Share

Bab 199

Lina sangat senang.

Setidaknya dia masih memiliki Nancy di sisinya saat dia sedih dan tertekan.

Kedua gadis itu saling berpelukan, saling memberikan kehangatan dan dukungan.

Di luar kamar.

Johan teringat perasaan saat memeluk Lina barusan dan merasa gelisah.

Perasaan bisa melihat dan menyentuhnya, tapi tidak bisa memakannya, juga menjadi semacam siksaan baginya.

Tapi, Johan tidak berani macam-macam dengan Lina sekarang, jadi dia hanya bisa kembali ke kamar mereka dengan putus asa.

Tapi, dia mengeluarkan satu set piama Lina dari lemari.

Mencium aroma samar di piama, dia menunjukkan senyuman yang sangat cabul.

Kemudian, dia meletakkan piamanya di atas tempat tidur dan mulai melakukannya dengan piama ....

....

Keesokan paginya.

Saat aku bangun, Kak Nia sudah bangun.

"Edo, kamu sudah bangun, ayo sarapan." Kak Nia membelikanku sarapan.

Aku duduk dengan bantuan Kak Nia.

Setelah kejadian tadi malam, aku merasa agak malu saat menghadapi Kak Nia.

Tapi, Kak Nia sepertinya tidak bereaksi.

Seperti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status