Share

Bab 5

Penulis: Wildan
Meskipun sangat tidak rela, Adeline mau tak mau meminta maaf dengan asal karena terintimidasi oleh Johannes. Namun, Albert juga malas mempermasalahkan hal ini dengannya.

“Yang kamu dengar belum tentu adalah fakta. Sebagai orang yang masih muda, kamu seharusnya punya kemampuan untuk menilai sendiri, bukan langsung menghakimi orang berdasarkan gosip yang kamu dengar,” ujar Albert dengan acuh tak acuh.

“Memangnya kamu itu siapa? Apa hakmu menasihatiku!” seru Adeline dengan marah.

Johannes memelototi Adeline, lalu berkata pada Albert, “Sobat, tolong maafkan dia.”

Albert melambaikan tangannya dan menjawab, “Kamu nggak usah basa-basi denganku lagi. Aku sudah selamatkan nyawamu. Kamu seharusnya bayar biaya pengobatannya.”

“Benar, benar. Sudah seharusnya aku bayar biaya pengobatannya. Berapa biaya pengobatanmu?” tanya Johannes.

Alasan Albert menyelamatkan Johannes murni demi uang. Sejak keluar dari vila Keluarga Kunjono, dia tidak memiliki status maupun uang. Jadi, dia harus mencari cara untuk mendapatkan uang.

“Kamu rasa, nyawamu bernilai berapa?”

“Pertanyaan bagus. Tapi, aku nggak punya kebiasaan bawa uang waktu keluar rumah. Begini saja. Kamu kasih dulu aku nomormu. Nanti, aku akan suruh orang antarkan selembar cek kepadamu. Kamu isi sendiri saja mau berapa,” jawab Johannes dengan royal.

“Untuk sementara, aku nggak punya tempat tinggal tetap ataupun ponsel,” jawab Albert dengan tidak berdaya.

“Ternyata kamu memang seorang penjudi! Kamu bahkan nggak punya uang beli ponsel gara-gara kalah judi. Seberapa banyak pun uang yang kamu miliki, semua uangmu pasti akan kalah untuk judi!” ejek Adeline.

“Jangan nggak sopan!” tegur Johannes. Kemudian, dia lanjut berkata, “Kalau begitu, kamu ikut aku pulang ke rumahku saja dulu. Aku akan kasih kamu ceknya.”

“Oke.” Albert mengambil ranselnya, lalu terlebih dahulu berjalan turun gunung.

“Ayah, dia itu seorang penipu. Semua yang terjadi tadi pasti cuma kebetulan,” kata Adeline.

“Menurut pengamatanku tadi, dia sangat terampil waktu memberikan pengobatan akupunktur. Selain itu, dia sepertinya juga mengendalikan jarum dengan energi. Dia mungkin nggak sesederhana yang terlihat di permukaan,” ujar Fajar.

“Nggak mungkin!!” Adeline membantah secara langsung, “Seseorang harus mencapai Alam Sejati baru bisa pakai energi sejati. Lihat saja penampilannya. Dia cuma seorang penjudi miskin yang hidup di jalanan. Mana mungkin dia itu master Alam Sejati!”

“Fajar, kamu yakin nggak salah lihat?”

Setelah mendengar Albert mengatakan dirinya tidak memiliki ponsel, Johannes juga merasa agak percaya bahwa dia adalah seorang penjudi. Meskipun menguasai keterampilan medis yang lumayan hebat, orang yang berjudi tidak akan sukses selamanya. Jadi, tidak ada gunanya juga menjalin hubungan dengan orang seperti ini.

Namun, apabila Albert adalah seorang master Alam Sejati, semuanya sudah berbeda. Di seluruh Kota Lokis, hanya ada empat master Alam Sejati dan mereka semua juga sudah tua. Jika benar-benar ada yang mencapai Alam Sejati di usia semuda ini, orang itu pasti memiliki potensi tak terbatas dan layak dijadikan sekutu.

“Aku nggak yakin 100%,” jawab Farhan dengan jujur.

“Kak Farhan, kamu pasti salah lihat. Kalau anak itu benar-benar punya kemampuan, aku bahkan rela bersujud dan minta maaf padanya! Kamu sebut dia master Alam Sejati? Itu benar-benar penghinaan terhadap gelar seorang master!” ujar Adeline dengan tampang cemberut.

“Sudahlah. Intinya, dia tetap sudah menyelamatkanku. Habis kasih dia uang nanti, aku akan mengusirnya.”

Johannes juga merasa hal ini mustahil. Di seluruh Provinsi Nanduri, anak muda berusia awal 20 tahun yang sudah mencapai Alam Sejati dapat dihitung dengan jari.

Meskipun ketiga orang itu berbicara dengan suara kecil, Albert dapat mendengarnya dengan sangat jelas. Dia tidak sudi untuk menjelaskan dan hanya tersenyum.

Setelah duduk di mobil, Johannes masih ingin mencari tahu kemampuan Albert. Dia pun bertanya, “Sobat, kamu tamat dari universitas kedokteran mana?”

“Aku nggak pernah kuliah kedokteran.”

Adeline yang duduk di kursi penumpang depan langsung menyela, “Kalau begitu, buat apa kamu nyamar jadi dokter, juga minta biaya pengobatan?”

Johannes juga sepenuhnya merasa kecewa pada Albert. Albert bahkan tidak pernah kuliah kedokteran. Itu berarti Albert pasti hanyalah seorang amatir yang menguasai sedikit keterampilan pertolongan pertama dan kebetulan bisa menyelamatkannya.

Johannes tidak ingin lanjut berbicara dengan Albert lagi. Jika bukan karena mempertimbangkan reputasi dan harga dirinya, dia bahkan ingin langsung menyuruh Albert turun dari mobil.

“Kamu punya penyakit,” ujar Albert dengan acuh tak acuh.

“Apa?” Adeline tertegun sejenak sebelum berseru marah, “Kamu berani mengumpatku? Percaya nggak aku bisa lempar kamu turun dari mobil sekarang juga!”

Johannes juga mengerutkan kening dan merasa sangat tidak senang. Baru saja dia hendak mengusir Albert, mobil mereka tiba-tiba berhenti dengan rem mendadak.

“Farhan, ada apa?” tanya Johannes.

“Ada yang cari masalah,” jawab Farhan dengan suara berat.

Di persimpangan jalan depan, sebuah mobil van hitam tiba-tiba berhenti di tengah jalan sehingga mobil Johannes hampir menabraknya.

Baru saja Farhan selesai berbicara, sebuah mobil melaju mendekat dari belakang dan langsung menabrak mobil Johannes. Dengan begini, mobil mereka sudah terkepung. Sangat jelas bahwa maksud pihak lain tidaklah baik.

Begitu pintu mobil van dibuka, keluar sekelompok orang berpakaian hitam yang mengenakan masker. Mereka semua memegang parang yang terlihat tajam dan memiliki niat membunuh yang kental.

“Nona Adeline, kamu tinggal saja di mobil untuk lindungi Pak Johannes,” ucap Farhan sambil membuka sabuk pengaman.

Johannes tidak terlihat panik. Dia berpesan dengan tenang, “Jangan habisi semuanya. Kita harus cari tahu siapa yang utus mereka kemari.”

“Baik.”

Begitu Farhan keluar dari mobil, kedua belah pihak langsung mulai bertarung.

“Siapa mereka? Beraninya mereka menghentikan kita di tengah jalan!”

Adeline juga tidak takut. Sangat jelas bahwa dia sangat percaya pada Farhan. Kemudian, dia menoleh ke arah Albert dan melanjutkan, “Penjudi, mereka itu komplotanmu? Pasti kamu yang kasih kabar ke mereka!”

“Aku nggak kenal sama mereka,” jawab Albert.

“Kami akan segera tahu kamu itu dalangnya atau bukan. Kalau kalian itu sekomplotan, kamu pasti akan mati hari ini.”

Johannes juga curiga bahwa Albert yang memberi kabar kepada sekelompok orang itu. Oleh karena itu, sekelompok orang itu baru bisa terlebih dahulu menyiapkan penyergapan di sini. Ketika berbicara, Johannes juga mengeluarkan pistol dan menodongkannya ke kepala Albert.

“Kamu rasa kamu sopan dengan bersikap begini kepada penyelamatmu?” tanya Albert dengan tenang.

Dalam dunia bela diri, terdapat sebuah ungkapan. Dalam jarak lebih dari tujuh langkah, senjata lebih cepat. Namun, dalam jarak tujuh langkah, tinju lebih cepat. Bagi seorang master Alam Sejati, meskipun jaraknya lebih dari tujuh langkah, tinju tetap lebih cepat. Jadi, pistol Johannes sama sekali tidak dapat mengancam Albert.

“Aku akan segera tahu kamu itu penyelamat atau orang yang mau celakai aku. Tapi, aku percaya pada ucapan Adeline sekarang. Kamu pasti adalah seorang penipu!” Johannes mendengus, “Sebaiknya kamu jangan asal gerak. Kalau nggak, aku akan langsung tembak kamu!”

Johannes pun tersenyum, lalu bersandar di jok mobil dan memejamkan matanya. Pertunjukan bagus akan segera dimulai.

Di luar mobil, Farhan bertarung dengan sangat gagah hanya dengan mengandalkan tinjunya yang kuat. Dalam sekejap, dia dapat menjatuhkan empat pria kekar, yang mana semuanya terluka parah dan sekarat. Namun, pada saat ini, keluar seorang pria paruh baya dari dalam mobil van.

“Farhan, ternyata kamu memang hebat.”

“Siapa kamu?” tanya Farhan.

“Orang yang akan mengambil nyawamu.”

Seusai berbicara, pria paruh baya itu langsung menyerang Farhan. Kecepatannya sangat tinggi dan membuat Farhan terkejut. Baru saja mereka bertarung sejenak, Farhan langsung menghantam mobil dengan satu tinju lawan. Pintu mobil pun penyok dan kacanya hancur berkeping-keping.

“Kak Farhan!” seru Adeline dengan ketakutan.

“Dia itu ahli tingkat ke-7. Cepat bawa Pak Johannes pergi,” seru Farhan kepada Adeline setelah memuntahkan darah karena terluka.

Begitu mendengar lawan Farhan adalah ahli tingkat ke-7, Johannes juga mulai merasa agak panik. Di hadapan ahli tingkat ke-7, mereka sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk melarikan diri.

Farhan tidak peduli pada konsekuensinya dan lanjut menyerang. Namun, seperti yang diduga, dia lagi-lagi muntah darah dan tersungkur di lantai akibat satu tinju lawan. Saat ini, dia sudah sama sekali tidak memiliki kekuatan untuk melawan.

Pria paruh baya itu menginjak kepala Farhan, lalu berkata pada Johannes yang duduk dalam mobil, “Johannes, pengawalmu ini terlalu lemah. Sebaiknya kamu turun dari mobil dengan patuh. Aku akan mengantarmu ke akhirat dengan penuh hormat.”

“Ayah, gimana ini? Kak Farhan sudah dikalahkan. Kalau begitu, bukannya kita akan mati?” ujar Adeline dengan ketakutan. Wajahnya sudah pucat pasi dan suaranya juga tercekat.

Johannes juga tidak memiliki rencana lain untuk melawan. Ekspresinya terlihat sangat suram. Orang yang mengutus seorang ahli tingkat ke-7 untuk membunuhnya sama sekali tidak ingin dia melarikan diri.

“Hari ini, sepertinya kita mau nggak mau mati di sini,” ucap Johannes sambil menghela napas.

Pada saat ini, Albert membuka matanya dan berkata, “Beri aku 200 miliar. Aku akan tolong kalian.”

Bab terkait

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 6

    “Diam kamu! Kalian pasti sekomplotan! Kamu cuma mau manfaatkan kesempatan untuk melarikan diri, ‘kan!” Adeline yang sudah sangat ketakutan hanya bisa melimpahkan amarahnya pada Albert. Dia lanjut berseru, “Ayah, cepat bunuh dia!”Johannes tentu saja juga tidak percaya bahwa Albert dapat menolong mereka. Dia merasa Albert hanya ingin mencari alasan untuk turun dari mobil. Baru saja Johannes ingin menarik pelatuk, pistol di tangannya tiba-tiba hilang karena sudah diambil Albert.  Dia bahkan tidak melihat jelas bagaimana Albert merampas pistolnya.“Kalau aku mau bunuh kalian, kalian semua sudah mati di atas gunung tadi.”Setelah merasa panik untuk sesaat, Johannes langsung mengambil keputusan. “Oke! Selama kamu bisa selamatkan kami! Aku akan kasih kamu 200 miliar.”Albert melempar kembali pistolnya kepada Johannes, lalu turun dari mobil.“Ayah, kamu benar-benar percaya dia punya kemampuan untuk menolong kita?” Adeline masih merendahkan Albert sampai sekarang.“Memangnya kita masih punya

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 7

    Johannes memiliki seorang putra dan dua putri. Putranya, Austin Mulyadi tidak tertarik pada dunia bisnis dan memilih untuk terjun ke dunia politik. Kariernya memelesat mulus tanpa hambatan dan dia sudah dipindahkan ke Provinsi Nanduri.Alyssa adalah anak kedua Johannes dan merupakan ratu bisnis. Sekarang, dia memimpin Grup Makmur Jaya yang didirikan Johannes. Hanya dalam waktu beberapa tahun, dia berhasil memperluas skala perusahaan secara signifikan dan membuatnya menjadi salah satu perusahaan terkemuka di Kota Lokis.Oleh karena itu, Johannes baru dapat pensiun lebih awal. Dia menyerahkan seluruh kekuasaan atas Grup Makmur Jaya kepada Alyssa.Anak bungsunya, Adeline lebih temperamental dan menyukai bela diri. Dia berguru dengan Hardi Cempaka, salah satu dari empat master di Kota Lokis.Mobil Alyssa memiliki aroma yang harum. Albert mau tak mau merasa agak gugup. Bagaimanapun juga, yang duduk di sampingnya saat ini adalah Alyssa yang tak terjangkau.“Dokter Albert, terima kasih banyak

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 8

    Albert tidak ingin mengungkit terlalu banyak hal pribadi dengan orang luar. Namun, Alyssa malah lanjut menunjukkan sikapnya.“Dengan kemampuanmu sekarang, menghadapi Melly adalah hal yang sangat mudah. Aku juga bersedia membantumu.”“Aku nggak terburu-buru kok. Justru lebih menyenangkan kalau aku menemaninya bermain secara perlahan,” jawab Albert sambil tersenyum penuh arti.Alyssa diam-diam bergumam dalam hati, ‘Melly, kamu punya reputasi yang sama denganku. Baik dalam kemampuan atau kecantikan, aku belum tentu bisa mengalahkanmu. Tapi, kamu pada akhirnya akan kalah dariku.’‘Kamu sudah melewatkan orang seberharga Albert, sedangkan aku malah bisa menjalin hubungan baik dengannya. Kalau nggak, kelak kamu mungkin bisa jatuhkan Keluarga Mulyadi hanya dengan statusmu sebagai ibu angkatnya.’Dalam setahun ini, Melly makin berkuasa dan mulai menunjukkan kecenderungan untuk mengalahkan Alyssa. Dalam komunitas Kota Lokis, ada orang yang mengatakan bahwa meskipun Alyssa sangat cantik, dia teta

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 9

    Albert tetap bersikap tenang, sedangkan Jesslyn dan staf toko lainnya langsung tercengang.Kecantikan dan aura yang dimiliki Alyssa bahkan dapat membuat para wanita merasa cemburu setelah melihatnya. Kenapa wanita secantik ini malah menyukai seorang penjudi? Bukankah itu sangat menyia-nyiakan kecantikannya?“Memangnya kenapa meski dia itu pacarmu? Toko kami nggak terima seorang junkie dan penjudi,” dengus Jesslyn.“Berisik banget sih kamu! Kenapa Gucci punya staf seperti kamu dan orang sepertimu juga bisa jadi kepala toko?” Alyssa mengerutkan keningnya.“Aku sudah peringati kamu, tapi kamu bukannya berterima kasih padaku. Aku memang kepala toko ini. Apa urusannya itu denganmu? Kalau aku nggak mau jual barang kepada kalian, kalian bisa apa? Kalau hebat, laporkan saja aku!” Mentang-mentang pacarnya adalah manajer toko, Jesslyn juga sama sekali tidak takut dan sekalian memaki Alyssa.Alyssa pun menunjukkan ekspresi dingin. Dia menjawab dengan mendominasi, “Aku bisa apa? Aku bisa membuatm

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 10

    Freya juga merupakan orang yang kejam dan tidak banyak berbicara. Dalam keadaan jengkel, dia langsung mengangkat tangannya untuk menampar Alyssa.Alyssa tidak berlatih bela diri dan sama sekali tidak siap untuk menghadapi reaksi Freya. Namun, Albert yang berdiri di sampingnya tidak mungkin berpangku tangan. Dia langsung menahan pergelangan tangan Freya.“Kamu masih ingin main tangan?” ujar Alyssa dengan ekspresi dingin. Dia tidak menyangka Freya akan bersikap begitu semena-mena dan berani menamparnya.“Memangnya kenapa kalau aku menamparmu? Aku bisa menampar siapa pun dengan sesuka hatiku! Hari ini, aku harus menampar mulutmu yang kotor itu sampai bengkak!” Freya berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Albert supaya bisa lanjut menampar Alyssa. Tak disangka, cengkeraman Albert sangat kuat dan dia sama sekali tidak dapat menarik kembali tangannya.“Dasar pecundang! Lepaskan aku!” bentak Freya.“Freya, ada orang yang nggak sanggup kamu singgung,” balas Albert sambil melepaskan tangan

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 11

    Kevin menendang Jesslyn dua kali dengan kuat. Ekspresinya dipenuhi dengan niat membunuh. Sementara itu, Jesslyn buru-buru merangkak ke hadapan Alyssa dan Albert.“Maaf, Bu Alyssa. Aku terlalu buta. Aku harap kamu bermurah hati dan maafkan aku. Aku nggak akan berani mengulanginya lagi.” Ketika berbicara, Jesslyn juga menampar dirinya dengan kuat sebanyak dua kali.“Kamu seharusnya minta maaf sama Albert, bukan aku,” kata Alyssa.Jesslyn pun buru-buru berlutut di depan Albert dan memohon, “Albert, maaf! Aku yang salah. Aku nggak seharusnya ucapkan kata-kata seperti itu. Aku terlalu meremehkanmu. Kita ini teman sekelas dulunya, aku mohon berilah aku sebuah kesempatan. Aku nggak mau ditenggelamkan ke Sungai Lokis, juga nggak mau kehilangan pekerjaanku!”Jesslyn tahu jelas bahwa Kevin tidak mungkin hanya asal bicara. Dia benar-benar mungkin menenggelamkan orang ke Sungai Lokis.Albert tidak menunjukkan reaksi apa pun. Jadi, Jesslyn merasa makin ketakutan. Dia menampar dirinya lagi sampai mu

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 12

    Setelah berbelanja pakaian, Albert dan Alyssa pergi ke restoran yang terletak di lantai tertinggi Judiga Plaza.“Kamu tahu siapa yang buka restoran ini?” tanya Alyssa setelah mereka duduk di ruang privat.“Tentu saja. Dulu, aku juga anak orang kaya yang pernah makan di sini,” jawab Albert sambil tertawa.Pemilik restoran ini adalah Hailey Loranda, salah satu dari empat master Kota Lokis.“Kamu pernah ketemu sama Hailey secara langsung?”Albert menggeleng dan menjawab, “Setahuku, Master Hailey itu orang yang paling berpengalaman dan merendah dari empat master Kota Lokis. Cuma sedikit orang yang pernah ketemu sama dia.”“Ketiga master lainnya mendirikan akademi sendiri dan menerima murid, atau jadi penguasa sebuah wilayah dengan kedudukan tinggi. Cuma dia seorang yang buka restoran dan meneliti tentang kuliner. Dia memang unik.”Alyssa lanjut bertanya, “Kamu rasa, Hailey itu orang umur berapaan?”“Kalau dinilai dari namanya, dia seharusnya seumuran kita. Tapi, berhubung dia itu orang yan

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 13

    Pada saat yang sama, di Vila Dihari nomor 19 yang mana merupakan vila Keluarga Liunda.Freya berjalan masuk ke ruang baca Charles“Ayah, Ibu, aku ketemu Albert hari ini.”“Oh? Dia sudah pulang ke dalam negeri?” tanya Charles dengan terkejut.“Emm.” Freya mengangguk.“Sayang sekali, masa depan Albert yang harusnya cerah jadi hancur. Kematian orang tuanya sudah berikan pukulan yang sangat besar baginya, makanya dia baru terlibat narkoba dan perjudian. Sebenarnya, aku juga punya tanggung jawab. Aku benar-benar merasa bersalah pada mendiang Kak Harris,” ujar Charles sambil menghela napas.“Apa yang perlu disayangkan! Itu akibat perbuatannya sendiri. Untung saja dia sudah tunjukkan sifat aslinya. Kalau nggak, bukannya putri kita yang akan hidup menderita dengan menikahinya?” balas Paula, istrinya Charles dengan tampang cemberut.“Yang dikatakan Ibu benar. Dia sendiri yang hancurkan masa depannya. Apa hubungannya itu dengan kita!” dengus Freya.“Gimana keadaannya sekarang? Kenapa kamu nggak

Bab terbaru

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 50

    Semua orang lagi-lagi menatap ke arah samping panggung. Mereka semua benar-benar penasaran pada rupa seseorang yang terkenal dalam waktu semalam di Kota Lokis. Apalagi, Antony jelas-jelas mengatakan bahwa orang itu adalah penduduk Kota Lokis dan masih muda, bukan seorang lelaki tua seperti bayangan mereka. Hal ini membuat mereka makin penasaran.Namun, Albert tetap tidak muncul di atas panggung. Hanya Johannes seorang yang berjalan kembali ke panggung.“Semuanya, maaf. Dia sangat low-profile dan nggak mau tunjukkan diri di depan umum. Dia sudah pulang,” ucap Johannes.Johannes juga sangat tidak berdaya. Dia pergi ke belakang panggung, tetapi tidak menemukan Albert dan Alyssa. Jadi, dia pun menelepon Alyssa. Tak disangka, Alyssa mengatakan bahwa Albert telah pulang dan tidak akan muncul di pesta.“Kenapa? Apa kita sudah menyinggungnya?” tanya Johannes.“Seharusnya bukan begitu. Aku juga nggak menemukannya dan cuma bisa meneleponnya. Dia minta maaf karena nggak jadi hadir di acara ini. D

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 49

    “Setelahnya, musuhku tiba-tiba menghentikan mobilku di tengah jalan. Mereka mengirim seorang ahli tingkat ke-7 dan situasinya sangat genting. Dia yang lagi-lagi turun tangan untuk menyelamatkanku. Dia berhasil mengalahkan ahli tingkat ke-7 itu dengan satu serangan.”Ucapan Johannes langsung membuat semua orang tersadar.“Ternyata orang itu berhasil menyelamatkan nyawa Pak Johannes dua kali! Beruntung sekali dia!”“Beruntung? Selain keberuntungan, dia juga harus punya kemampuan yang sebenarnya! Kalau kamu yang beruntung lagi bersama Pak Johannes waktu Pak Johannes dicegat seorang ahli tingkat ke-7, kamu juga belum tentu mampu mengalahkannya!”“Mengalahkan ahli tingkat ke-7 dengan satu serangan juga bukannya hebat-hebat banget. Mengenai keterampilan medis, memangnya dia mampu menandingi Dokter Genius Taufik? Intinya, dia tetap cuma beruntung!”“Kukira tokoh hebat apa. Ternyata cuma begitu saja. Aku dengar ada yang bilang Pak Antony datang demi dia. Omong kosong macam apa itu!”Orang-oran

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 48

    Melihat ekspresi Melly yang suram, tetapi tidak berbicara, Albert lanjut bertanya, “Jawab aku. Kamu yang bohongi aku soal pembatalan janji nikah dengan Keluarga Liunda? Charles sama sekali nggak pernah mengajukan pembatalan janji nikah. Kamu yang menipu kami?”“Sepertinya, kamu sudah tahu.” Melly tidak berniat untuk menyembunyikannya lagi. Dia langsung mengaku, “Benar, aku yang batalkan janji nikah itu.”Albert mengacungkan jempolnya pada Melly. Hatinya sudah dipenuhi amarah.“Melly, caramu ini benar-benar hebat! Kamu pasti merasa sangat bangga karena bisa permainkan semua orang, ‘kan?”Albert melangkah maju dengan penuh intimidasi. Tatapannya terlihat sangat tajam. Melly pun melangkah mundur secara refleks tanpa menjawab.“Hari ini, aku datang untuk kasih kamu kejutan. Pestanya akan segera dimulai. Tunggu saja kejutan itu.”Seusai berbicara, Albert langsung melangkah pergi.“Albert! Kamu harus berbuat begini?” seru Melly dari belakang.Albert berbalik dan menjawab, “Iya! Aku harus ber

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 47

    Albert tidak menyangka Alyssa akan membuat keputusan secepat itu.“Selama kamu buka mulut, aku juga akan melakukannya meski harus rugi. Keuntungan sebesar apa pun juga nggak akan sebanding denganmu. Asal kamu punya permintaan, aku nggak akan menolak,” jawab Alyssa dengan mata berbinar.“Ekhem ... aku jalan-jalan sebentar.”Albert benar-benar tidak dapat menahan daya tarik dan godaan halus yang diluncurkan Alyssa. Dia pun mencari alasan untuk kabur. Sebelum pergi, dia mendengar tawa Alyssa yang merdu dari belakangnya.Albert berjalan ke taman bunga di luar aula. Di sana, ada beberapa tamu yang berkumpul secara berkelompok untuk mengobrol.“Dasar buta! Kok kamu ada di sini?”Irene yang sedang duduk mengobrol dengan beberapa anak orang kaya. Ketika melihat Albert, dia sangat terkejut dan mengira dirinya salah lihat. Irene pun bangkit dari tempat duduknya dan mengamati Albert.“Kenapa kamu bisa pakai pakaian bermerek? Dari mana kamu mencurinya? Kok kamu bisa masuk kemari? Ngapain kamu data

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 46

    Setelah para tamu tiba, pesta ulang tahun Johannes pun resmi dimulai. Namun, berhubung Alyssa sengaja menyuruh Lucy untuk membocorkan informasi mengenai tokoh hebat, ada banyak tamu yang sudah mengetahuinya dan sedang berdiskusi.“Dengar-dengar, ada seorang tokoh hebat misterius yang akan hadir di pesta ulang tahun ini. Bahkan Pak Antony juga datang demi tokoh itu. Kenny, kamu tahu dia itu siapa?”“Nggak tahu. Mungkin saja dia itu anggota Keluarga Mulyadi dari ibu kota provinsi,” jawab Kenny.“Tapi yang aku dengar, marganya itu Saputra, bukan Mulyadi,” kata Paula dengan bingung.“Ngapain kita tebak-tebak sekarang? Habis dia keluar nanti, bukannya kita akan tahu dia itu siapa?” Freya kurang tertarik untuk mencari tahu siapa sosok misterius itu. Bagaimanapun juga, tokoh hebat seperti itu tidak mungkin dapat dijangkau mereka.“Benar juga. Lagian, kita juga nggak mungkin bisa berinteraksi dengan tokoh hebat seperti itu.” Suasana hati Paula cukup bagus. Dia berkata pada Kenny, “Kenny, makas

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 45

    “Kenny, kamu kenal sama dia?” tanya Listya.“Tentu saja! Freya itu teman SMA-ku. Waktu SMA, aku pernah mengejarnya. Sayangnya, Freya nggak menyukaiku. Aku masih merasa sayang sampai sekarang,” jawab Kenny sambil tertawa.Melihat ekspresi Listya yang menjadi agak muram, Freya diam-diam merasa bangga. Dia merasa dirinya akhirnya dapat mengangkat kepalanya di hadapan teman-temannya.“Dulu, aku kan masih kecil. Lagian, orang tuaku juga lebih tegas dan melarangku pacaran,” jelas Freya.Teman Kenny memanfaatkan kesempatan untuk berkata, “Jadi, sekarang kamu sudah dewasa? Kalau Kenny mengejarmu lagi, kamu nggak akan tolak lagi?”Freya sontak merasa canggung. Sejujurnya, dia tidak menyukai Kenny. Namun, dia harus menyanjung Kenny dan tidak boleh menyinggungnya. Dia akhinya menjawab dengan cerdik, “Yang namanya pacaran ya harus dilakukan dengan perlahan. Lagian, mungkin saja sudah punya cewek baru dan nggak menyukaiku lagi.” “Aku nggak pernah melupakanmu. Selama tiga tahun ini, aku sama sekali

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 44

    Charles terlihat sedih. Dia mencari sebuah tempat duduk secara asal dan duduk di sana. Baginya, pesta ini sudah tidak lagi menarik.Paula menghiburnya, “Ya sudah. Jangan kasih dirimu tekanan yang begitu besar. Kalau memang nggak bisa, kita jual saja perusahaan kita pada Cakra. Kita bisa tinggalkan Kota Lokis.”“Aku nggak rela,” jawab Charles sambil mengetuk meja,“Freya, aku sudah cari kamu dari tadi. Ternyata kamu ada di sini!”Saat ini, seorang pemuda yang terlihat tampan dan berkarisma berjalan mendekat, lalu menyapa Freya.“Kenny? Kapan kamu pulang ke dalam negeri?” tanya Freya.“Aku baru pulang kemarin. Ini orang tuamu? Halo, Paman, Bibi.” Kenny memperkenalkan dirinya. “Namaku Kenny Aldani. Aku ini teman sekelas Freya waktu SMA dulu. Ayahku Joshua Aldani, pendiri Grup Citra Mandiri.”“Kamu putranya Pak Joshua?”Charles merasa agak terkejut. Grup Citra Mandiri merupakan perusahaan lama yang memiliki reputasi bagus di Kota Lokis, tetapi skalanya tidak besar. Tiga tahun lalu, Joshua

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 43

    “Seharusnya Pak Antony, deh. Waktu aku tiba tadi, aku kebetulan melihat Bu Alyssa lagi menyambut Pak Antony.”“Pak Antony datang kemari? Kok bisa? Pak Antony nggak pernah hadir di acara seperti ini. Sehebat apa pun Keluarga Mulyadi, mereka juga nggak mungkin bisa buat Pak Antony datang.”“Itu artinya Bu Alyssa cukup hebat! Pokoknya, aku lihat sendiri Pak Antony bawa istri dan anaknya datang. Saat ini, mereka seharusnya lagi di ruang istirahat.”Melly juga merasa sangat terkejut. Menurutnya, Antony bisa hadir ke pesta ulang tahun Johannes pasti karena ada alasan khusus. Dia pun bangkit, lalu pergi mencari Lucy.“Lucy, Pak Antony benar-benar datang?”“Emm, dia lagi ada di ruang istirahat,” bisik Lucy.Melly sudah menghabiskan banyak upaya untuk menyuap Lucy. Oleh karena itu, dia baru berhasil mendapatkan kerja sama dengan Keluarga Mulyadi sebelumnya. Baginya, dunia bisnis bagaikan medan perang dan intelijen sangatlah penting. Maka dari itu, dia bersedia menghabiskan banyak upaya untuk me

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 42

    Sekretaris Austin benar-benar menemukan informasi mengenai Racun Embun Fosfor. Informasi itu menunjukkan bahwa Racun Embun Fosfor merupakan racun khusus yang dibuat secara artifisial dengan metode racikan yang rumit, juga memiliki toksisitas yang sangat ganas. Dengan standar medis saat ini, racun itu tidak dapat disembuhkan dan orang yang terkena racun itu pasti akan tewas.Setelah membaca informasi itu, Austin sangat terkejut. Pandangannya terhadap Albert sudah sepenuhnya berbeda.‘Benar-benar ada keterampilan medis seajaib ini di dunia? Apalagi, itu keterampilan medis yang dimiliki seorang pemuda awal 20 tahun? Hal ini terlalu nggak bisa dipercaya!’Sebagai kepala Divisi Kesehatan, Austin tahu jelas betapa mendalam dan kompleks ilmu kedokteran. Tanpa pendidikan profesional dan pengalaman bertahun-tahun, seseorang tidak mungkin memiliki keterampilan medis yang hebat.[ Coba kamu tanya para pakar rumah sakit di Nanli apa racun ini benar-benar ada, dan mereka bisa menawarkannya atau ng

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status