Share

Bab 22

Aku dan Kak Nia turun bersama dan membawa semua barang Lina.

Lalu aku dan Kak Nia pergi mengetuk pintu rumah Lina.

Beberapa saat kemudian, Lina membuka pintu.

Kak Nia langsung berkata sambil tersenyum, "Apa yang kamu lakukan? Lama sekali kamu membuka pintu. Apa kamu melakukan sesuatu yang memalukan?"

Wajah Lina memang sudah sedikit memerah, tapi saat Kak Nia mengatakannya, itu semakin merah.

Kak Nia mengiriminya video pendek lalu sengaja menggodanya.

Tapi, Lina keras kepala dan menolak mengakuinya, "Apa yang kamu bicarakan? Aku baru saja mandi."

"Hei, kamu sudah mandi. Apa kamu mandi karena video yang kukirim?"

Sambil menggodanya, Kak Nia berinisiatif berjalan sambil membawa barang.

Lina merasa bersalah dan cepat-cepat berkata, "Apa yang kamu kirimkan padaku? Aku sama sekali nggak lihat."

Mataku terbelalak dan aku berpikir, "Kak Lina, kenapa kamu masih saja berbohong?"

Aku baru saja melihatnya dengan jelas, kamu tidak hanya melihatnya, kamu juga merasakannya.

Tentu saja, aku tidak bisa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status