Share

2. Mati?

Author: SWEET_OWL
last update Last Updated: 2023-10-06 15:58:47

Lei Xiayu memejamkan matanya saat perlahan tubuhnya jatuh ke dalam sebuah jurang setelah beradu serangan terakhir dengan Luo Dafeng. Sebenarnya Lei Xiayu sudah memenangkan pertarungan, tapi saat dia hendak membunuh musuh bebuyutannya itu tiba-tiba ada sesuatu menembus dadanya.

Lei Xiayu tidak sempat melihat wajah sosok yang menghujamkan pedang itu padanya karena pandangannya perlahan menjadi kabur. Dia hanya merasakan tubuhnya di tendang ke arah jurang yang tak jauh dari lokasi pertempuran.

Lei Xiayu membuka matanya kembali karena sudah begitu lama dia terjatuh namun nyawanya tak kunjung berakhir juga. Meskipun jurang ini sangat dalam, dengan waktu yang selama itu dia habiskan maka seharusnya sudah menyentuh dasar permukaan. Jadi, Lei Xiayu ingin memeriksa yang sebenarnya terjadi.

Ia begitu terkejut saat membuka mata dan mendapati dirinya sedang berdiri di atas padang yang begitu luas. Kemudian Lei Xiayu mengingat sesuatu, karena dia merasa pernah mengunjungi tempat ini.

"Tidak salah lagi, bukankah ini lautan kesadaranku sendiri?" Lei Xiayu bergumam pelan.

Disaat dia sedang kebingungan dan mencoba mencerna situasi yang terjadi padanya sekarang, tiba-tiba saja ada sebuah suara yang membuatnya meningkatkan kewaspadaan.

"Tidak perlu khawatir, tuan muda. Aku tidak memiliki niat jahat." Ketika Lei Xiayu meneruskan pandangannya ke arah sumber suara, dia mendapati suara itu berasal dari sebuah gulungan kertas yang melayang di udara dan memancarkan cahaya keemasan itu.

Lei Xiayu mengingat gulungan kertas ini adalah harta warisan yang dia dapatkan beberapa tahun lalu, saat menjelajahi reruntuhan kuno.

"Kau yang bicara padaku?" tanyanya sekali lagi untuk memastikan.

"Benar, tuan muda." jawab gulungan kertas tersebut sebelum memperkenalkan dirinya, "Namaku Bai Juan, senang bertemu denganmu."

Lei Xiayu masih mencoba mencerna situasi di hadapannya, bagaimanapun ini adalah kali pertama dia menemui hal semacam ini jadi belum terbiasa.

"Tuan muda, tujuanku menemui anda adalah untuk membantumu."

Suasana seketika hening mendadak, karena Lei Xiayu sedang larut dalam pikirannya sendiri. Banyak pertanyaan yang tiba-tiba muncul di kepalanya.

Selang beberapa menit barulah dia bersuara, "Memangnya apa yang bisa kau lakukan untukku?"

Bai Juan segera mengutarakan keinginannya. Sederhananya dia akan membantu Lei Xiayu untuk hidup kembali dengan metode reinkarnasi yang tentu saja membuat pria itu terkejut bukan main.

"Apa kau bilang? Kau ingin menghidupkanku kembali? Jadi aku benar-benar sudah mati?" Lei Xiayu mengajukan beragam pertanyaan.

"Benar, tuan muda. Senjata yang menembus tubuh anda sebelumnya adalah salah satu pusaka dewa yang memiliki kekuatan sangat dahsyat."

Lei Xiayu mencoba mengingat kembali saat ada seseorang yang tiba-tiba menusuknya dari belakang ketika dia sudah berhasil mengalahkan Luo Dafeng. Dia tidak sempat melihat mukanya, namun kalau mereka bertemu lagi, pasti Lei Xiayu bisa mengenalinya sekali lihat sebab dendamnya teramat dalam.

"Jadi, apakah tuan muda bersedia?"

Lei Xiayu kembali mempertimbangkannya dengan matang, mengingat ini mungkin cara terakhir yang bisa dia lakukan untuk kembali hidup, jadi dia menerimanya. "Baik, aku setuju."

Bersamaan dengan itu, Bai Juan segera mengelilingi tubuh Lei Xiayu yang seketika memancarkan cahaya berwarna keemasan. Kemudian sajak-sajak kuno kembali muncul dan membungkus tubuh pria itu.

"Tuan, anda akan bereinkarnasi ke tubuh seseorang, tapi…" belum sempat Bai Juan menyelesaikan perkataannya, Lei Xiayu sudah menghilang dari tempat itu.

"Ah, sepertinya aku membuat masalah besar." gumam kecil Bai Juan.

***

Entah sudah berapa kali Lei Xiayu mengutuk keras Bai Juan hari ini. Dia memang setuju untuk bereinkarnasi kembali, tapi tidak menyangka akan bersemayam di tubuh seorang manusia fana yang tidak memiliki basis kultivasi.

Kehidupan lamanya Lei Xiayu adalah seorang pertapa, yang merupakan tingkat lanjut dalam dunia kultivasi berasal dari alam langit, yangmana seseorang dalam tingkat ini akan selangkah lagi menuju alam dewa. Namun sekarang dia harus berakhir di tubuh pemuda biasa yang seumuran tujuh belas tahunan.

Bukan hanya tidak memiliki basis kultivasi, namun dantian pemuda ini juga sudah rusak yang membuatnya akan menjadi manusia biasa selamanya.

Dantian sendiri adalah sebuah lautan qi yang merupakan wadah seseorang kultivator untuk menyerap energi alam. Dengan mengumpulkan qi ke dalam dantian inilah seseorang akan resmi menjadi kultivator, perjalanan menuju keabadian.

"Bai Juan, keluar kau!" Lei Xiayu menjerit dalam pikirannya sendiri untuk berkomunikasi dengan Bai Juan.

Setelah Lei Xiayu mengutuk beberapa kali lagi, barulah Bai Juan menampakkan diri. "Maaf tuan, aku tidak sengaja." Bai Juan menjadi ketakutan.

"Kau bilang tidak sengaja? Bukankah ini terlalu disengaja?!" Lei Xiayu benar-benar murka. "Oh aku tahu sekarang, kau ingin membalas dendam padaku, bukan? Sebab itulah kau mengirimku ke manusia yang tidak berguna ini?"

"Bu… bukan itu, tuan." Bai Juan benar-benar merasa bersalah. Sebelumnya dia terlambat memberitahu bahwa teknik reinkarnasi yang digunakannya tidak bisa membantu untuk memilih wadah baru tubuh Lei Xiayu, melainkan mengikuti kehendaknya sendiri.

"Oh, jadi maksudmu aku sendiri yang mau bersemayam di tubuh pemuda sampah ini? Kau benar-benar pandai berdalih ya?" Lei Xiayu menjadi geram. Andai saja dia bisa pergi ke lautan kesadarannya sekarang, maka dia sudah pasti membakar Bai Juan menjadi abu.

Sebelumnya Lei Xiayu sudah mendapatkan ingatan tentang tubuh yang menjadi tempatnya bersemayam ini. Dia adalah seorang pemuda berusia tujuh belas tahunan, memiliki nama yang sama dengannya, Lei Xiayu.

Lei Xiayu ini berasal dari keluarga Lei, salah satu keluarga kultivator yang ada di kota kecil bernama Kota Zhengzhou. Semasa kecil, Lei Xiayu sudah diasingkan oleh keluarganya karena dianggap sebagai manusia sampah sebab memiliki dantian yang rusak.

Namun sebenarnya kerusakan dantiannya itu bukan secara kebetulan, melainkan disebabkan oleh anggota keluarga Lei lainnya yang tidak ingin melihat Lei Xiayu berkembang sebab saat baru lahir Lei Xiayu digadang-gadang akan menjadi kultivator berbakat di masa depan.

Saat ini kondisinya sangat buruk, bukan hanya diasingkan, Lei Xiayu juga dipenjara di tahanan keluarga dengan diikat menggunakan rantai yang memiliki kekuatan qi. Jadi, Lei Xiayu tidak akan mungkin bisa melepaskan belenggu di tubuhnya itu.

"Tuan muda, sebaiknya anda jangan marah dulu. Aku merasakan ada lonjakan kekuatan besar dalam tubuh pemuda ini. Sebaiknya tuan muda menyatukan diri dengan tubuhnya, aku yakin anda tidak akan menyesal." Bai Juan mencoba membujuk Lei Xiayu agar menerima takdirnya sekarang.

"Hm, bilang saja kalau kau tidak ingin bertanggung jawab. Lihat saja nanti, aku akan memukulmu dengan keras!" Mau tidak mau Lei Xiayu harus menyatukan dirinya dengan tubuh pemuda itu.

Proses itu tidak berlangsung lama, kini dalam tubuh pemuda itu terdapat ingatan dirinya sendiri dan juga pertapa Lei Xiayu yang sudah mulai menyatu. Ini juga menjadi babak awal dari perjalanan hidup pertapa Lei Xiayu yang baru dengan identitas baru pula.

Kemudian tak berselang lama Lei Xiayu mendengar sebuah langkah kaki dari arah luar.

"Hei, manusia sampah. Cepat makan ini, jangan sampai dirimu mati kelaparan."

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Fandi Alfandi
lumayan bagus
goodnovel comment avatar
Silalahi Sabam
Awal yg menarik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembalinya Sang Penguasa    3. Kesempatan Kedua

    Lei Xiayu sudah mendapatkan informasi tentang pemuda yang sedang berdiri di hadapannya sambil membawa sepiring nasi itu. Namanya Lei Ye, sepupu dari Lei Xiayu juga termasuk anggota inti keluarga Lei.Lei Ye adalah putra kedua dari pamannya yang saat ini menjabat sebagai Patriark keluarga Lei, menggantikan ayah kandung Lei Xiayu sejak tiga tahun lalu setelah ayahnya menderita sakit yang sangat parah dan mengharuskannya hanya terbaring di ranjang tidur.Lei Ye kemudian meminta penjaga penjara untuk membuka kurungan Lei Xiayu karena dia ingin menyuapi pemuda itu dengan tangannya sendiri. Dengan langkah penuh angkuh, Lei Ye berjalan mendekati Lei Xiayu."Lei Xiayu, buka mulutmu." Lei Ye tersenyum sinis.Lei Xiayu tahu niat Lei Ye tidaklah baik, sebab di masa lalu pemuda ini salah satu anggota keluarga Lei yang memperlakukannya dengan buruk. Tidak hanya itu, Lei Ye juga sering melukai tubuh Lei Xiayu saat dirinya merasa kesal. Bisa dikatakan Lei Xiayu adalah bahan pelampiasan amarah dari p

    Last Updated : 2023-10-06
  • Kembalinya Sang Penguasa    4. Penderitaan dan Keberuntungan

    Andai saja Bai Juan memiliki wujud seperti manusia, mungkin Lei Xiayu sudah memeluknya dengan begitu erat untuk berterima kasih, namun karena dia hanyalah sebuah gulungan kertas membuat Lei Xiayu memberikan pujian saja."Aku tidak menyangka kau memiliki kemampuan seperti ini," Lei Xiayu masih berusaha mencerna semua kejadian yang dia alami. Lei Xiayu tidak menyangka gulungan kertas yang didapatkannya dari reruntuhan kuno itu akan memberikan dampak yang begitu besar pada perjalanan hidupnya. Sekarang Lei Xiayu sudah memandang Bai Juan dari sisi berbeda dalam dirinya.Bai Juan yang merasa Lei Xiayu sudah menyukainya menjadi besar kepala, dia kemudian berniat menyombongkan diri lebih tinggi lagi. "Tuan, anda tidak tahu saja kalau sebenarnya aku memiliki kemampuan yang jauh lebih besar lagi. Aku hanya tidak ingin menunjukkannya sekarang."Ekspresi wajah Lei Xiayu berubah menjadi dipenuhi banyak kerutan, semakin lama Bai Juan ini semakin membuatnya tertarik.Namun Lei Xiayu juga tidak menya

    Last Updated : 2023-10-06
  • Kembalinya Sang Penguasa    5. Memulai dari Awal

    Meski saat ini tubuh Lei Xiayu terbilang masih lemah tapi tidak mengubah kenyataan bahwa dulunya dia seorang pertapa, yang memahami jalan kultivasi secara mendalam, jadi untuk mempelajari Tinju Petir bukanlah perkara sulit baginya. Lei Xiayu bahkan bisa menguasainya secara sempurna dalam sekali percobaan."Tinju Petir!"Teknik ini memusatkan qi pada kepalan tangan penggunanya, yang nanti akan melepaskan energi petir berbentuk bulat seukuran kepala manusia. Ketika mengenai sebuah objek, maka energi petir ini akan menciptakan ledakan yang cukup besar.Lei Xiayu tersenyum puas saat melihat gembok penjara sudah terbuka akibat serangan yang dilepaskannya barusan. Pada tiang-tiang besinya juga masih menyisakan energi petir yang merembes."Akhirnya aku bisa keluar dari tempat terkutuk ini. Benua Daratan Tengah, tunggu aku datang!"Lei Xiayu mulai melangkahkan kakinya, namun baru saja keluar dari penjara itu, dia sudah mendengar ada beberapa orang yang berjalan ke arahnya. "Tidak salah lagi,

    Last Updated : 2023-10-06
  • Kembalinya Sang Penguasa    6. Bukan Tandingan

    Lei Ye memberikan serangan bertubi-tubi namun Lei Xiayu bisa menghindari semuanya tanpa kesulitan, membuat perasaan pemuda itu menjadi semakin buruk. Pikirannya menjadi tidak stabil, hanya satu keinginannya saat ini adalah membunuh Lei Xiayu dengan tangannya sendiri.Namun tentu saja semua keinginan tak pasti berakhir terwujud, apalagi bersangkutan dengan sebuah nyawa, tentu semua orang akan menggunakan segala cara untuk mempertahankannya. Lei Xiayu pun begitu, dia tidak akan memberikan nyawanya secara percuma kepada Lei Ye. Dan tentu saja dia memiliki keinginan yang sama. Sudah lama dia ingin membunuh pemuda yang sering menyiksanya itu, jadi sekarang adalah kesempatan yang tepat."Dengan kemampuanmu yang tidak seberapa itu ingin mengambil nyawaku? Kau tidak pantas!" Lei Xiayu masih sempat memprovokasi lawan di sela-sela pertarungan membuat Lei Ye bertambah geram. Namun hal itu juga membuat gerakannya menjadi tidak beraturan.Lei Xiayu tidak menyia-nyiakan kesempatan, dan menyerang Le

    Last Updated : 2023-10-06
  • Kembalinya Sang Penguasa    7. Sembunyi

    Guan Ping memasang wajah harap-harap cemas, khawatir kalau para penjaga akan menemukan keberadaan Lei Xiayu. Namun sudah sampai satu jam lamanya mereka menggeledah tempat itu, tetap tidak menemukan orang selain tubuh Lei Qintian yang sedang terbaring. Hingga satu persatu dari penjaga kembali ke barisan barulah membuat Guan Ping bisa bernapas lega."Tuan Bao, sudah kukatakan sebelumnya bahwa tidak ada siapapun di sini. Untuk kejadian hari ini, aku akan mengingatnya di masa depan. Kuharap anda tidak menyesalinya!" Wajah Guan Ping memang terlihat datar namun setiap kata yang keluar dari mulutnya semua bernada ancaman.Bao Leng tidak menanggapi ucapan tersebut dan hanya mendengus kesal sebelum mengajak seluruh anak buahnya untuk meninggalkan tempat itu. Setelah batang hidup Bao Leng dan pasukannya tidak terlihat lagi, barulah Guan Ping kembali masuk ke kediaman Lei Qintian.Memang sebagai salah satu keluarga yang menguasai Kota Zhengzhou, kediaman setiap anggota inti keluarga Lei didirika

    Last Updated : 2023-10-09
  • Kembalinya Sang Penguasa    8. Masalah Internal Keluarga Lei

    Di sebuah ruangan cukup luas dengan di setiap sudutnya terdapat hiasan maupun barang-barang serta lukisan yang mampu memanjakan mata siapapun melihatnya karena terbuat dari material-material berharga, terdapat beberapa orang sedang berkumpul dan tampak sedang membahas sesuatu yang penting.Namun disaat mereka sedang melakukan diskusi, secara tiba-tiba saja pintu ruangan terbuka yang menyita perhatian semua orang. Kemudian dari balik pintu itu memperlihatkan seorang wanita paruh baya, sekilas wajahnya seperti berusia tiga puluh atau empat puluh tahunan. Meskipun sudah cukup berumur, namun tidak menunjukkan sedikitpun kerutan di wajahnya, dia tetap terlihat memancarkan kecantikan yang sulit ditemukan pada wanita lain.Tapi bukan parasnya yang membuat semua orang memperhatikannya, melainkan karena wanita itu datang dengan tergesa-gesa dan menunjukkan wajah yang dipenuhi kemarahan.Melihat itu, salah satu pria sepuh yang sedang berdiri paling dekat dengan pintu langsung menanyakan alasan

    Last Updated : 2023-10-09
  • Kembalinya Sang Penguasa    9. Paviliun Anggrek Putih

    Selain melatih kultivasinya, hari-hari Lei Xiayu juga dihabiskan untuk membantu Guan Ping merawat ayahnya yang sedang terbaring sakit. Tidak jarang juga mereka mendiskusikan penyakit yang ayahnya derita saat ini.Mungkin dulu 'Lei Xiayu tubuh fana' tidak akan tahu menahu masalah kultivasi dan yang berhubungan dengan itu, namun setelah dia sendiri menapaki jalan tersebut membuatnya mengetahui banyak hal.Berbekal pengalaman kehidupannya di masa lalu, Lei Xiayu menyadari kalau sebenarnya penyakit ayahnya ini bukanlah penyakit bawaan atau karena terkena efek saat melakukan pertarungan, melainkan disebabkan oleh sebuah racun. Sederhananya, ada seseorang yang telah dengan sengaja meracuni ayahnya sehingga berakhir dalam kondisi seperti ini.Tidak sulit untuk Lei Xiayu mendiagnosa penyakit tersebut, karena saat masih hidup sebagai pertapa, dia telah mempelajari begitu banyak hal, dan pengobatan juga tidak luput dari pengecualian.Pada suatu malam, dia m

    Last Updated : 2023-10-10
  • Kembalinya Sang Penguasa    10. Lelang

    Lei Xiayu menunggu jadwal lelang dengan menghabiskan waktunya untuk berlatih, dia sadar dengan kemampuannya sekarang maka Lei Xiayu tidak akan dapat berbuat banyak hal. Lei Xiayu sadar pada lelang yang akan berlangsung seminggu ke depan pasti dihadiri oleh kelompok atau kultivator lain yang tentunya memiliki kemampuan di atasnya.Jikapun Lei Xiayu berhasil mendapatkan barang yang dia cari, maka tidak ada jaminan dia bisa mempertahankannya sampai kembali ke rumah. Pasti akan banyak pihak lain yang mencoba merebutnya nanti, sebab itulah Lei Xiayu harus meningkatkan kekuatan secepatnya.Hingga pada malam sebelum lelang akan dilaksanakan, Lei Xiayu baru membuka matanya lagi. Bersamaan dengan dirinya yang mengalami kenaikan praktik. Meskipun sudah mencapai satu tingkat yang lebih tinggi, tidak membuat Lei Xiayu bisa tersenyum puas, dia sadar kemampuannya sekarang masih jauh dari harapannya.Lei Xiayu tidak tahu saja jika orang lain mengetahui pencapaiannya saat

    Last Updated : 2023-10-10

Latest chapter

  • Kembalinya Sang Penguasa    121. Kemarahan Mu Lingxin

    Klan Mu sedang bertarung mati-matian untuk mempertahankan kediaman mereka dari ancaman Serikat Iblis, baik anggota klan yang baru menapaki jalan keabadian ataupun para tetua bekerja sama dengan keras saling melindungi satu sama lain, meskipun tidak bisa dipungkiri korban berjatuhan di pihak mereka tidak sedikit, namun semangat juang mereka tak perlu dipertanyakan lagi. Tapi dalam jalan keabadian, terkadang kelebihan jumlah pasukan tidak menjadi penentu kemenangan pertempuran, anggota klan Mu memang lebih banyak dibandingkan pasukan Serikat Iblis yang menyerang, namun dari segi ranah dan pengalaman bertarung jelas klan iblis lebih baik, apalagi klan Mu kebanyakan mereka yang berasal dari generasi muda, membuat mereka dalam situasi yang sulit. Para tetua dan senior klan sebisa mungkin melindungi generasi muda, tapi dengan kemampuan mereka yang terbatas tentunya tidak akan berjalan dengan mudah, apalagi pasukan dari Serikat Iblis ini tidak segan-segan membunuh setiap orang yang ada di

  • Kembalinya Sang Penguasa    120. Bantuan Datang

    Nie Guanyu, Tao Zexi, dan Bao Jun merupakan tiga nama yang tidak asing lagi di dunia kultivator karena masing-masing dari mereka menduduki posisi Patriark di klan Nie, Tao, dan Bao serta telah mencapai ranah Pencerahan Spiritual membuat kemampuan mereka cukup diperhitungkan.Beberapa hari lalu, kediaman mereka dikunjungi oleh seorang kenalan lama yang cukup ketiganya segani, Lei Zhihao dari kota Zhengzhou. Kebetulan saat itu mereka sedang berkumpul di kediaman klan Nie karena membahas sesuatu sehingga mereka mempersilahkan Lei Zhihao untuk bergabung.Nie Guanyu merupakan seorang pria sepuh, terlihat berusia enam puluh tahunan dengan rambut yang telah memutih sepenuhnya, badan kurus dan pendek namun memancarkan kekuatan yang sangat besar dan lebih kuat dibandingkan lainnya.Tao Zexi seperti berusia empat puluh tahunan, rambut klimis dan memiliki penampilan yang rapi tampak terpelajar dan lebih terlihat seperti seorang sarjana. Pria ini cukup pendiam dan hanya berbicara jika menurutnya

  • Kembalinya Sang Penguasa    119. Pengorbanan Xia Gengxin

    Sepanjang pertempuran tidak ada kondisinya yang lebih buruk daripada Lei Zhihao dan Xia Gengxin, harus menghadapi Mo Yan, jendral iblis terkuat yang memimpin penyerangan itu membuat keduanya mengalami nasib naas. Walaupun sama-sama berada di ranah Pencerahan Spiritual, namun baik Lei Zhihao maupun Xia Gengxin baru mencapainya paling lama sepuluh tahun, sementara Mo Yan sudah berada di tingkat yang sama jauh lebih lama daripada keduanya membuat praktiknya lebih tinggi.Lei Zhihao baru saja kehilangan lengan kirinya setelah berhasil dipotong oleh teknik milik Mo Yan yang menjadikan qi kematiannya menyerupai pedang diselimuti darah, sementara Xia Gengxin kondisinya juga tidak lebih baik mengalami luka dalam yang sangat serius. Berbanding terbalik dengan Mo Yan yang hanya menerima luka kecil menunjukkan perbedaan kekuatan di antara mereka terlihat sangat jelas.“Saudara Xia, kita dalam masalah besar.” Lei Zhihao menggeleng kepala pelan, dia baru saja berhasil menghentikan pendarahan pada

  • Kembalinya Sang Penguasa    118. Pertempuran Kian Memanas

    Perbedaan jumlah dan kekuatan benar-benar dapat dirasakan pada pertempuran yang terjadi di kediaman keluarga Duan. Banyak anggota klannya yang sudah tewas terbunuh di tangan pasukan Serikat Iblis, serta beberapa tetua yang juga tidak terlepas menjadi korban keganasan kelompok itu.Tetua tertinggi keluarga Duan juga tidak dapat mempertahankan nyawanya lebih lama, ia harus terbunuh ditangan jenderal iblis yang memimpin penyerangan tersebut dengan cara begitu sadis, tubuhnya hancur berkeping-keping tanpa tersisa. Namun, sebelum terbunuh tetua tertinggi keluarga Duan berhasil mengirimkan pesan kepada Duan Jie menggunakan token khusus, membuatnya setidaknya bisa mati dengan tenang.Melihat tetua tertinggi sekaligus jagoan terkuat yang saat ini berada di klan mereka sudah terbunuh, anggota keluarga Duan tidak melakukan perlawanan lebih jauh. Mereka menyerah dan pasrah karena sadar tak akan bisa selamat dari pertempuran ini.Pada malam ini, salah satu keluarga besar di Kota Zhengzhou resmi d

  • Kembalinya Sang Penguasa    117. Lei Xiayu dan Linglong Membantu

    Lei Qintian mulai membentuk pedang raksasa dengan qi-nya, walau kemungkinannya kecil tapi dia akan berusaha untuk membebaskan para tetua dari cengkeraman tangan Gong Xijian karena jika mereka mati maka akan berimbas pada keseimbangan klan. Lei Qintian yakin akan ada banyak pihak yang mendatangi klan Lei untuk mengambil keuntungan dari mereka, karena itulah keberadaan para tetua ini sangat penting. Seolah langit sedang membantunya, Lei Qintian menyadari tekanan yang dilepaskan roh beladiri Gong Xijian tidak sekuat sebelumnya, sehingga merasa ini adalah kesempatan yang tepat untuk melancarkan aksinya. Dengan cepat Lei Qintian menebaskan pedang raksasa itu untuk memotong aliran energi. Slash! Duar! Ledakan besar terjadi ketika Lei Qintian berhasil memotong energi tersebut, namun membuatnya terlempar ratusan meter karena pembalikan energi, begitu juga dengan para tetua yang mengalami luka parah. Tapi, satu hal yang pasti yaitu Lei Qintian berhasil menyelamatkan para tetua sebelum e

  • Kembalinya Sang Penguasa    116. Kemampuan Khusus Gong Xijian

    Gong Xijian mengalirkan qi-nya ke kadal raksasa yang seketika membuka mulutnya lebar-lebar sebelum menciptakan bola api raksasa yang menyebarkan momentum begitu panas membuat suhu udara di wilayah sekitar tempat itu naik beberapa kali lipat. Untungnya anggota klan Lei sudah menjaga jarak yang cukup jauh sehingga tidak ada korban dari pihak mereka.Lei Qintian mengeraskan rahangnya, dia sudah membentuk sebuah energi pedang untuk menghalau serangan yang akan datang. Di waktu yang hampir bersamaan, keduanya telah berhasil menyempurnakan teknik mereka masing-masing.“Semburan Api Kematian!”“Pedang Menembus Inti Semesta!”Bola api dan pedang raksasa itu saling bertabrakan menciptakan ledakan yang begitu besar membuat para tetua klan Lei harus membentuk energi pelindung untuk melindungi diri dan anggota klan lainnya agar tidak terkena efek samping dari benturan energi tersebut.Terlihat retakan besar pada energi pelindung itu menandakan jika pertukaran kekuatan di antara keduanya memang sa

  • Kembalinya Sang Penguasa    115. Lawan yang Tangguh

    Naga petir itu mengikuti setiap langkah yang dilakukan Gong Xijian, tidak membiarkannya melepaskan diri seolah di matanya hanya ada Gong Xijian saja sehingga menciptakan ledakan demi ledakan yang cukup keras setiap kali benturan di antara keduanya terjadi.Walaupun naga itu belum dapat melukai Gong Xijian karena pertahanannya yang sulit ditembus, namun tetap saja membuat gerakan jendral iblis itu menjadi terbatas karena harus diakui naga petir tersebut juga mengeluarkan kekuatan yang cukup besar. Disisi lain, setiap pertahanan yang dibentuk Gong Xijian juga membutuhkan energi yang tidak kalah besarnya sehingga qi-nya dengan cepat banyak terkuras. Gong Xijian merapatkan giginya geram, jika hal tersebut dibiarkan terus berlanjut maka qi-nya lama-kelamaan akan semakin menipis sehingga mau tidak mau Gong Xijian harus memikirkan cara agar bisa keluar dari cengkeraman naga itu.“Kenapa kau terus memaksaku?” Gong Xijian berdecak kesal. “Hancurlah!”Gong Xijian membentuk mantra tangan yang s

  • Kembalinya Sang Penguasa    114. Kembalinya Pemimpin Sesungguhnya!

    Semakin lama pertarungan di antara keduanya, Lei Delan semakin menyadari jika kemampuan bertarung Lei Xiayu memang jauh di atasnya, apalagi pemuda itu memiliki teknik pedang yang sangat beragam dan sulit ditebak sehingga menyulitkan Lei Delan untuk mengimbanginya bahkan dia sampai terkena sabetan pedang berkali-kali di beberapa bagian tubuhnya.Dengan napas memburu Lei Delan berhasil menjaga jaraknya setelah terkena serangan untuk yang kesekian kalinya.“Darimana sebenarnya bocah ini mendapatkan teknik-teknik sekuat ini?” Lei Delan benar-benar harus mengakui keunggulan lawannya itu sehingga muncul rencananya untuk melarikan diri karena jika memaksakan bertarung lebih lama dia khawatir Lei Xiayu akan semakin membuatnya terluka bahkan dapat membunuhnya.Lei Delan yang tadinya selalu bertarung dalam posisi bertahan kini tampil lebih menyerang dan berharap bisa menemukan celah agar bisa melarikan diri. Lei Xiayu tentu saja menyadari niat lawannya itu membuatnya tersenyum penuh arti.“Ingi

  • Kembalinya Sang Penguasa    113. Teknik Pengorbanan

    Lei Qintian tak menghiraukan tatapan semua orang yang mengarah padanya, ketika Pedang Penakluk Naga sudah berada di dalam genggaman tangannya, pria itu segera memberikan serangan pertamanya, namun Gong Xijian masih bisa menghindarinya dengan tanpa kesulitan.Lei Qintian tetap tenang dengan mengubah arus serangannya yang kali ini menargetkan titik vital lawan, Gong Xijian dengan cepat menutupi bagian lehernya itu sehingga menunjukkan celah pada perutnya, hal tersebutlah yang dimanfaatkan oleh Lei Qintian karena dari awal dia memang mengincar bagian tersebut dan leher hanyalah sebagai pengalihan sehingga sebuah pukulan mendarat tepat di tubuh Gong Xijian.Pukulan itu dipenuhi banyak tenaga membuat Gong Xijian meringis kesakitan walau kulitnya sebenarnya sangat tebal karena efek transformasi Iblis, namun ternyata pukulan Lei Qintian itu tetap dapat membuatnya terpukul hingga puluhan meter sebab Lei Qintian sendiri menggunakan teknik ‘Tinju Petir' untuk menjatuhkan law

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status