Share

Bab 187

Tanganku menjadi lebih berani.

Bahkan berpikir untuk memasukkan tanganku ke dalamnya.

"Edo, jangan." Kak Nia menghentikanku.

Aku berbisik, "Nggak apa-apa, aku akan berhati-hati biar nggak ada yang melihatku."

"Tetap saja nggak bisa, akan memalukan kalau ada yang melihat kita."

"Kak Nia, kamu baru saja membantuku melepas celanaku."

"Itu beda. Itu untuk mengobatimu, tapi sekarang, kita berdua jelas-jelas sedang berselingkuh." Kak Nia tersipu dan merendahkan suaranya.

Aku mendekati telinga Kak Nia dan berkata, "Tapi, ini seru sekali 'kan? Aku juga tahu Kak Nia menginginkannya."

Kak Nia tersenyum dan memutar matanya ke arahku.

"Kamu sudah tahu tapi masih seperti ini, bukankah kamu sengaja ingin membuatku merasa nggak nyaman?"

"Kalau hari sudah gelap, Kak Nia naik sini." Aku memegang tangan Kak Nia dan berkata.

"Menyebalkan, ini rumah sakit, kamu nggak berpikir akan melakukannya di sini ...."

"Aku belum pernah mengalaminya di rumah sakit. Sepertinya Kak Nia juga belum mengalaminya 'kan?"

"K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status