Share

Bab 612

Pasti begitu.

Sementara itu, Maya yang mungkin adalah seorang pembuat masalah profesional, setelah mendengar perkataan Alya tiba-tiba berkata, "Tapi Mama, saat siaran langsung, kita sudah menerima banyak uang dari Paman RezekiMalam. Selain itu, kalau di masa depan Paman mau menjadi papanya Maya, Paman nggak akan jadi orang asing lagi."

Alya tak tahu harus berkata apa.

Rizki yang tadinya mengerutkan kening, merasa terhibur dengan kata-kata Maya. Sebuah lengkung terbentuk di bibirnya, dia pun mengacungkan jempolnya pada Maya.

"Perkataan Maya benar."

Namun, begitu mendengar ini, alis Alya langsung berkerut dan berkedut. Tidak banyak yang bisa dia lakukan di depan anak-anak, terdapat beberapa konflik yang dia tidak ingin anak-anaknya tahu.

Sejak awal ini adalah urusan pribadinya, dia tidak perlu melibatkan anak-anak.

Memikirkan hal ini, Alya hanya bisa berkata pada Rizki, "Pak RezekiMalam, bagaimana kalau kita berbicara di tempat lain?"

Rizki mengangkat alisnya. "Oke."

"Maya, Satya." Setel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status