Share

Bab 198

Jarak mereka berdua sangat dekat. Rizki menunduk sekalian melirik Alya. Dia dapat melihat rambut halus dan bibir semerah ceri di kulit putih Alya.

Dari tubuh Alya, samar-samar tercium aroma yang sangat tidak asing. Dia tahu Alya tidak menggunakan parfum, jadi ini adalah aroma sabun yang tercampur dengan aroma segar rambut Alya.

Mencium aroma tersebut, Rizki impulsif ingin memeluknya.

Karena dulu dia bisa melakukannya begitu saja. Namun ketika dia hendak mengangkat tangan untuk memeluk Alya, dia melihat Alya menarik tangannya kembali. Kemudian wanita itu mendongak menatapnya dan berkata, "Sudah selesai."

Rasa tidak acuh yang sedingin es di matanya itu seketika menusuk hati Rizki.

Dalam sekejap, seluruh kehangatan di benaknya pun menghilang.

Rizki tersenyum, lalu mencibir dan berkata, "Kerja bagus, aktingmu sangat meyakinkan."

Mendengar ini, Alya tertegun. Kemudian dia tersenyum dengan tak acuh. "Ini bukan apa-apa, memang seharusnya aku begini."

Reaksinya seperti memukul setumpuk kapas,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status