Share

Bab 291

Kak Nia sangat takut kalau dia tidak sanggup menahannya.

Jadi, dia segera mendorongku menjauh dan dengan sengaja membantahku, "Hei Edo, beraninya kamu mengatakan hal seperti itu kepadaku? Kamu semakin berani."

Saat ini aku sudah sadar.

Sejujurnya, hatiku sangat bingung, tapi aku tidak bisa membiarkannya berlalu begitu saja.

Aku hanya bisa melanjutkan berkata, "Nggak ada yang bisa aku lakukan, ini semua karena paksaanmu."

"Kapan aku memaksamu?" tanya Kak Nia padaku.

Aku berkata, "Kamu bilang ingin meminjam benih dari laki-laki lain! Kamu adalah kakak iparku, bagaimana kamu bisa mengatakan hal seperti itu padaku?"

Memikirkan perkataan Kak Nia, aku merasa sangat tidak nyaman.

Biarpun aku bukan suaminya atau pacarnya, kami berdua memiliki kontak yang sangat dekat.

Dalam hatiku, Kak Nia adalah wanitaku.

Wanitaku berkata di depanku bahwa dia ingin mencari pria lain untuk meminta donor sperma.

Kak Nia sama sekali tidak peduli dengan perasaanku.

Melihat tatapanku yang sedih, Kak Nia justru ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status