Share

Bab 213

Mendengar suara Shania, kerutan di dahi Eddy jadi semakin banyak, “Sudah.”

“Eddy, Rachel sudah mulai menyerang Darren. Berikutnya adalah kamu. Kita nggak boleh diam saja!” Shania berkata dengan gigi terkatup, “Kamu harus mencari cara untuk mengusir Rachel si wanita jalang itu keluar dari Suwanda ....”

Eddy tidak senang mendengar kata “wanita jalang” itu.

Dia tidak tahu mengapa dia merasa seperti ini ....

Dia menarik napas dalam-dalam, “Bu, cukup sudah.”

“Apanya?!” Shania membeku sesaat.

“Aku bilang, Ma, cukup sudah. ​​Video ini jelas-jelas akting yang disutradarai Mama. Aku bisa melihatnya. Papa juga bisa melihatnya.” Eddy berkata dengan dingin, “Kalau Mama masih ingin memberikan kesan yang baik pada Papa, tolong jangan ikut campur dengan hal ini lagi.”

Shania mengepalkan tinjunya dengan keras.

Situasi yang dia rencanakan dengan hati-hati ternyata terbongkar dengan begitu mudah?

Kok bisa?

Bagaimana mungkin?

“Eddy, Mama nggak merencanakan ini. Teman Mama yang mengirim video ini ke Mama
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status