke beberapa bagian tubuh yang terikat seperti kedua tangan, kaki, leher dan perutnya, sehingga rantai yang tadinya mengekangnya dengan keras itu perlahan mulai melonggar. Lei Xiayu yang merasa ini adalah peluang emasnya untuk memotong rantai tersebut dengan semangat mulai mengalirkan qi-nya lebih banyak lagi.Dan setelah melalui proses panjang selama berjam-jam, akhirnya perjuangan Lei Xiayu terbayarkan. Rantai yang kokoh itu telah hancur menjadi puing-puing kecil."Akhirnya aku berhasil," Napas Lei Xiayu mulai terengah-engah, memotong rantai ini sudah membuatnya berkeringat dingin dan hampir kehilangan kesadaran, membuatnya sadar selemah itulah kondisinya sekarang. Padahal kalau Lei Xiayu masih dalam tubuh pertapanya, rantai seperti ini hanyalah seperti kapas baginya, yang sangat mudah untuk dihancurkan.Lei Xiayu sadar bahwa dengan qi-nya yang sekarang sudah terkuras habis, dia tidak akan bisa menerobos penjara secara paksa, jadi memutuskan tinggal sehari lebih lama, untuk memulihkan diri.Dia juga sadar bahwa keluar dari tempat ini tidak hanya membutuhkan kekuatan semata, tapi keterampilan bertarung juga sangat diperlukan karena setiap penjaga di luar sana bukanlah manusia biasa, melainkan kultivator sepertinya. Jadi Lei Xiayu juga memutuskan untuk mempelajari beberapa teknik bertarung."Andai saja tubuhku sekarang tidak lemah, maka aku bisa melatih teknik saat menjadi pertapa dulu, tapi saat ini tubuhku tidak akan bisa menahan kekuatannya." Lei Xiayu berdecak kesal berulang kali, dengan tubuhnya sekarang benar-benar membuat langkahnya sangat terbatas.Jika dia memaksakan diri untuk tetap mempelajari teknik-teknik tersebut, maka kemungkinan tubuhnya akan meledak karena tidak bisa menanggung beban dari kekuatan yang sangat besar. Sebab semakin tinggi sebuah metode, maka diperlukan qi berjumlah besar dan juga ketahanan tubuh yang kuat untuk melatihnya.Untungnya dia memiliki ingatan dari Lei Xiayu semasa kecil yang ternyata sudah pernah diajari oleh ayahnya beberapa keterampilan keluarga Lei. Jadi Lei Xiayu akan melatih teknik-teknik tersebut saja untuk sementara waktu."Tinju Petir? Sepertinya teknik ini cukup menarik!"Meski saat ini tubuh Lei Xiayu terbilang masih lemah tapi tidak mengubah kenyataan bahwa dulunya dia seorang pertapa, yang memahami jalan kultivasi secara mendalam, jadi untuk mempelajari Tinju Petir bukanlah perkara sulit baginya. Lei Xiayu bahkan bisa menguasainya secara sempurna dalam sekali percobaan."Tinju Petir!"Teknik ini memusatkan qi pada kepalan tangan penggunanya, yang nanti akan melepaskan energi petir berbentuk bulat seukuran kepala manusia. Ketika mengenai sebuah objek, maka energi petir ini akan menciptakan ledakan yang cukup besar.Lei Xiayu tersenyum puas saat melihat gembok penjara sudah terbuka akibat serangan yang dilepaskannya barusan. Pada tiang-tiang besinya juga masih menyisakan energi petir yang merembes."Akhirnya aku bisa keluar dari tempat terkutuk ini. Benua Daratan Tengah, tunggu aku datang!"Lei Xiayu mulai melangkahkan kakinya, namun baru saja keluar dari penjara itu, dia sudah mendengar ada beberapa orang yang berjalan ke arahnya. "Tidak salah lagi,
Lei Ye memberikan serangan bertubi-tubi namun Lei Xiayu bisa menghindari semuanya tanpa kesulitan, membuat perasaan pemuda itu menjadi semakin buruk. Pikirannya menjadi tidak stabil, hanya satu keinginannya saat ini adalah membunuh Lei Xiayu dengan tangannya sendiri.Namun tentu saja semua keinginan tak pasti berakhir terwujud, apalagi bersangkutan dengan sebuah nyawa, tentu semua orang akan menggunakan segala cara untuk mempertahankannya. Lei Xiayu pun begitu, dia tidak akan memberikan nyawanya secara percuma kepada Lei Ye. Dan tentu saja dia memiliki keinginan yang sama. Sudah lama dia ingin membunuh pemuda yang sering menyiksanya itu, jadi sekarang adalah kesempatan yang tepat."Dengan kemampuanmu yang tidak seberapa itu ingin mengambil nyawaku? Kau tidak pantas!" Lei Xiayu masih sempat memprovokasi lawan di sela-sela pertarungan membuat Lei Ye bertambah geram. Namun hal itu juga membuat gerakannya menjadi tidak beraturan.Lei Xiayu tidak menyia-nyiakan kesempatan, dan menyerang Le
Guan Ping memasang wajah harap-harap cemas, khawatir kalau para penjaga akan menemukan keberadaan Lei Xiayu. Namun sudah sampai satu jam lamanya mereka menggeledah tempat itu, tetap tidak menemukan orang selain tubuh Lei Qintian yang sedang terbaring. Hingga satu persatu dari penjaga kembali ke barisan barulah membuat Guan Ping bisa bernapas lega."Tuan Bao, sudah kukatakan sebelumnya bahwa tidak ada siapapun di sini. Untuk kejadian hari ini, aku akan mengingatnya di masa depan. Kuharap anda tidak menyesalinya!" Wajah Guan Ping memang terlihat datar namun setiap kata yang keluar dari mulutnya semua bernada ancaman.Bao Leng tidak menanggapi ucapan tersebut dan hanya mendengus kesal sebelum mengajak seluruh anak buahnya untuk meninggalkan tempat itu. Setelah batang hidup Bao Leng dan pasukannya tidak terlihat lagi, barulah Guan Ping kembali masuk ke kediaman Lei Qintian.Memang sebagai salah satu keluarga yang menguasai Kota Zhengzhou, kediaman setiap anggota inti keluarga Lei didirika
Di sebuah ruangan cukup luas dengan di setiap sudutnya terdapat hiasan maupun barang-barang serta lukisan yang mampu memanjakan mata siapapun melihatnya karena terbuat dari material-material berharga, terdapat beberapa orang sedang berkumpul dan tampak sedang membahas sesuatu yang penting.Namun disaat mereka sedang melakukan diskusi, secara tiba-tiba saja pintu ruangan terbuka yang menyita perhatian semua orang. Kemudian dari balik pintu itu memperlihatkan seorang wanita paruh baya, sekilas wajahnya seperti berusia tiga puluh atau empat puluh tahunan. Meskipun sudah cukup berumur, namun tidak menunjukkan sedikitpun kerutan di wajahnya, dia tetap terlihat memancarkan kecantikan yang sulit ditemukan pada wanita lain.Tapi bukan parasnya yang membuat semua orang memperhatikannya, melainkan karena wanita itu datang dengan tergesa-gesa dan menunjukkan wajah yang dipenuhi kemarahan.Melihat itu, salah satu pria sepuh yang sedang berdiri paling dekat dengan pintu langsung menanyakan alasan
Selain melatih kultivasinya, hari-hari Lei Xiayu juga dihabiskan untuk membantu Guan Ping merawat ayahnya yang sedang terbaring sakit. Tidak jarang juga mereka mendiskusikan penyakit yang ayahnya derita saat ini.Mungkin dulu 'Lei Xiayu tubuh fana' tidak akan tahu menahu masalah kultivasi dan yang berhubungan dengan itu, namun setelah dia sendiri menapaki jalan tersebut membuatnya mengetahui banyak hal.Berbekal pengalaman kehidupannya di masa lalu, Lei Xiayu menyadari kalau sebenarnya penyakit ayahnya ini bukanlah penyakit bawaan atau karena terkena efek saat melakukan pertarungan, melainkan disebabkan oleh sebuah racun. Sederhananya, ada seseorang yang telah dengan sengaja meracuni ayahnya sehingga berakhir dalam kondisi seperti ini.Tidak sulit untuk Lei Xiayu mendiagnosa penyakit tersebut, karena saat masih hidup sebagai pertapa, dia telah mempelajari begitu banyak hal, dan pengobatan juga tidak luput dari pengecualian.Pada suatu malam, dia m
Lei Xiayu menunggu jadwal lelang dengan menghabiskan waktunya untuk berlatih, dia sadar dengan kemampuannya sekarang maka Lei Xiayu tidak akan dapat berbuat banyak hal. Lei Xiayu sadar pada lelang yang akan berlangsung seminggu ke depan pasti dihadiri oleh kelompok atau kultivator lain yang tentunya memiliki kemampuan di atasnya.Jikapun Lei Xiayu berhasil mendapatkan barang yang dia cari, maka tidak ada jaminan dia bisa mempertahankannya sampai kembali ke rumah. Pasti akan banyak pihak lain yang mencoba merebutnya nanti, sebab itulah Lei Xiayu harus meningkatkan kekuatan secepatnya.Hingga pada malam sebelum lelang akan dilaksanakan, Lei Xiayu baru membuka matanya lagi. Bersamaan dengan dirinya yang mengalami kenaikan praktik. Meskipun sudah mencapai satu tingkat yang lebih tinggi, tidak membuat Lei Xiayu bisa tersenyum puas, dia sadar kemampuannya sekarang masih jauh dari harapannya.Lei Xiayu tidak tahu saja jika orang lain mengetahui pencapaiannya saat
Lei Xiayu mengelus dagunya, masih mempertimbangkan antara untuk ikut mengajukan penawaran atau merelakannya saja, pasalnya walaupun dia berhasil memenangkan barang tersebut, tidak ada jaminan Jamur Tujuh Warna itu akan aman bersamanya sebab ada dua kelompok di ruangan VIP yang ikut menawar bahkan para kultivator pengelana sudah menghentikan penawaran karena tidak ingin menyinggung salah satu pihak.Lei Xiayu memandangi ruangan mereka masing-masing, namun tidak bisa melihat sosok di dalamnya sebab tempat itu dilapisi kaca yang dapat menahan penglihatan dari luar.Dia semakin penasaran dengan perwakilan dari keluarga Lei-nya sebab terdengar suara seorang wanita yang turut serta mengajukan penawaran."70.000!" ujarnya dengan suara yang lembut dan mempesona.Dalam waktu singkat, harga penawaran sudah melebihi dua kali lipat dari harga awal dan terus meningkat.Mendengar pengajuan tersebut pihak dari pesaingnya, Yao Ming seolah tidak ingin kal
Hingga sejauh ini Paviliun Anggrek Putih sudah mengeluarkan sebanyak lima barang yang dilelang, pada barang ketiga adalah sebuah catatan beladiri peninggalan seorang kultivator yang ditemukan di reruntuhan kuno. Lei Xiayu tidak tertarik karena baginya teknik-teknik yang dimilikinya di masa lalu masih jauh lebih hebat dibandingkan teknik yang disebut 'Tubuh Baja' itu, dia hanya membutuhkan ranah kultivasi yang lebih tinggi saja untuk mulai mempelajarinya kembali.Sementara ketujuh tamu VIP juga tidak terlalu tertarik karena teknik yang mereka miliki jauh lebih hebat dibandingkan teknik tersebut, sehingga 'Tubuh Baja' jatuh ke tangan seorang kultivator pengelana dengan harga 75.000 batu permata kualitas rendah.Bagi mereka yang berlatih sendiri dan tidak tergabung pada klan atau sekte, maka teknik tersebut akan membantu mereka selangkah lebih tinggi untuk menjadi kuat. Jadi, tidak rugi untuk membelinya.Melihat itu mata Lei Xiayu seolah berkilau terang, dia
Klan Mu sedang bertarung mati-matian untuk mempertahankan kediaman mereka dari ancaman Serikat Iblis, baik anggota klan yang baru menapaki jalan keabadian ataupun para tetua bekerja sama dengan keras saling melindungi satu sama lain, meskipun tidak bisa dipungkiri korban berjatuhan di pihak mereka tidak sedikit, namun semangat juang mereka tak perlu dipertanyakan lagi. Tapi dalam jalan keabadian, terkadang kelebihan jumlah pasukan tidak menjadi penentu kemenangan pertempuran, anggota klan Mu memang lebih banyak dibandingkan pasukan Serikat Iblis yang menyerang, namun dari segi ranah dan pengalaman bertarung jelas klan iblis lebih baik, apalagi klan Mu kebanyakan mereka yang berasal dari generasi muda, membuat mereka dalam situasi yang sulit. Para tetua dan senior klan sebisa mungkin melindungi generasi muda, tapi dengan kemampuan mereka yang terbatas tentunya tidak akan berjalan dengan mudah, apalagi pasukan dari Serikat Iblis ini tidak segan-segan membunuh setiap orang yang ada di
Nie Guanyu, Tao Zexi, dan Bao Jun merupakan tiga nama yang tidak asing lagi di dunia kultivator karena masing-masing dari mereka menduduki posisi Patriark di klan Nie, Tao, dan Bao serta telah mencapai ranah Pencerahan Spiritual membuat kemampuan mereka cukup diperhitungkan.Beberapa hari lalu, kediaman mereka dikunjungi oleh seorang kenalan lama yang cukup ketiganya segani, Lei Zhihao dari kota Zhengzhou. Kebetulan saat itu mereka sedang berkumpul di kediaman klan Nie karena membahas sesuatu sehingga mereka mempersilahkan Lei Zhihao untuk bergabung.Nie Guanyu merupakan seorang pria sepuh, terlihat berusia enam puluh tahunan dengan rambut yang telah memutih sepenuhnya, badan kurus dan pendek namun memancarkan kekuatan yang sangat besar dan lebih kuat dibandingkan lainnya.Tao Zexi seperti berusia empat puluh tahunan, rambut klimis dan memiliki penampilan yang rapi tampak terpelajar dan lebih terlihat seperti seorang sarjana. Pria ini cukup pendiam dan hanya berbicara jika menurutnya
Sepanjang pertempuran tidak ada kondisinya yang lebih buruk daripada Lei Zhihao dan Xia Gengxin, harus menghadapi Mo Yan, jendral iblis terkuat yang memimpin penyerangan itu membuat keduanya mengalami nasib naas. Walaupun sama-sama berada di ranah Pencerahan Spiritual, namun baik Lei Zhihao maupun Xia Gengxin baru mencapainya paling lama sepuluh tahun, sementara Mo Yan sudah berada di tingkat yang sama jauh lebih lama daripada keduanya membuat praktiknya lebih tinggi.Lei Zhihao baru saja kehilangan lengan kirinya setelah berhasil dipotong oleh teknik milik Mo Yan yang menjadikan qi kematiannya menyerupai pedang diselimuti darah, sementara Xia Gengxin kondisinya juga tidak lebih baik mengalami luka dalam yang sangat serius. Berbanding terbalik dengan Mo Yan yang hanya menerima luka kecil menunjukkan perbedaan kekuatan di antara mereka terlihat sangat jelas.“Saudara Xia, kita dalam masalah besar.” Lei Zhihao menggeleng kepala pelan, dia baru saja berhasil menghentikan pendarahan pada
Perbedaan jumlah dan kekuatan benar-benar dapat dirasakan pada pertempuran yang terjadi di kediaman keluarga Duan. Banyak anggota klannya yang sudah tewas terbunuh di tangan pasukan Serikat Iblis, serta beberapa tetua yang juga tidak terlepas menjadi korban keganasan kelompok itu.Tetua tertinggi keluarga Duan juga tidak dapat mempertahankan nyawanya lebih lama, ia harus terbunuh ditangan jenderal iblis yang memimpin penyerangan tersebut dengan cara begitu sadis, tubuhnya hancur berkeping-keping tanpa tersisa. Namun, sebelum terbunuh tetua tertinggi keluarga Duan berhasil mengirimkan pesan kepada Duan Jie menggunakan token khusus, membuatnya setidaknya bisa mati dengan tenang.Melihat tetua tertinggi sekaligus jagoan terkuat yang saat ini berada di klan mereka sudah terbunuh, anggota keluarga Duan tidak melakukan perlawanan lebih jauh. Mereka menyerah dan pasrah karena sadar tak akan bisa selamat dari pertempuran ini.Pada malam ini, salah satu keluarga besar di Kota Zhengzhou resmi d
Lei Qintian mulai membentuk pedang raksasa dengan qi-nya, walau kemungkinannya kecil tapi dia akan berusaha untuk membebaskan para tetua dari cengkeraman tangan Gong Xijian karena jika mereka mati maka akan berimbas pada keseimbangan klan. Lei Qintian yakin akan ada banyak pihak yang mendatangi klan Lei untuk mengambil keuntungan dari mereka, karena itulah keberadaan para tetua ini sangat penting. Seolah langit sedang membantunya, Lei Qintian menyadari tekanan yang dilepaskan roh beladiri Gong Xijian tidak sekuat sebelumnya, sehingga merasa ini adalah kesempatan yang tepat untuk melancarkan aksinya. Dengan cepat Lei Qintian menebaskan pedang raksasa itu untuk memotong aliran energi. Slash! Duar! Ledakan besar terjadi ketika Lei Qintian berhasil memotong energi tersebut, namun membuatnya terlempar ratusan meter karena pembalikan energi, begitu juga dengan para tetua yang mengalami luka parah. Tapi, satu hal yang pasti yaitu Lei Qintian berhasil menyelamatkan para tetua sebelum e
Gong Xijian mengalirkan qi-nya ke kadal raksasa yang seketika membuka mulutnya lebar-lebar sebelum menciptakan bola api raksasa yang menyebarkan momentum begitu panas membuat suhu udara di wilayah sekitar tempat itu naik beberapa kali lipat. Untungnya anggota klan Lei sudah menjaga jarak yang cukup jauh sehingga tidak ada korban dari pihak mereka.Lei Qintian mengeraskan rahangnya, dia sudah membentuk sebuah energi pedang untuk menghalau serangan yang akan datang. Di waktu yang hampir bersamaan, keduanya telah berhasil menyempurnakan teknik mereka masing-masing.“Semburan Api Kematian!”“Pedang Menembus Inti Semesta!”Bola api dan pedang raksasa itu saling bertabrakan menciptakan ledakan yang begitu besar membuat para tetua klan Lei harus membentuk energi pelindung untuk melindungi diri dan anggota klan lainnya agar tidak terkena efek samping dari benturan energi tersebut.Terlihat retakan besar pada energi pelindung itu menandakan jika pertukaran kekuatan di antara keduanya memang sa
Naga petir itu mengikuti setiap langkah yang dilakukan Gong Xijian, tidak membiarkannya melepaskan diri seolah di matanya hanya ada Gong Xijian saja sehingga menciptakan ledakan demi ledakan yang cukup keras setiap kali benturan di antara keduanya terjadi.Walaupun naga itu belum dapat melukai Gong Xijian karena pertahanannya yang sulit ditembus, namun tetap saja membuat gerakan jendral iblis itu menjadi terbatas karena harus diakui naga petir tersebut juga mengeluarkan kekuatan yang cukup besar. Disisi lain, setiap pertahanan yang dibentuk Gong Xijian juga membutuhkan energi yang tidak kalah besarnya sehingga qi-nya dengan cepat banyak terkuras. Gong Xijian merapatkan giginya geram, jika hal tersebut dibiarkan terus berlanjut maka qi-nya lama-kelamaan akan semakin menipis sehingga mau tidak mau Gong Xijian harus memikirkan cara agar bisa keluar dari cengkeraman naga itu.“Kenapa kau terus memaksaku?” Gong Xijian berdecak kesal. “Hancurlah!”Gong Xijian membentuk mantra tangan yang s
Semakin lama pertarungan di antara keduanya, Lei Delan semakin menyadari jika kemampuan bertarung Lei Xiayu memang jauh di atasnya, apalagi pemuda itu memiliki teknik pedang yang sangat beragam dan sulit ditebak sehingga menyulitkan Lei Delan untuk mengimbanginya bahkan dia sampai terkena sabetan pedang berkali-kali di beberapa bagian tubuhnya.Dengan napas memburu Lei Delan berhasil menjaga jaraknya setelah terkena serangan untuk yang kesekian kalinya.“Darimana sebenarnya bocah ini mendapatkan teknik-teknik sekuat ini?” Lei Delan benar-benar harus mengakui keunggulan lawannya itu sehingga muncul rencananya untuk melarikan diri karena jika memaksakan bertarung lebih lama dia khawatir Lei Xiayu akan semakin membuatnya terluka bahkan dapat membunuhnya.Lei Delan yang tadinya selalu bertarung dalam posisi bertahan kini tampil lebih menyerang dan berharap bisa menemukan celah agar bisa melarikan diri. Lei Xiayu tentu saja menyadari niat lawannya itu membuatnya tersenyum penuh arti.“Ingi
Lei Qintian tak menghiraukan tatapan semua orang yang mengarah padanya, ketika Pedang Penakluk Naga sudah berada di dalam genggaman tangannya, pria itu segera memberikan serangan pertamanya, namun Gong Xijian masih bisa menghindarinya dengan tanpa kesulitan.Lei Qintian tetap tenang dengan mengubah arus serangannya yang kali ini menargetkan titik vital lawan, Gong Xijian dengan cepat menutupi bagian lehernya itu sehingga menunjukkan celah pada perutnya, hal tersebutlah yang dimanfaatkan oleh Lei Qintian karena dari awal dia memang mengincar bagian tersebut dan leher hanyalah sebagai pengalihan sehingga sebuah pukulan mendarat tepat di tubuh Gong Xijian.Pukulan itu dipenuhi banyak tenaga membuat Gong Xijian meringis kesakitan walau kulitnya sebenarnya sangat tebal karena efek transformasi Iblis, namun ternyata pukulan Lei Qintian itu tetap dapat membuatnya terpukul hingga puluhan meter sebab Lei Qintian sendiri menggunakan teknik ‘Tinju Petir' untuk menjatuhkan law