Share

Bab 189

"Kamu nggak tahu malu, tapi Edo tahu malu."

"Huh, aku nggak peduli. Lagipula aku nggak mengenal orang-orang itu." Nancy benar-benar sembrono dan blak-blakan. Dia mengatakan dan melakukan apa yang diinginkan secara terbuka.

Aku tidak tahu apakah harus menangis atau tertawa.

"Baiklah, Kak Nancy, Kak Nia, apakah kalian datang untuk jenguk aku atau untuk bertengkar?"

Kak Nia akhirnya berhenti berdebat dengan Nancy.

Tapi, Nancy menatapku dengan serius dan berkata, "Edo, aku serius, biarkan aku menjagamu malam ini."

Kata Nancy sambil mengedip padaku.

Aku ingat apa yang terjadi pada siang hari dan tiba-tiba menjadi bersemangat.

Tapi, masalahnya sekarang Kak Nia ada di sini, Kak Nia sudah beberapa kali tegaskan bahwa aku tidak boleh mengincar Nancy.

Aku hanya bisa menggeleng dan berkata, "Lupakan saja, biar Kak Nia yang menjagaku. Lagi pula, aku nggak ada hubungan apa-apa dengan Kak Nancy. Nggak pantas kalau tersebar bahwa kita berduaan di sini."

Kata Nancy, "Kalau Kak Nia tinggal dan menjagam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status