Share

Bab 192

Aku segera bergeser dan membiarkan Kak Nia naik.

Kak Nia menatapku dengan tersipu dan berkata, "Aku akan naik, tapi kamu nggak boleh berbuat apa pun padaku."

"Oke, aku berjanji, aku nggak akan melakukan apa pun."

Aku ingin mengelabui Kak Nia agar datang ke sini sekarang, jadi aku akan mengatakan apa pun.

Benar sekali kata pepatah, mulut laki-laki itu pembohong.

Melihat aku berjanji, Kak Nia akhirnya naik.

Saat Kak Nia naik ke tempat tidurku, darah di sekujur tubuhku mulai mendidih.

"Sesuai janji, kamu nggak boleh menyentuhku." Kak Nia kembali mengingatkan.

Aku sangat gembira hingga aku terkesiap, "Oke, aku janji."

Aku bilang begini, tapi tanganku sudah dengan nakal menyentuh pinggang Kak Nia.

Kak Nia segera meraih tanganku, menatapku dan berkata, "Apa yang kamu lakukan? Bukankah kamu baru saja setuju untuk nggak menyentuhku?"

"Aku nggak menggerakkan tangan atau kakiku. Aku hanya meletakkan tanganku di pinggangmu agar aku merasa lebih nyaman."

Kak Nia berkata, "Apa kamu berbohong kepada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status