Shania merasa organ-organ di tubuhnya seperti mau meledak.Dia adalah ibu kandung dari dua anak laki-laki keluarga Tanjaya, dan dia adalah calon nyonya di keluarga Tanjaya. Kenapa Rachel menggantikannya dan berdiri di samping Ronald?Mengapa dia diusir?“Bu Shania, Den Darren baru saja sembuh. Dia nggak boleh terlalu emosional. Sebaiknya Ibu pergi dulu,” kata Hilmi dengan hormat sambil membungkukkan badannya.Mata Shania tertuju pada Ronald.Pria itu tidak pernah meliriknya sama sekali dari tadi.Berada lebih lama di sini hanya akan membuatnya semakin malu.Memikirkan hal ini, Shania pun berbalik badan dan pergi. Hilmi pun buru-buru mengikuti wanita itu.Rachel menoleh sedikit dan memandangi punggung Shania.Tak disangka, Hilmi begitu hormat kepada Shania, memperlakukannya seperti majikan. Namun, dia juga tidak terlalu memedulikan hal itu.Dia membungkuk dan memeluk Darren, lalu berkata dengan lembut, “Darren, apa yang kamu lakukan barusan itu nggak benar.”Begitu Shania pergi, Darren
Michael menilai rumah keluarga Tanjaya, mengatupkan bibir dan bertanya, “Om Ronald, kakaknya Darren nggak ada di rumah, ya?”Ronald berkata dengan nada datar, “Dia lagi di kantor dan sebentar lagi akan pulang.”Michael mengangguk. Dia berjalan ke depan sebuah rak, mengambil sebuah buku dan membukanya..Rachel melihat ke dapur. Para pelayan sedang menyiapkan makanan. Ada banyak orang yang sedang berada di dapur, jadi dia sebaiknya nanti saja baru masak mie.Dia pun duduk di sofa dengan santai, kemudian mendapati Ronald sedang duduk di seberangnya.Darren dan Michelle di lantai atas, sementara Michael sedang membaca, meninggalkan mereka berdua "menganggur" di ruang tamu.Rachel merasa sangat canggung.Matanya menyapu sekeliling dan mendarat di piano di sudut ruang tamu. Dia akhirnya tahu apa yang harus dia lakukan. Dia tersenyum dan berkata, “Pak Ronald, apa aku boleh memainkan pano itu?”Ronald mengangguk dengan acuh tak acuh, “Boleh.”Dia memandang Rachel dengan heran. Wanita ini juga
“Michelle, apa kamu juga nggak suka boneka Barbie?” Darren mengerutkan wajahnya dengan sedih.Menebak pikiran Michelle bahkan lebih sulit daripada mengerjakan soal matematika.Dia menghela napas, “Kalau begitu, ayo kita diam-diam pergi main ke luar. Jangan sampai Papa tahu ….”Michelle mengikuti Darren turun dengan patuh.Darren mengajaknya berjalan memutar di bawah tangga ....Namun, baru berjalan beberapa langkah, langkah Michelle terhenti.Dia lebih suka piano daripada main perosotan.Gurunya memberi PR baru untuknya kemarin, dan dia belum melatihnya.Jadi, Michelle pun melepaskan tangan Darren dan duduk di depan piano.Suara piano yang indah terdengar.Mata Darren berbinar, “Wow, Michelle, ternyata kamu juga bisa bermain piano. Indah banget. Aku nggak pernah mendengar permainan piano yang begitu bagus ….”Alunan musik piano akhirnya memecah suasana canggung di ruang tamu.Ronald menoleh dan melihat seorang gadis kecil bergaun pink yang duduk di sebelah piano dekat tangga.Punggung
Sebelum mobilnya berhenti, Shania sudah mendengar alunan musik piano.Di rumah keluarga Tanjaya hanya ada piano yang baru dibelinya itu. Siapa yang memainkan pianonya!Shania membuka pintu mobil dan berjalan cepat ke pintu.Matanya menyapu menembus pintu dan ruang tamu, tiba-tiba tertuju pada sosok kecil berpakaian merah muda yang berada di depan piano.Sosok itu sangat mirip dengan Rachel, seperti dari cetakan yang sama.Bisa-bisanya putri wanita jalang itu memainkan pianonya!Shania tidak berpikir jernih, bergegas ke ruang tamu dan mendorong Michelle.Michelle awalnya sedang memainkan piano itu. Jari-jarinya menari di atas tuts. Sedikit lagi … Sedikit lagi. Setelah itu, dia akan bisa mengetahui apa yang salah.Namun, pada saat ini, seperti ada angin kencang yang menerpa tubuhnya.Dia langsung terjatuh ke lantai.Dia awalnya duduk di bangku tinggi di depan piano itu dan tiba-tiba terjatuh.Bangku yang Michelle duduki adalah bangku untuk orang dewasa, yang sangat tinggi. Dia menjerit k
Hawa dingin menjalari tulang punggung Shania.Air matanya mengalir deras, seperti air terjun. Kalimat ini sama sekali tidak berlebihan untuk mendeskripsikannya.“Kamu memukulku. Aku saja nggak menangis, kenapa kamu menangis?” Suara Darren penuh dengan penghinaan, “Kalau kamu masih mau nangis, keluar sana!”Air mata Shania langsung berhenti.Dia menggigit bibirnya, memandang Ronald, dan mencoba menjelaskan, “Aku nggak suka apabila ada orang yang menyentuh barangku tanpa seizinku. Aku membeli piano ini seharga 6 miliar. Piano ini hanya ada satu-satunya di kota ini. Aku takut anak ini akan merusakkan pianoku, makanya aku mendorongnya. Aku nggak tahu dia selemah itu. Aku benar-benar nggak sengaja ….”Kalau Shania tidak menjelaskan, itu lebih mending. Ekspresi Ronald menjadi lebih dingin ketika mendengar penjelasan wanita itu.Dia menunduk dan memainkan jarinya, “Aku juga nggak suka orang masuk ke rumahku tanpa seizinku.”Dia mencibir, “Hilmi, antar tamu ini ke pintu.”Mata Shania melebar,
Setelah mengatakan itu, Shania langsung menyesalinya.Namun, dia tidak bisa mundur lagi. Dia hanya bisa mengumpulkan keberaniannya dan menatap Ronald.Mata gelap pria itu penuh dengan hawa membunuh.Ronald mencibir dengan dingin, “Kamu yang memutuskan sendiri untuk melahirkan mereka, lalu sekarang kamu mau merebut mereka juga seenak dirimu saja. Kamu pikir keluarga Tanjaya itu apa?”Sikap Shania kembali melunak, “Ronald, aku mengandung selama 10 bulan sebelum melahirkan Eddy dan Darren. Kamu pernah bilang, pintu rumah Keluarga Tanjaya selalu terbuka untukku. Asalkan aku ingin melihat anak-anakku, aku bisa datang kapan pun. Tapi, kamu malah ingin mengusirku tadi. Aku … aku benar-benar takut nggak bisa bertemu dengan mereka lagi ….”“Kesalahan terbesarmu adalah kamu nggak seharusnya memaki Michelle dengan sebutan anak haram.” Ronald berkata dengan nada yang tinggi dan dingin, “Hilmi, kenapa kamu bengong di sana? Kenapa kamu nggak mengantarnya keluar?”Hilmi mengangguk dan menghadang di d
Semenjak Michelle dilahirkan dia sudah berbeda dibandingkan dengan orang lainnya. Semua orang bilang anak perempuan biasanya manja, tetapi Michelle selama ini tidak pernah manja dan tidak menangis atau rewel. Anak itu jarang sekali minta digendong.Selama satu tahun ini, baru pertama kalinya Michelle meminta dipeluk oleh Rachel. Tentu saja anaknya sendiri lebih penting dibandingkan dengan anak yang lainnya. Rachel menggendong Michelle dan berbisik, “Michelle, kamu kenapa?”Anak itu memeluk lehernya tanpa berkata apa pun. Ronald datang dan dengan suara rendah berkata, “Maaf, aku yang teledor.”Rachel menyipit dan bertanya, “Apa yang terjadi?”“Tante Rachel, nenek sihir itu ganggu adik Michelle!” lapor Darren dengan penuh emosi. “Untung ada aku yang cepat tanggap dan menolong Michelle. Kalau nggak mukanya adik Michelle pasti bengkak.”Dia membusungkan dada dan dengan bangga berkata, “Aku lelaki tangguh dan seorang kakak! Aku janji mau jaga Michelle. Tante, aku hebat nggak?”Rachel mengel
Jika dibandingkan ternyata cukup berbeda sekali. Untuk ketiga kalinya Rachel mendengarkan putranya bertanya tentang kakak dari Darren. Dengan penasaran dia bertanya, “Michael, untuk apa kamu tanya ini?”Michael dengan tenang berkata, “Darren selalu bilang dia ada seorang kakak yang sangat hebat, aku hanya ingin lihat sehebat apa.”Rachel tidak bisa menahan tawanya. Michael memang sangat dewasa dan penurut, dia selalu merasa putranya ini sudah besar. Hanya dalam hal seperti ini yang dia masih ada sifat kekanakannya. Michael selalu ingin menang dan tidak ingin kalah.“Lain kali kalau ada kesempatan, Om pertemukan kalian. Eddy memang dari kecil sudah sangat jenius, kamu jangan berkecil hati. Kalian bisa ngobrol santai, kali aja kalian bisa kasih pandangan baru ke diri kalian masing-masing,” kata Ronald sambil menyetir mobil.Michael bungkam dan tidak berbicara lagi. Rachel semakin lama justru semakin penasaran dengan sosok Eddy.***Setelah Eddy menyelesaikan semua pekerjaannya, dia memin
Layar penuh dengan komentar netizen yang tidak bisa menyembunyikan kekecewaan mereka, "Aku nggak bisa menerima kabar sedih ini." Namun, suasana cepat berubah ketika pembawa acara, dengan senyum lebar, mengingatkan penonton yang terhanyut dalam suasana, "Tunggu dulu, bukankah Dewi Anggun masih punya kabar baik yang ingin dibagikan ke kita?"Peringatan itu berhasil menarik kembali perhatian semua yang hadir. Semua orang tampak menahan napas, menunggu Anggun untuk melanjutkan. Dengan suara yang jernih, Anggun mengumumkan, "Aku dan Kevin akan segera menikah!"Kejutan dan kegembiraan bercampur menjadi satu. "Ini sungguh kabar yang luar biasa! Akhirnya, hari yang dinantikan telah tiba!" Tangis haru dan tawa kebahagiaan bercampur aduk, "Anggun dan Kevin akan bersatu! Masa muda kami, penuh dengan kenangan cinta yang kami saksikan bersama, akan segera membuahkan hasil!" Ucapan selamat dan harapan untuk kebahagiaan yang abadi menggema di ruangan, menciptakan suasana yang tak terlupakan.Anggu
Keluarga Hutomo kembali terhanyut dalam keheningan. Dari tiga menantu perempuan yang ada di sana, Laura sudah terisak tidak bisa berkata-kata karena terharu, sementara Nadira dan Selena yang sedikit lebih kuat, juga terlihat matanya memerah. Hal ini membuat ketiga bersaudara keluarga Hutomo yang awalnya terhanyut dalam perasaan terharu, seketika menjadi masam. Kenapa istri-istri mereka jadi terharu karena pria lain?!Tentu saja, ketiga bersaudara itu tidak memiliki kesempatan untuk meledak karena Ronald sudah berdiri. Dia berjalan mendekati dua pemuda yang berdiri berdampingan itu. Mereka berdua sama-sama luar biasa. Ronald menepuk bahu mereka. Pada saat itu, seolah-olah dia terlihat lebih tua beberapa tahun, tidak lagi seperti sosok yang pernah mendominasi dunia bisnis dulu."Kedua harta karunku ini, kuserahkan kepada kalian berdua," ucap Ronald. Anji dan Kevin mendengar hal ini terkejut sejenak, kemudian kegembiraan muncul di mata mereka. Sebelum mereka sempat bereaksi, Ronald s
"Halo, Om." Anji dan Kevin berseru bersamaan. Anji yang lebih tua, melangkah maju dan berkata, "Om, ini adalah semua yang sudah saya siapkan tiga tahun lalu. Semua aset saya, termasuk tapi tidak terbatas pada saham perusahaan keluarga, properti, perkebunan, saham, dan lain-lain ... Semua ini, tiga tahun lalu sudah saya transfer menjadi atas nama Michelle. Baik di masa lalu maupun di masa depan, semua yang saya miliki, termasuk hidup saya, akan menjadi miliknya." Ucapan ini membuat Michelle terkejut. Semua aset Anji dialihnamakan ke namanya? Anji sama sekali tidak pernah menyebutkan hal ini kepada Michelle. Ternyata diam-diam Anji memberikan segalanya untuknya. "Pah …." Michelle memandang Ronald, matanya yang jernih, untuk pertama kalinya terlihat sedikit bingung. Anji adalah orang pertama di luar keluarganya yang bersedia mengorbankan segalanya untuk Michelle. Perasaan yang sangat hangat namun tersembunyi itu memang tidak tampak di permukaan, namun begitu dalam dan abadi, membuat
Sementara itu, Ronald membalas pesan."Papa Mama sekarang ada di kota sebelah, hanya berjarak kurang dari dua jam perjalanan."Michelle ternganga. Ternyata! Gadis yang tampak dingin dan anggun itu, wajahnya menjadi seram. Bagus! Bagus sekali! Kali ini Michelle ingin melihat kemana lagi ayahnya bisa bersembunyi!Ketika Anggun selesai berdandan dan keluar, masih ada waktu cukup sebelum acara pemberian penghargaan dimulai. Kurang lebih dua jam lagi. Sementara itu, masih ada setengah jam lagi sebelum ayahnya, Ronald, kembali ke rumah.Saat itu, Kevin dan Anji, atas permintaan rahasia Michelle, sudah datang. Mereka siap menunggu kedatangan Ronald. Di sisi lain saudaranya yang lain sudah siap menonton drama.Berkat usaha kakak beradik keluarga Hutomo itu, ketiga istri kakaknya juga sudah berhasil dipengaruhi untuk mendukung mereka menikah sesegera mungkin. Bahkan ketiga kakak yang dikenal ketat dengan istri mereka, juga ikut mendukung.Kini, Michelle dan Anggun bisa dibilang memiliki keuntun
Suara itu terdengar langsung ke dalam siaran langsung, sehingga seketika menimbulkan kegemparan besar."Anggun sudah punya anak!""Apa Dewa Kevin sudah jadi ayah?!""Huhuhu. Kubilang juga apa. Mereka berdua pasti sudah menikah diam-diam!!!""Pernikahan mereka kenapa nggak disiarkan langsung?!!!"Komentar di layar terus bergulir, sementara Anggun sendiri tidak tahu apa-apa tentang itu semua.Anggun berkata, "Iya. Anak kesayangan kami semua, tolong dijaga, ya."Komentar di layar menjadi lebih gila."?????""!!!!!!"Serangkaian simbol memenuhi seluruh layar, dan terus bergulir bahkan setelah Anggun menutup panggilan. Netizen menjadi sangat heboh. Dan ketika staf di lokasi menyadari hal itu, topik panas sudah melonjak ke urutan teratas.#Dewa Kevin dan Dewi Anggun Menikah Diam-diam!##Anak Kesayangan Anggun!##Dewa Kevin Jadi Ayah!#Di bawahnya adalah teriakan histeris dari para penggemar. Dari awal pasangan ini bersama, banyak fans yang tidak senang. Akan tetapi semakin lama, netizen sema
Atau, selama seorang wanita memiliki pekerjaan yang stabil dan dukungan kuat dari keluarganya, bahkan jika pun dia tetap lajang seumur hidup, dia akan tetap merasa bahagia dan nyaman.Dan seterusnya, begitu banyak contoh lainnya.Yang lebih licik dari Ronald adalah, dia tidak pernah menggunakan akunnya sendiri untuk mengirimkan nasihat-nasihat ini, melainkan selalu menggunakan akun istrinya, Rachel, untuk mengirimkan pesan-pesan motivasi dan link tersebut di grup keluarga.Awalnya, hal ini membuat para kakak beradik keluarga Hutomo panik. Mereka pikir ibu merekalah yang menentang pernikahan mereka.Hingga suatu hari Michael secara tidak sengaja masuk ke akun ayahnya dan menemukan bahwa semua tulisan ini sebenarnya dicari oleh ayah mereka, kemudian diteruskan ke ibu mereka, dan dikirimkan menggunakan ponsel ibu mereka. Sejak saat itulah mereka semua merasa lega.Tidak masalah, mertua yang menyulitkan menantu laki-laki adalah hal yang wajar.Sama saja dengan ibu mertua yang berselisih de
Senyum Lilian terlihat begitu tulus dan ikhlas.Awalnya, dia membantu Anggun hanya karena Lilian merasa Anggun memang berbakat; dan kata-kata Anggun sebelum audisi tentang ingin berusaha dengan kemampuannya sendiri, juga memberikan kesan mendalam pada Lilian.Tidak disangka, tindakan spontannya itu malah membuka peluang bagi dirinya sendiri, membuat Lilian merasa beruntung sekaligus terkejut.Setelah mendengar hal itu, Anggun merasa terharu. Banyak yang mengatakan industri hiburan itu kotor, penuh dengan intrik dan persaingan. Namun, sebenarnya di sini juga ada banyak orang yang benar-benar mengejar mimpi, berusaha keras, dan saling membantu dan mendukung.Dan sebenarnya, di mana ada orang, di situ pasti ada persaingan; tapi di mana ada orang, di situ juga ada kehangatan dan keikhlasan.Pengambilan gambar Anggun berjalan lancar dan teratur.Hubungan antara kayak beradik di keluarga Hutomo juga berkembang dengan sangat baik.Eddy sudah mulai gembira mempersiapkan pernikahannya. Nadira b
Namun, ternyata Anggun memberikan kejutan yang tak terpikirkan oleh para Haters. Anggun yang pertama kali berakting tidak hanya tidak menunjukkan performa yang mengecewakan dalam tugas yang selevel dengan aktor papan atas, malah dia berhasil menampilkan pesona dan karisma karakter yang dia perankan dengan sangat baik.Dari kelembutan dan ketegasan di awal, hingga kebesaran hati saat mengorganisir demonstrasi, hingga kegairahan dan semangat ketika ditangkap oleh musuh dan dibawa ke tempat eksekusi ... Pengalamannya, mewakili pengalaman tak terhitung jumlahnya dari para pendahulu revolusi.Anggun memadukan semangat para pendahulu itu ke dalam dirinya. Melihat Anggun saja sudah cukup bagi para penonton untuk mengetahui keberanian dan kegigihan pemuda-pemudi negara yang tak terbendung saat itu.Sebelum eksekusi, Egris yang diperankan oleh Anggun, menatap matahari terbit dengan senyuman lembut dan tegar.Hingga akhirnya, suara tembakan bergema, orang itu pergi untuk selamanya. Dalam adegan
“Kenapa? Ada titik terang apa?” tanya Nelson.“Ada sekumpulan orang yang membuat klarifikasi untuk Mbak Anggun. Bukan orang kita.”“Hah?!” Pak Nelson segera berdiri, terkejut, “Mana? Kasih aku lihat!”Tak lama kemudian, bawahan Nelson menyodorkan handphone-nya yang sedang memuat ulang sebuah laman website.Lilian: “Pernah collab sama putri keluarga Hutomo ini. Wataknya baik sekali, lembut. Sama sekali nggak sombong. Yang paling bikin kaget, kemampuan aktingnya. Orang baru tapi sudah punya kemampuan peran yang begitu fleksibel. Dia bisa memerankan peran apa pun dengan sangat baik. Bakat kayak gini bikin aktor-aktor seperti kami sangat kagum dan iri.”Di bawah tulisan status ini, ada sebuah video yang berisi potongan klip Anggun saat memerankan peran di “The Golden Age”.“Sutradara, aktris ini salah satu pemeran di The Golden Age. Hubungannya dengan Anggun sepertinya cukup baik. Dia membuat satu grup yang membantu Anggun melakukan klarifikasi. Coba di-scroll terus ke bawah. Banyak banget