Share

Bab 295

Aku segera berkata, "Kak, jangan bilang begini. Aku sudah berjanji padamu jadi aku pasti akan menepati janjiku."

"Kalau begitu jangan pergi ke mana-mana malam ini, datanglah ke pesta anggur bersama kami."

Apa lagi yang bisa aku katakan?

Aku hanya bisa mengangguk dan setuju, "Oke, aku mengerti."

Kak Wiki tersenyum dan menepuk pundakku, memberi isyarat agar aku bangun dan makan.

Aku masih sedikit bingung sekarang.

Apakah aku benar-benar ingin membantu kakak iparku?

Ini terlalu konyol.

Kenapa semua hal konyol itu terjadi padaku?

Saat itu, suara Kak Nia kembali terdengar dari luar, "Edo, cepat bangun sarapan."

"Oh, aku bangun sekarang."

Aku menjawab, lalu merasa tidak perlu terlalu khawatir, lakukan saja selangkah demi selangkah.

Aku keluar dari kamar tidur.

Kak Nia sudah menyiapkan sarapan yang mewah, enak dan nikmat.

"Edo, dua telur rebus ini disiapkan untukmu. Kamu harus makan lebih banyak untuk mengisi energi."

Aku selalu merasa Kak Nia mempunyai arti dalam kata-katanya, seolah-olah di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status