Nancy berpura-pura marah dan berkata, "Lina datang bulan dua hari ini, dia nggak boleh minum. Apa kamu nggak tahu? Atau kamu tahu itu, tapi kamu sengaja ingin membuatnya mabuk?"Johan segera berkata, "Apa maksudmu? Dia istriku, untuk apa aku sengaja membuatnya mabuk?""Aku hanya merasa kami sudah lama nggak minum atau mengobrol seperti ini sebagai pasangan, jadi aku ingin menghidupkan kembali perasaan yang kami rasakan sebelumnya."Nancy mengambil gelas anggur di depan Lina dan berkata, "Itu juga nggak bisa. Kalau ingin berbicara dari hati ke hati, ada banyak waktu di masa depan, selama kamu nggak membuat alasan untuk nggak pulang.""Kalau kamu benar-benar ingin minum, aku temani kamu."Mendengar bagian awal kalimatnya, Johan merasa sangat sedih, tapi saat mendengar bagian akhirnya, tiba-tiba dia menjadi bersemangat kembali.Akan lebih menarik kalau Nancy mabuk.Sejak pertama kali melihat Nancy, Johan sangat tertarik dengan wanita seksi dan menawan itu.Hanya saja Nancy adalah sahabat
Johan sangat marah!Dia boleh menjebak Lina, tapi Lina tidak boleh menjebaknya!Dalam tujuh tahun sejak dia dan Lina menikah, dia sudah berubah dari seorang pelamar yang rendah hati menjadi pemimpin tingkat tinggi sekarang!Saat itu, dia memiliki dua tujuan dalam mengejar Lina. Yang pertama adalah Lina cukup cantik dan bisa membuatnya bangga. Alasan lainnya adalah Lina memiliki latar belakang keluarga yang baik dan bisa membantu dalam kariernya.Dia memang mendapatkan semua yang dia inginkan melalui Lina.Banyak orang yang iri!Setelah lulus, dia terhindar dari banyak rintangan.Dia terus tumbuh, semakin kuat dan semakin besar!Mentalitasnya pun perlahan berubah dari pelamar menjadi diktator di keluarga.Bunga kelas saat itu sudah tidak bisa memuaskannya sekarang.Jadi dia merencanakan drama perceraian.Hanya saja dia tidak pernah membayangkan bahwa istrinya yang selama ini dia anggap polos dan cantik, entah sejak kapan mulai belajar membuat jebakan.Johan tanpa sadar akan berpikir apa
Tapi, dia tidak berani melakukannya, kalau tidak, dia takut Johan akan mengira dia sudah lama mengincar Lina.Wiki menggunakan taktik tarik ulur.Wiki membalas Johan, "Johan, kalau kamu suka istriku, aku bisa menciptakan peluang untuk kalian, tapi lupakan masalah antara aku dan istrimu, aku nggak berani."Wiki sengaja bersikap rendah hati agar Johan merasa masih dalam posisi superior.Lalu Wiki menyodorkan istrinya untuk sengaja memancing hasrat Johan.Dia tahu Johan sangat suka bersenang-senang. Dengan wanita seperti Nia yang memiliki wajah cantik dan sosok yang seksi, Johan pasti ingin mencoba.Dia harus membiarkan Johan mencicipi sedikit rasa manis dulu, lalu membiarkan Johan mendorong Lina ke sisinya, sehingga dia bisa melakukan apa yang ingin dia lakukan secara alami.Apalagi, itu tidak akan menimbulkan kecurigaan Johan.Benar saja, saat Johan mendengar perkataan Wiki, seringai muncul di bibirnya.Nia memang wanita yang sangat cakap, dia memiliki bodi terseksi di antara semua wani
"Sialan, Johan si bajingan itu mau tidur dengan istriku secara gratis, dia nggak tahu harus membiarkanku mencicipi rasa manis dulu."Yang membuatnya marah sekarang bukanlah karena Johan ingin tidur dengan istrinya, melainkan karena Johan ingin tidur dengan istrinya dan tidak mau berinisiatif mengirimkan Lina.Dia sendirian di rumah sekarang. Johan bisa saja menipu Lina agar datang, tapi Johan tidak melakukan itu.Siapa tahu kalau Johan hanya sekedar berbicara ketika memintanya tidur dengan Lina?Tapi, jauh di lubuk hati, Wiki sangat berharap bisa melaksanakan hal ini.Dia harus memikirkan cara agar Nia bekerja sama dengan Johan.Keesokan harinya.Kakakku datang ke rumah sakit pagi-pagi sekali. Kukira dia datang untuk menjengukku, tapi ternyata kakakku memanggil Kak Nia keluar dan berbisik-bisik, tidak tahu apa yang dia bicarakan.Aku merasa sangat bersalah.Karena saat kakakku datang pagi hari, Kak Nia sedang mengelap tubuhku.Aku khawatir kakakku curiga hubunganku dan Kak Nia.Jadi ak
Kakakku duduk di samping ranjang, tapi terus sibuk dengan urusannya sendiri.Aku tahu dia sibuk, jadi aku nggak mengganggunya.Setelah Kak Nia kembali ke rumah, dia mandi air panas, memakai masker dan bersiap untuk tidur siang.Merawatku di rumah sakit selama dua hari terakhir ini benar-benar melelahkannya.Kak Nia sedang berbaring di ranjang dengan mengenakan piama sutra tipis. Sosoknya yang seksi sulit disembunyikan di balik piamanya.Beberapa saat kemudian, Kak Nia pun tertidur.Di kamar sebelah.Johan sebenarnya barusan melihat Nia pulang sambil mengintip di celah pintu.Nafsu di dalam hatinya mulai bergejolak.Di pagi hari, Lina dan Nancy keluar, jadi dia memanjat melalui balkon kedua rumah tersebut.Memikirkan sosok Nia yang menawan, Johan pun heboh.Johan memanjat dari balkon dan berjingkat menuju kamar Kak Nia.Kak Nia tidak menutup pintu.Johan mengintip di celah pintu.Kak Nia ibarat putri tidur, penuh dengan godaan.Johan pun menelan ludahnya.Apalagi saat melihat Kak Nia me
"Nia, sebenarnya menurutku Wiki itu benar. Wanita butuh nutrisi dari pria. Wanita yang nggak mendapat nutrisi dari pria akan cepat menua.""Wiki nggak ingin menceraikanmu dan nggak ingin membuatmu merasa nggak nyaman, jadi memintaku datang bantu. Ini akan baik untuk pernikahan kalian."Johan duduk di sofa sambil menyilangkan kaki dan menghisap rokok perlahan.Dia ingin memanfaatkan Nia dan dia dengan superior ingin Nia menyodorkan diri.Nia muak dengan sikapnya.Nia berkata dengan ekspresi dingin, "Pernikahanku dengan Wiki nggak perlu dipertahankan dengan cara ini. Johan, kalau kamu nggak ada urusan, silakan pergi."Johan berkata dengan sedikit tidak senang, "Nia, kalau kamu bicara seperti ini, itu agak nggak sopan.""Apa kamu pikir mudah bagiku untuk datang ke rumahmu? Kamu ingin aku kembali lagi?"Tentu saja Johan tidak rela kalau tidak bisa memanfaatkannya.Nia tidak pernah menyangka kalau Johan akan begitu tidak tahu malu dan bahkan berani mengincarnya.Dia bahkan mengatakan hal-ha
"Nia, sebenarnya kita nggak perlu membuat keadaan jadi tegang. Wiki melakukan ini demi kebaikanmu.""Sebenarnya niat awal Wiki adalah untuk melindungi pernikahan kalian, tapi dia khawatir nggak bisa memuaskanmu dan itu akan berdampak pada pernikahan kalian, jadi dia memintaku untuk membantumu.""Mungkin ada yang salah dengan pernyataanku tadi. Aku menjelaskannya kepadamu dengan serius sekarang. Aku sebenarnya nggak bermaksud memaksamu."Tidak bermaksud memaksanya?Dari sikapnya barusan, terlihat jelas bahwa dia ingin memaksakan kehendak.Nia bukanlah anak berusia tiga tahun. Dia memiliki pemikiran dan penilaiannya sendiri.Oleh karena itu, dia tidak mau mengatakan sepatah kata pun kepada Johan.Pria di depannya akan membuatnya mual kalau dia melihat lagi.Johan mengira Nia menerima perkataannya dan dengan ragu-ragu menyentuh tangan Nia.Kalau Nia tidak menolak, berarti wanita ini juga menginginkannya di dalam hatinya.Lalu dia bisa menyerang dengan berani.Johan sangat yakin bahwa wani
Nia langsung menghubungi nomor Wiki dan bertanya sambil terisak-isak, "Wiki, apa sebenarnya maksudmu?"Wiki sengaja berpura-pura bingung, "Nia, ada apa denganmu? Apa terjadi sesuatu?""Jangan berpura-pura bodoh. Johan menceritakan semuanya padaku. Kamulah yang memberikanku pada Johan! Bagaimana kamu bisa melakukan ini padaku? Kamu memang bajingan!"Ucap Nia tak kuasa menahan air matanya lagi.Wiki sebenarnya sudah tahu apa yang sedang terjadi, tapi dia tidak bisa mengakuinya.Dia juga tidak menyangka kalau istrinya akan begitu menolak masalah ini.Dia berpikir Nia akan sangat senang menerimanya.Karena kecerobohannya, masalah berakhir seperti ini.Tapi, kini setelah keadaan menjadi seperti ini, tidak ada gunanya menyesalinya. Wiki hanya bisa menggertakkan gigi dan menolak mengakui hal tersebut."Apa katamu? Aku memberikanmu pada Johan? Bagaimana mungkin? Kamu adalah istriku!""Apakah Johan melakukan sesuatu padamu? Bajingan ini, aku tahu dia nggak punya niat baik. Pantas saja dia memin