Share

Bab 638

Begitu mendapat kepastian, Maya pun bersorak gembira dan kembali memainkan model pesawatnya.

Setelah gadis kecil itu pergi, Rizki mengalihkan perhatiannya pada Satya yang berdiri diam di samping. Anak itu tampak menahan perasaannya.

"Kalau Satya?"

"A ... apa?" Begitu namanya dipanggil, Satya tiba-tiba menjadi gugup.

"Cita-cita Maya adalah menjadi pilot, kalau Satya?"

Mungkin ini adalah pertama kalinya Rizki berbicara sesabar ini dengan anak kecil, juga berinisiatif bertanya tentang mimpi seseorang. Dulu, dia bahkan tidak ingin mendengarkan anak lain berbicara.

Namun, sekarang, dia berharap dirinya memiliki lebih banyak waktu untuk mengenal kedua anak ini. Dia telah kehilangan 5 tahun untuk berinteraksi dengan mereka, sehingga dia ingin memahami mereka lebih dalam.

Satya memalingkan wajahnya dan tidak menghadap Rizki, lalu dengan cemberut berkata, "Aku belum memutuskannya."

Mendengar ini, Rizki melihat ke bawah. Tatapannya yang penuh makna jatuh pada tangan kecil yang menarik ujung baju
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status