Share

Bab 8

Penulis: Wildan
Albert tidak ingin mengungkit terlalu banyak hal pribadi dengan orang luar. Namun, Alyssa malah lanjut menunjukkan sikapnya.

“Dengan kemampuanmu sekarang, menghadapi Melly adalah hal yang sangat mudah. Aku juga bersedia membantumu.”

“Aku nggak terburu-buru kok. Justru lebih menyenangkan kalau aku menemaninya bermain secara perlahan,” jawab Albert sambil tersenyum penuh arti.

Alyssa diam-diam bergumam dalam hati, ‘Melly, kamu punya reputasi yang sama denganku. Baik dalam kemampuan atau kecantikan, aku belum tentu bisa mengalahkanmu. Tapi, kamu pada akhirnya akan kalah dariku.’

‘Kamu sudah melewatkan orang seberharga Albert, sedangkan aku malah bisa menjalin hubungan baik dengannya. Kalau nggak, kelak kamu mungkin bisa jatuhkan Keluarga Mulyadi hanya dengan statusmu sebagai ibu angkatnya.’

Dalam setahun ini, Melly makin berkuasa dan mulai menunjukkan kecenderungan untuk mengalahkan Alyssa. Dalam komunitas Kota Lokis, ada orang yang mengatakan bahwa meskipun Alyssa sangat cantik, dia tetap sedikit kalah dari Melly karena tidak memiliki pesona wanita dewasa.

Selain itu, Alyssa memiliki latar belakang keluarga yang bagus dan fondasi yang kokoh. Sementara itu, Melly mampu mengembangkan Grup Bintang Mulia menjadi lebih sukses lagi setelah Harris dan istrinya meninggal. Dalam aspek kemampuan, Melly juga sedikit lebih hebat daripada Alyssa.

Sebagai dua wanita cantik paling terkenal di Kota Lokis, Alyssa tentu saja tidak terima setelah mendengar ucapan seperti ini dan selalu diam-diam membandingkan diri dengan Melly. Sekarang, dia sudah merasa jauh lebih baik. Bagaimanapun juga, dengan mengandalkan hubungannya dengan Albert, dia masih bisa membalikkan keadaan.

“Pak Albert, apa yang kamu rasa kurang dari rumah ini? Kamu boleh kasih tahu aku. Nanti, aku akan suruh orang membelinya dan mengantarnya kemari. Kamu butuh pembantu nggak? Aku akan mengaturkannya untukmu. Aku jamin kamu pasti puas.”

Alyssa sudah memutuskan untuk mempertahankan hubungan baik dengan Albert.

“Aku sudah terbiasa hidup sendiri. Biar aku sendiri yang tangani semua hal itu sendiri. Kamu nggak usah repot-repot.”

Setelah dikhianati oleh Melly dan Irene, Albert sudah jera dan selalu bersikap waspada. Dia tidak akan memercayai orang lain dengan semudah itu lagi.

Di sisi lain, Alyssa adalah wanita pintar yang tahu batasan. Jadi, dia juga tidak memaksa.

“Baiklah kalau begitu. Kalau butuh apa-apa, katakan saja padaku.”

Albert mengelilingi vila ini sekali dan menemukan bahwa seluruh vila ini memang sudah direnovasi ulang. Hanya halamannya saja yang masih dipertahankan seperti dulu.

“Pak Albert, ini sudah hampir jam makan malam. Gimana kalau kita makan malam bareng?”

“Mana mungkin ada yang bisa menolak undangan makan malam dengan Bu Alyssa? Ini kehormatanku.”

Meskipun Albert mewaspadai Alyssa, kesannya terhadap Alyssa lumayan bagus. Terlebih lagi, Alyssa memiliki daya tarik yang membuat orang sulit untuk menolaknya. Bagaimanapun juga, Albert adalah seorang pria biasa. Dia tentu saja kesulitan untuk menolak permintaan wanita cantik.

Pada akhirnya, Alyssa membawa Albert ke sebuah mal terbesar di pusat kota.

“Bukannya kita mau makan?” tanya Albert.

“Restorannya di lantai tertinggi. Aku sudah reservasi tempat. Sekarang, kita masih punya sedikit waktu sebelum jam makan malam. Lebih baik kita jalan-jalan di mal dulu, sekalian beli beberapa pakaian buat kamu,” ujar Alyssa dengan perhatian.

“Boleh juga. Kalau begitu, repotin kamu buat rekomendasikan baju untukku, ya.”

Pakaian yang dikenakan Albert saat ini hanyalah pakaian murahan yang sudah luntur karena terlalu sering dicuci. Dia memang seharusnya membeli beberapa pakaian baru.

“Jangan khawatir. Serahkan saja semuanya padaku. Aku jamin kamu nggak akan kecewa,” jawab Alyssa sambil mengedipkan matanya. Jarang-jarang dia menunjukkan sedikit sifat usilnya seperti ini.

Alyssa membawa Albert ke toko Gucci. Baru saja mereka mau masuk ke toko, ponsel Alyssa tiba-tiba berdering.

“Maaf, aku harus angkat telepon ini. Kamu lihat-lihat saja dulu. Aku akan segera menyusulmu,” ucap Alyssa.

Albert mengangguk, lalu berjalan masuk ke toko itu. Seorang staf toko pun segera melayaninya.

“Selamat datang ke toko kami, Tuan,” sapa seorang staf wanita yang masih muda dengan hangat. Dia tidak merendahkan Albert hanya karena Albert mengenakan pakaian murahan, melainkan berkata dengan ramah, “Apa yang ingin Tuan beli? Aku bisa merekomendasikan yang kira-kira sesuai untuk Tuan.”

“Aku lihat-lihat dulu ya,” jawab Albert.

“Albert?” Tepat pada saat ini, ada seorang staf toko yang mengenali Albert dan terlihat terkejut.

“Jesslyn?” Albert juga mengenali orang itu. Jesslyn merupakan teman semejanya saat SMA dan pernah mengejarnya. Gadis ini juga lumayan cantik.

“Bukannya kamu sudah ditangkap karena pakai narkoba? Kapan kamu dibebaskan dari penjara?” tanya Jesslyn dengan tampang merendahkan.

Dalam menghadapi Jesslyn yang menghinanya secara terang-terangan, Albert juga malas menjelaskan dan hanya menjawab dengan acuh tak acuh, “Apa urusanmu?”

“Apa yang bisa kamu banggakan? Dasar junkie dan penjudi! Kamu kira kamu itu masih putra Keluarga Saputra yang hebat?” ejek Jesslyn.

Pada saat ini, beberapa staf toko yang senggang juga sudah berjalan mendekat. Mereka menanyakan situasinya pada Jesslyn.

Jesslyn segera menjawab dengan lantang, “Dia itu teman SMA-ku. Dulu, dia memang anak orang kaya dan sangat sombong. Dua tahun lalu, orang tuanya meninggal. Setelah kehilangan orang tuanya, dia cuma seorang pecundang. Selain pakai narkoba, dia juga suka judi. Akhirnya, dia habiskan semua harta keluarganya.”

Setelah mendengar penjelasan Jesslyn, staf lainnya mulai bergosip.

“Buat apa kamu datang ke toko kami? Ini toko Gucci. Memang kamu mampu beli? Atau kamu datang untuk mencuri? Dasar penjudi!” ejek Jesslyn tanpa ragu.

Albert tersenyum tipis dan mengejek balik, “Kamu dendam sama aku sampai sekarang karena aku pernah tolak kamu?”

“Dulu, aku memang buta. Lihat penampilanmu sekarang. Beraninya kamu masuk ke toko kami dengan pakai pakaian murahan! Nggak tahu malu banget sih kamu! Cepat keluar!” bentak Jesslyn.

“Kak Jesslyn, dia itu tetap pelanggan. Kita mana boleh usir pelanggan dari toko? Awas nanti kamu dilaporkan, lho!” bisik Clarise, staf yang awalnya melayani Albert itu.

“Diam kamu! Memangnya aku takut dilaporkannya?” balas Jesslyn dengan arogan.

“Makanya! Mana mungkin penjudi sepertinya mampu beli pakaian Gucci! Kak Jesslyn itu kepala toko ini, sedangkan pacarnya manajer toko. Biarkan saja dia melapor sesuka hatinya. Itu tetap nggak guna!”

Staf lainnya juga mendukung Jesslyn untuk menyanjungnya.

“Sudah dengar? Aku ini kepala toko dan pacarku itu manajer toko. Sedangkan kamu? Kamu cuma seorang penjudi yang miskin dan dibenci orang-orang! Cepat keluar! Jangan kotori toko kami! Kalau nggak, aku akan suruh satpam datang kemari!”

Jesslyn merasa sangat puas karena akhirnya bisa menyombongkan diri di hadapan Albert. Dia melakukan ini sebenarnya karena ingin membalas dendam akibat ditolak oleh Albert ketika menyatakan perasaannya dulu.

Alyssa memang sedang menerima telepon di luar toko. Namun, dia tetap memperhatikan situasi dalam toko. Jadi, dia mendengar jelas ucapan Jesslyn dan merasa sangat marah. Setelah menangani urusannya dengan cepat, dia segera berjalan masuk ke toko.

“Apa hebatnya seorang kepala toko? Kamu juga berani merendahkan dan mengusir pelanggan? Siapa yang kasih kamu nyali sebesar itu?”

Begitu masuk, Alyssa langsung memancarkan aura yang mendominasi dan mengintimidasi semua orang.

“Nona, jangan salah paham. Kami cuma bersikap begini terhadap orang itu. Dia bukan pelanggan, melainkan pencuri yang mau mencuri pakaian toko!”

Sebagai kepala toko, Jesslyn cukup tanggap. Begitu Alyssa berjalan masuk, dia sudah bisa menilai bahwa Alyssa bukanlah orang biasa dari penampilan dan aura yang dipancarkannya. Dia tidak berani menyinggung Alyssa.

“Kamu sudah menuduh pacarku sebagai pencuri, tapi suruh aku jangan salah paham?”

Ucapan Alyssa sangat mengejutkan. Saat berbicara, dia juga merangkul lengan Albert. Tindakannya ini benar-benar membuat Albert lengah.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 9

    Albert tetap bersikap tenang, sedangkan Jesslyn dan staf toko lainnya langsung tercengang.Kecantikan dan aura yang dimiliki Alyssa bahkan dapat membuat para wanita merasa cemburu setelah melihatnya. Kenapa wanita secantik ini malah menyukai seorang penjudi? Bukankah itu sangat menyia-nyiakan kecantikannya?“Memangnya kenapa meski dia itu pacarmu? Toko kami nggak terima seorang junkie dan penjudi,” dengus Jesslyn.“Berisik banget sih kamu! Kenapa Gucci punya staf seperti kamu dan orang sepertimu juga bisa jadi kepala toko?” Alyssa mengerutkan keningnya.“Aku sudah peringati kamu, tapi kamu bukannya berterima kasih padaku. Aku memang kepala toko ini. Apa urusannya itu denganmu? Kalau aku nggak mau jual barang kepada kalian, kalian bisa apa? Kalau hebat, laporkan saja aku!” Mentang-mentang pacarnya adalah manajer toko, Jesslyn juga sama sekali tidak takut dan sekalian memaki Alyssa.Alyssa pun menunjukkan ekspresi dingin. Dia menjawab dengan mendominasi, “Aku bisa apa? Aku bisa membuatm

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 10

    Freya juga merupakan orang yang kejam dan tidak banyak berbicara. Dalam keadaan jengkel, dia langsung mengangkat tangannya untuk menampar Alyssa.Alyssa tidak berlatih bela diri dan sama sekali tidak siap untuk menghadapi reaksi Freya. Namun, Albert yang berdiri di sampingnya tidak mungkin berpangku tangan. Dia langsung menahan pergelangan tangan Freya.“Kamu masih ingin main tangan?” ujar Alyssa dengan ekspresi dingin. Dia tidak menyangka Freya akan bersikap begitu semena-mena dan berani menamparnya.“Memangnya kenapa kalau aku menamparmu? Aku bisa menampar siapa pun dengan sesuka hatiku! Hari ini, aku harus menampar mulutmu yang kotor itu sampai bengkak!” Freya berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Albert supaya bisa lanjut menampar Alyssa. Tak disangka, cengkeraman Albert sangat kuat dan dia sama sekali tidak dapat menarik kembali tangannya.“Dasar pecundang! Lepaskan aku!” bentak Freya.“Freya, ada orang yang nggak sanggup kamu singgung,” balas Albert sambil melepaskan tangan

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 11

    Kevin menendang Jesslyn dua kali dengan kuat. Ekspresinya dipenuhi dengan niat membunuh. Sementara itu, Jesslyn buru-buru merangkak ke hadapan Alyssa dan Albert.“Maaf, Bu Alyssa. Aku terlalu buta. Aku harap kamu bermurah hati dan maafkan aku. Aku nggak akan berani mengulanginya lagi.” Ketika berbicara, Jesslyn juga menampar dirinya dengan kuat sebanyak dua kali.“Kamu seharusnya minta maaf sama Albert, bukan aku,” kata Alyssa.Jesslyn pun buru-buru berlutut di depan Albert dan memohon, “Albert, maaf! Aku yang salah. Aku nggak seharusnya ucapkan kata-kata seperti itu. Aku terlalu meremehkanmu. Kita ini teman sekelas dulunya, aku mohon berilah aku sebuah kesempatan. Aku nggak mau ditenggelamkan ke Sungai Lokis, juga nggak mau kehilangan pekerjaanku!”Jesslyn tahu jelas bahwa Kevin tidak mungkin hanya asal bicara. Dia benar-benar mungkin menenggelamkan orang ke Sungai Lokis.Albert tidak menunjukkan reaksi apa pun. Jadi, Jesslyn merasa makin ketakutan. Dia menampar dirinya lagi sampai mu

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 12

    Setelah berbelanja pakaian, Albert dan Alyssa pergi ke restoran yang terletak di lantai tertinggi Judiga Plaza.“Kamu tahu siapa yang buka restoran ini?” tanya Alyssa setelah mereka duduk di ruang privat.“Tentu saja. Dulu, aku juga anak orang kaya yang pernah makan di sini,” jawab Albert sambil tertawa.Pemilik restoran ini adalah Hailey Loranda, salah satu dari empat master Kota Lokis.“Kamu pernah ketemu sama Hailey secara langsung?”Albert menggeleng dan menjawab, “Setahuku, Master Hailey itu orang yang paling berpengalaman dan merendah dari empat master Kota Lokis. Cuma sedikit orang yang pernah ketemu sama dia.”“Ketiga master lainnya mendirikan akademi sendiri dan menerima murid, atau jadi penguasa sebuah wilayah dengan kedudukan tinggi. Cuma dia seorang yang buka restoran dan meneliti tentang kuliner. Dia memang unik.”Alyssa lanjut bertanya, “Kamu rasa, Hailey itu orang umur berapaan?”“Kalau dinilai dari namanya, dia seharusnya seumuran kita. Tapi, berhubung dia itu orang yan

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 13

    Pada saat yang sama, di Vila Dihari nomor 19 yang mana merupakan vila Keluarga Liunda.Freya berjalan masuk ke ruang baca Charles“Ayah, Ibu, aku ketemu Albert hari ini.”“Oh? Dia sudah pulang ke dalam negeri?” tanya Charles dengan terkejut.“Emm.” Freya mengangguk.“Sayang sekali, masa depan Albert yang harusnya cerah jadi hancur. Kematian orang tuanya sudah berikan pukulan yang sangat besar baginya, makanya dia baru terlibat narkoba dan perjudian. Sebenarnya, aku juga punya tanggung jawab. Aku benar-benar merasa bersalah pada mendiang Kak Harris,” ujar Charles sambil menghela napas.“Apa yang perlu disayangkan! Itu akibat perbuatannya sendiri. Untung saja dia sudah tunjukkan sifat aslinya. Kalau nggak, bukannya putri kita yang akan hidup menderita dengan menikahinya?” balas Paula, istrinya Charles dengan tampang cemberut.“Yang dikatakan Ibu benar. Dia sendiri yang hancurkan masa depannya. Apa hubungannya itu dengan kita!” dengus Freya.“Gimana keadaannya sekarang? Kenapa kamu nggak

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 14

    Di vila Keluarga Kunjono.Melly menelepon Wina dan bertanya, “Gimana? Kamu sudah ketemu Albert?”“Belum. Aku nggak tahu dia sembunyi di mana,” lapor Wina.“Orang buta sepertinya bisa lari ke mana? Cepat temukan dan bunuh dia!”Begitu teringat kejadian tadi pagi, Melly sama sekali tidak dapat menekan amarah dan niat membunuhnya.“Memangnya perlu sampai begitu? Aku bahkan belum mau membunuhmu, tapi kamu malah nggak sabar untuk membunuhku?”Suara Albert yang tiba-tiba datang dari belakang Melly membuatnya sangat terkejut.“Nggak usah cari lagi. Dia ada di rumahku. Cepat datang kemari.”Seusai memberi perintah pada Wina, Melly langsung memutuskan sambungan telepon dan berkata dengan ekspresi dingin, “Kamu masih berani pulang? Bernyali juga kamu! Kamu kira rumahku ini tempat apa? Memangnya kamu bisa datang dan pergi dengan sesuka hatimu?”“Bukannya kamu mau membunuhku? Aku takut kamu nggak temukan aku, makanya aku datang supaya kamu bisa membunuhku,” jawab Albert dengan acuh tak acuh. Namun

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 15

    Melly menunjuk ke arah Albert yang memejamkan mata dan bersandar di sofa.“Akhirnya datang juga.”Albert membuka matanya, lalu bangkit dari sofa dan meregangkan tubuh sambil berkata, “Cepat bertindak. Jangan habiskan waktu lagi.”Wina adalah orang yang paling dipercayai oleh Melly. Selain adalah seorang pembantu, dia juga merupakan pengawal Melly. Keterampilan bela dirinya lumayan bagus dan dia memiliki kekuatan seorang ahli tingkat ke-3.Wina langsung melayangkan tendangan ke arah kepala Albert tanpa banyak bicara. Sementara itu, Albert menangkis serangan itu dengan tinjunya. Dia tidak menggunakan teknik apa pun, hanya murni menggunakan tenaga.Seorang master Alam Sejati dapat mengalahkan ahli Alam Fana tanpa usaha apa pun. Wina langsung melayang dan menghantam dinding. Saat jatuh ke lantai, sebelah kakinya telah patah dan dia juga kehilangan semangat tempur.Melly pun tercengang. Dia sama sekali tidak percaya pada apa yang disaksikannya. Albert berjalan ke sudut dinding, lalu mencen

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 16

    Melly sudah tidak pernah merasa begitu panik dan tidak berdaya selama bertahun-tahun. Dia tidak berani bersuara dan hanya mengisyaratkan Albert untuk tidak bersuara.“Ibu? Kamu ada di rumah? Kamu kenapa?” tanya Irene dari luar pintu. Kemudian, dia memutar gagang pintu dan hendak masuk.“Aku nggak apa-apa. Aku sudah tidur! Jangan masuk!” seru Melly dengan nada yang sangat tegas. Saat ini, dia merasa sangat tegang. “Albert, aku mohon jangan bersuara. Jangan biarkan Irene melihat kita begini. Aku juga mohon jangan lukai Irene,” bisik Melly dengan penuh permohonan. Dia sudah benar-benar ketakutan dan mau tak mau mengesampingkan harga dirinya.“Kenapa suaramu terdengar aneh? Apa kamu sakit? Aku suruh Dokter Ariel datang memeriksamu, ya?” ujar Irene. Dia tidak membuka pintu, tetapi menyadari bahwa suara Melly terdengar aneh.“Nggak usah! Siapa yang izinkan kamu pulang? Bukannya aku suruh kamu tinggal di asrama! Cepat kembali ke kampus!”Melly hanya berpikiran untuk mengusir Irene. Bagaimana

Bab terbaru

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 50

    Semua orang lagi-lagi menatap ke arah samping panggung. Mereka semua benar-benar penasaran pada rupa seseorang yang terkenal dalam waktu semalam di Kota Lokis. Apalagi, Antony jelas-jelas mengatakan bahwa orang itu adalah penduduk Kota Lokis dan masih muda, bukan seorang lelaki tua seperti bayangan mereka. Hal ini membuat mereka makin penasaran.Namun, Albert tetap tidak muncul di atas panggung. Hanya Johannes seorang yang berjalan kembali ke panggung.“Semuanya, maaf. Dia sangat low-profile dan nggak mau tunjukkan diri di depan umum. Dia sudah pulang,” ucap Johannes.Johannes juga sangat tidak berdaya. Dia pergi ke belakang panggung, tetapi tidak menemukan Albert dan Alyssa. Jadi, dia pun menelepon Alyssa. Tak disangka, Alyssa mengatakan bahwa Albert telah pulang dan tidak akan muncul di pesta.“Kenapa? Apa kita sudah menyinggungnya?” tanya Johannes.“Seharusnya bukan begitu. Aku juga nggak menemukannya dan cuma bisa meneleponnya. Dia minta maaf karena nggak jadi hadir di acara ini. D

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 49

    “Setelahnya, musuhku tiba-tiba menghentikan mobilku di tengah jalan. Mereka mengirim seorang ahli tingkat ke-7 dan situasinya sangat genting. Dia yang lagi-lagi turun tangan untuk menyelamatkanku. Dia berhasil mengalahkan ahli tingkat ke-7 itu dengan satu serangan.”Ucapan Johannes langsung membuat semua orang tersadar.“Ternyata orang itu berhasil menyelamatkan nyawa Pak Johannes dua kali! Beruntung sekali dia!”“Beruntung? Selain keberuntungan, dia juga harus punya kemampuan yang sebenarnya! Kalau kamu yang beruntung lagi bersama Pak Johannes waktu Pak Johannes dicegat seorang ahli tingkat ke-7, kamu juga belum tentu mampu mengalahkannya!”“Mengalahkan ahli tingkat ke-7 dengan satu serangan juga bukannya hebat-hebat banget. Mengenai keterampilan medis, memangnya dia mampu menandingi Dokter Genius Taufik? Intinya, dia tetap cuma beruntung!”“Kukira tokoh hebat apa. Ternyata cuma begitu saja. Aku dengar ada yang bilang Pak Antony datang demi dia. Omong kosong macam apa itu!”Orang-oran

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 48

    Melihat ekspresi Melly yang suram, tetapi tidak berbicara, Albert lanjut bertanya, “Jawab aku. Kamu yang bohongi aku soal pembatalan janji nikah dengan Keluarga Liunda? Charles sama sekali nggak pernah mengajukan pembatalan janji nikah. Kamu yang menipu kami?”“Sepertinya, kamu sudah tahu.” Melly tidak berniat untuk menyembunyikannya lagi. Dia langsung mengaku, “Benar, aku yang batalkan janji nikah itu.”Albert mengacungkan jempolnya pada Melly. Hatinya sudah dipenuhi amarah.“Melly, caramu ini benar-benar hebat! Kamu pasti merasa sangat bangga karena bisa permainkan semua orang, ‘kan?”Albert melangkah maju dengan penuh intimidasi. Tatapannya terlihat sangat tajam. Melly pun melangkah mundur secara refleks tanpa menjawab.“Hari ini, aku datang untuk kasih kamu kejutan. Pestanya akan segera dimulai. Tunggu saja kejutan itu.”Seusai berbicara, Albert langsung melangkah pergi.“Albert! Kamu harus berbuat begini?” seru Melly dari belakang.Albert berbalik dan menjawab, “Iya! Aku harus ber

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 47

    Albert tidak menyangka Alyssa akan membuat keputusan secepat itu.“Selama kamu buka mulut, aku juga akan melakukannya meski harus rugi. Keuntungan sebesar apa pun juga nggak akan sebanding denganmu. Asal kamu punya permintaan, aku nggak akan menolak,” jawab Alyssa dengan mata berbinar.“Ekhem ... aku jalan-jalan sebentar.”Albert benar-benar tidak dapat menahan daya tarik dan godaan halus yang diluncurkan Alyssa. Dia pun mencari alasan untuk kabur. Sebelum pergi, dia mendengar tawa Alyssa yang merdu dari belakangnya.Albert berjalan ke taman bunga di luar aula. Di sana, ada beberapa tamu yang berkumpul secara berkelompok untuk mengobrol.“Dasar buta! Kok kamu ada di sini?”Irene yang sedang duduk mengobrol dengan beberapa anak orang kaya. Ketika melihat Albert, dia sangat terkejut dan mengira dirinya salah lihat. Irene pun bangkit dari tempat duduknya dan mengamati Albert.“Kenapa kamu bisa pakai pakaian bermerek? Dari mana kamu mencurinya? Kok kamu bisa masuk kemari? Ngapain kamu data

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 46

    Setelah para tamu tiba, pesta ulang tahun Johannes pun resmi dimulai. Namun, berhubung Alyssa sengaja menyuruh Lucy untuk membocorkan informasi mengenai tokoh hebat, ada banyak tamu yang sudah mengetahuinya dan sedang berdiskusi.“Dengar-dengar, ada seorang tokoh hebat misterius yang akan hadir di pesta ulang tahun ini. Bahkan Pak Antony juga datang demi tokoh itu. Kenny, kamu tahu dia itu siapa?”“Nggak tahu. Mungkin saja dia itu anggota Keluarga Mulyadi dari ibu kota provinsi,” jawab Kenny.“Tapi yang aku dengar, marganya itu Saputra, bukan Mulyadi,” kata Paula dengan bingung.“Ngapain kita tebak-tebak sekarang? Habis dia keluar nanti, bukannya kita akan tahu dia itu siapa?” Freya kurang tertarik untuk mencari tahu siapa sosok misterius itu. Bagaimanapun juga, tokoh hebat seperti itu tidak mungkin dapat dijangkau mereka.“Benar juga. Lagian, kita juga nggak mungkin bisa berinteraksi dengan tokoh hebat seperti itu.” Suasana hati Paula cukup bagus. Dia berkata pada Kenny, “Kenny, makas

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 45

    “Kenny, kamu kenal sama dia?” tanya Listya.“Tentu saja! Freya itu teman SMA-ku. Waktu SMA, aku pernah mengejarnya. Sayangnya, Freya nggak menyukaiku. Aku masih merasa sayang sampai sekarang,” jawab Kenny sambil tertawa.Melihat ekspresi Listya yang menjadi agak muram, Freya diam-diam merasa bangga. Dia merasa dirinya akhirnya dapat mengangkat kepalanya di hadapan teman-temannya.“Dulu, aku kan masih kecil. Lagian, orang tuaku juga lebih tegas dan melarangku pacaran,” jelas Freya.Teman Kenny memanfaatkan kesempatan untuk berkata, “Jadi, sekarang kamu sudah dewasa? Kalau Kenny mengejarmu lagi, kamu nggak akan tolak lagi?”Freya sontak merasa canggung. Sejujurnya, dia tidak menyukai Kenny. Namun, dia harus menyanjung Kenny dan tidak boleh menyinggungnya. Dia akhinya menjawab dengan cerdik, “Yang namanya pacaran ya harus dilakukan dengan perlahan. Lagian, mungkin saja sudah punya cewek baru dan nggak menyukaiku lagi.” “Aku nggak pernah melupakanmu. Selama tiga tahun ini, aku sama sekali

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 44

    Charles terlihat sedih. Dia mencari sebuah tempat duduk secara asal dan duduk di sana. Baginya, pesta ini sudah tidak lagi menarik.Paula menghiburnya, “Ya sudah. Jangan kasih dirimu tekanan yang begitu besar. Kalau memang nggak bisa, kita jual saja perusahaan kita pada Cakra. Kita bisa tinggalkan Kota Lokis.”“Aku nggak rela,” jawab Charles sambil mengetuk meja,“Freya, aku sudah cari kamu dari tadi. Ternyata kamu ada di sini!”Saat ini, seorang pemuda yang terlihat tampan dan berkarisma berjalan mendekat, lalu menyapa Freya.“Kenny? Kapan kamu pulang ke dalam negeri?” tanya Freya.“Aku baru pulang kemarin. Ini orang tuamu? Halo, Paman, Bibi.” Kenny memperkenalkan dirinya. “Namaku Kenny Aldani. Aku ini teman sekelas Freya waktu SMA dulu. Ayahku Joshua Aldani, pendiri Grup Citra Mandiri.”“Kamu putranya Pak Joshua?”Charles merasa agak terkejut. Grup Citra Mandiri merupakan perusahaan lama yang memiliki reputasi bagus di Kota Lokis, tetapi skalanya tidak besar. Tiga tahun lalu, Joshua

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 43

    “Seharusnya Pak Antony, deh. Waktu aku tiba tadi, aku kebetulan melihat Bu Alyssa lagi menyambut Pak Antony.”“Pak Antony datang kemari? Kok bisa? Pak Antony nggak pernah hadir di acara seperti ini. Sehebat apa pun Keluarga Mulyadi, mereka juga nggak mungkin bisa buat Pak Antony datang.”“Itu artinya Bu Alyssa cukup hebat! Pokoknya, aku lihat sendiri Pak Antony bawa istri dan anaknya datang. Saat ini, mereka seharusnya lagi di ruang istirahat.”Melly juga merasa sangat terkejut. Menurutnya, Antony bisa hadir ke pesta ulang tahun Johannes pasti karena ada alasan khusus. Dia pun bangkit, lalu pergi mencari Lucy.“Lucy, Pak Antony benar-benar datang?”“Emm, dia lagi ada di ruang istirahat,” bisik Lucy.Melly sudah menghabiskan banyak upaya untuk menyuap Lucy. Oleh karena itu, dia baru berhasil mendapatkan kerja sama dengan Keluarga Mulyadi sebelumnya. Baginya, dunia bisnis bagaikan medan perang dan intelijen sangatlah penting. Maka dari itu, dia bersedia menghabiskan banyak upaya untuk me

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 42

    Sekretaris Austin benar-benar menemukan informasi mengenai Racun Embun Fosfor. Informasi itu menunjukkan bahwa Racun Embun Fosfor merupakan racun khusus yang dibuat secara artifisial dengan metode racikan yang rumit, juga memiliki toksisitas yang sangat ganas. Dengan standar medis saat ini, racun itu tidak dapat disembuhkan dan orang yang terkena racun itu pasti akan tewas.Setelah membaca informasi itu, Austin sangat terkejut. Pandangannya terhadap Albert sudah sepenuhnya berbeda.‘Benar-benar ada keterampilan medis seajaib ini di dunia? Apalagi, itu keterampilan medis yang dimiliki seorang pemuda awal 20 tahun? Hal ini terlalu nggak bisa dipercaya!’Sebagai kepala Divisi Kesehatan, Austin tahu jelas betapa mendalam dan kompleks ilmu kedokteran. Tanpa pendidikan profesional dan pengalaman bertahun-tahun, seseorang tidak mungkin memiliki keterampilan medis yang hebat.[ Coba kamu tanya para pakar rumah sakit di Nanli apa racun ini benar-benar ada, dan mereka bisa menawarkannya atau ng

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status