Share

Bab 205

"Apa yang membuatmu merasa bersalah? Aku kakak iparmu, bukan orang luar."

Kak Nia dan kakakku sama-sama memapahku untuk duduk di ranjang.

Diam-diam aku menghela napas lega dan berpikir bahwa masalah ini akhirnya berakhir.

Kakakku mengucapkan beberapa patah kata yang menunjukkan perhatian padaku, lalu menjawab telepon dan bergegas pergi.

Setelah kakakku pergi, Kak Nia tiba-tiba menatapku dan bertanya, "Benarkah tadi kamu keluar beli durian?"

Tiba-tiba aku merasa bersalah dan bertanya-tanya kenapa Kak Nia tiba-tiba menanyakan hal ini?

Mungkinkah Kak Nia menemukan sesuatu?

Tapi, aku tetap saja berkata, "Ah, ya."

"Kamu bohong."

Kak Nia membeberkan kebohonganku secara langsung.

Aku merasa lebih bersalah. Aku tak berani menatap mata Kak Nia.

"Kak Nia, aku nggak berbohong."

"Kamu nggak berbohong? Lalu kenapa bau parfummu begitu menyengat?

Wanita memang sangat sensitif terhadap parfum.

Aku merasa tubuhku sudah tidak berbau apa-apa lagi, tapi Kak Nia masih menciumnya.

Aku tidak tahu bagaimana m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status