Share

Bab 289

"Kak Nia, ini sudah larut, ayo istirahat lebih awal." Aku tergagap dan berpikir untuk kabur dari sini secepatnya.

Kak Nia langsung mendorongku kembali ke sofa dengan kuat.

Ada begitu banyak ketegangan seksual dalam gerakan ini.

Saat itu aku berpikir, apakah Kak Nia akan memanfaatkan kesempatan itu untuk menjatuhkanku?

Sejujurnya, aku sangat gugup dan menantikannya.

Tanganku mulai terasa gelisah.

Aku ingin sekali memeluk Kak Nia dalam pelukanku.

Tapi, aku tidak pernah punya nyali, aku juga tidak berani melakukannya.

Sedangkan Kak Nia, setelah mendorongku, dia duduk di sampingku dan berkata, "Jangan pergi dulu, pijat saja kakiku."

Kata Kak Nia sambil berbaring di sofa, lalu meletakkan kakinya di atas kakiku.

Kaki Kak Nia bukanlah tipe yang ramping dan panjang, melainkan sedikit berdaging, tapi juga sangat indah untuk dipandang.

Aku sangat bersemangat.

"Kak Nia, kakakku ...." Aku khawatir kalau kakakku tiba-tiba keluar.

Biarpun kakakku melontarkan permintaan konyol kepadaku, aku selalu me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status