Beranda / Fantasi / Kembalinya Sang Penguasa / 5. Memulai dari Awal

Share

5. Memulai dari Awal

Penulis: SWEET_OWL
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-06 16:02:05

Meski saat ini tubuh Lei Xiayu terbilang masih lemah tapi tidak mengubah kenyataan bahwa dulunya dia seorang pertapa, yang memahami jalan kultivasi secara mendalam, jadi untuk mempelajari Tinju Petir bukanlah perkara sulit baginya. Lei Xiayu bahkan bisa menguasainya secara sempurna dalam sekali percobaan.

"Tinju Petir!"

Teknik ini memusatkan qi pada kepalan tangan penggunanya, yang nanti akan melepaskan energi petir berbentuk bulat seukuran kepala manusia. Ketika mengenai sebuah objek, maka energi petir ini akan menciptakan ledakan yang cukup besar.

Lei Xiayu tersenyum puas saat melihat gembok penjara sudah terbuka akibat serangan yang dilepaskannya barusan. Pada tiang-tiang besinya juga masih menyisakan energi petir yang merembes.

"Akhirnya aku bisa keluar dari tempat terkutuk ini. Benua Daratan Tengah, tunggu aku datang!"

Lei Xiayu mulai melangkahkan kakinya, namun baru saja keluar dari penjara itu, dia sudah mendengar ada beberapa orang yang berjalan ke arahnya.

"Tidak salah lagi, mereka berjumlah dua orang." Lei Xiayu bisa menebak dari langkah kaki mereka saja. Lei Xiayu juga bisa merasakan salah satu dari mereka adalah orang yang dia kenal, Lei Ye.

Dia kemudian bersembunyi untuk mengamati kedua orang itu, setelah kembali berhasil menyerap qi membuat Lei Xiayu dapat merasakan tingkat kekuatan seseorang.

"Ternyata Lei Ye ini baru menembus ranah Penyucian Tubuh tingkat 1." gumam Lei Xiayu. Kemudian perhatiannya berpindah pada teman Lei Ye yang kekuatannya berada di ranah Pembentukan Tubuh tingkat 9 yang artinya butuh selangkah lagi untuk menginjak tanah berikunya.

Lei Xiayu lalu berusaha mencari tahu identitas pemuda yang mengenakan pakaian serba putih itu menggunakan ingatan 'Lei Xiayu tubuh fana' dan berhasil. Ternyata dia adalah Duan Xuanying, tuan muda kedua dari keluarga Duan, salah satu klan penguasa di Kota Zhengzhou.

Di Kota Zhengzhou ini terdapat empat klan penguasa, masing-masing di antaranya keluarga Lei, Duan, Xia, dan Mu. Keempat keluarga memiliki daerah kekuasaannya masing-masing, seperti keluarga Lei menempati wilayah barat kota, sementara keluarga Duan berpusat di wilayah selatan. Sedangkan untuk keluarga Xia dan Mu menguasai wilayah timur dan utara.

Lei Xiayu bisa mengingat Duan Xuanying karena ini bukan kali pertama pemuda itu berkunjung ke kediaman keluarga Lei, karena dia merupakan teman akrab dari Lei Ye. Namun, bukan itu yang membuat Lei Xiayu akan mengingatnya sampai kapanpun, melainkan karena pemuda ini juga sering ikut-ikutan menyiksanya di masa lalu.

Mengingat hari-hari penyiksaan itu membuat Lei Xiayu menggertakkan giginya karena kesal. Kemudian tanpa memikirkan resikonya, Lei Xiayu keluar dari persembunyian untuk menghadang jalan mereka.

"Apakah kalian datang kemari untuk menemuiku?" Lei Xiayu datang secara tiba-tiba membuat kedua pemuda itu sedikit terkejut, dan menghentikan langkah mereka.

Melihat ekspresi yang ditunjukkan mereka, Lei Xiayu tersenyum tipis. "Kebetulan sekali, tadinya aku juga berniat mencarimu, Ye. Tapi karena kita bertemu disini, maka semuanya akan lebih mudah."

Duan Xuanying mengerutkan keningnya, sementara Lei Ye masih mencoba mencerna situasi yang ada di hadapannya. Terlambat satu detik untuk dia tersadar kembali.

"Kau… bagaimana kau bisa terlepas dari belenggu Rantai Pengikat Jiwa itu?" Lei Ye menunjuk Lei Xiayu dengan perasaan tidak percaya.

Rantai Pengikat Jiwa adalah salah satu peralatan yang biasa digunakan di dunia kultivator karena mampu dialiri dengan qi ke dalamnya. Semakin kuat qi yang dialirkan, maka rantai tersebut akan mampu mengikat kultivator yang memiliki kekuatan tingkat tinggi sekalipun.

Sementara Rantai Pengikat Jiwa yang digunakan untuk mengikat tubuh Lei Xiayu dialiri langsung dengan qi milik patriark keluarga Lei, yang tentu saja Lei Xiayu tidak akan bisa melepaskannya. Sejauh ini Lei Ye masih menganggap kalau pemuda itu hanyalah seorang manusia biasa.

Lei Xiayu menggeleng pelan memilih untuk tidak memberikan jawaban, membuat Lei Ye bertambah geram.

"Kau… aku akan memaksamu untuk bicara!" Lei Ye tidak hanya sekedar berbicara omong kosong, dia langsung mengalirkan qi ke tangan kanannya untuk memberikan serangan. Dalam sekejap mata kepalan tangan Lei Ye dialiri oleh energi petir. Memang secara turun-temurun keluarga Lei dihuni oleh kultivator-kultivator yang mendalami teknik petir.

"Tinju Petir!"

Lei Xiayu yang melihat itu hanya tersenyum tipis. Meskipun Lei Ye bergerak dengan kecepatan penuhnya, namun di mata Lei Xiayu gerakan pemuda itu terlihat sangat lambat. Sehingga Lei Xiayu bisa menghindarinya dengan begitu mudah, menggeser sedikit tubuhnya ke samping, namun tak beranjak dari tempatnya berdiri.

Menyaksikan sendiri serangannya berhasil dihindari membuat Lei Ye berhenti bergerak. "Kau… bagaimana kau bisa menghindari seranganku?" Dia benar-benar tidak percaya.

Saat ini Lei Ye menggunakan 70 persen kekuatannya dan itu akan mampu melukai Lei Xiayu dengan begitu parah, namun dugaannya kali ini meleset. Barulah Lei Ye mengamati Lei Xiayu lebih jauh lagi, dan membuat matanya membelalak lebar dengan mulut menganga.

"Manusia sampah… bagaimana kau bisa memiliki kekuatan ranah Pembentukan Tubuh tingkat 2?" Tidak sulit bagi Lei Ye untuk memeriksa kekuatan Lei Xiayu saat ini. Secara bersamaan banyak hal yang mengganjal di pikiran pemuda itu.

Misalnya saja tentang Lei Xiayu yang secara tiba-tiba bisa menyerap qi, dan berada di ranah Pembentukan Tubuh tingkat 2. Atau tentang caranya melepaskan diri dari belenggu Rantai Pengikat Jiwa. Hal ini membuat Lei Ye sakit kepala ketika memikirkannya. Semakin dipikirkan maka akan semakin sulit dipercaya mengingat sebelumnya dantian Lei Xiayu dipastikan sudah rusak.

Karena Lei Ye mengetahui sebuah rahasia, yang ternyata ibunya lah yang menanamkan segel di tubuh Lei Xiayu agar dia tidak bisa berkultivasi.

"Tidak perlu memasang wajah seperti itu, karena aku masih memiliki banyak kejutan untukmu."

Lei Xiayu tak membual, dari yang tadinya dalam posisi bertahan kini dia mengambil inisiatif untuk menyerang. Dia berniat menggunakan teknik yang sama dengan Lei Ye sebelumnya.

"Tinju Petir!"

Mata Lei Ye membelalak lebar, saat tahu Lei Xiayu juga menguasai teknik tersebut dan itu memang membuatnya terkejut, namun kecepatan gerak pemuda itulah yang membuat dadanya berdebar kencang. Bahkan dengan ranah Penyucian Tubuh tingkat 1 yang dia miliki, Lei Ye sulit untuk mengimbangi kecepatan gerak Lei Xiayu.

Tidak banyak pilihan, Lei Ye hanya bisa menahan serangan itu dengan kedua tangannya. Meskipun berhasil, tetap saja membuatnya terpukul mundur beberapa meter hingga terhempas. Bersamaan dengan itu, Lei Xiayu kembali menjaga jarak dari mereka.

Duan Xuanying yang melihatnya menggosok mata berulang kali, masih tidak percaya kalau Lei Xiayu berhasil memberikan luka pada Lei Ye. Dia meningkatkan kewaspadaan kalau-kalau nantinya dirinya lah yang menjadi sasaran berikutnya.

Lei Ye sendiri memukul lantai dengan begitu keras, kesal karena Lei Xiayu berani melukainya. Tidak ingin harga dirinya terluka di depan orang lain, Lei Ye kembali bangkit.

"Sebelumnya aku masih menahan diri dan hanya ingin mengetahui caramu melepaskan diri secara baik-baik. Tapi sekarang aku tidak perduli lagi dengan semua itu, yang bisa aku pastikan sekarang adalah kau akan mati di sini!" Lei Ye menjadi geram.

"Manusia sampah… matilah!"

Bab terkait

  • Kembalinya Sang Penguasa    6. Bukan Tandingan

    Lei Ye memberikan serangan bertubi-tubi namun Lei Xiayu bisa menghindari semuanya tanpa kesulitan, membuat perasaan pemuda itu menjadi semakin buruk. Pikirannya menjadi tidak stabil, hanya satu keinginannya saat ini adalah membunuh Lei Xiayu dengan tangannya sendiri.Namun tentu saja semua keinginan tak pasti berakhir terwujud, apalagi bersangkutan dengan sebuah nyawa, tentu semua orang akan menggunakan segala cara untuk mempertahankannya. Lei Xiayu pun begitu, dia tidak akan memberikan nyawanya secara percuma kepada Lei Ye. Dan tentu saja dia memiliki keinginan yang sama. Sudah lama dia ingin membunuh pemuda yang sering menyiksanya itu, jadi sekarang adalah kesempatan yang tepat."Dengan kemampuanmu yang tidak seberapa itu ingin mengambil nyawaku? Kau tidak pantas!" Lei Xiayu masih sempat memprovokasi lawan di sela-sela pertarungan membuat Lei Ye bertambah geram. Namun hal itu juga membuat gerakannya menjadi tidak beraturan.Lei Xiayu tidak menyia-nyiakan kesempatan, dan menyerang Le

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-06
  • Kembalinya Sang Penguasa    7. Sembunyi

    Guan Ping memasang wajah harap-harap cemas, khawatir kalau para penjaga akan menemukan keberadaan Lei Xiayu. Namun sudah sampai satu jam lamanya mereka menggeledah tempat itu, tetap tidak menemukan orang selain tubuh Lei Qintian yang sedang terbaring. Hingga satu persatu dari penjaga kembali ke barisan barulah membuat Guan Ping bisa bernapas lega."Tuan Bao, sudah kukatakan sebelumnya bahwa tidak ada siapapun di sini. Untuk kejadian hari ini, aku akan mengingatnya di masa depan. Kuharap anda tidak menyesalinya!" Wajah Guan Ping memang terlihat datar namun setiap kata yang keluar dari mulutnya semua bernada ancaman.Bao Leng tidak menanggapi ucapan tersebut dan hanya mendengus kesal sebelum mengajak seluruh anak buahnya untuk meninggalkan tempat itu. Setelah batang hidup Bao Leng dan pasukannya tidak terlihat lagi, barulah Guan Ping kembali masuk ke kediaman Lei Qintian.Memang sebagai salah satu keluarga yang menguasai Kota Zhengzhou, kediaman setiap anggota inti keluarga Lei didirika

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-09
  • Kembalinya Sang Penguasa    8. Masalah Internal Keluarga Lei

    Di sebuah ruangan cukup luas dengan di setiap sudutnya terdapat hiasan maupun barang-barang serta lukisan yang mampu memanjakan mata siapapun melihatnya karena terbuat dari material-material berharga, terdapat beberapa orang sedang berkumpul dan tampak sedang membahas sesuatu yang penting.Namun disaat mereka sedang melakukan diskusi, secara tiba-tiba saja pintu ruangan terbuka yang menyita perhatian semua orang. Kemudian dari balik pintu itu memperlihatkan seorang wanita paruh baya, sekilas wajahnya seperti berusia tiga puluh atau empat puluh tahunan. Meskipun sudah cukup berumur, namun tidak menunjukkan sedikitpun kerutan di wajahnya, dia tetap terlihat memancarkan kecantikan yang sulit ditemukan pada wanita lain.Tapi bukan parasnya yang membuat semua orang memperhatikannya, melainkan karena wanita itu datang dengan tergesa-gesa dan menunjukkan wajah yang dipenuhi kemarahan.Melihat itu, salah satu pria sepuh yang sedang berdiri paling dekat dengan pintu langsung menanyakan alasan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-09
  • Kembalinya Sang Penguasa    9. Paviliun Anggrek Putih

    Selain melatih kultivasinya, hari-hari Lei Xiayu juga dihabiskan untuk membantu Guan Ping merawat ayahnya yang sedang terbaring sakit. Tidak jarang juga mereka mendiskusikan penyakit yang ayahnya derita saat ini.Mungkin dulu 'Lei Xiayu tubuh fana' tidak akan tahu menahu masalah kultivasi dan yang berhubungan dengan itu, namun setelah dia sendiri menapaki jalan tersebut membuatnya mengetahui banyak hal.Berbekal pengalaman kehidupannya di masa lalu, Lei Xiayu menyadari kalau sebenarnya penyakit ayahnya ini bukanlah penyakit bawaan atau karena terkena efek saat melakukan pertarungan, melainkan disebabkan oleh sebuah racun. Sederhananya, ada seseorang yang telah dengan sengaja meracuni ayahnya sehingga berakhir dalam kondisi seperti ini.Tidak sulit untuk Lei Xiayu mendiagnosa penyakit tersebut, karena saat masih hidup sebagai pertapa, dia telah mempelajari begitu banyak hal, dan pengobatan juga tidak luput dari pengecualian.Pada suatu malam, dia m

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-10
  • Kembalinya Sang Penguasa    10. Lelang

    Lei Xiayu menunggu jadwal lelang dengan menghabiskan waktunya untuk berlatih, dia sadar dengan kemampuannya sekarang maka Lei Xiayu tidak akan dapat berbuat banyak hal. Lei Xiayu sadar pada lelang yang akan berlangsung seminggu ke depan pasti dihadiri oleh kelompok atau kultivator lain yang tentunya memiliki kemampuan di atasnya.Jikapun Lei Xiayu berhasil mendapatkan barang yang dia cari, maka tidak ada jaminan dia bisa mempertahankannya sampai kembali ke rumah. Pasti akan banyak pihak lain yang mencoba merebutnya nanti, sebab itulah Lei Xiayu harus meningkatkan kekuatan secepatnya.Hingga pada malam sebelum lelang akan dilaksanakan, Lei Xiayu baru membuka matanya lagi. Bersamaan dengan dirinya yang mengalami kenaikan praktik. Meskipun sudah mencapai satu tingkat yang lebih tinggi, tidak membuat Lei Xiayu bisa tersenyum puas, dia sadar kemampuannya sekarang masih jauh dari harapannya.Lei Xiayu tidak tahu saja jika orang lain mengetahui pencapaiannya saat

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-10
  • Kembalinya Sang Penguasa    11. Jamur Tujuh Warna

    Lei Xiayu mengelus dagunya, masih mempertimbangkan antara untuk ikut mengajukan penawaran atau merelakannya saja, pasalnya walaupun dia berhasil memenangkan barang tersebut, tidak ada jaminan Jamur Tujuh Warna itu akan aman bersamanya sebab ada dua kelompok di ruangan VIP yang ikut menawar bahkan para kultivator pengelana sudah menghentikan penawaran karena tidak ingin menyinggung salah satu pihak.Lei Xiayu memandangi ruangan mereka masing-masing, namun tidak bisa melihat sosok di dalamnya sebab tempat itu dilapisi kaca yang dapat menahan penglihatan dari luar.Dia semakin penasaran dengan perwakilan dari keluarga Lei-nya sebab terdengar suara seorang wanita yang turut serta mengajukan penawaran."70.000!" ujarnya dengan suara yang lembut dan mempesona.Dalam waktu singkat, harga penawaran sudah melebihi dua kali lipat dari harga awal dan terus meningkat.Mendengar pengajuan tersebut pihak dari pesaingnya, Yao Ming seolah tidak ingin kal

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-11
  • Kembalinya Sang Penguasa    12. Ikut Menawar

    Hingga sejauh ini Paviliun Anggrek Putih sudah mengeluarkan sebanyak lima barang yang dilelang, pada barang ketiga adalah sebuah catatan beladiri peninggalan seorang kultivator yang ditemukan di reruntuhan kuno. Lei Xiayu tidak tertarik karena baginya teknik-teknik yang dimilikinya di masa lalu masih jauh lebih hebat dibandingkan teknik yang disebut 'Tubuh Baja' itu, dia hanya membutuhkan ranah kultivasi yang lebih tinggi saja untuk mulai mempelajarinya kembali.Sementara ketujuh tamu VIP juga tidak terlalu tertarik karena teknik yang mereka miliki jauh lebih hebat dibandingkan teknik tersebut, sehingga 'Tubuh Baja' jatuh ke tangan seorang kultivator pengelana dengan harga 75.000 batu permata kualitas rendah.Bagi mereka yang berlatih sendiri dan tidak tergabung pada klan atau sekte, maka teknik tersebut akan membantu mereka selangkah lebih tinggi untuk menjadi kuat. Jadi, tidak rugi untuk membelinya.Melihat itu mata Lei Xiayu seolah berkilau terang, dia

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-11
  • Kembalinya Sang Penguasa    13. Pil Panjang Umur

    "60.000!""65.000!""70.000!""75.000!"Penawaran semakin intens dan sengit sebab tidak ada yang mau mengalah dari masing-masing pihak. Sekarang Xia Hongyan tidak lagi sepenuhnya menginginkan pedang berkarat itu, melainkan dia ingin membungkam mulut Lei Xiayu agar tidak lagi berbicara. Dia merasa harga dirinya telah dilukai."Tuan muda, sebaiknya hentikan di sini saja. Ingat tujuan awal kita, jangan sampai anda menghamburkan uang untuk sesuatu yang tidak perlu atau Patriark akan marah besar." Pengawal Xia Hongyan kembali mengingatkan yang dibalas dengan tatapan tajam."Kau mengancamku?" ujar Xia Hongyan kesal."Tidak… bukan begitu tuan muda. Tapi prioritas utama kita saat ini adalah untuk mendapatkan barang utama.""Aku tidak perduli!" Xia Hongyan mendengus kesal.Mau tidak mau pria paruh baya itu menuruti keinginannya. Tapi dia tetap memberikan batasan. Xia Hongyan hanya boleh menghabiskan 100.000 untu

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-12

Bab terbaru

  • Kembalinya Sang Penguasa    121. Kemarahan Mu Lingxin

    Klan Mu sedang bertarung mati-matian untuk mempertahankan kediaman mereka dari ancaman Serikat Iblis, baik anggota klan yang baru menapaki jalan keabadian ataupun para tetua bekerja sama dengan keras saling melindungi satu sama lain, meskipun tidak bisa dipungkiri korban berjatuhan di pihak mereka tidak sedikit, namun semangat juang mereka tak perlu dipertanyakan lagi. Tapi dalam jalan keabadian, terkadang kelebihan jumlah pasukan tidak menjadi penentu kemenangan pertempuran, anggota klan Mu memang lebih banyak dibandingkan pasukan Serikat Iblis yang menyerang, namun dari segi ranah dan pengalaman bertarung jelas klan iblis lebih baik, apalagi klan Mu kebanyakan mereka yang berasal dari generasi muda, membuat mereka dalam situasi yang sulit. Para tetua dan senior klan sebisa mungkin melindungi generasi muda, tapi dengan kemampuan mereka yang terbatas tentunya tidak akan berjalan dengan mudah, apalagi pasukan dari Serikat Iblis ini tidak segan-segan membunuh setiap orang yang ada di

  • Kembalinya Sang Penguasa    120. Bantuan Datang

    Nie Guanyu, Tao Zexi, dan Bao Jun merupakan tiga nama yang tidak asing lagi di dunia kultivator karena masing-masing dari mereka menduduki posisi Patriark di klan Nie, Tao, dan Bao serta telah mencapai ranah Pencerahan Spiritual membuat kemampuan mereka cukup diperhitungkan.Beberapa hari lalu, kediaman mereka dikunjungi oleh seorang kenalan lama yang cukup ketiganya segani, Lei Zhihao dari kota Zhengzhou. Kebetulan saat itu mereka sedang berkumpul di kediaman klan Nie karena membahas sesuatu sehingga mereka mempersilahkan Lei Zhihao untuk bergabung.Nie Guanyu merupakan seorang pria sepuh, terlihat berusia enam puluh tahunan dengan rambut yang telah memutih sepenuhnya, badan kurus dan pendek namun memancarkan kekuatan yang sangat besar dan lebih kuat dibandingkan lainnya.Tao Zexi seperti berusia empat puluh tahunan, rambut klimis dan memiliki penampilan yang rapi tampak terpelajar dan lebih terlihat seperti seorang sarjana. Pria ini cukup pendiam dan hanya berbicara jika menurutnya

  • Kembalinya Sang Penguasa    119. Pengorbanan Xia Gengxin

    Sepanjang pertempuran tidak ada kondisinya yang lebih buruk daripada Lei Zhihao dan Xia Gengxin, harus menghadapi Mo Yan, jendral iblis terkuat yang memimpin penyerangan itu membuat keduanya mengalami nasib naas. Walaupun sama-sama berada di ranah Pencerahan Spiritual, namun baik Lei Zhihao maupun Xia Gengxin baru mencapainya paling lama sepuluh tahun, sementara Mo Yan sudah berada di tingkat yang sama jauh lebih lama daripada keduanya membuat praktiknya lebih tinggi.Lei Zhihao baru saja kehilangan lengan kirinya setelah berhasil dipotong oleh teknik milik Mo Yan yang menjadikan qi kematiannya menyerupai pedang diselimuti darah, sementara Xia Gengxin kondisinya juga tidak lebih baik mengalami luka dalam yang sangat serius. Berbanding terbalik dengan Mo Yan yang hanya menerima luka kecil menunjukkan perbedaan kekuatan di antara mereka terlihat sangat jelas.“Saudara Xia, kita dalam masalah besar.” Lei Zhihao menggeleng kepala pelan, dia baru saja berhasil menghentikan pendarahan pada

  • Kembalinya Sang Penguasa    118. Pertempuran Kian Memanas

    Perbedaan jumlah dan kekuatan benar-benar dapat dirasakan pada pertempuran yang terjadi di kediaman keluarga Duan. Banyak anggota klannya yang sudah tewas terbunuh di tangan pasukan Serikat Iblis, serta beberapa tetua yang juga tidak terlepas menjadi korban keganasan kelompok itu.Tetua tertinggi keluarga Duan juga tidak dapat mempertahankan nyawanya lebih lama, ia harus terbunuh ditangan jenderal iblis yang memimpin penyerangan tersebut dengan cara begitu sadis, tubuhnya hancur berkeping-keping tanpa tersisa. Namun, sebelum terbunuh tetua tertinggi keluarga Duan berhasil mengirimkan pesan kepada Duan Jie menggunakan token khusus, membuatnya setidaknya bisa mati dengan tenang.Melihat tetua tertinggi sekaligus jagoan terkuat yang saat ini berada di klan mereka sudah terbunuh, anggota keluarga Duan tidak melakukan perlawanan lebih jauh. Mereka menyerah dan pasrah karena sadar tak akan bisa selamat dari pertempuran ini.Pada malam ini, salah satu keluarga besar di Kota Zhengzhou resmi d

  • Kembalinya Sang Penguasa    117. Lei Xiayu dan Linglong Membantu

    Lei Qintian mulai membentuk pedang raksasa dengan qi-nya, walau kemungkinannya kecil tapi dia akan berusaha untuk membebaskan para tetua dari cengkeraman tangan Gong Xijian karena jika mereka mati maka akan berimbas pada keseimbangan klan. Lei Qintian yakin akan ada banyak pihak yang mendatangi klan Lei untuk mengambil keuntungan dari mereka, karena itulah keberadaan para tetua ini sangat penting. Seolah langit sedang membantunya, Lei Qintian menyadari tekanan yang dilepaskan roh beladiri Gong Xijian tidak sekuat sebelumnya, sehingga merasa ini adalah kesempatan yang tepat untuk melancarkan aksinya. Dengan cepat Lei Qintian menebaskan pedang raksasa itu untuk memotong aliran energi. Slash! Duar! Ledakan besar terjadi ketika Lei Qintian berhasil memotong energi tersebut, namun membuatnya terlempar ratusan meter karena pembalikan energi, begitu juga dengan para tetua yang mengalami luka parah. Tapi, satu hal yang pasti yaitu Lei Qintian berhasil menyelamatkan para tetua sebelum e

  • Kembalinya Sang Penguasa    116. Kemampuan Khusus Gong Xijian

    Gong Xijian mengalirkan qi-nya ke kadal raksasa yang seketika membuka mulutnya lebar-lebar sebelum menciptakan bola api raksasa yang menyebarkan momentum begitu panas membuat suhu udara di wilayah sekitar tempat itu naik beberapa kali lipat. Untungnya anggota klan Lei sudah menjaga jarak yang cukup jauh sehingga tidak ada korban dari pihak mereka.Lei Qintian mengeraskan rahangnya, dia sudah membentuk sebuah energi pedang untuk menghalau serangan yang akan datang. Di waktu yang hampir bersamaan, keduanya telah berhasil menyempurnakan teknik mereka masing-masing.“Semburan Api Kematian!”“Pedang Menembus Inti Semesta!”Bola api dan pedang raksasa itu saling bertabrakan menciptakan ledakan yang begitu besar membuat para tetua klan Lei harus membentuk energi pelindung untuk melindungi diri dan anggota klan lainnya agar tidak terkena efek samping dari benturan energi tersebut.Terlihat retakan besar pada energi pelindung itu menandakan jika pertukaran kekuatan di antara keduanya memang sa

  • Kembalinya Sang Penguasa    115. Lawan yang Tangguh

    Naga petir itu mengikuti setiap langkah yang dilakukan Gong Xijian, tidak membiarkannya melepaskan diri seolah di matanya hanya ada Gong Xijian saja sehingga menciptakan ledakan demi ledakan yang cukup keras setiap kali benturan di antara keduanya terjadi.Walaupun naga itu belum dapat melukai Gong Xijian karena pertahanannya yang sulit ditembus, namun tetap saja membuat gerakan jendral iblis itu menjadi terbatas karena harus diakui naga petir tersebut juga mengeluarkan kekuatan yang cukup besar. Disisi lain, setiap pertahanan yang dibentuk Gong Xijian juga membutuhkan energi yang tidak kalah besarnya sehingga qi-nya dengan cepat banyak terkuras. Gong Xijian merapatkan giginya geram, jika hal tersebut dibiarkan terus berlanjut maka qi-nya lama-kelamaan akan semakin menipis sehingga mau tidak mau Gong Xijian harus memikirkan cara agar bisa keluar dari cengkeraman naga itu.“Kenapa kau terus memaksaku?” Gong Xijian berdecak kesal. “Hancurlah!”Gong Xijian membentuk mantra tangan yang s

  • Kembalinya Sang Penguasa    114. Kembalinya Pemimpin Sesungguhnya!

    Semakin lama pertarungan di antara keduanya, Lei Delan semakin menyadari jika kemampuan bertarung Lei Xiayu memang jauh di atasnya, apalagi pemuda itu memiliki teknik pedang yang sangat beragam dan sulit ditebak sehingga menyulitkan Lei Delan untuk mengimbanginya bahkan dia sampai terkena sabetan pedang berkali-kali di beberapa bagian tubuhnya.Dengan napas memburu Lei Delan berhasil menjaga jaraknya setelah terkena serangan untuk yang kesekian kalinya.“Darimana sebenarnya bocah ini mendapatkan teknik-teknik sekuat ini?” Lei Delan benar-benar harus mengakui keunggulan lawannya itu sehingga muncul rencananya untuk melarikan diri karena jika memaksakan bertarung lebih lama dia khawatir Lei Xiayu akan semakin membuatnya terluka bahkan dapat membunuhnya.Lei Delan yang tadinya selalu bertarung dalam posisi bertahan kini tampil lebih menyerang dan berharap bisa menemukan celah agar bisa melarikan diri. Lei Xiayu tentu saja menyadari niat lawannya itu membuatnya tersenyum penuh arti.“Ingi

  • Kembalinya Sang Penguasa    113. Teknik Pengorbanan

    Lei Qintian tak menghiraukan tatapan semua orang yang mengarah padanya, ketika Pedang Penakluk Naga sudah berada di dalam genggaman tangannya, pria itu segera memberikan serangan pertamanya, namun Gong Xijian masih bisa menghindarinya dengan tanpa kesulitan.Lei Qintian tetap tenang dengan mengubah arus serangannya yang kali ini menargetkan titik vital lawan, Gong Xijian dengan cepat menutupi bagian lehernya itu sehingga menunjukkan celah pada perutnya, hal tersebutlah yang dimanfaatkan oleh Lei Qintian karena dari awal dia memang mengincar bagian tersebut dan leher hanyalah sebagai pengalihan sehingga sebuah pukulan mendarat tepat di tubuh Gong Xijian.Pukulan itu dipenuhi banyak tenaga membuat Gong Xijian meringis kesakitan walau kulitnya sebenarnya sangat tebal karena efek transformasi Iblis, namun ternyata pukulan Lei Qintian itu tetap dapat membuatnya terpukul hingga puluhan meter sebab Lei Qintian sendiri menggunakan teknik ‘Tinju Petir' untuk menjatuhkan law

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status