Share

Bab 9

Penulis: Wildan
Albert tetap bersikap tenang, sedangkan Jesslyn dan staf toko lainnya langsung tercengang.

Kecantikan dan aura yang dimiliki Alyssa bahkan dapat membuat para wanita merasa cemburu setelah melihatnya. Kenapa wanita secantik ini malah menyukai seorang penjudi? Bukankah itu sangat menyia-nyiakan kecantikannya?

“Memangnya kenapa meski dia itu pacarmu? Toko kami nggak terima seorang junkie dan penjudi,” dengus Jesslyn.

“Berisik banget sih kamu! Kenapa Gucci punya staf seperti kamu dan orang sepertimu juga bisa jadi kepala toko?” Alyssa mengerutkan keningnya.

“Aku sudah peringati kamu, tapi kamu bukannya berterima kasih padaku. Aku memang kepala toko ini. Apa urusannya itu denganmu? Kalau aku nggak mau jual barang kepada kalian, kalian bisa apa? Kalau hebat, laporkan saja aku!”

Mentang-mentang pacarnya adalah manajer toko, Jesslyn juga sama sekali tidak takut dan sekalian memaki Alyssa.

Alyssa pun menunjukkan ekspresi dingin. Dia menjawab dengan mendominasi, “Aku bisa apa? Aku bisa membuatmu dipecat!”

“Mau nakut-nakuti siapa kamu? Kalau hebat, coba saja! Aku mau tahu apa yang bisa kamu lakukan untuk membuatku dipecat!” jawab Jesslyn dengan penuh peremehan.

Alyssa mengeluarkan ponselnya, tetapi tetap menanyakan dulu pendapat Albert. “Mau kasih dia pelajaran?”

“Terserah kamu,” ucap Albert dengan acuh tak acuh.

Alyssa langsung menghubungi sekretarisnya dan berkata, “Aku lagi di Judiga Plaza. Suruh bos toko Gucci mal ini untuk temui aku sekarang juga.”

“Masih berani sandiwara lagi! Kamu kira kamu itu siapa? Memangnya kamu bisa panggil bos kami kemari hanya dengan satu telepon?”

Jesslyn masih tetap bersikap arogan. Dia tahu siapa bos toko Gucci di mal ini. Orang itu tidak lain adalah Kevin Honggara.

Kevin merupakan anggota Asosiasi Dagang Opulent Kota Lokis. Dia memonopoli hampir semua hak keagenan dari merek mewah di Kota Lokis, juga memiliki koneksi luas dan kemampuan yang tinggi. Dia termasuk salah satu tokoh terkemuka di kota ini.

Meskipun Alyssa tidak terlihat seperti orang biasa, Jesslyn yakin dia tidak mungkin bisa menyuruh Kevin datang kemari hanya dengan sebuah telepon. Namun, staf lainnya sudah tidak berani bersuara. Bagaimanapun juga, mereka tidak memiliki dukungan seperti Jesslyn.

Seusai menelepon, Alyssa juga malas berdebat dengan Jesslyn. Jika masalah hari ini tidak berkaitan dengan Albert, orang dengan kedudukan setingginya sama sekali tidak perlu menangani urusan sepele seperti ini secara pribadi.

Tepat pada saat ini, ada seorang pelanggan lagi yang masuk ke toko. Seorang staf toko segera menyambutnya.

“Albert?”

Kebetulan, orang yang datang itu juga merupakan kenalan Albert. Dia tidak lain adalah Freya, mantan tunangan Albert.

Albert hanya meliriknya tanpa bersuara. Namun, Freya malah mengejek, “Dengar-dengar, kamu terlibat narkoba dan perjudian. Kukira, kamu sudah mati. Ternyata, kamu masih hidup! Orang bajingan memang susah matinya!”

“Nona Freya, kamu kenal sama dia?” tanya Jesslyn.

Freya merupakan pelanggan VIP toko Gucci. Sebagai kepala toko, Jesslyn tentu saja mengenalinya.

“Meski dia berubah jadi abu, aku juga bisa mengenalinya,” cibir Freya.

“Oh? Ternyata perasaanmu terhadapku begitu mendalam sampai kamu mampu mengenaliku meski aku sudah jadi abu?” ejek balik Albert.

“Jangan nggak tahu malu kamu! Aku malah berharap kamu lebih cepat mati! Buat apa pecundang sepertimu lanjut hidup? Kamu cuma akan habiskan oksigen. Kalau aku itu kamu, aku pasti sudah bunuh diri dari dulu,” ejek Freya.

“Yang dikatakan Nona Freya memang benar.” Jesslyn merasa bagaikan sudah menemukan orang yang dapat memahaminya.

“Kenapa jodohmu dengan perempuan begitu buruk?” goda Alyssa sambil tertawa.

“Haih .... Aku lupa lihat kalender sebelum keluar rumah hari ini. Ternyata ini hari sial di mana aku ketemu jodoh burukku,” jawab Albert sambil menghela napas.

“Siapa dia? Teman sekolahmu juga?” tanya Alyssa.

“Dia tunanganku, Freya Liunda,” jelas Albert.

“Albert, perhatikan kata-katamu! Siapa tunanganmu!” Freya segera membantah, “Aku sudah nggak punya hubungan apa-apa sama kamu dari dulu. Dasar nggak tahu diri! Kamu nggak tahu keadaanmu sekarang? Memangnya kamu layak mendampingiku? Pertunangan kita dulu adalah hal paling memalukan dalam hidupku!”

Setelah mendengar ucapan itu, Alyssa dan Jesslyn langsung memahami hubungan di antara Albert dengan Freya.

“Aku malah merasa kamu yang nggak layak mendampinginya. Apa hebatnya putri Keluarga Liunda? Apa yang bisa kamu banggakan?” cibir Alyssa.

Alyssa tahu yang namanya pria paling mementingkan martabat dan harga diri. Terutama di depan teman semeja yang pernah menyukainya dan mantan tunangannya. Di saat-saat seperti ini, Alyssa harus memberi dukungan penuh kepada Albert untuk menjaga harga dirinya.

Freya sudah menyadari keberadaan Alyssa dari tadi. Kecantikan dan aura yang dipancarkan Alyssa benar-benar membuatnya cemburu. Dia mengira Alyssa hanyalah seorang pelanggan yang tidak penting.

“Memangnya kamu itu siapa? Apa kamu punya hak bicara di sini? Sebaiknya tutup mulutmu!”

Freya pada dasarnya sudah merasa agak cemburu pada Alyssa. Berhubung Alyssa membela Albert, dia bisa melampiaskan kecemburuan dan kekesalannya pada Alyssa. Dia pun segera menunjukkan kearoganannya sebagai putri Keluarga Liunda.

Jesslyn segera menimpali, “Dia itu sepertinya sugar mommy-nya Albert.”

“Pfft ....” Freya tidak dapat menahan tawa dan mengejek, “Sugar mommy-nya Albert? Aku nggak salah dengar?”

“Nona Freya, kamu nggak salah dengar. Dia yang bawa Albert datang kemari untuk beli baju. Aku sudah berbaik hati menasihatinya supaya nggak tertipu, tapi dia malah nggak tahu berterima kasih. Dia juga membual dengan bilang mau memecatku dan bisa menyuruh bosku kemari dengan hanya satu telepon.”

Jesslyn menceritakan kejadian sebelumnya kepada Freya secara singkat. Setelah mendengarnya, Freya pun tertawa terbahak-bahak.

“Otakmu bermasalah, ya? Bisa-bisanya kamu pelihara seorang pecundang. Sia-sia saja kamu punya wajah secantik itu! Lagian, kamu tahu siapa bos toko ini? Dia itu tokoh yang berpengaruh di Kota Lokis. Meski aku yang telepon, Pak Kevin juga belum tentu datang. Memangnya kamu itu siapa? Mau bela pecundang ini? Kamu masih belum memenuhi syarat!”

Freya dan Jesslyn tidak berhenti mengejek Alyssa dan Albert dengan arogan.

Namun, Alyssa tidak marah. Dia malah bertanya pada Albert sambil tersenyum, “Menurutmu, mereka mirip badut nggak?”

Albert menggeleng dan menjawab, “Nggak.”

“Hmm?” Alyssa terlihat bingung.

“Bukan mirip, mereka memang badut.”

Albert yang menjawab dengan serius langsung membuat Alyssa tertawa. Di hadapan Albert dan Alyssa, Freya dan Jesslyn memang terlihat bagaikan badut.

“Kamu berani memakiku?”

Freya juga merupakan putri orang kaya yang temperamental dan terbiasa bersikap seenaknya. Dia tentu saja tidak terima dimaki di depan umum.

“Aku sudah cukup menyanjungmu! Di hadapanku, kamu bahkan nggak layak disebut badut.”

Alyssa bukanlah wanita lemah. Ucapannya yang tajam dan menghina sontak membuat Freya murka.

Bab terkait

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 10

    Freya juga merupakan orang yang kejam dan tidak banyak berbicara. Dalam keadaan jengkel, dia langsung mengangkat tangannya untuk menampar Alyssa.Alyssa tidak berlatih bela diri dan sama sekali tidak siap untuk menghadapi reaksi Freya. Namun, Albert yang berdiri di sampingnya tidak mungkin berpangku tangan. Dia langsung menahan pergelangan tangan Freya.“Kamu masih ingin main tangan?” ujar Alyssa dengan ekspresi dingin. Dia tidak menyangka Freya akan bersikap begitu semena-mena dan berani menamparnya.“Memangnya kenapa kalau aku menamparmu? Aku bisa menampar siapa pun dengan sesuka hatiku! Hari ini, aku harus menampar mulutmu yang kotor itu sampai bengkak!” Freya berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Albert supaya bisa lanjut menampar Alyssa. Tak disangka, cengkeraman Albert sangat kuat dan dia sama sekali tidak dapat menarik kembali tangannya.“Dasar pecundang! Lepaskan aku!” bentak Freya.“Freya, ada orang yang nggak sanggup kamu singgung,” balas Albert sambil melepaskan tangan

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 11

    Kevin menendang Jesslyn dua kali dengan kuat. Ekspresinya dipenuhi dengan niat membunuh. Sementara itu, Jesslyn buru-buru merangkak ke hadapan Alyssa dan Albert.“Maaf, Bu Alyssa. Aku terlalu buta. Aku harap kamu bermurah hati dan maafkan aku. Aku nggak akan berani mengulanginya lagi.” Ketika berbicara, Jesslyn juga menampar dirinya dengan kuat sebanyak dua kali.“Kamu seharusnya minta maaf sama Albert, bukan aku,” kata Alyssa.Jesslyn pun buru-buru berlutut di depan Albert dan memohon, “Albert, maaf! Aku yang salah. Aku nggak seharusnya ucapkan kata-kata seperti itu. Aku terlalu meremehkanmu. Kita ini teman sekelas dulunya, aku mohon berilah aku sebuah kesempatan. Aku nggak mau ditenggelamkan ke Sungai Lokis, juga nggak mau kehilangan pekerjaanku!”Jesslyn tahu jelas bahwa Kevin tidak mungkin hanya asal bicara. Dia benar-benar mungkin menenggelamkan orang ke Sungai Lokis.Albert tidak menunjukkan reaksi apa pun. Jadi, Jesslyn merasa makin ketakutan. Dia menampar dirinya lagi sampai mu

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 12

    Setelah berbelanja pakaian, Albert dan Alyssa pergi ke restoran yang terletak di lantai tertinggi Judiga Plaza.“Kamu tahu siapa yang buka restoran ini?” tanya Alyssa setelah mereka duduk di ruang privat.“Tentu saja. Dulu, aku juga anak orang kaya yang pernah makan di sini,” jawab Albert sambil tertawa.Pemilik restoran ini adalah Hailey Loranda, salah satu dari empat master Kota Lokis.“Kamu pernah ketemu sama Hailey secara langsung?”Albert menggeleng dan menjawab, “Setahuku, Master Hailey itu orang yang paling berpengalaman dan merendah dari empat master Kota Lokis. Cuma sedikit orang yang pernah ketemu sama dia.”“Ketiga master lainnya mendirikan akademi sendiri dan menerima murid, atau jadi penguasa sebuah wilayah dengan kedudukan tinggi. Cuma dia seorang yang buka restoran dan meneliti tentang kuliner. Dia memang unik.”Alyssa lanjut bertanya, “Kamu rasa, Hailey itu orang umur berapaan?”“Kalau dinilai dari namanya, dia seharusnya seumuran kita. Tapi, berhubung dia itu orang yan

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 13

    Pada saat yang sama, di Vila Dihari nomor 19 yang mana merupakan vila Keluarga Liunda.Freya berjalan masuk ke ruang baca Charles“Ayah, Ibu, aku ketemu Albert hari ini.”“Oh? Dia sudah pulang ke dalam negeri?” tanya Charles dengan terkejut.“Emm.” Freya mengangguk.“Sayang sekali, masa depan Albert yang harusnya cerah jadi hancur. Kematian orang tuanya sudah berikan pukulan yang sangat besar baginya, makanya dia baru terlibat narkoba dan perjudian. Sebenarnya, aku juga punya tanggung jawab. Aku benar-benar merasa bersalah pada mendiang Kak Harris,” ujar Charles sambil menghela napas.“Apa yang perlu disayangkan! Itu akibat perbuatannya sendiri. Untung saja dia sudah tunjukkan sifat aslinya. Kalau nggak, bukannya putri kita yang akan hidup menderita dengan menikahinya?” balas Paula, istrinya Charles dengan tampang cemberut.“Yang dikatakan Ibu benar. Dia sendiri yang hancurkan masa depannya. Apa hubungannya itu dengan kita!” dengus Freya.“Gimana keadaannya sekarang? Kenapa kamu nggak

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 14

    Di vila Keluarga Kunjono.Melly menelepon Wina dan bertanya, “Gimana? Kamu sudah ketemu Albert?”“Belum. Aku nggak tahu dia sembunyi di mana,” lapor Wina.“Orang buta sepertinya bisa lari ke mana? Cepat temukan dan bunuh dia!”Begitu teringat kejadian tadi pagi, Melly sama sekali tidak dapat menekan amarah dan niat membunuhnya.“Memangnya perlu sampai begitu? Aku bahkan belum mau membunuhmu, tapi kamu malah nggak sabar untuk membunuhku?”Suara Albert yang tiba-tiba datang dari belakang Melly membuatnya sangat terkejut.“Nggak usah cari lagi. Dia ada di rumahku. Cepat datang kemari.”Seusai memberi perintah pada Wina, Melly langsung memutuskan sambungan telepon dan berkata dengan ekspresi dingin, “Kamu masih berani pulang? Bernyali juga kamu! Kamu kira rumahku ini tempat apa? Memangnya kamu bisa datang dan pergi dengan sesuka hatimu?”“Bukannya kamu mau membunuhku? Aku takut kamu nggak temukan aku, makanya aku datang supaya kamu bisa membunuhku,” jawab Albert dengan acuh tak acuh. Namun

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 15

    Melly menunjuk ke arah Albert yang memejamkan mata dan bersandar di sofa.“Akhirnya datang juga.”Albert membuka matanya, lalu bangkit dari sofa dan meregangkan tubuh sambil berkata, “Cepat bertindak. Jangan habiskan waktu lagi.”Wina adalah orang yang paling dipercayai oleh Melly. Selain adalah seorang pembantu, dia juga merupakan pengawal Melly. Keterampilan bela dirinya lumayan bagus dan dia memiliki kekuatan seorang ahli tingkat ke-3.Wina langsung melayangkan tendangan ke arah kepala Albert tanpa banyak bicara. Sementara itu, Albert menangkis serangan itu dengan tinjunya. Dia tidak menggunakan teknik apa pun, hanya murni menggunakan tenaga.Seorang master Alam Sejati dapat mengalahkan ahli Alam Fana tanpa usaha apa pun. Wina langsung melayang dan menghantam dinding. Saat jatuh ke lantai, sebelah kakinya telah patah dan dia juga kehilangan semangat tempur.Melly pun tercengang. Dia sama sekali tidak percaya pada apa yang disaksikannya. Albert berjalan ke sudut dinding, lalu mencen

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 16

    Melly sudah tidak pernah merasa begitu panik dan tidak berdaya selama bertahun-tahun. Dia tidak berani bersuara dan hanya mengisyaratkan Albert untuk tidak bersuara.“Ibu? Kamu ada di rumah? Kamu kenapa?” tanya Irene dari luar pintu. Kemudian, dia memutar gagang pintu dan hendak masuk.“Aku nggak apa-apa. Aku sudah tidur! Jangan masuk!” seru Melly dengan nada yang sangat tegas. Saat ini, dia merasa sangat tegang. “Albert, aku mohon jangan bersuara. Jangan biarkan Irene melihat kita begini. Aku juga mohon jangan lukai Irene,” bisik Melly dengan penuh permohonan. Dia sudah benar-benar ketakutan dan mau tak mau mengesampingkan harga dirinya.“Kenapa suaramu terdengar aneh? Apa kamu sakit? Aku suruh Dokter Ariel datang memeriksamu, ya?” ujar Irene. Dia tidak membuka pintu, tetapi menyadari bahwa suara Melly terdengar aneh.“Nggak usah! Siapa yang izinkan kamu pulang? Bukannya aku suruh kamu tinggal di asrama! Cepat kembali ke kampus!”Melly hanya berpikiran untuk mengusir Irene. Bagaimana

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 17

    “Irene belum pergi. Dia ada di rumah,” ucap Albert dengan acuh tak acuh.Melly berseru secara refleks, “Nggak mungkin! Irene nggak akan berani melawanku!”“Kalau nggak percaya, periksa saja sendiri.”Melly tidak turun ke kamar Irene, melainkan berjalan ke balkon. Ketika melihat mobil Irene yang diparkir di taman bunga, dia pun tercengang.‘Dasar anak ini! Dia lagi-lagi bertindak seenaknya dan melawanku!’Melly adalah orang yang sangat mendominasi. Dia paling tidak dapat menerima orang yang menantang wibawanya atau melawan perintahnya, baik itu di perusahaan maupun di rumah.Irene dan Wina telah melanggar perintahnya dengan membunuh Albert. Oleh karena itu, yang satu diusir dari rumah, sedangkan yang satu lagi langsung dipecatnya. Sekarang, wibawa dan dominasinya sudah sepenuhnya dihancurkan oleh Albert. Dia malah harus berulang kali memohon ampun pada Albert.Begitu terpikirkan sebuah hal yang sangat mengerikan, Melly buru-buru mengunci pintu kamarnya.“Kalau begitu, bukannya Irene sud

Bab terbaru

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 50

    Semua orang lagi-lagi menatap ke arah samping panggung. Mereka semua benar-benar penasaran pada rupa seseorang yang terkenal dalam waktu semalam di Kota Lokis. Apalagi, Antony jelas-jelas mengatakan bahwa orang itu adalah penduduk Kota Lokis dan masih muda, bukan seorang lelaki tua seperti bayangan mereka. Hal ini membuat mereka makin penasaran.Namun, Albert tetap tidak muncul di atas panggung. Hanya Johannes seorang yang berjalan kembali ke panggung.“Semuanya, maaf. Dia sangat low-profile dan nggak mau tunjukkan diri di depan umum. Dia sudah pulang,” ucap Johannes.Johannes juga sangat tidak berdaya. Dia pergi ke belakang panggung, tetapi tidak menemukan Albert dan Alyssa. Jadi, dia pun menelepon Alyssa. Tak disangka, Alyssa mengatakan bahwa Albert telah pulang dan tidak akan muncul di pesta.“Kenapa? Apa kita sudah menyinggungnya?” tanya Johannes.“Seharusnya bukan begitu. Aku juga nggak menemukannya dan cuma bisa meneleponnya. Dia minta maaf karena nggak jadi hadir di acara ini. D

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 49

    “Setelahnya, musuhku tiba-tiba menghentikan mobilku di tengah jalan. Mereka mengirim seorang ahli tingkat ke-7 dan situasinya sangat genting. Dia yang lagi-lagi turun tangan untuk menyelamatkanku. Dia berhasil mengalahkan ahli tingkat ke-7 itu dengan satu serangan.”Ucapan Johannes langsung membuat semua orang tersadar.“Ternyata orang itu berhasil menyelamatkan nyawa Pak Johannes dua kali! Beruntung sekali dia!”“Beruntung? Selain keberuntungan, dia juga harus punya kemampuan yang sebenarnya! Kalau kamu yang beruntung lagi bersama Pak Johannes waktu Pak Johannes dicegat seorang ahli tingkat ke-7, kamu juga belum tentu mampu mengalahkannya!”“Mengalahkan ahli tingkat ke-7 dengan satu serangan juga bukannya hebat-hebat banget. Mengenai keterampilan medis, memangnya dia mampu menandingi Dokter Genius Taufik? Intinya, dia tetap cuma beruntung!”“Kukira tokoh hebat apa. Ternyata cuma begitu saja. Aku dengar ada yang bilang Pak Antony datang demi dia. Omong kosong macam apa itu!”Orang-oran

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 48

    Melihat ekspresi Melly yang suram, tetapi tidak berbicara, Albert lanjut bertanya, “Jawab aku. Kamu yang bohongi aku soal pembatalan janji nikah dengan Keluarga Liunda? Charles sama sekali nggak pernah mengajukan pembatalan janji nikah. Kamu yang menipu kami?”“Sepertinya, kamu sudah tahu.” Melly tidak berniat untuk menyembunyikannya lagi. Dia langsung mengaku, “Benar, aku yang batalkan janji nikah itu.”Albert mengacungkan jempolnya pada Melly. Hatinya sudah dipenuhi amarah.“Melly, caramu ini benar-benar hebat! Kamu pasti merasa sangat bangga karena bisa permainkan semua orang, ‘kan?”Albert melangkah maju dengan penuh intimidasi. Tatapannya terlihat sangat tajam. Melly pun melangkah mundur secara refleks tanpa menjawab.“Hari ini, aku datang untuk kasih kamu kejutan. Pestanya akan segera dimulai. Tunggu saja kejutan itu.”Seusai berbicara, Albert langsung melangkah pergi.“Albert! Kamu harus berbuat begini?” seru Melly dari belakang.Albert berbalik dan menjawab, “Iya! Aku harus ber

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 47

    Albert tidak menyangka Alyssa akan membuat keputusan secepat itu.“Selama kamu buka mulut, aku juga akan melakukannya meski harus rugi. Keuntungan sebesar apa pun juga nggak akan sebanding denganmu. Asal kamu punya permintaan, aku nggak akan menolak,” jawab Alyssa dengan mata berbinar.“Ekhem ... aku jalan-jalan sebentar.”Albert benar-benar tidak dapat menahan daya tarik dan godaan halus yang diluncurkan Alyssa. Dia pun mencari alasan untuk kabur. Sebelum pergi, dia mendengar tawa Alyssa yang merdu dari belakangnya.Albert berjalan ke taman bunga di luar aula. Di sana, ada beberapa tamu yang berkumpul secara berkelompok untuk mengobrol.“Dasar buta! Kok kamu ada di sini?”Irene yang sedang duduk mengobrol dengan beberapa anak orang kaya. Ketika melihat Albert, dia sangat terkejut dan mengira dirinya salah lihat. Irene pun bangkit dari tempat duduknya dan mengamati Albert.“Kenapa kamu bisa pakai pakaian bermerek? Dari mana kamu mencurinya? Kok kamu bisa masuk kemari? Ngapain kamu data

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 46

    Setelah para tamu tiba, pesta ulang tahun Johannes pun resmi dimulai. Namun, berhubung Alyssa sengaja menyuruh Lucy untuk membocorkan informasi mengenai tokoh hebat, ada banyak tamu yang sudah mengetahuinya dan sedang berdiskusi.“Dengar-dengar, ada seorang tokoh hebat misterius yang akan hadir di pesta ulang tahun ini. Bahkan Pak Antony juga datang demi tokoh itu. Kenny, kamu tahu dia itu siapa?”“Nggak tahu. Mungkin saja dia itu anggota Keluarga Mulyadi dari ibu kota provinsi,” jawab Kenny.“Tapi yang aku dengar, marganya itu Saputra, bukan Mulyadi,” kata Paula dengan bingung.“Ngapain kita tebak-tebak sekarang? Habis dia keluar nanti, bukannya kita akan tahu dia itu siapa?” Freya kurang tertarik untuk mencari tahu siapa sosok misterius itu. Bagaimanapun juga, tokoh hebat seperti itu tidak mungkin dapat dijangkau mereka.“Benar juga. Lagian, kita juga nggak mungkin bisa berinteraksi dengan tokoh hebat seperti itu.” Suasana hati Paula cukup bagus. Dia berkata pada Kenny, “Kenny, makas

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 45

    “Kenny, kamu kenal sama dia?” tanya Listya.“Tentu saja! Freya itu teman SMA-ku. Waktu SMA, aku pernah mengejarnya. Sayangnya, Freya nggak menyukaiku. Aku masih merasa sayang sampai sekarang,” jawab Kenny sambil tertawa.Melihat ekspresi Listya yang menjadi agak muram, Freya diam-diam merasa bangga. Dia merasa dirinya akhirnya dapat mengangkat kepalanya di hadapan teman-temannya.“Dulu, aku kan masih kecil. Lagian, orang tuaku juga lebih tegas dan melarangku pacaran,” jelas Freya.Teman Kenny memanfaatkan kesempatan untuk berkata, “Jadi, sekarang kamu sudah dewasa? Kalau Kenny mengejarmu lagi, kamu nggak akan tolak lagi?”Freya sontak merasa canggung. Sejujurnya, dia tidak menyukai Kenny. Namun, dia harus menyanjung Kenny dan tidak boleh menyinggungnya. Dia akhinya menjawab dengan cerdik, “Yang namanya pacaran ya harus dilakukan dengan perlahan. Lagian, mungkin saja sudah punya cewek baru dan nggak menyukaiku lagi.” “Aku nggak pernah melupakanmu. Selama tiga tahun ini, aku sama sekali

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 44

    Charles terlihat sedih. Dia mencari sebuah tempat duduk secara asal dan duduk di sana. Baginya, pesta ini sudah tidak lagi menarik.Paula menghiburnya, “Ya sudah. Jangan kasih dirimu tekanan yang begitu besar. Kalau memang nggak bisa, kita jual saja perusahaan kita pada Cakra. Kita bisa tinggalkan Kota Lokis.”“Aku nggak rela,” jawab Charles sambil mengetuk meja,“Freya, aku sudah cari kamu dari tadi. Ternyata kamu ada di sini!”Saat ini, seorang pemuda yang terlihat tampan dan berkarisma berjalan mendekat, lalu menyapa Freya.“Kenny? Kapan kamu pulang ke dalam negeri?” tanya Freya.“Aku baru pulang kemarin. Ini orang tuamu? Halo, Paman, Bibi.” Kenny memperkenalkan dirinya. “Namaku Kenny Aldani. Aku ini teman sekelas Freya waktu SMA dulu. Ayahku Joshua Aldani, pendiri Grup Citra Mandiri.”“Kamu putranya Pak Joshua?”Charles merasa agak terkejut. Grup Citra Mandiri merupakan perusahaan lama yang memiliki reputasi bagus di Kota Lokis, tetapi skalanya tidak besar. Tiga tahun lalu, Joshua

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 43

    “Seharusnya Pak Antony, deh. Waktu aku tiba tadi, aku kebetulan melihat Bu Alyssa lagi menyambut Pak Antony.”“Pak Antony datang kemari? Kok bisa? Pak Antony nggak pernah hadir di acara seperti ini. Sehebat apa pun Keluarga Mulyadi, mereka juga nggak mungkin bisa buat Pak Antony datang.”“Itu artinya Bu Alyssa cukup hebat! Pokoknya, aku lihat sendiri Pak Antony bawa istri dan anaknya datang. Saat ini, mereka seharusnya lagi di ruang istirahat.”Melly juga merasa sangat terkejut. Menurutnya, Antony bisa hadir ke pesta ulang tahun Johannes pasti karena ada alasan khusus. Dia pun bangkit, lalu pergi mencari Lucy.“Lucy, Pak Antony benar-benar datang?”“Emm, dia lagi ada di ruang istirahat,” bisik Lucy.Melly sudah menghabiskan banyak upaya untuk menyuap Lucy. Oleh karena itu, dia baru berhasil mendapatkan kerja sama dengan Keluarga Mulyadi sebelumnya. Baginya, dunia bisnis bagaikan medan perang dan intelijen sangatlah penting. Maka dari itu, dia bersedia menghabiskan banyak upaya untuk me

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 42

    Sekretaris Austin benar-benar menemukan informasi mengenai Racun Embun Fosfor. Informasi itu menunjukkan bahwa Racun Embun Fosfor merupakan racun khusus yang dibuat secara artifisial dengan metode racikan yang rumit, juga memiliki toksisitas yang sangat ganas. Dengan standar medis saat ini, racun itu tidak dapat disembuhkan dan orang yang terkena racun itu pasti akan tewas.Setelah membaca informasi itu, Austin sangat terkejut. Pandangannya terhadap Albert sudah sepenuhnya berbeda.‘Benar-benar ada keterampilan medis seajaib ini di dunia? Apalagi, itu keterampilan medis yang dimiliki seorang pemuda awal 20 tahun? Hal ini terlalu nggak bisa dipercaya!’Sebagai kepala Divisi Kesehatan, Austin tahu jelas betapa mendalam dan kompleks ilmu kedokteran. Tanpa pendidikan profesional dan pengalaman bertahun-tahun, seseorang tidak mungkin memiliki keterampilan medis yang hebat.[ Coba kamu tanya para pakar rumah sakit di Nanli apa racun ini benar-benar ada, dan mereka bisa menawarkannya atau ng

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status