Share

Bab 200

Seluruh tubuhku tiba-tiba menegang.

Kak Nia menggaruk ketiakku sebanyak dua kali. Saking gelinya, Kak Nia memanfaatkan kesempatan itu untuk mengambil bantalku.

Kak Nia sangat dekat denganku, begitu dekat hingga aku bisa melihat pemandangan di kerah bajunya hanya dengan menunduk.

Pemandangan megah dada Kak Nia muncul di benakku tanpa sadar.

Darah di sekujur tubuhnya tiba-tiba mendidih.

Sayang sekali aku dulu bisa menyentuhnya, tapi sekarang aku bahkan tidak bisa menyentuhnya.

Tapi, entah kenapa, semakin Kak Nia tidak mengizinkanku mengincarnya, semakin aku tidak bisa mengendalikan pikiranku.

Aku hanya ingin melakukannya di rumah sakit ....

Semakin aku memikirkannya, semakin aku bersemangat dan aku juga merasa semakin bersalah.

Aku tidak berani menatap mata Kak Nia dan segera menoleh ke samping, "Kak Nia, sebaiknya kamu menyewa seorang perawat pribadi untukku."

"Untuk apa menyewa perawat pribadi? Lagi pula, aku nggak bekerja dan nggak ada perawat yang bisa merawatmu sebaikku."

Aku pikir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status