Share

Bab 21

"Kak Nia, terima kasih sudah mengobrol denganku malam ini."

"Aku nggak akan impulsif lagi. Aku akan mengejar Kak Lina dengan sepenuh hati."

"Yah, asal kamu tahu saja."

Kata Kak Nia sambil menunduk menatapku.

"Aku kira akan sulit bagi kamu untuk bertemu dengan sahabatku untuk sementara waktu, tapi nggak bisa juga kamu merasa sengsara setiap hari."

Aku juga sangat getir, "Kak Nia, bisa bantu aku?"

"Jangan salah paham, yang aku maksud adalah bantuan serius."

"Aku merasa sangat sedih dan nggak tahu harus berbuat apa."

Lagi pula, aku punya sedikit pengalaman di bidang ini dan tidak tahu harus berbuat apa, jadi aku hanya bisa meminta bantuan Kak Nia.

Kuperhatikan wajah Kak Nia semakin merah dan matanya sedikit aneh.

Tapi, saat itu aku tidak terlalu memikirkannya. Aku kira karena cuaca terlalu panas. Kak Nia tidak menyalakan AC, jadi panas sekali.

"Kak Nia, Kak Nia?"

Melihat Kak Nia tidak berbicara lama, tanpa sadar aku memanggil dua kali.

Kak Nia tiba-tiba menjerit seperti kelinci yang ketak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status