Share

Bab 3

Author: Wildan
“Bajingan! Lepaskan aku! Kalau nggak, kubunuh kamu!”

Sebelum Melly selesai berbicara, Albert sudah menamparnya. Tamparan ini membuat Melly tercengang. Dia tidak menyangka Albert yang biasanya lemah dan pengecut berani memukulnya.

“Bajingan! Mau mati kamu!”

Dengan status Melly sekarang, mana mungkin dia terima ditampar dan dihina oleh Albert. Dia langsung murka dan meronta dengan sekuat tenaga. Hanya saja, dia tidak menyangka Albert tiba-tiba berubah menjadi begitu kuat. Rontaannya sama sekali tidak berguna.

Dalam dua tahun terakhir, Albert dikurung dan disiksa oleh Melly serta Irene tanpa memiliki kekuatan untuk melawan. Saat ini, situasinya sudah berbalik dan giliran Melly yang menjadi mangsa Albert.

Plak! Albert menampar Melly sekali lagi.

“Melly, sepertinya kamu masih belum sadar. Sekarang, nyawamu ada di tanganku. Aku bisa membunuhmu kapan saja. Kamu masih berani mengancamku? Sebaiknya kamu berhenti bersikap arogan!” seru Albert sambil mencekik leher putih Melly.

Albert merasa sangat puas setelah menampar Melly dua kali. Namun, ini masih belum cukup. Bahkan bunga utangnya pun belum terbayar!

“Apa sebenarnya maumu?”

Pipi Melly terasa sangat perih. Pada saat ini, dia akhirnya menyadari bahwa Albert yang ada di depan matanya telah berubah. Dia dapat melihat niat membunuh dalam mata Albert.

“Tentu saja balas dendam sama kamu dan Irene,” jawab Albert sambil tersenyum sinis. Kemudian, dia memulai rencana pembalasan dendamnya.

Beberapa saat kemudian, seluruh tubuh Melly sudah dipenuhi luka. Dia menatap Albert dengan marah dan sangat ingin langsung mencabik-cabiknya. Sayangnya, dia sama sekali tidak bertenaga. Jika tidak, dia pasti akan segera mengambil pisau dan menikam Albert.

Saat ini, Albert juga sudah tenang dan amarahnya telah sirna untuk sementara. Namun, dia tidak menyesal melakukan hal ini. Ini adalah cara yang paling memuaskan untuk balas dendam pada Melly dan Irene.

“Melly, kamu pernah bayangkan dirimu berada dalam posisi seperti ini? Utang di antara kamu dan aku masih belum lunas. Hari ini, aku cuma ambil bunganya. Ke depannya, aku akan tagih utang ini secara perlahan.”

“Oh iya, aku kasih kamu waktu seminggu untuk serahkan kembali Grup Bintang Mulia. Perusahaan itu bukan milikmu! Aku harus mendapatkannya kembali. Kalau hasil penyelidikanku membuktikan kamu terlibat dalam kematian orang tuaku, aku akan langsung membunuhmu!”

“Bajingan kecil, kamu berani mengancamku? Mau ambil kembali aset keluargamu? Aku akan buat kamu mati sebelum besok!” seru Melly dengan murka.

“Benarkah? Coba saja. Aku mau tahu kamu mampu membunuhku atau nggak,” jawab Albert sambil tersenyum dingin sebelum berjalan pergi.

Melly benar-benar murka. Tubuhnya sudah memar-memar dan terasa sangat sakit. Baru bergerak sedikit, dia sontak meringis kesakitan. Sudah tidak ada yang berani memperlakukannya seperti ini selama hampir 20 tahun. Albert pantas mati!

“Albert! Dasar bajingan! Aku awalnya berpikir untuk ampuni kamu. Sekarang, berhubung kamu begitu ingin mati, aku akan kabulkan permintaanmu!”

Ada niat membunuh yang jelas di mata Melly. Dia terlebih dahulu menelepon Irene untuk memberitahunya bahwa Albert belum mati.

“Sialan! Beruntung banget dia! Sudah sekarat begitu, dia juga masih belum mati?” umpat Irene di ujung telepon.

“Irene, aku rasa dia seperti sudah berubah. Dia sangat berbeda dari dulu!”

Melly merasa sangat bingung. Bagaimanapun juga, selama dua tahun terakhir, Albert memiliki hidup yang jauh lebih menyedihkan dari seekor hewan peliharaan. Kenapa dia bisa tiba-tiba mengalami perubahan sebesar ini?

“Apanya yang beda? Mau berubah sampai gimana pun, dia tetap cuma seorang pecundang yang buta!” ejek Irene.

Melly tidak dapat langsung menceritakan apa yang terjadi di antara dirinya dan Albert. Dia tidak boleh membiarkan Irene mengetahui hal ini.

“Sekarang, dia mirip seekor anjing gila. Dia bisa lakukan apa saja. Kamu harus hati-hati. Dia mungkin akan balas dendam padamu!”

Melly benar-benar khawatir Albert akan menargeti Irene setelah balas dendam padanya.

Begitu mendengar ucapan ibunya, Irene langsung tertawa.

“Ibu ... kamu baik-baik saja? Kamu rasa dia berani balas dendam padaku? Walaupun berani, memangnya aku akan takut padanya? Aku bisa menghabisinya dengan mudah!” cibir Irene. Kemudian, dia bertanya, “Apa dia sudah pulang? Aku akan pulang sekarang juga! Lihat saja gimana aku kasih dia pelajaran!”

“Kamu nggak boleh pulang! Aku akan utus orang untuk hadapi dia. Kamu tinggal saja di kampus.”

Melly tidak ingin putrinya melihat tampang menyedihkannya saat ini. Jika Irene mengetahui hal ini, dia yakin Irene pasti akan langsung menggila saking marahnya.

Setelah memutuskan sambungan telepon, Melly menelepon Wina.

“Albert belum mati. Cari dia sekarang juga, lalu bunuh dia. Aku mau kamu bawa kepalanya pulang. Dengan begitu, aku nggak akan permasalahkan lagi kesalahanmu sebelumnya.”

Wina bertanya, “Nyonya, bukannya kamu selalu melarang kami membunuhnya?”

Setelah mengetahui Wina menenggelamkan Albert ke Sungai Lokis semalam, Melly langsung murka. Dia memarahi Irene, juga mengusir pembantu yang sudah setia mengikutinya selama bertahun-tahun itu.

Melly merasa marah karena dia melarang siapa pun untuk melanggar perintahnya. Wina hanya boleh mendengar perintahnya, tetapi tidak boleh mendengar perintah Irene. Ini merupakan kekuasaan mutlaknya.

“Aku mau dia mati sekarang juga!” ujar Melly dengan dingin.

“Baik!” jawab Wina.

Setelah meninggalkan vila Keluarga Kunjono, Albert langsung melaju ke Pemakaman Timana. Dia sudah dikendalikan Melly dan Irene selama dua tahun sehingga dia tidak dapat pergi mengunjungi orang tuanya.

Pemakaman Timana merupakan pemakaman terbaik di seluruh Kota Lokis. Orang yang dikubur di sini adalah orang-orang yang kaya dan berkuasa. Dulu, Melly sendiri yang memilih makam orang tuanya.

Setelah tiba di depan kuburan orang tuanya, Albert menyadari bahwa terletak bunga segar dan persembahan di sana. Seharusnya, ada yang datang mengunjungi makam orang tuanya hari ini.

“Siapa yang mungkin datang berkunjung?”

Albert tidak memiliki kerabat di Kota Lokis. Orang yang memiliki hubungan paling dekat dengannya hanyalah Melly, Irene, serta anggota Keluarga Liunda yang memiliki janji pernikahan dengannya. Melly dan Irene tidak mungkin datang, Keluarga Liunda juga seharusnya tidak mungkin datang.

Charles Liunda merupakan sahabat terbaik Harris. Mereka merintis bisnis masing-masing pada waktu yang sama. Charles berulang kali gagal dan meninggalkan utang sebesar puluhan miliar. Sementara itu, Harris berhasil menyukseskan dan mengembangkan perusahaannya.

Setelahnya, Harris membantu Charles membayar utang, juga mengeluarkan dana untuk membantu Charles merintis usaha baru. Dengan dukungan penuh Harris, Charles baru berhasil mengembangkan perusahaannya selangkah demi selangkah.

Charles yang berinisiatif untuk menjodohkan putrinya, Freya Liunda kepada Albert. Setelah kematian orang tua Albert dan kemunduran Keluarga Saputra, Charles langsung menjauhkan diri tanpa ragu. Begitu upacara pemakaman berakhir, dia langsung mengajukan pembatalan perjanjian nikah dan memutuskan hubungan dengan Keluarga Saputra.

Sekarang, Charles sudah menjadi pebisnis terkenal yang memiliki usaha besar di Kota Lokis.

“Ayah, Ibu, maafkan aku karena nggak bisa datang jenguk kalian selama dua tahun terakhir,” ucap Albert sambil berlutut di depan makam orang tuanya. Dia tidak dapat menahan air matanya.

“Aku bersumpah akan selidiki dengan jelas kecelakaan kalian. Kalau memang ada yang sengaja celakai kalian, aku pasti balaskan dendam kalian. Aku juga nggak akan ampuni Keluarga Kunjono dan Keluarga Liunda yang nggak tahu berterima kasih!” lanjut Albert.

“Konyol sekali! Dasar nggak tahu diri! Kedua keluarga itu bisa langsung menghabisimu dengan mudah!”

Tiba-tiba, terdengar cibiran seseorang dari belakang Albert.

Albert menyeka air matanya, lalu menoleh dan melihat ada tiga orang di belakangnya. Yang satu adalah pria berusia sekitar 60 tahun, yang satu lagi seorang pria paruh baya, dan yang satu lagi adalah gadis yang berpenampilan sangat cantik.

“Siapa kamu?”

“Kamu nggak usah peduli aku ini siapa. Tapi, kalau aku nggak salah ingat, kamu itu putra angkat Melly, ‘kan?” tanya Adeline Mulyadi sambil tersenyum meremehkan.

Albert mengerutkan keningnya dan menjawab, “Apa hubungannya itu denganmu!”

“Aku paling nggak suka sama orang yang nggak punya kemampuan, tapi suka membual di hadapan orang mati sepertimu,” ujar Adeline dengan sombong.

“Adel, cukup.” Johannes Mulyadi menegur gadis itu dengan tegas, lalu berkata pada Albert, “Maaf, anak ini memang sudah terbiasa bersikap sombong dan nggak sopan. Kamu nggak usah masukkan kata-katanya ke hati.”

Albert melirik Johannes, pria tua berusia sekitar 60 tahun itu dan dapat memastikan bahwa Johannes bukanlah orang biasa. Pria paruh baya di sampingnya juga memiliki tatapan tajam, napas yang panjang dan teratur, serta pelipis yang agak menonjol. Dia pasti adalah seorang ahli.

Related chapters

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 4

    Berhubung Johannes sudah meminta maaf, Albert juga tidak mempermasalahkan sikap Adeline lagi. Dia lanjut berlutut di depan makam orang tuanya. Sementara itu, Johannes membawa pengawal dan Adeline berjalan ke samping.“Ayah, orang itu terlalu nggak tahu malu! Kamu nggak tahu, dia itu penjudi yang punya utang besar! Dia juga ditangkap karena pakai narkoba, makanya Keluarga Luinda batalkan perjanjian nikah mereka. Kalau bukan karena Melly punya kemampuan hebat, sedikit aset orang tuanya itu pasti sudah dihabiskannya!”“Selain itu, kalau bukan karena perlindungan Melly, dia pasti sudah dihabisi sama para rentenir! Menurutku, dia pasti mengumpat Melly nggak tahu berterima kasih karena Melly melarangnya berjudi. Sebenarnya, dia sendiri yang nggak tahu diri!”“Gimana kamu tahu semua ini?” tanya Johannes.“Melly bekerja sama dengan perusahaan kita. Aku pernah menemuinya beberapa kali dan lumayan kagum sama dia. Aku juga pernah dengar sedikit gosip mengenai Keluarga Saputra darinya.”“Melly ...

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 5

    Meskipun sangat tidak rela, Adeline mau tak mau meminta maaf dengan asal karena terintimidasi oleh Johannes. Namun, Albert juga malas mempermasalahkan hal ini dengannya.“Yang kamu dengar belum tentu adalah fakta. Sebagai orang yang masih muda, kamu seharusnya punya kemampuan untuk menilai sendiri, bukan langsung menghakimi orang berdasarkan gosip yang kamu dengar,” ujar Albert dengan acuh tak acuh.“Memangnya kamu itu siapa? Apa hakmu menasihatiku!” seru Adeline dengan marah.Johannes memelototi Adeline, lalu berkata pada Albert, “Sobat, tolong maafkan dia.”Albert melambaikan tangannya dan menjawab, “Kamu nggak usah basa-basi denganku lagi. Aku sudah selamatkan nyawamu. Kamu seharusnya bayar biaya pengobatannya.”“Benar, benar. Sudah seharusnya aku bayar biaya pengobatannya. Berapa biaya pengobatanmu?” tanya Johannes.Alasan Albert menyelamatkan Johannes murni demi uang. Sejak keluar dari vila Keluarga Kunjono, dia tidak memiliki status maupun uang. Jadi, dia harus mencari cara untuk

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 6

    “Diam kamu! Kalian pasti sekomplotan! Kamu cuma mau manfaatkan kesempatan untuk melarikan diri, ‘kan!” Adeline yang sudah sangat ketakutan hanya bisa melimpahkan amarahnya pada Albert. Dia lanjut berseru, “Ayah, cepat bunuh dia!”Johannes tentu saja juga tidak percaya bahwa Albert dapat menolong mereka. Dia merasa Albert hanya ingin mencari alasan untuk turun dari mobil. Baru saja Johannes ingin menarik pelatuk, pistol di tangannya tiba-tiba hilang karena sudah diambil Albert.  Dia bahkan tidak melihat jelas bagaimana Albert merampas pistolnya.“Kalau aku mau bunuh kalian, kalian semua sudah mati di atas gunung tadi.”Setelah merasa panik untuk sesaat, Johannes langsung mengambil keputusan. “Oke! Selama kamu bisa selamatkan kami! Aku akan kasih kamu 200 miliar.”Albert melempar kembali pistolnya kepada Johannes, lalu turun dari mobil.“Ayah, kamu benar-benar percaya dia punya kemampuan untuk menolong kita?” Adeline masih merendahkan Albert sampai sekarang.“Memangnya kita masih punya

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 7

    Johannes memiliki seorang putra dan dua putri. Putranya, Austin Mulyadi tidak tertarik pada dunia bisnis dan memilih untuk terjun ke dunia politik. Kariernya memelesat mulus tanpa hambatan dan dia sudah dipindahkan ke Provinsi Nanduri.Alyssa adalah anak kedua Johannes dan merupakan ratu bisnis. Sekarang, dia memimpin Grup Makmur Jaya yang didirikan Johannes. Hanya dalam waktu beberapa tahun, dia berhasil memperluas skala perusahaan secara signifikan dan membuatnya menjadi salah satu perusahaan terkemuka di Kota Lokis.Oleh karena itu, Johannes baru dapat pensiun lebih awal. Dia menyerahkan seluruh kekuasaan atas Grup Makmur Jaya kepada Alyssa.Anak bungsunya, Adeline lebih temperamental dan menyukai bela diri. Dia berguru dengan Hardi Cempaka, salah satu dari empat master di Kota Lokis.Mobil Alyssa memiliki aroma yang harum. Albert mau tak mau merasa agak gugup. Bagaimanapun juga, yang duduk di sampingnya saat ini adalah Alyssa yang tak terjangkau.“Dokter Albert, terima kasih banyak

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 8

    Albert tidak ingin mengungkit terlalu banyak hal pribadi dengan orang luar. Namun, Alyssa malah lanjut menunjukkan sikapnya.“Dengan kemampuanmu sekarang, menghadapi Melly adalah hal yang sangat mudah. Aku juga bersedia membantumu.”“Aku nggak terburu-buru kok. Justru lebih menyenangkan kalau aku menemaninya bermain secara perlahan,” jawab Albert sambil tersenyum penuh arti.Alyssa diam-diam bergumam dalam hati, ‘Melly, kamu punya reputasi yang sama denganku. Baik dalam kemampuan atau kecantikan, aku belum tentu bisa mengalahkanmu. Tapi, kamu pada akhirnya akan kalah dariku.’‘Kamu sudah melewatkan orang seberharga Albert, sedangkan aku malah bisa menjalin hubungan baik dengannya. Kalau nggak, kelak kamu mungkin bisa jatuhkan Keluarga Mulyadi hanya dengan statusmu sebagai ibu angkatnya.’Dalam setahun ini, Melly makin berkuasa dan mulai menunjukkan kecenderungan untuk mengalahkan Alyssa. Dalam komunitas Kota Lokis, ada orang yang mengatakan bahwa meskipun Alyssa sangat cantik, dia teta

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 9

    Albert tetap bersikap tenang, sedangkan Jesslyn dan staf toko lainnya langsung tercengang.Kecantikan dan aura yang dimiliki Alyssa bahkan dapat membuat para wanita merasa cemburu setelah melihatnya. Kenapa wanita secantik ini malah menyukai seorang penjudi? Bukankah itu sangat menyia-nyiakan kecantikannya?“Memangnya kenapa meski dia itu pacarmu? Toko kami nggak terima seorang junkie dan penjudi,” dengus Jesslyn.“Berisik banget sih kamu! Kenapa Gucci punya staf seperti kamu dan orang sepertimu juga bisa jadi kepala toko?” Alyssa mengerutkan keningnya.“Aku sudah peringati kamu, tapi kamu bukannya berterima kasih padaku. Aku memang kepala toko ini. Apa urusannya itu denganmu? Kalau aku nggak mau jual barang kepada kalian, kalian bisa apa? Kalau hebat, laporkan saja aku!” Mentang-mentang pacarnya adalah manajer toko, Jesslyn juga sama sekali tidak takut dan sekalian memaki Alyssa.Alyssa pun menunjukkan ekspresi dingin. Dia menjawab dengan mendominasi, “Aku bisa apa? Aku bisa membuatm

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 10

    Freya juga merupakan orang yang kejam dan tidak banyak berbicara. Dalam keadaan jengkel, dia langsung mengangkat tangannya untuk menampar Alyssa.Alyssa tidak berlatih bela diri dan sama sekali tidak siap untuk menghadapi reaksi Freya. Namun, Albert yang berdiri di sampingnya tidak mungkin berpangku tangan. Dia langsung menahan pergelangan tangan Freya.“Kamu masih ingin main tangan?” ujar Alyssa dengan ekspresi dingin. Dia tidak menyangka Freya akan bersikap begitu semena-mena dan berani menamparnya.“Memangnya kenapa kalau aku menamparmu? Aku bisa menampar siapa pun dengan sesuka hatiku! Hari ini, aku harus menampar mulutmu yang kotor itu sampai bengkak!” Freya berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Albert supaya bisa lanjut menampar Alyssa. Tak disangka, cengkeraman Albert sangat kuat dan dia sama sekali tidak dapat menarik kembali tangannya.“Dasar pecundang! Lepaskan aku!” bentak Freya.“Freya, ada orang yang nggak sanggup kamu singgung,” balas Albert sambil melepaskan tangan

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 11

    Kevin menendang Jesslyn dua kali dengan kuat. Ekspresinya dipenuhi dengan niat membunuh. Sementara itu, Jesslyn buru-buru merangkak ke hadapan Alyssa dan Albert.“Maaf, Bu Alyssa. Aku terlalu buta. Aku harap kamu bermurah hati dan maafkan aku. Aku nggak akan berani mengulanginya lagi.” Ketika berbicara, Jesslyn juga menampar dirinya dengan kuat sebanyak dua kali.“Kamu seharusnya minta maaf sama Albert, bukan aku,” kata Alyssa.Jesslyn pun buru-buru berlutut di depan Albert dan memohon, “Albert, maaf! Aku yang salah. Aku nggak seharusnya ucapkan kata-kata seperti itu. Aku terlalu meremehkanmu. Kita ini teman sekelas dulunya, aku mohon berilah aku sebuah kesempatan. Aku nggak mau ditenggelamkan ke Sungai Lokis, juga nggak mau kehilangan pekerjaanku!”Jesslyn tahu jelas bahwa Kevin tidak mungkin hanya asal bicara. Dia benar-benar mungkin menenggelamkan orang ke Sungai Lokis.Albert tidak menunjukkan reaksi apa pun. Jadi, Jesslyn merasa makin ketakutan. Dia menampar dirinya lagi sampai mu

Latest chapter

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 50

    Semua orang lagi-lagi menatap ke arah samping panggung. Mereka semua benar-benar penasaran pada rupa seseorang yang terkenal dalam waktu semalam di Kota Lokis. Apalagi, Antony jelas-jelas mengatakan bahwa orang itu adalah penduduk Kota Lokis dan masih muda, bukan seorang lelaki tua seperti bayangan mereka. Hal ini membuat mereka makin penasaran.Namun, Albert tetap tidak muncul di atas panggung. Hanya Johannes seorang yang berjalan kembali ke panggung.“Semuanya, maaf. Dia sangat low-profile dan nggak mau tunjukkan diri di depan umum. Dia sudah pulang,” ucap Johannes.Johannes juga sangat tidak berdaya. Dia pergi ke belakang panggung, tetapi tidak menemukan Albert dan Alyssa. Jadi, dia pun menelepon Alyssa. Tak disangka, Alyssa mengatakan bahwa Albert telah pulang dan tidak akan muncul di pesta.“Kenapa? Apa kita sudah menyinggungnya?” tanya Johannes.“Seharusnya bukan begitu. Aku juga nggak menemukannya dan cuma bisa meneleponnya. Dia minta maaf karena nggak jadi hadir di acara ini. D

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 49

    “Setelahnya, musuhku tiba-tiba menghentikan mobilku di tengah jalan. Mereka mengirim seorang ahli tingkat ke-7 dan situasinya sangat genting. Dia yang lagi-lagi turun tangan untuk menyelamatkanku. Dia berhasil mengalahkan ahli tingkat ke-7 itu dengan satu serangan.”Ucapan Johannes langsung membuat semua orang tersadar.“Ternyata orang itu berhasil menyelamatkan nyawa Pak Johannes dua kali! Beruntung sekali dia!”“Beruntung? Selain keberuntungan, dia juga harus punya kemampuan yang sebenarnya! Kalau kamu yang beruntung lagi bersama Pak Johannes waktu Pak Johannes dicegat seorang ahli tingkat ke-7, kamu juga belum tentu mampu mengalahkannya!”“Mengalahkan ahli tingkat ke-7 dengan satu serangan juga bukannya hebat-hebat banget. Mengenai keterampilan medis, memangnya dia mampu menandingi Dokter Genius Taufik? Intinya, dia tetap cuma beruntung!”“Kukira tokoh hebat apa. Ternyata cuma begitu saja. Aku dengar ada yang bilang Pak Antony datang demi dia. Omong kosong macam apa itu!”Orang-oran

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 48

    Melihat ekspresi Melly yang suram, tetapi tidak berbicara, Albert lanjut bertanya, “Jawab aku. Kamu yang bohongi aku soal pembatalan janji nikah dengan Keluarga Liunda? Charles sama sekali nggak pernah mengajukan pembatalan janji nikah. Kamu yang menipu kami?”“Sepertinya, kamu sudah tahu.” Melly tidak berniat untuk menyembunyikannya lagi. Dia langsung mengaku, “Benar, aku yang batalkan janji nikah itu.”Albert mengacungkan jempolnya pada Melly. Hatinya sudah dipenuhi amarah.“Melly, caramu ini benar-benar hebat! Kamu pasti merasa sangat bangga karena bisa permainkan semua orang, ‘kan?”Albert melangkah maju dengan penuh intimidasi. Tatapannya terlihat sangat tajam. Melly pun melangkah mundur secara refleks tanpa menjawab.“Hari ini, aku datang untuk kasih kamu kejutan. Pestanya akan segera dimulai. Tunggu saja kejutan itu.”Seusai berbicara, Albert langsung melangkah pergi.“Albert! Kamu harus berbuat begini?” seru Melly dari belakang.Albert berbalik dan menjawab, “Iya! Aku harus ber

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 47

    Albert tidak menyangka Alyssa akan membuat keputusan secepat itu.“Selama kamu buka mulut, aku juga akan melakukannya meski harus rugi. Keuntungan sebesar apa pun juga nggak akan sebanding denganmu. Asal kamu punya permintaan, aku nggak akan menolak,” jawab Alyssa dengan mata berbinar.“Ekhem ... aku jalan-jalan sebentar.”Albert benar-benar tidak dapat menahan daya tarik dan godaan halus yang diluncurkan Alyssa. Dia pun mencari alasan untuk kabur. Sebelum pergi, dia mendengar tawa Alyssa yang merdu dari belakangnya.Albert berjalan ke taman bunga di luar aula. Di sana, ada beberapa tamu yang berkumpul secara berkelompok untuk mengobrol.“Dasar buta! Kok kamu ada di sini?”Irene yang sedang duduk mengobrol dengan beberapa anak orang kaya. Ketika melihat Albert, dia sangat terkejut dan mengira dirinya salah lihat. Irene pun bangkit dari tempat duduknya dan mengamati Albert.“Kenapa kamu bisa pakai pakaian bermerek? Dari mana kamu mencurinya? Kok kamu bisa masuk kemari? Ngapain kamu data

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 46

    Setelah para tamu tiba, pesta ulang tahun Johannes pun resmi dimulai. Namun, berhubung Alyssa sengaja menyuruh Lucy untuk membocorkan informasi mengenai tokoh hebat, ada banyak tamu yang sudah mengetahuinya dan sedang berdiskusi.“Dengar-dengar, ada seorang tokoh hebat misterius yang akan hadir di pesta ulang tahun ini. Bahkan Pak Antony juga datang demi tokoh itu. Kenny, kamu tahu dia itu siapa?”“Nggak tahu. Mungkin saja dia itu anggota Keluarga Mulyadi dari ibu kota provinsi,” jawab Kenny.“Tapi yang aku dengar, marganya itu Saputra, bukan Mulyadi,” kata Paula dengan bingung.“Ngapain kita tebak-tebak sekarang? Habis dia keluar nanti, bukannya kita akan tahu dia itu siapa?” Freya kurang tertarik untuk mencari tahu siapa sosok misterius itu. Bagaimanapun juga, tokoh hebat seperti itu tidak mungkin dapat dijangkau mereka.“Benar juga. Lagian, kita juga nggak mungkin bisa berinteraksi dengan tokoh hebat seperti itu.” Suasana hati Paula cukup bagus. Dia berkata pada Kenny, “Kenny, makas

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 45

    “Kenny, kamu kenal sama dia?” tanya Listya.“Tentu saja! Freya itu teman SMA-ku. Waktu SMA, aku pernah mengejarnya. Sayangnya, Freya nggak menyukaiku. Aku masih merasa sayang sampai sekarang,” jawab Kenny sambil tertawa.Melihat ekspresi Listya yang menjadi agak muram, Freya diam-diam merasa bangga. Dia merasa dirinya akhirnya dapat mengangkat kepalanya di hadapan teman-temannya.“Dulu, aku kan masih kecil. Lagian, orang tuaku juga lebih tegas dan melarangku pacaran,” jelas Freya.Teman Kenny memanfaatkan kesempatan untuk berkata, “Jadi, sekarang kamu sudah dewasa? Kalau Kenny mengejarmu lagi, kamu nggak akan tolak lagi?”Freya sontak merasa canggung. Sejujurnya, dia tidak menyukai Kenny. Namun, dia harus menyanjung Kenny dan tidak boleh menyinggungnya. Dia akhinya menjawab dengan cerdik, “Yang namanya pacaran ya harus dilakukan dengan perlahan. Lagian, mungkin saja sudah punya cewek baru dan nggak menyukaiku lagi.” “Aku nggak pernah melupakanmu. Selama tiga tahun ini, aku sama sekali

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 44

    Charles terlihat sedih. Dia mencari sebuah tempat duduk secara asal dan duduk di sana. Baginya, pesta ini sudah tidak lagi menarik.Paula menghiburnya, “Ya sudah. Jangan kasih dirimu tekanan yang begitu besar. Kalau memang nggak bisa, kita jual saja perusahaan kita pada Cakra. Kita bisa tinggalkan Kota Lokis.”“Aku nggak rela,” jawab Charles sambil mengetuk meja,“Freya, aku sudah cari kamu dari tadi. Ternyata kamu ada di sini!”Saat ini, seorang pemuda yang terlihat tampan dan berkarisma berjalan mendekat, lalu menyapa Freya.“Kenny? Kapan kamu pulang ke dalam negeri?” tanya Freya.“Aku baru pulang kemarin. Ini orang tuamu? Halo, Paman, Bibi.” Kenny memperkenalkan dirinya. “Namaku Kenny Aldani. Aku ini teman sekelas Freya waktu SMA dulu. Ayahku Joshua Aldani, pendiri Grup Citra Mandiri.”“Kamu putranya Pak Joshua?”Charles merasa agak terkejut. Grup Citra Mandiri merupakan perusahaan lama yang memiliki reputasi bagus di Kota Lokis, tetapi skalanya tidak besar. Tiga tahun lalu, Joshua

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 43

    “Seharusnya Pak Antony, deh. Waktu aku tiba tadi, aku kebetulan melihat Bu Alyssa lagi menyambut Pak Antony.”“Pak Antony datang kemari? Kok bisa? Pak Antony nggak pernah hadir di acara seperti ini. Sehebat apa pun Keluarga Mulyadi, mereka juga nggak mungkin bisa buat Pak Antony datang.”“Itu artinya Bu Alyssa cukup hebat! Pokoknya, aku lihat sendiri Pak Antony bawa istri dan anaknya datang. Saat ini, mereka seharusnya lagi di ruang istirahat.”Melly juga merasa sangat terkejut. Menurutnya, Antony bisa hadir ke pesta ulang tahun Johannes pasti karena ada alasan khusus. Dia pun bangkit, lalu pergi mencari Lucy.“Lucy, Pak Antony benar-benar datang?”“Emm, dia lagi ada di ruang istirahat,” bisik Lucy.Melly sudah menghabiskan banyak upaya untuk menyuap Lucy. Oleh karena itu, dia baru berhasil mendapatkan kerja sama dengan Keluarga Mulyadi sebelumnya. Baginya, dunia bisnis bagaikan medan perang dan intelijen sangatlah penting. Maka dari itu, dia bersedia menghabiskan banyak upaya untuk me

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 42

    Sekretaris Austin benar-benar menemukan informasi mengenai Racun Embun Fosfor. Informasi itu menunjukkan bahwa Racun Embun Fosfor merupakan racun khusus yang dibuat secara artifisial dengan metode racikan yang rumit, juga memiliki toksisitas yang sangat ganas. Dengan standar medis saat ini, racun itu tidak dapat disembuhkan dan orang yang terkena racun itu pasti akan tewas.Setelah membaca informasi itu, Austin sangat terkejut. Pandangannya terhadap Albert sudah sepenuhnya berbeda.‘Benar-benar ada keterampilan medis seajaib ini di dunia? Apalagi, itu keterampilan medis yang dimiliki seorang pemuda awal 20 tahun? Hal ini terlalu nggak bisa dipercaya!’Sebagai kepala Divisi Kesehatan, Austin tahu jelas betapa mendalam dan kompleks ilmu kedokteran. Tanpa pendidikan profesional dan pengalaman bertahun-tahun, seseorang tidak mungkin memiliki keterampilan medis yang hebat.[ Coba kamu tanya para pakar rumah sakit di Nanli apa racun ini benar-benar ada, dan mereka bisa menawarkannya atau ng

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status