Share

Bab 181

Wono tidak marah, tapi tersenyum dan berkata, "Jadi, kami membutuhkan generasi muda yang ambisius sepertimu untuk merevitalisasi Poli TCM."

Kalimat ini benar-benar di luar dugaanku.

Sebenarnya kalau dipikir-pikir baik-baik, aku juga agak keterlaluan. Aku marah pada wanita itu, tapi aku melampiaskannya pada Wono.

Dia tidak bersalah padaku.

Tapi, ketika aku diminta untuk meminta maaf, aku tidak bisa meminta maaf.

"Dokter Wono, kembalilah. Aku sendiri yang akan berbicara dengan Pak Candra."

Wono berkata, "Aku tahu kamu adalah prospek yang bagus. Sejujurnya, aku benar-benar nggak ingin kamu pergi."

Aku benar-benar tidak menyangka Wono akan mengatakan hal seperti itu padaku.

Aku cukup tersentuh.

Tapi, aku tahu perasaan ini tidak akan bertahan lama.

"Terima kasih Dokter Wono. Tapi, aku benar-benar nggak mau bekerja di sini lagi."

"Baiklah, setiap orang punya ambisinya masing-masing, aku nggak akan memaksamu. Tapi, karena kamu sudah masuk kerja hari ini, jangan pergi dulu. Selesaikan dulu tug
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status