Share

Bab 194

"Edo, bukankah kamu bilang ingin menikah dengan Lina?"

Kak Nia melihat aku semakin terangsang dan segera menghentikanku.

Aku tahu kalau aku tidak berusaha keras, aku tidak akan pernah benar-benar mendapatkan Kak Nia.

Jadi aku tetap beraksi biarpun Kak Nia keberatan.

Tak lama kemudian aku membuka kancing celana jeans Kak Nia.

Kak Nia merasakan urgensiku dan berkata dengan nada hampir memohon, "Edo, tenanglah."

"Kak Nia, apa kamu pikir aku masih bisa tenang saat ini?"

Itu tidak mungkin.

Ketika seseorang mencapai titik ini, hanya ada satu pikiran yang tersisa di benaknya, yaitu melakukan apa yang ingin dia lakukan.

Aku memaksakan tanganku masuk.

Tiba-tiba aku merasakan sentuhan licin dan lengket.

Aku tersenyum sambil menatap Kak Nia dan berkata, "Kamu sudah seperti ini, kenapa kamu begitu pemalu?"

"Aku bukan pemalu, aku mencoba untuk tetap berakal sehat."

"Edo, membuat kesalahan itu mudah, tapi sangat sulit untuk menebus kesalahan seperti itu."

"Pernahkah kamu memikirkan apa yang akan kit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status