Kedua bola mata Eddy menyipit dan gelap. Michelle ternyata anaknya Rachel?!“Tapi Michelle lebih lengket ke kakaknya Michael, di matanya hanya ada Michael seorang saja sebagai kakaknya. Aku nggak tahu kapan dia bisa panggil aku kakak juga,” kata Darren dengan wajah murung.“Kakak kandung?” tanya Eddy susah payah.“Tentu saja kakak kandung! Kak, bukannya Kakak pernah cari tahu tentang Tante Rachel? Kenapa nggak tahu kalau dia ada dua anak?”Eddy terdiam. Dia memang pernah mencari tahu tentang Rachel, tetapi di datanya tidak menuliskan bahwa perempuan itu memiliki anak. Artinya bahwa kedua anak itu dijaga dengan baik oleh Rachel. Tidak ada data yang dipublikasikan mengenai kedua anak itu.Sama seperti ayahnya yang menjaga dan melindungi mereka dengan baik. Berarti lelaki yang dia temui di rumah sakit waktu itu adalah kakaknya Michelle?Sepertinya masih berusia empat tahun, apakah dia kembar dengan Michelle? Sama dengan dia dan Darren?“Michelle merupakan anak perempuan paling cantik yang
Eddy menatap baju barbie yang ada di tangannya dan bertanya dengan tenang, “Apanya gimana?”“Daddy kamu ada anak haram di luar sana dan dia marah besar denganku. Dia nggak mengizinkan aku masuk ke rumah. Eddy, piano yang kamu beliin itu dibuang sama Dady ke tempat sama. Itu hadiah yang kamu kasih! Kenapa Daddy kamu tega sekali? Eddy, Mama sedih sekali, nggak tahu harus berbuat apa dan Mama putus asa ….”Kening Eddy berkerut karena ketika mendengar Shania menyebutkan Michelle anak harap, dia merasa marah sekali. Bibir tipisnya berkata dengan dingin,“Kalau Mama nggak main tangan duluan dengan Michelle, Daddy juga nggak akan marah dengan Mama. Semuanya pasti ada penyebabnya. Mama harus intropeksi diri sedikit.”“Tapi Mama nggak ada pukul anak haram itu! Satu jarinya saja nggak sentuh!”“Ma, Mama juga perempuan yang berpendidikan, jangan sebut ‘anak haram’ terus. Di mana letak keanggunan Mama?” ujar Eddy dengan nada penuh sindiran.“Sebaiknya Mama habiskan waktu untuk berlatih piano untuk
“Shania, aku nggak mau tanya masalah empat tahun lalu. Aku hanya mau tanya kita masih ada masa depan nggak?”Sorot mata Lincoln terlihat tulus, kedua tangan lelaki itu terletak di kedua bahu Shania. Tangannya sangat hangat hingga mampu membuat jantung Shania berdegup kencang. Semenjak dia tertarik dengan posisi Nyonya Tanoto, dia tidak pernah lagi berhubungan dengan lelaki mana pun. Sudah empat tahun dia tidak pernah merasakan rasa seperti ini.Tangan lelaki itu menggosok bahu perempuan itu dan semakin membuat dahaga yang ada dalam hati Shania semakin meluap.“Lincoln, kita nggak mungkin ada masa depan,” kata Shania.“Ada yang mengatakan kalau nggak perlu selamanya, hanya perlu sesaat saja. Kamu mau kan?” tanya Lincoln dengan nada lembut.Shania luluh detik itu juga. Bahkan perempuan itu juga tampak tidak sabar. Sudah selama empat tahun dia tidak merasakan perasaan seperti ini. Wajahnya mendadak memerah. Lincoln hanya tertawa dan berkata, “Shania, aku akan mencintaimu dan menyayangimu,
Jantungnya berdegup kencang.Dia mengalihkan pandangannya dan berkata dengan tenang, “Sebelumnya waktu website perusahaan diserang dan terkena virus, mungkin masih ada virus tersisa yang belum dibersihkan. Aku akan membunuh virusnya dulu.”Dia mengoperasikan komputer dengan tenang.Namun, entah kenapa, komputer yang biasanya sangat patuh di tangannya jadi sama sekali tidak patuh hari ini.Gambar yang muncul di layar sangat tidak enak dipandang.Tidak peduli seberapa tenangnya Rachel, dia juga tidak tahan dengan serangan itu. Dia menyipitkan matanya dan jarinya menari di atas keyboard dengan cepat.Tak disangka, gambar itu tiba-tiba diperbesar dan suaranya semakin keras, serta memenuhi ruangan.“Ternyata Bu Rachel memanggilku ke ruang kerja untuk mengundangku nonton video semacam ini,” ujar Ronald.Ada sedikit sarkasme dalam nada bicaranya.Ronald mencondongkan tubuhnya ke depan.Rachel terkejut, “Kamu, apa yang mau kamu lakukan ....”Pria ini mungkin terangsang oleh video itu …. “Bu R
Rachel awalnya tidak ingin pergi.Dia selalu mengajak anak-anak keluar setiap akhir pekan dan mengesampingkan pekerjaannya.“Ma, aku akan menjaga Michelle dengan baik, jadi Mama pergi saja dengan tenang.” Michael tersenyun kecil, “Ingat pulang lebih awal.”Michelle sedang berlatih piano. Rachel memang tidak perlu khawatir.Dia menyentuh kepala kedua anak itu, mengganti pakaiannya, dan pergi bersama Ronald.Begitu mobil Ronald pergi, Michael langsung naik ke lantai atas dan mengeluarkan laptop yan disembunyikannya di bawah tempat tidur.Dia mengklik aplikasi sosial media. Begitu login, langsung banyak pesan yang masuk.Semua pesan itu dari K waktu itu. Semuanya bukan omongan penting.Michael mengetik di atas keyboard, dan dengan cepat mengirim pesan, “Om, tahun lalu kamu bilang kamu ingin mendirikan hacker studio. Bagaimana rencana itu sekarang?”K membalas, “Hacker studio tanpamu nggak akan hidup. Jadi, aku melupakan ide ini.”Michael membalas, “Aku setuju untuk bergabung.”K, “Sialan!
Yohanes berdecak.Jika Ronald tidak menyukai wanita ini, dia pasti sudah mengejarnya sejak lama.Sayangnya, dia bukan tandingannya Ronald.Oh tidak, yang benar adalah dia bukan tandingan wanita ini.Banyak mata di sekitar yang tertuju pada mereka.Bercampur dengan suara diskusi yang kecil.“Pak Ronald benar-benar semakin tampan. Aku benar-benar nggak tahu wanita mana yang akan beruntung untuk menikah dengannya.”“Jangan bermimpi lagi, deh. Apa kamu nggak lihat wanita tercantik di Suwanda sudah menaklukkan hati pria itu? Pak Ronald juga seorang pria. Pria biasanya memang seperti itu. Melihat wanita cantik langsung nggak bisa ngapa-ngapain.”“Hei, aku sangat kecewa pada Pak Ronald. Pria yang paling ingin kunikahi adalah dia. Aku tidak menyangka dia ternyata begitu dangkal.”“Aku juga kecewa pada Pak Ronald.”Yohanes tertawa terbahak-bahak mendengarnya.Para wanita cantik di Suwanda Kecewa sama Ronald. Itu artinya dia punya peluang!Raut muka Ronald agakmasam.Setiap kali datang ke acara
Setelah sampanye dingin turun ke tenggorokannya, Rachel akhirnya merasa lebih baik.Kebetulan, Ronald juga sudah kembali setelah bertelepon. Dia pun mulai mengoperasikan sistem simulasi tersebut.“Setelah mobil sport dipasangi sistem cerdas ini, maka mobil itu akan membuatmu merasakan pengalaman yang baru. Seringkali, sistem akan secara cerdas mengalihkan mode mengemudi sebelum pengemudi bisa sadar dengan kondisi jalan. Uhuk, uhuk.”Rachel merasa tenggorokannya agak serak, jadi dia meneguk anggurnya lagi.Setelah berbicara beberapa kalimat lagi, dia tiba-tiba merasakan panas yang tidak normal di tubuhnya.Apa ruangan ini terlalu panas?Namun, dia hanya mengenakan gaun, jadi tidak mungkin merasa sepanas ini.“Bu Rachel, kenapa aku merasa kamu sepertinya nggak enak badan?” Yohanes mengerjapkan matanya dan berkata, “Bagaimana kalau kita akhiri dulu di sini?”Rachel merasakan butir-butir keringat mengalir turun dari dahinya.Dia mengerutkan bibirnya dan berkata, “Aku mau ke toilet dulu. Tu
Pergi ke toilet tidak butuh waktu yang lama.“Ronald, cepat cari Rachel. Kalau terlambat, nanti hilang loh!”Ronald menatap pria itu dengan dingin, “Apa yang sudah kamu lakukan?”“Aku mengambilkan segelas anggur untuk Bu Rachel tadi, dan menambahkan sesuatu yang baik ke dalamnya.” Yohanes tersenyum dengan misterius, “Itu nggak bisa dibeli dengan uang. Aku sudah sangat membantumu. Bagaimana kamu akan berterima kasih padaku?”Tiba-tiba, raut muka Ronald menjadi masam.Dia mengambil anggur yang diminum Rachel, menciumnya, dan ekspresinya langsung berubah drastis.Dia melemparkan cairan anggur di dalam gelas itu ke wajah Yohanes, berbalik badan, lalu membuka pintu dan berjalan keluar.“Hei! Kamu gila, ya!” Yohanes menyeka cairan anggur itu dari wajahnya dan berkata, “Christopher, menurutmu apa dia sudah gila! Aku sudah baik membantunya, tapi dia malah berbuat seperti ini padaku. Menyebalkan sekali.”Christopher memutar bola matanya, “Kamu nggak bisa lihat, ya? Ronald itu serius mengejar Bu