Share

Bab 214

Sejak kapan dia bilang akan mengundang Rachel untuk makan bersama?

Namun, Darren sudah berkata begitu. Kalau dia menyangkalnya, jadinya akan terkesan dia pelit, traktir satu kali makan saja tidak mau?

Ronald mengangguk dan berkata dengan datar, “Kalau nggak ada urusan, ayo pergi ke rumah kita untuk makan.”

Begitu Ronald mengatakan itu, Rachel melihat mata Michelle berbinar.

Dia masih tidak habis pikir mengapa putrinya ini begitu suka pada Ronald.

Setelah memanggil Ronald dengan sebutan “Papa” waktu itu, dia tidak pernah mengubahnya dengan panggilan lain.

Sebenarnya, dia juga berharap Michelle dan Ronald bisa lebih akrab. Namun, dia juga takut kalau mereka terlalu dekat, putrinya akan selalu membicarakan pria itu.

Kalau itu terjadi, dia akan merasa canggung.

Melihat Rachel diam saja, Hilmi mengira perempuan itu tidak ingin bertamu ke rumah keluarga Tanjaya. Dia cepat-cepat berkata, “Bu Rachel, tadi pagi-pagi sekali koki ada beli udang dan kepiting segar. Dia juga membeli ayam kampung. K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status