Share

Bab 10

Penulis: Wildan
Freya juga merupakan orang yang kejam dan tidak banyak berbicara. Dalam keadaan jengkel, dia langsung mengangkat tangannya untuk menampar Alyssa.

Alyssa tidak berlatih bela diri dan sama sekali tidak siap untuk menghadapi reaksi Freya. Namun, Albert yang berdiri di sampingnya tidak mungkin berpangku tangan. Dia langsung menahan pergelangan tangan Freya.

“Kamu masih ingin main tangan?” ujar Alyssa dengan ekspresi dingin. Dia tidak menyangka Freya akan bersikap begitu semena-mena dan berani menamparnya.

“Memangnya kenapa kalau aku menamparmu? Aku bisa menampar siapa pun dengan sesuka hatiku! Hari ini, aku harus menampar mulutmu yang kotor itu sampai bengkak!”

Freya berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Albert supaya bisa lanjut menampar Alyssa. Tak disangka, cengkeraman Albert sangat kuat dan dia sama sekali tidak dapat menarik kembali tangannya.

“Dasar pecundang! Lepaskan aku!” bentak Freya.

“Freya, ada orang yang nggak sanggup kamu singgung,” balas Albert sambil melepaskan tangan Freya.

“Memangnya kalian berdua itu siapa? Aku nggak sanggup menyinggung kalian? Dasar pecundang! Ucapanmu benar-benar konyol!”

Seusai mengejek Albert, Freya berkata pada Alyssa dengan sombong, “Kamu tahu aku ini siapa? Kalau tahu, kamu mungkin akan ketakutan! Ayahku itu Charles Liunda! Sekarang, kamu sudah sadar kalau dirimu itu barulah badut? Tampar dirimu sendiri dua kali dan minta maaf padaku. Kalau nggak, aku nggak akan ampuni kamu hari ini!”

Alyssa menggeleng dan sama sekali tidak peduli pada ancaman Freya. Dia berujar pada Albert, “Untung kamu nggak menikahinya. Menikahi wanita bodoh seperti ini adalah bencana.”

Albert menyentuh hidungnya dan menjawab, “Setelah dengar ucapanmu, aku sepertinya harus berterima kasih pada Keluarga Liunda atas pengkhianatan mereka dengan membatalkan perjanjian nikah kami.”

Melihat Albert dan Alyssa yang masih bisa mengobrol di hadapannya, juga sama sekali tidak takut padanya, Freya pun bertambah marah.

“Sialan! Kalau aku nggak kasih pelajaran pada kalian hari ini, namaku bukan Freya! Jovan, kenapa kamu masih bengong? Cepat patahkan kaki Albert! Habis itu, tampar mulut wanita ini sampai bengkak! Aku mau mereka tahu aku barulah orang yang nggak mampu mereka singgung!” seru Freya pada pria di belakangnya.

Jovan adalah sepupu Freya yang datang dari desa. Charles mengaturnya untuk menjadi pesuruh dan pengawal paruh waktu Freya. Dia agak kaku, tetapi dapat bekerja keras dan juga memiliki tenaga yang kuat. Dia telah berlatih sedikit keterampilan olahraga tarung.

Ketika melihat Jovan melangkah mendekat, Jesslyn pun terlihat gembira dan mengejek lagi, “Nona Freya memang hebat! Orang seperti mereka sudah seharusnya diberi pelajaran!”

Albert tahu Alyssa sama sekali tidak menguasai bela diri. Dia pun mengadang di depan Alyssa.

“Pecundang sepertimu masih berani melangkah maju? Jovan, hajar dia!” perintah Freya sambil melingkarkan tangan di dada.

Jovan pun melayangkan tinjunya ke arah Albert, tetapi Albert langsung menepisnya. Tubuh Jovan langsung oleng ke samping. Meskipun hanya menggunakan sedikit tenaga, Albert berhasil membuat Jovan terdesak mundur.

Jovan pun berseru dan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menyerang Albert lagi. Kali ini, Albert melawan dengan melayangkan tinjunya. Begitu terkena tinju Albert, Jovan langsung melayang ke belakang dan menghantam lantai. Setelah berguling beberapa kali, dia baru berhenti karena menabrak dinding.

Tangan Jovan itu sudah sepenuhnya mati rasa. Dia dan Albert sama sekali tidak selevel.

Setelah menyaksikan hal ini, Freya dan Jesslyn pun tercengang. Mereka tidak percaya Albert begitu kuat.

“Maaf, aku bukan tandingannya. Dia sangat hebat dan paling nggak adalah ahli tingkat ke-3,” ujar Jovan sambil berdiri dengan kepala tertunduk.

Yang dilatih Jovan adalah olahraga tarung. Dengan tenaganya yang kuat, kekuatannya paling-paling hanya setara dengan Alam Fana tingkat ke-1.

“Dasar nggak berguna! Kamu bahkan nggak bisa kalahkan seorang pecundang! Minggir sana!” umpat Freya dengan ekspresi yang sangat suram.

“Nggak disangka, kamu juga diam-diam berlatih bela diri dalam dua tahun ini.” Freya masih bersikap sangat arogan dan melanjutkan, “Tapi, asal kamu tahu, aku tetap merendahkanmu. Apa hebatnya seorang ahli tingkat ke-3? Orang yang punya uang baru adalah raja! Keluargaku bukan cuma kaya, juga berkuasa. Aku bisa hadapi kamu kapan pun aku mau!”

Albert menjawab sambil tersenyum tipis, “Ahli tingkat ke-3 memang bukan apa-apa.”

“Baguslah kalau kamu tahu! Cepat tampar diri kalian sebanyak dua kali dan minta maaf padaku! Dengan begitu, aku akan ampuni kalian! Kalau nggak, aku akan suruh ahli tingkat ke-5 keluargaku datang kemari. Meski nggak mati, kalian juga akan sekarat!” ancam Freya tanpa takut sedikit pun.

Alyssa diam-diam menertawakan Freya yang tidak tahu diri. Ahli tingkat ke-5 Keluarga Liunda sama sekali bukan apa-apa di mata Albert.

Tepat pada saat ini, Kevin berjalan mendekat dengan tergesa-gesa. Tubuhnya yang pendek dan gemuk sudah kelelahan karena berlari sepanjang jalan.

“Pak Kevin, buat apa kamu datang kemari?”

Begitu melihat Kevin, Jesslyn buru-buru menghampirinya. Namun, Kevin sama sekali tidak menanggapi Jesslyn. Dia berjalan melewati Jesslyn dan berhenti di hadapan Alyssa. Kemudian, dia langsung membungkuk dan menunduk pada Alyssa.

“Bu Alyssa, aku nggak tahu kamu datang kemari. Maaf aku baru menyambutmu sekarang.”

Sikap Kevin ini langsung mengejutkan Jesslyn dan staf toko yang lain. Bahkan Freya juga sangat tercengang. Sebagai putri Keluarga Liunda, bahkan dia juga tidak dapat membuat Kevin bersikap begitu rendah diri di hadapannya.

“Bisnis Pak Kevin sekarang sudah makin besar, makanya Pak Kevin juga jadi makin sombong?” cibir Alyssa.

“Nggak! Nggak! Di hadapan Bu Alyssa, aku mana berani bersikap sombong. Begitu terima telepon dari sekretarismu, aku langsung datang kemari. Aku sama sekali nggak berani mengabaikannya,” jawab Kevin sambil menyeka keringat di dahinya. Dia terlihat panik dan ketakutan.

“Aku bawa temanku datang untuk beli baju di tokomu, tapi karyawanmu malah menghina dan menuduhnya sebagai pencuri. Dia juga mau usir kami keluar. Menurutmu, gimana masalah ini harus ditangani?”

Begitu mendengar ucapan Alyssa, wajah Kevin langsung memucat. Keringat yang baru disekanya langsung muncul lagi.

“Siapa yang begitu bernyali sampai berani menyinggung Bu Alyssa? Keluar! Lihat gimana aku mengulitimu!” Kevin langsung berbalik dan meneriaki staf tokonya dengan tampang galak.

Dulu, Kevin pernah berkecimpung di dunia mafia. Dia memiliki aura yang mengintimidasi dan staf toko sangat takut padanya. Oleh karena itu, seluruh staf toko pun gemetar ketakutan dan tidak berani bersuara. Ada seorang staf magang baru yang bahkan menangis saking ketakutan.

Jesslyn juga sangat ketakutan. Ketika melihat Kevin begitu menyanjung Alyssa, dia tahu dirinya sudah tertimpa masalah besar dan pasti akan dihukum.

“Kutanya untuk yang terakhir kalinya. Siapa pelakunya? Cepat keluar!”

Jesslyn langsung berlutut di lantai dan menangis ketakutan.

“Pak Kevin, maaf. Aku sudah menyadari kesalahanku. Aku nggak tahu dia itu temanmu! Aku mohon ampunilah aku demi Chandra!”

Chandra adalah salah satu bawahan Kevin, juga pacarnya Jesslyn.

Kevin merasa sangat murka dan ingin langsung menendang Jesslyn. Ada begitu banyak orang di dunia ini, tetapi kenapa Jesslyn malah memilih untuk menyinggung Alyssa? Memangnya wanita ini begitu mudah dihadapi? Jangankan hanya pacar bawahannya, meskipun Jesslyn adalah pacar putra kandungnya, dia juga tidak akan mengampuni Jesslyn.

“Sialan! Jangan minta maaf padaku! Cepat minta maaf pada Bu Alyssa! Kalau Bu Alyssa nggak bersedia memaafkanmu, aku pasti akan menenggelamkan kamu dan Chandra ke Sungai Lokis!”

Bab terkait

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 11

    Kevin menendang Jesslyn dua kali dengan kuat. Ekspresinya dipenuhi dengan niat membunuh. Sementara itu, Jesslyn buru-buru merangkak ke hadapan Alyssa dan Albert.“Maaf, Bu Alyssa. Aku terlalu buta. Aku harap kamu bermurah hati dan maafkan aku. Aku nggak akan berani mengulanginya lagi.” Ketika berbicara, Jesslyn juga menampar dirinya dengan kuat sebanyak dua kali.“Kamu seharusnya minta maaf sama Albert, bukan aku,” kata Alyssa.Jesslyn pun buru-buru berlutut di depan Albert dan memohon, “Albert, maaf! Aku yang salah. Aku nggak seharusnya ucapkan kata-kata seperti itu. Aku terlalu meremehkanmu. Kita ini teman sekelas dulunya, aku mohon berilah aku sebuah kesempatan. Aku nggak mau ditenggelamkan ke Sungai Lokis, juga nggak mau kehilangan pekerjaanku!”Jesslyn tahu jelas bahwa Kevin tidak mungkin hanya asal bicara. Dia benar-benar mungkin menenggelamkan orang ke Sungai Lokis.Albert tidak menunjukkan reaksi apa pun. Jadi, Jesslyn merasa makin ketakutan. Dia menampar dirinya lagi sampai mu

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 12

    Setelah berbelanja pakaian, Albert dan Alyssa pergi ke restoran yang terletak di lantai tertinggi Judiga Plaza.“Kamu tahu siapa yang buka restoran ini?” tanya Alyssa setelah mereka duduk di ruang privat.“Tentu saja. Dulu, aku juga anak orang kaya yang pernah makan di sini,” jawab Albert sambil tertawa.Pemilik restoran ini adalah Hailey Loranda, salah satu dari empat master Kota Lokis.“Kamu pernah ketemu sama Hailey secara langsung?”Albert menggeleng dan menjawab, “Setahuku, Master Hailey itu orang yang paling berpengalaman dan merendah dari empat master Kota Lokis. Cuma sedikit orang yang pernah ketemu sama dia.”“Ketiga master lainnya mendirikan akademi sendiri dan menerima murid, atau jadi penguasa sebuah wilayah dengan kedudukan tinggi. Cuma dia seorang yang buka restoran dan meneliti tentang kuliner. Dia memang unik.”Alyssa lanjut bertanya, “Kamu rasa, Hailey itu orang umur berapaan?”“Kalau dinilai dari namanya, dia seharusnya seumuran kita. Tapi, berhubung dia itu orang yan

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 13

    Pada saat yang sama, di Vila Dihari nomor 19 yang mana merupakan vila Keluarga Liunda.Freya berjalan masuk ke ruang baca Charles“Ayah, Ibu, aku ketemu Albert hari ini.”“Oh? Dia sudah pulang ke dalam negeri?” tanya Charles dengan terkejut.“Emm.” Freya mengangguk.“Sayang sekali, masa depan Albert yang harusnya cerah jadi hancur. Kematian orang tuanya sudah berikan pukulan yang sangat besar baginya, makanya dia baru terlibat narkoba dan perjudian. Sebenarnya, aku juga punya tanggung jawab. Aku benar-benar merasa bersalah pada mendiang Kak Harris,” ujar Charles sambil menghela napas.“Apa yang perlu disayangkan! Itu akibat perbuatannya sendiri. Untung saja dia sudah tunjukkan sifat aslinya. Kalau nggak, bukannya putri kita yang akan hidup menderita dengan menikahinya?” balas Paula, istrinya Charles dengan tampang cemberut.“Yang dikatakan Ibu benar. Dia sendiri yang hancurkan masa depannya. Apa hubungannya itu dengan kita!” dengus Freya.“Gimana keadaannya sekarang? Kenapa kamu nggak

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 14

    Di vila Keluarga Kunjono.Melly menelepon Wina dan bertanya, “Gimana? Kamu sudah ketemu Albert?”“Belum. Aku nggak tahu dia sembunyi di mana,” lapor Wina.“Orang buta sepertinya bisa lari ke mana? Cepat temukan dan bunuh dia!”Begitu teringat kejadian tadi pagi, Melly sama sekali tidak dapat menekan amarah dan niat membunuhnya.“Memangnya perlu sampai begitu? Aku bahkan belum mau membunuhmu, tapi kamu malah nggak sabar untuk membunuhku?”Suara Albert yang tiba-tiba datang dari belakang Melly membuatnya sangat terkejut.“Nggak usah cari lagi. Dia ada di rumahku. Cepat datang kemari.”Seusai memberi perintah pada Wina, Melly langsung memutuskan sambungan telepon dan berkata dengan ekspresi dingin, “Kamu masih berani pulang? Bernyali juga kamu! Kamu kira rumahku ini tempat apa? Memangnya kamu bisa datang dan pergi dengan sesuka hatimu?”“Bukannya kamu mau membunuhku? Aku takut kamu nggak temukan aku, makanya aku datang supaya kamu bisa membunuhku,” jawab Albert dengan acuh tak acuh. Namun

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 15

    Melly menunjuk ke arah Albert yang memejamkan mata dan bersandar di sofa.“Akhirnya datang juga.”Albert membuka matanya, lalu bangkit dari sofa dan meregangkan tubuh sambil berkata, “Cepat bertindak. Jangan habiskan waktu lagi.”Wina adalah orang yang paling dipercayai oleh Melly. Selain adalah seorang pembantu, dia juga merupakan pengawal Melly. Keterampilan bela dirinya lumayan bagus dan dia memiliki kekuatan seorang ahli tingkat ke-3.Wina langsung melayangkan tendangan ke arah kepala Albert tanpa banyak bicara. Sementara itu, Albert menangkis serangan itu dengan tinjunya. Dia tidak menggunakan teknik apa pun, hanya murni menggunakan tenaga.Seorang master Alam Sejati dapat mengalahkan ahli Alam Fana tanpa usaha apa pun. Wina langsung melayang dan menghantam dinding. Saat jatuh ke lantai, sebelah kakinya telah patah dan dia juga kehilangan semangat tempur.Melly pun tercengang. Dia sama sekali tidak percaya pada apa yang disaksikannya. Albert berjalan ke sudut dinding, lalu mencen

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 16

    Melly sudah tidak pernah merasa begitu panik dan tidak berdaya selama bertahun-tahun. Dia tidak berani bersuara dan hanya mengisyaratkan Albert untuk tidak bersuara.“Ibu? Kamu ada di rumah? Kamu kenapa?” tanya Irene dari luar pintu. Kemudian, dia memutar gagang pintu dan hendak masuk.“Aku nggak apa-apa. Aku sudah tidur! Jangan masuk!” seru Melly dengan nada yang sangat tegas. Saat ini, dia merasa sangat tegang. “Albert, aku mohon jangan bersuara. Jangan biarkan Irene melihat kita begini. Aku juga mohon jangan lukai Irene,” bisik Melly dengan penuh permohonan. Dia sudah benar-benar ketakutan dan mau tak mau mengesampingkan harga dirinya.“Kenapa suaramu terdengar aneh? Apa kamu sakit? Aku suruh Dokter Ariel datang memeriksamu, ya?” ujar Irene. Dia tidak membuka pintu, tetapi menyadari bahwa suara Melly terdengar aneh.“Nggak usah! Siapa yang izinkan kamu pulang? Bukannya aku suruh kamu tinggal di asrama! Cepat kembali ke kampus!”Melly hanya berpikiran untuk mengusir Irene. Bagaimana

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 17

    “Irene belum pergi. Dia ada di rumah,” ucap Albert dengan acuh tak acuh.Melly berseru secara refleks, “Nggak mungkin! Irene nggak akan berani melawanku!”“Kalau nggak percaya, periksa saja sendiri.”Melly tidak turun ke kamar Irene, melainkan berjalan ke balkon. Ketika melihat mobil Irene yang diparkir di taman bunga, dia pun tercengang.‘Dasar anak ini! Dia lagi-lagi bertindak seenaknya dan melawanku!’Melly adalah orang yang sangat mendominasi. Dia paling tidak dapat menerima orang yang menantang wibawanya atau melawan perintahnya, baik itu di perusahaan maupun di rumah.Irene dan Wina telah melanggar perintahnya dengan membunuh Albert. Oleh karena itu, yang satu diusir dari rumah, sedangkan yang satu lagi langsung dipecatnya. Sekarang, wibawa dan dominasinya sudah sepenuhnya dihancurkan oleh Albert. Dia malah harus berulang kali memohon ampun pada Albert.Begitu terpikirkan sebuah hal yang sangat mengerikan, Melly buru-buru mengunci pintu kamarnya.“Kalau begitu, bukannya Irene sud

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 18

    Setelah Albert pergi, Melly memerlukan waktu yang cukup lama untuk menenangkan diri. Setelah itu, dia baru menelepon sekretarisnya.“Bu Melly, sudah terjadi masalah,” kata Christine, sekretaris Melly.“Ada apa?” Melly segera kembali menjadi dirinya yang berwibawa dan mendominasi.“Grup Makmur Jaya baru utus seseorang datang kemari untuk akhiri semua kerja sama dengan kita. Para pemegang saham sepertinya sudah duluan dapat beritanya. Sekarang, mereka ada di perusahaan dan minta kamu datang untuk kasih mereka penjelasan.”Melly mengernyit dan menjawab, “Buat apa kamu panik? Ini hari ulang tahun Johannes. Ada banyak orang yang mau pergi menyanjungnya. Grup Makmur Jaya mengakhiri kerja sama di saat-saat seperti ini paling-paling karena mau lihat ketulusan kita atau bahkan mendapatkan sesuatu yang menguntungkan mereka.”“Para pemegang saham ....”“Suruh mereka pulang. Aku akan tangani hal ini. Mereka nggak perlu ikut campur.”Melly masih bersikap mendominasi seperti biasanya. Seusai berbica

Bab terbaru

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 50

    Semua orang lagi-lagi menatap ke arah samping panggung. Mereka semua benar-benar penasaran pada rupa seseorang yang terkenal dalam waktu semalam di Kota Lokis. Apalagi, Antony jelas-jelas mengatakan bahwa orang itu adalah penduduk Kota Lokis dan masih muda, bukan seorang lelaki tua seperti bayangan mereka. Hal ini membuat mereka makin penasaran.Namun, Albert tetap tidak muncul di atas panggung. Hanya Johannes seorang yang berjalan kembali ke panggung.“Semuanya, maaf. Dia sangat low-profile dan nggak mau tunjukkan diri di depan umum. Dia sudah pulang,” ucap Johannes.Johannes juga sangat tidak berdaya. Dia pergi ke belakang panggung, tetapi tidak menemukan Albert dan Alyssa. Jadi, dia pun menelepon Alyssa. Tak disangka, Alyssa mengatakan bahwa Albert telah pulang dan tidak akan muncul di pesta.“Kenapa? Apa kita sudah menyinggungnya?” tanya Johannes.“Seharusnya bukan begitu. Aku juga nggak menemukannya dan cuma bisa meneleponnya. Dia minta maaf karena nggak jadi hadir di acara ini. D

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 49

    “Setelahnya, musuhku tiba-tiba menghentikan mobilku di tengah jalan. Mereka mengirim seorang ahli tingkat ke-7 dan situasinya sangat genting. Dia yang lagi-lagi turun tangan untuk menyelamatkanku. Dia berhasil mengalahkan ahli tingkat ke-7 itu dengan satu serangan.”Ucapan Johannes langsung membuat semua orang tersadar.“Ternyata orang itu berhasil menyelamatkan nyawa Pak Johannes dua kali! Beruntung sekali dia!”“Beruntung? Selain keberuntungan, dia juga harus punya kemampuan yang sebenarnya! Kalau kamu yang beruntung lagi bersama Pak Johannes waktu Pak Johannes dicegat seorang ahli tingkat ke-7, kamu juga belum tentu mampu mengalahkannya!”“Mengalahkan ahli tingkat ke-7 dengan satu serangan juga bukannya hebat-hebat banget. Mengenai keterampilan medis, memangnya dia mampu menandingi Dokter Genius Taufik? Intinya, dia tetap cuma beruntung!”“Kukira tokoh hebat apa. Ternyata cuma begitu saja. Aku dengar ada yang bilang Pak Antony datang demi dia. Omong kosong macam apa itu!”Orang-oran

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 48

    Melihat ekspresi Melly yang suram, tetapi tidak berbicara, Albert lanjut bertanya, “Jawab aku. Kamu yang bohongi aku soal pembatalan janji nikah dengan Keluarga Liunda? Charles sama sekali nggak pernah mengajukan pembatalan janji nikah. Kamu yang menipu kami?”“Sepertinya, kamu sudah tahu.” Melly tidak berniat untuk menyembunyikannya lagi. Dia langsung mengaku, “Benar, aku yang batalkan janji nikah itu.”Albert mengacungkan jempolnya pada Melly. Hatinya sudah dipenuhi amarah.“Melly, caramu ini benar-benar hebat! Kamu pasti merasa sangat bangga karena bisa permainkan semua orang, ‘kan?”Albert melangkah maju dengan penuh intimidasi. Tatapannya terlihat sangat tajam. Melly pun melangkah mundur secara refleks tanpa menjawab.“Hari ini, aku datang untuk kasih kamu kejutan. Pestanya akan segera dimulai. Tunggu saja kejutan itu.”Seusai berbicara, Albert langsung melangkah pergi.“Albert! Kamu harus berbuat begini?” seru Melly dari belakang.Albert berbalik dan menjawab, “Iya! Aku harus ber

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 47

    Albert tidak menyangka Alyssa akan membuat keputusan secepat itu.“Selama kamu buka mulut, aku juga akan melakukannya meski harus rugi. Keuntungan sebesar apa pun juga nggak akan sebanding denganmu. Asal kamu punya permintaan, aku nggak akan menolak,” jawab Alyssa dengan mata berbinar.“Ekhem ... aku jalan-jalan sebentar.”Albert benar-benar tidak dapat menahan daya tarik dan godaan halus yang diluncurkan Alyssa. Dia pun mencari alasan untuk kabur. Sebelum pergi, dia mendengar tawa Alyssa yang merdu dari belakangnya.Albert berjalan ke taman bunga di luar aula. Di sana, ada beberapa tamu yang berkumpul secara berkelompok untuk mengobrol.“Dasar buta! Kok kamu ada di sini?”Irene yang sedang duduk mengobrol dengan beberapa anak orang kaya. Ketika melihat Albert, dia sangat terkejut dan mengira dirinya salah lihat. Irene pun bangkit dari tempat duduknya dan mengamati Albert.“Kenapa kamu bisa pakai pakaian bermerek? Dari mana kamu mencurinya? Kok kamu bisa masuk kemari? Ngapain kamu data

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 46

    Setelah para tamu tiba, pesta ulang tahun Johannes pun resmi dimulai. Namun, berhubung Alyssa sengaja menyuruh Lucy untuk membocorkan informasi mengenai tokoh hebat, ada banyak tamu yang sudah mengetahuinya dan sedang berdiskusi.“Dengar-dengar, ada seorang tokoh hebat misterius yang akan hadir di pesta ulang tahun ini. Bahkan Pak Antony juga datang demi tokoh itu. Kenny, kamu tahu dia itu siapa?”“Nggak tahu. Mungkin saja dia itu anggota Keluarga Mulyadi dari ibu kota provinsi,” jawab Kenny.“Tapi yang aku dengar, marganya itu Saputra, bukan Mulyadi,” kata Paula dengan bingung.“Ngapain kita tebak-tebak sekarang? Habis dia keluar nanti, bukannya kita akan tahu dia itu siapa?” Freya kurang tertarik untuk mencari tahu siapa sosok misterius itu. Bagaimanapun juga, tokoh hebat seperti itu tidak mungkin dapat dijangkau mereka.“Benar juga. Lagian, kita juga nggak mungkin bisa berinteraksi dengan tokoh hebat seperti itu.” Suasana hati Paula cukup bagus. Dia berkata pada Kenny, “Kenny, makas

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 45

    “Kenny, kamu kenal sama dia?” tanya Listya.“Tentu saja! Freya itu teman SMA-ku. Waktu SMA, aku pernah mengejarnya. Sayangnya, Freya nggak menyukaiku. Aku masih merasa sayang sampai sekarang,” jawab Kenny sambil tertawa.Melihat ekspresi Listya yang menjadi agak muram, Freya diam-diam merasa bangga. Dia merasa dirinya akhirnya dapat mengangkat kepalanya di hadapan teman-temannya.“Dulu, aku kan masih kecil. Lagian, orang tuaku juga lebih tegas dan melarangku pacaran,” jelas Freya.Teman Kenny memanfaatkan kesempatan untuk berkata, “Jadi, sekarang kamu sudah dewasa? Kalau Kenny mengejarmu lagi, kamu nggak akan tolak lagi?”Freya sontak merasa canggung. Sejujurnya, dia tidak menyukai Kenny. Namun, dia harus menyanjung Kenny dan tidak boleh menyinggungnya. Dia akhinya menjawab dengan cerdik, “Yang namanya pacaran ya harus dilakukan dengan perlahan. Lagian, mungkin saja sudah punya cewek baru dan nggak menyukaiku lagi.” “Aku nggak pernah melupakanmu. Selama tiga tahun ini, aku sama sekali

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 44

    Charles terlihat sedih. Dia mencari sebuah tempat duduk secara asal dan duduk di sana. Baginya, pesta ini sudah tidak lagi menarik.Paula menghiburnya, “Ya sudah. Jangan kasih dirimu tekanan yang begitu besar. Kalau memang nggak bisa, kita jual saja perusahaan kita pada Cakra. Kita bisa tinggalkan Kota Lokis.”“Aku nggak rela,” jawab Charles sambil mengetuk meja,“Freya, aku sudah cari kamu dari tadi. Ternyata kamu ada di sini!”Saat ini, seorang pemuda yang terlihat tampan dan berkarisma berjalan mendekat, lalu menyapa Freya.“Kenny? Kapan kamu pulang ke dalam negeri?” tanya Freya.“Aku baru pulang kemarin. Ini orang tuamu? Halo, Paman, Bibi.” Kenny memperkenalkan dirinya. “Namaku Kenny Aldani. Aku ini teman sekelas Freya waktu SMA dulu. Ayahku Joshua Aldani, pendiri Grup Citra Mandiri.”“Kamu putranya Pak Joshua?”Charles merasa agak terkejut. Grup Citra Mandiri merupakan perusahaan lama yang memiliki reputasi bagus di Kota Lokis, tetapi skalanya tidak besar. Tiga tahun lalu, Joshua

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 43

    “Seharusnya Pak Antony, deh. Waktu aku tiba tadi, aku kebetulan melihat Bu Alyssa lagi menyambut Pak Antony.”“Pak Antony datang kemari? Kok bisa? Pak Antony nggak pernah hadir di acara seperti ini. Sehebat apa pun Keluarga Mulyadi, mereka juga nggak mungkin bisa buat Pak Antony datang.”“Itu artinya Bu Alyssa cukup hebat! Pokoknya, aku lihat sendiri Pak Antony bawa istri dan anaknya datang. Saat ini, mereka seharusnya lagi di ruang istirahat.”Melly juga merasa sangat terkejut. Menurutnya, Antony bisa hadir ke pesta ulang tahun Johannes pasti karena ada alasan khusus. Dia pun bangkit, lalu pergi mencari Lucy.“Lucy, Pak Antony benar-benar datang?”“Emm, dia lagi ada di ruang istirahat,” bisik Lucy.Melly sudah menghabiskan banyak upaya untuk menyuap Lucy. Oleh karena itu, dia baru berhasil mendapatkan kerja sama dengan Keluarga Mulyadi sebelumnya. Baginya, dunia bisnis bagaikan medan perang dan intelijen sangatlah penting. Maka dari itu, dia bersedia menghabiskan banyak upaya untuk me

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 42

    Sekretaris Austin benar-benar menemukan informasi mengenai Racun Embun Fosfor. Informasi itu menunjukkan bahwa Racun Embun Fosfor merupakan racun khusus yang dibuat secara artifisial dengan metode racikan yang rumit, juga memiliki toksisitas yang sangat ganas. Dengan standar medis saat ini, racun itu tidak dapat disembuhkan dan orang yang terkena racun itu pasti akan tewas.Setelah membaca informasi itu, Austin sangat terkejut. Pandangannya terhadap Albert sudah sepenuhnya berbeda.‘Benar-benar ada keterampilan medis seajaib ini di dunia? Apalagi, itu keterampilan medis yang dimiliki seorang pemuda awal 20 tahun? Hal ini terlalu nggak bisa dipercaya!’Sebagai kepala Divisi Kesehatan, Austin tahu jelas betapa mendalam dan kompleks ilmu kedokteran. Tanpa pendidikan profesional dan pengalaman bertahun-tahun, seseorang tidak mungkin memiliki keterampilan medis yang hebat.[ Coba kamu tanya para pakar rumah sakit di Nanli apa racun ini benar-benar ada, dan mereka bisa menawarkannya atau ng

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status