Share

Bab 11

Penulis: Wildan
Kevin menendang Jesslyn dua kali dengan kuat. Ekspresinya dipenuhi dengan niat membunuh. Sementara itu, Jesslyn buru-buru merangkak ke hadapan Alyssa dan Albert.

“Maaf, Bu Alyssa. Aku terlalu buta. Aku harap kamu bermurah hati dan maafkan aku. Aku nggak akan berani mengulanginya lagi.” Ketika berbicara, Jesslyn juga menampar dirinya dengan kuat sebanyak dua kali.

“Kamu seharusnya minta maaf sama Albert, bukan aku,” kata Alyssa.

Jesslyn pun buru-buru berlutut di depan Albert dan memohon, “Albert, maaf! Aku yang salah. Aku nggak seharusnya ucapkan kata-kata seperti itu. Aku terlalu meremehkanmu. Kita ini teman sekelas dulunya, aku mohon berilah aku sebuah kesempatan. Aku nggak mau ditenggelamkan ke Sungai Lokis, juga nggak mau kehilangan pekerjaanku!”

Jesslyn tahu jelas bahwa Kevin tidak mungkin hanya asal bicara. Dia benar-benar mungkin menenggelamkan orang ke Sungai Lokis.

Albert tidak menunjukkan reaksi apa pun. Jadi, Jesslyn merasa makin ketakutan. Dia menampar dirinya lagi sampai mulut dan hidungnya berdarah.

“Sudah, jangan kotori tempat ini. Pak Kevin masih mau lanjut berbisnis. Aku malas mempermasalahkan hal ini denganmu. Kamu nggak layak!” ujar Albert.

Namun, ucapan Albert malah membuat Jesslyn sepenuhnya lega.

“Terima kasih! Terima kasih banyak atas kemurahan hatimu!” Kemudian, Jesslyn menoleh ke arah Kevin dan berkata, “Pak Kevin, mereka sudah maafkan aku. Aku mohon jangan pecat aku.”

“Kamu tahu seberapa tinggi status Bu Alyssa? Dia cuma nggak sudi permasalahkan hal ini dengan badut sepertimu. Sebagai kepala toko, kamu malah merendahkan orang lain dan mengusir pelanggan. Aku akan ampuni nyawamu, tapi segera kemas barangmu dan tinggalkan tempat ini!”

Kevin adalah orang pintar. Meskipun Alyssa dan Kevin tidak mempermasalahkan hal ini, dia juga tidak boleh melindungi Jesslyn. Jesslyn memang pernah tidur dengannya, tetapi dia juga tidak boleh mengampuni Jesslyn agar tidak menyinggung Alyssa.

Sebelumnya, Jesslyn berani bersikap searogan itu dan tidak takut dilaporkan bukan hanya karena pacarnya adalah manajer toko. Hal yang terpenting adalah, dia juga memiliki hubungan khusus dengan Kevin. Dia mengira karena dirinya adalah kekasih gelap Kevin, Kevin pasti akan melindunginya. Tak disangka, Kevin malah hampir menghabisinya.

Jesslyn merasa sangat putus asa dan sudah sepenuhnya tercengang. Selain kehilangan pekerjaan, Chandra juga seharusnya akan memutuskan hubungan dengannya setelah mengetahui hal ini. Dia sudah bersusah payah mendapatkan posisi kepala toko, tetapi semuanya langsung melayang dalam sekejap. Dia merasa sangat menyesal.

“Kalian sudah lihat kejadian hari ini? Kalau kalian masih berani bersikap nggak sopan terhadap pelanggan kelak, kalian akan berakhir seperti ini!” ancam Kevin untuk memperingati seluruh staf toko.

Beberapa staf toko yang tadinya sempat membela Jesslyn menyaksikan semua ini dengan ketakutan dari awal sampai akhir. Mereka merasa sangat khawatir karena mereka juga akan tertimpa bencana.

Freya juga terlihat sangat terkejut. Kevin memiliki posisi yang lumayan tinggi, juga merupakan sosok yang berpengaruh di komunitas Kota Lokis. Orang yang dapat membuat Kevin bersikap begitu rendah diri dan tunduk tidaklah banyak. Meskipun Charles datang kemari, dia juga belum tentu mendapat perlakuan seperti ini.

‘Siapa wanita ini? Kenapa dia bisa jadi pacar seorang pecundang seperti Albert?’ Freya benar-benar kebingungan.

“Nona Freya, bukannya kamu mau suruh orang datang kemari untuk menghajar kami? Kenapa kamu masih belum melakukannya?” tanya Alyssa.

“Aku .... Demi menghormati Pak Kevin hari ini, aku akan ampuni kalian. Sebaiknya jangan biarkan aku ketemu kalian lagi. Terutama kamu, Albert! Di mataku, kamu cuma seorang pecundang. Jangan kira karena kamu berhasil menjalin hubungan dengan orang hebat, aku akan memandang tinggi dirimu. Aku akan selalu merendahkanmu!”

Seusai melontarkan ancaman ini, Freya buru-buru pergi.

Albert memijat dahinya dan berkata dengan tidak berdaya, “Yang kamu bilang benar. Untung aku nggak menikahinya.”

“Ayo kita pergi pilih baju!” ujar Alyssa sambil merangkul lengan Albert dengan sangat mesra.

Kevin diam-diam mengamati Albert dengan agak terkejut. Dia tidak berhenti menebak siapa Albert sebenarnya dan kenapa Albert memiliki hubungan yang begitu dekat dengan Alyssa. Perlu diketahui bahwa di Kota Lokis dan bahkan ibu kota provinsi, pria yang mengejar Alyssa tidaklah terhitung jumlahnya. Namun, Alyssa tidak pernah memperlakukan pria mana pun seperti ini.

Kevin tidaklah bodoh. Dia tidak merasa Albert hanyalah pria peliharaan Alyssa yang tampan. Seorang wanita seperti Alyssa tidak mungkin menyukai pria yang tidak kompeten. Pria yang bisa menaklukkannya pasti adalah sosok hebat.

“Bu Alyssa, Pak Albert, yang terjadi hari ini adalah kesalahanku. Kalian pilih saja baju di toko ini sesuka hati kalian. Kalian nggak perlu bayar, anggap saja ini hadiah permintaan maaf dariku,” ucap Kevin. Dia memang cerdas dan hendak langsung menyanjung Albert.

“Nggak perlu. Kamu kira aku perlu menghemat uang sesedikit ini?”

Alyssa ingin memilihkan baju dan menghadiahkannya kepada Albert secara pribadi. Dia tidak mungkin membiarkan Kevin merebut kesempatan ini.

“Aku mengerti.”

Kevin tersenyum menyanjung, lalu menyerahkan selembar kartu nama dan kartu VIP berwarna hitam kepada Albert dengan hormat sambil berkata, “Pak Albert, kalau kamu butuh sesuatu kelak, silakan hubungi aku kapan saja. Aku sangat bersedia membantumu. Dengan kartu ini, kamu bisa dapatkan diskon 50% di semua toko barang mewah yang kubuka.”

Baru saja Albert hendak menolak, Kevin melanjutkan, “Ini pertama kali kita bertemu, tapi sudah terjadi hal yang nggak menyenangkan. Aku harap Pak Albert bisa terima permintaan maafku yang tulus ini.”

“Pak Kevin royal banget. Aku bahkan nggak punya kartu itu,” ucap Alyssa.

“Ini kartu keanggotaan yang baru dikeluarkan perusahaan. Untuk saat ini, kartu ini belum resmi dirilis. Makanya, aku belum berikan kartu ini pada Bu Alyssa. Bu Alyssa juga terimalah kartu ini,” jawab Kevin sambil mengeluarkan selembar kartu lagi dan menyerahkannya pada Alyssa.

“Aku nggak memerlukannya. Kamu kasih saja ke dia,” kata Alyssa.

Albert menerima kartu nama dan kartu VIP itu, lalu mengangguk dan menjawab, “Kalau begitu, aku nggak sungkan lagi. Terima kasih, Pak Kevin.”

Setelah memberikan kartu nama dan kartu VIP, Kevin terlebih dahulu pergi dengan sangat pengertian.

Alyssa berkata, “Kevin benar-benar cerdas. Dia bisa langsung menilai jelas siapa yang benar-benar punya kemampuan, juga tahu harus memberimu keuntungan.”

“Aku cuma kecipratan untung darimu. Kalau nggak ada kamu, dia mungkin akan langsung mengusirku tanpa melirikku,” goda Albert.

“Kalau begitu, kapan-kapan, biarkan aku kecipratan untung darimu juga ya, Dokter Albert,” jawab Alyssa. Dia mengambil kesempatan untuk mendekatkan hubungannya dengan Albert.

Setelahnya, Alyssa memilihkan belasan setel pakaian untuk Albert yang terdiri dari setelan jas dan pakaian kasual. Ada juga sepatu kulit, tali pinggang, dan dompet. Intinya, semuanya sangat lengkap.

Albert pada dasarnya berwajah tampan, juga berperawakan tinggi dan tegap. Setelah berganti pakaian, aura dan citranya langsung terkesan sangat berbeda. Dia terlihat sangat berkelas.

“Seleraku dalam padu padan pakaian lumayan bagus, ‘kan?”

Alyssa menatap sosok Albert di cermin, lalu membantunya merapikan pakaiannya dengan penuh perhatian. Dari jarak sedekat ini, wangi tubuh Alyssa pun menyerbak ke hidung Albert dan membuat hatinya berdetak agak tidak karuan.

“Memangnya bukan karena aku tampan, makanya aku pakai apa juga bagus?”

Albert mengurangi sedikit kewaspadaannya dan melontarkan candaan.

“Kamu memang lumayan tampan. Ayo coba ini!”

Saat merasakan sedikit perubahan sikap Albert terhadapnya, Alyssa diam-diam merasa gembira. Ketika hendak membayar, Alyssa dengan tegas melarang Albert untuk membayar. Dia berkata ini adalah hadiahnya untuk Albert. Beberapa dari belasan setel pakaian ini merupakan pakaian edisi terbatas sehingga total belanjaannya mencapai 2 miliar lebih.

Albert menaruh semua hasil penjualan ini atas nama Clarise, staf toko yang melayaninya dengan ramah dari awal. Clarise merasa sangat gembira dan tidak berhenti berterima kasih pada Albert. Sementara itu, staf toko lainnya merasa sangat iri dan menyesal.

Bab terkait

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 12

    Setelah berbelanja pakaian, Albert dan Alyssa pergi ke restoran yang terletak di lantai tertinggi Judiga Plaza.“Kamu tahu siapa yang buka restoran ini?” tanya Alyssa setelah mereka duduk di ruang privat.“Tentu saja. Dulu, aku juga anak orang kaya yang pernah makan di sini,” jawab Albert sambil tertawa.Pemilik restoran ini adalah Hailey Loranda, salah satu dari empat master Kota Lokis.“Kamu pernah ketemu sama Hailey secara langsung?”Albert menggeleng dan menjawab, “Setahuku, Master Hailey itu orang yang paling berpengalaman dan merendah dari empat master Kota Lokis. Cuma sedikit orang yang pernah ketemu sama dia.”“Ketiga master lainnya mendirikan akademi sendiri dan menerima murid, atau jadi penguasa sebuah wilayah dengan kedudukan tinggi. Cuma dia seorang yang buka restoran dan meneliti tentang kuliner. Dia memang unik.”Alyssa lanjut bertanya, “Kamu rasa, Hailey itu orang umur berapaan?”“Kalau dinilai dari namanya, dia seharusnya seumuran kita. Tapi, berhubung dia itu orang yan

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 13

    Pada saat yang sama, di Vila Dihari nomor 19 yang mana merupakan vila Keluarga Liunda.Freya berjalan masuk ke ruang baca Charles“Ayah, Ibu, aku ketemu Albert hari ini.”“Oh? Dia sudah pulang ke dalam negeri?” tanya Charles dengan terkejut.“Emm.” Freya mengangguk.“Sayang sekali, masa depan Albert yang harusnya cerah jadi hancur. Kematian orang tuanya sudah berikan pukulan yang sangat besar baginya, makanya dia baru terlibat narkoba dan perjudian. Sebenarnya, aku juga punya tanggung jawab. Aku benar-benar merasa bersalah pada mendiang Kak Harris,” ujar Charles sambil menghela napas.“Apa yang perlu disayangkan! Itu akibat perbuatannya sendiri. Untung saja dia sudah tunjukkan sifat aslinya. Kalau nggak, bukannya putri kita yang akan hidup menderita dengan menikahinya?” balas Paula, istrinya Charles dengan tampang cemberut.“Yang dikatakan Ibu benar. Dia sendiri yang hancurkan masa depannya. Apa hubungannya itu dengan kita!” dengus Freya.“Gimana keadaannya sekarang? Kenapa kamu nggak

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 14

    Di vila Keluarga Kunjono.Melly menelepon Wina dan bertanya, “Gimana? Kamu sudah ketemu Albert?”“Belum. Aku nggak tahu dia sembunyi di mana,” lapor Wina.“Orang buta sepertinya bisa lari ke mana? Cepat temukan dan bunuh dia!”Begitu teringat kejadian tadi pagi, Melly sama sekali tidak dapat menekan amarah dan niat membunuhnya.“Memangnya perlu sampai begitu? Aku bahkan belum mau membunuhmu, tapi kamu malah nggak sabar untuk membunuhku?”Suara Albert yang tiba-tiba datang dari belakang Melly membuatnya sangat terkejut.“Nggak usah cari lagi. Dia ada di rumahku. Cepat datang kemari.”Seusai memberi perintah pada Wina, Melly langsung memutuskan sambungan telepon dan berkata dengan ekspresi dingin, “Kamu masih berani pulang? Bernyali juga kamu! Kamu kira rumahku ini tempat apa? Memangnya kamu bisa datang dan pergi dengan sesuka hatimu?”“Bukannya kamu mau membunuhku? Aku takut kamu nggak temukan aku, makanya aku datang supaya kamu bisa membunuhku,” jawab Albert dengan acuh tak acuh. Namun

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 15

    Melly menunjuk ke arah Albert yang memejamkan mata dan bersandar di sofa.“Akhirnya datang juga.”Albert membuka matanya, lalu bangkit dari sofa dan meregangkan tubuh sambil berkata, “Cepat bertindak. Jangan habiskan waktu lagi.”Wina adalah orang yang paling dipercayai oleh Melly. Selain adalah seorang pembantu, dia juga merupakan pengawal Melly. Keterampilan bela dirinya lumayan bagus dan dia memiliki kekuatan seorang ahli tingkat ke-3.Wina langsung melayangkan tendangan ke arah kepala Albert tanpa banyak bicara. Sementara itu, Albert menangkis serangan itu dengan tinjunya. Dia tidak menggunakan teknik apa pun, hanya murni menggunakan tenaga.Seorang master Alam Sejati dapat mengalahkan ahli Alam Fana tanpa usaha apa pun. Wina langsung melayang dan menghantam dinding. Saat jatuh ke lantai, sebelah kakinya telah patah dan dia juga kehilangan semangat tempur.Melly pun tercengang. Dia sama sekali tidak percaya pada apa yang disaksikannya. Albert berjalan ke sudut dinding, lalu mencen

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 16

    Melly sudah tidak pernah merasa begitu panik dan tidak berdaya selama bertahun-tahun. Dia tidak berani bersuara dan hanya mengisyaratkan Albert untuk tidak bersuara.“Ibu? Kamu ada di rumah? Kamu kenapa?” tanya Irene dari luar pintu. Kemudian, dia memutar gagang pintu dan hendak masuk.“Aku nggak apa-apa. Aku sudah tidur! Jangan masuk!” seru Melly dengan nada yang sangat tegas. Saat ini, dia merasa sangat tegang. “Albert, aku mohon jangan bersuara. Jangan biarkan Irene melihat kita begini. Aku juga mohon jangan lukai Irene,” bisik Melly dengan penuh permohonan. Dia sudah benar-benar ketakutan dan mau tak mau mengesampingkan harga dirinya.“Kenapa suaramu terdengar aneh? Apa kamu sakit? Aku suruh Dokter Ariel datang memeriksamu, ya?” ujar Irene. Dia tidak membuka pintu, tetapi menyadari bahwa suara Melly terdengar aneh.“Nggak usah! Siapa yang izinkan kamu pulang? Bukannya aku suruh kamu tinggal di asrama! Cepat kembali ke kampus!”Melly hanya berpikiran untuk mengusir Irene. Bagaimana

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 17

    “Irene belum pergi. Dia ada di rumah,” ucap Albert dengan acuh tak acuh.Melly berseru secara refleks, “Nggak mungkin! Irene nggak akan berani melawanku!”“Kalau nggak percaya, periksa saja sendiri.”Melly tidak turun ke kamar Irene, melainkan berjalan ke balkon. Ketika melihat mobil Irene yang diparkir di taman bunga, dia pun tercengang.‘Dasar anak ini! Dia lagi-lagi bertindak seenaknya dan melawanku!’Melly adalah orang yang sangat mendominasi. Dia paling tidak dapat menerima orang yang menantang wibawanya atau melawan perintahnya, baik itu di perusahaan maupun di rumah.Irene dan Wina telah melanggar perintahnya dengan membunuh Albert. Oleh karena itu, yang satu diusir dari rumah, sedangkan yang satu lagi langsung dipecatnya. Sekarang, wibawa dan dominasinya sudah sepenuhnya dihancurkan oleh Albert. Dia malah harus berulang kali memohon ampun pada Albert.Begitu terpikirkan sebuah hal yang sangat mengerikan, Melly buru-buru mengunci pintu kamarnya.“Kalau begitu, bukannya Irene sud

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 18

    Setelah Albert pergi, Melly memerlukan waktu yang cukup lama untuk menenangkan diri. Setelah itu, dia baru menelepon sekretarisnya.“Bu Melly, sudah terjadi masalah,” kata Christine, sekretaris Melly.“Ada apa?” Melly segera kembali menjadi dirinya yang berwibawa dan mendominasi.“Grup Makmur Jaya baru utus seseorang datang kemari untuk akhiri semua kerja sama dengan kita. Para pemegang saham sepertinya sudah duluan dapat beritanya. Sekarang, mereka ada di perusahaan dan minta kamu datang untuk kasih mereka penjelasan.”Melly mengernyit dan menjawab, “Buat apa kamu panik? Ini hari ulang tahun Johannes. Ada banyak orang yang mau pergi menyanjungnya. Grup Makmur Jaya mengakhiri kerja sama di saat-saat seperti ini paling-paling karena mau lihat ketulusan kita atau bahkan mendapatkan sesuatu yang menguntungkan mereka.”“Para pemegang saham ....”“Suruh mereka pulang. Aku akan tangani hal ini. Mereka nggak perlu ikut campur.”Melly masih bersikap mendominasi seperti biasanya. Seusai berbica

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 19

    “Hubungi dia. Uang bukan masalah. Malam ini, Albert seharusnya masih akan datang kemari. Suruh Tony bersembunyi di sekitar. Begitu Albert muncul, langsung bunuh dia,” perintah Melly dengan tampang kejam.“Baik, Nyonya. Aku akan tangani hal ini dengan baik.”Kemudian, Melly memanggil ambulans untuk mengantar Wina ke rumah sakit.“Albert, jangan salahkan aku nggak berperasaan. Dulu, aku nggak berniat membunuhmu. Tapi, kamu nggak seharusnya menyentuhku secara paksa. Setelah terlepas dari cengkeramanku, kamu malah punya kelemahanku. Kamu harus mati,” gumam Melly sambil memicingkan mata.Melly mengendarai mobil ke perusahaan untuk menangani kerepotan yang ditimbulkan dari pengakhiran kerja sama Grup Makmur Jaya. Dia juga harus mempersiapkan diri untuk menghadiri pesta ulang tahun Johannes malam ini agar bisa mendiskusikan masalah kerja sama yang lebih lanjut dengan Alyssa.Intinya, Melly tidak boleh kehilangan kerja sama dengan Grup Makmur Jaya. Kehilangan kerja sama ini akan menimbulkan se

Bab terbaru

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 50

    Semua orang lagi-lagi menatap ke arah samping panggung. Mereka semua benar-benar penasaran pada rupa seseorang yang terkenal dalam waktu semalam di Kota Lokis. Apalagi, Antony jelas-jelas mengatakan bahwa orang itu adalah penduduk Kota Lokis dan masih muda, bukan seorang lelaki tua seperti bayangan mereka. Hal ini membuat mereka makin penasaran.Namun, Albert tetap tidak muncul di atas panggung. Hanya Johannes seorang yang berjalan kembali ke panggung.“Semuanya, maaf. Dia sangat low-profile dan nggak mau tunjukkan diri di depan umum. Dia sudah pulang,” ucap Johannes.Johannes juga sangat tidak berdaya. Dia pergi ke belakang panggung, tetapi tidak menemukan Albert dan Alyssa. Jadi, dia pun menelepon Alyssa. Tak disangka, Alyssa mengatakan bahwa Albert telah pulang dan tidak akan muncul di pesta.“Kenapa? Apa kita sudah menyinggungnya?” tanya Johannes.“Seharusnya bukan begitu. Aku juga nggak menemukannya dan cuma bisa meneleponnya. Dia minta maaf karena nggak jadi hadir di acara ini. D

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 49

    “Setelahnya, musuhku tiba-tiba menghentikan mobilku di tengah jalan. Mereka mengirim seorang ahli tingkat ke-7 dan situasinya sangat genting. Dia yang lagi-lagi turun tangan untuk menyelamatkanku. Dia berhasil mengalahkan ahli tingkat ke-7 itu dengan satu serangan.”Ucapan Johannes langsung membuat semua orang tersadar.“Ternyata orang itu berhasil menyelamatkan nyawa Pak Johannes dua kali! Beruntung sekali dia!”“Beruntung? Selain keberuntungan, dia juga harus punya kemampuan yang sebenarnya! Kalau kamu yang beruntung lagi bersama Pak Johannes waktu Pak Johannes dicegat seorang ahli tingkat ke-7, kamu juga belum tentu mampu mengalahkannya!”“Mengalahkan ahli tingkat ke-7 dengan satu serangan juga bukannya hebat-hebat banget. Mengenai keterampilan medis, memangnya dia mampu menandingi Dokter Genius Taufik? Intinya, dia tetap cuma beruntung!”“Kukira tokoh hebat apa. Ternyata cuma begitu saja. Aku dengar ada yang bilang Pak Antony datang demi dia. Omong kosong macam apa itu!”Orang-oran

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 48

    Melihat ekspresi Melly yang suram, tetapi tidak berbicara, Albert lanjut bertanya, “Jawab aku. Kamu yang bohongi aku soal pembatalan janji nikah dengan Keluarga Liunda? Charles sama sekali nggak pernah mengajukan pembatalan janji nikah. Kamu yang menipu kami?”“Sepertinya, kamu sudah tahu.” Melly tidak berniat untuk menyembunyikannya lagi. Dia langsung mengaku, “Benar, aku yang batalkan janji nikah itu.”Albert mengacungkan jempolnya pada Melly. Hatinya sudah dipenuhi amarah.“Melly, caramu ini benar-benar hebat! Kamu pasti merasa sangat bangga karena bisa permainkan semua orang, ‘kan?”Albert melangkah maju dengan penuh intimidasi. Tatapannya terlihat sangat tajam. Melly pun melangkah mundur secara refleks tanpa menjawab.“Hari ini, aku datang untuk kasih kamu kejutan. Pestanya akan segera dimulai. Tunggu saja kejutan itu.”Seusai berbicara, Albert langsung melangkah pergi.“Albert! Kamu harus berbuat begini?” seru Melly dari belakang.Albert berbalik dan menjawab, “Iya! Aku harus ber

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 47

    Albert tidak menyangka Alyssa akan membuat keputusan secepat itu.“Selama kamu buka mulut, aku juga akan melakukannya meski harus rugi. Keuntungan sebesar apa pun juga nggak akan sebanding denganmu. Asal kamu punya permintaan, aku nggak akan menolak,” jawab Alyssa dengan mata berbinar.“Ekhem ... aku jalan-jalan sebentar.”Albert benar-benar tidak dapat menahan daya tarik dan godaan halus yang diluncurkan Alyssa. Dia pun mencari alasan untuk kabur. Sebelum pergi, dia mendengar tawa Alyssa yang merdu dari belakangnya.Albert berjalan ke taman bunga di luar aula. Di sana, ada beberapa tamu yang berkumpul secara berkelompok untuk mengobrol.“Dasar buta! Kok kamu ada di sini?”Irene yang sedang duduk mengobrol dengan beberapa anak orang kaya. Ketika melihat Albert, dia sangat terkejut dan mengira dirinya salah lihat. Irene pun bangkit dari tempat duduknya dan mengamati Albert.“Kenapa kamu bisa pakai pakaian bermerek? Dari mana kamu mencurinya? Kok kamu bisa masuk kemari? Ngapain kamu data

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 46

    Setelah para tamu tiba, pesta ulang tahun Johannes pun resmi dimulai. Namun, berhubung Alyssa sengaja menyuruh Lucy untuk membocorkan informasi mengenai tokoh hebat, ada banyak tamu yang sudah mengetahuinya dan sedang berdiskusi.“Dengar-dengar, ada seorang tokoh hebat misterius yang akan hadir di pesta ulang tahun ini. Bahkan Pak Antony juga datang demi tokoh itu. Kenny, kamu tahu dia itu siapa?”“Nggak tahu. Mungkin saja dia itu anggota Keluarga Mulyadi dari ibu kota provinsi,” jawab Kenny.“Tapi yang aku dengar, marganya itu Saputra, bukan Mulyadi,” kata Paula dengan bingung.“Ngapain kita tebak-tebak sekarang? Habis dia keluar nanti, bukannya kita akan tahu dia itu siapa?” Freya kurang tertarik untuk mencari tahu siapa sosok misterius itu. Bagaimanapun juga, tokoh hebat seperti itu tidak mungkin dapat dijangkau mereka.“Benar juga. Lagian, kita juga nggak mungkin bisa berinteraksi dengan tokoh hebat seperti itu.” Suasana hati Paula cukup bagus. Dia berkata pada Kenny, “Kenny, makas

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 45

    “Kenny, kamu kenal sama dia?” tanya Listya.“Tentu saja! Freya itu teman SMA-ku. Waktu SMA, aku pernah mengejarnya. Sayangnya, Freya nggak menyukaiku. Aku masih merasa sayang sampai sekarang,” jawab Kenny sambil tertawa.Melihat ekspresi Listya yang menjadi agak muram, Freya diam-diam merasa bangga. Dia merasa dirinya akhirnya dapat mengangkat kepalanya di hadapan teman-temannya.“Dulu, aku kan masih kecil. Lagian, orang tuaku juga lebih tegas dan melarangku pacaran,” jelas Freya.Teman Kenny memanfaatkan kesempatan untuk berkata, “Jadi, sekarang kamu sudah dewasa? Kalau Kenny mengejarmu lagi, kamu nggak akan tolak lagi?”Freya sontak merasa canggung. Sejujurnya, dia tidak menyukai Kenny. Namun, dia harus menyanjung Kenny dan tidak boleh menyinggungnya. Dia akhinya menjawab dengan cerdik, “Yang namanya pacaran ya harus dilakukan dengan perlahan. Lagian, mungkin saja sudah punya cewek baru dan nggak menyukaiku lagi.” “Aku nggak pernah melupakanmu. Selama tiga tahun ini, aku sama sekali

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 44

    Charles terlihat sedih. Dia mencari sebuah tempat duduk secara asal dan duduk di sana. Baginya, pesta ini sudah tidak lagi menarik.Paula menghiburnya, “Ya sudah. Jangan kasih dirimu tekanan yang begitu besar. Kalau memang nggak bisa, kita jual saja perusahaan kita pada Cakra. Kita bisa tinggalkan Kota Lokis.”“Aku nggak rela,” jawab Charles sambil mengetuk meja,“Freya, aku sudah cari kamu dari tadi. Ternyata kamu ada di sini!”Saat ini, seorang pemuda yang terlihat tampan dan berkarisma berjalan mendekat, lalu menyapa Freya.“Kenny? Kapan kamu pulang ke dalam negeri?” tanya Freya.“Aku baru pulang kemarin. Ini orang tuamu? Halo, Paman, Bibi.” Kenny memperkenalkan dirinya. “Namaku Kenny Aldani. Aku ini teman sekelas Freya waktu SMA dulu. Ayahku Joshua Aldani, pendiri Grup Citra Mandiri.”“Kamu putranya Pak Joshua?”Charles merasa agak terkejut. Grup Citra Mandiri merupakan perusahaan lama yang memiliki reputasi bagus di Kota Lokis, tetapi skalanya tidak besar. Tiga tahun lalu, Joshua

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 43

    “Seharusnya Pak Antony, deh. Waktu aku tiba tadi, aku kebetulan melihat Bu Alyssa lagi menyambut Pak Antony.”“Pak Antony datang kemari? Kok bisa? Pak Antony nggak pernah hadir di acara seperti ini. Sehebat apa pun Keluarga Mulyadi, mereka juga nggak mungkin bisa buat Pak Antony datang.”“Itu artinya Bu Alyssa cukup hebat! Pokoknya, aku lihat sendiri Pak Antony bawa istri dan anaknya datang. Saat ini, mereka seharusnya lagi di ruang istirahat.”Melly juga merasa sangat terkejut. Menurutnya, Antony bisa hadir ke pesta ulang tahun Johannes pasti karena ada alasan khusus. Dia pun bangkit, lalu pergi mencari Lucy.“Lucy, Pak Antony benar-benar datang?”“Emm, dia lagi ada di ruang istirahat,” bisik Lucy.Melly sudah menghabiskan banyak upaya untuk menyuap Lucy. Oleh karena itu, dia baru berhasil mendapatkan kerja sama dengan Keluarga Mulyadi sebelumnya. Baginya, dunia bisnis bagaikan medan perang dan intelijen sangatlah penting. Maka dari itu, dia bersedia menghabiskan banyak upaya untuk me

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 42

    Sekretaris Austin benar-benar menemukan informasi mengenai Racun Embun Fosfor. Informasi itu menunjukkan bahwa Racun Embun Fosfor merupakan racun khusus yang dibuat secara artifisial dengan metode racikan yang rumit, juga memiliki toksisitas yang sangat ganas. Dengan standar medis saat ini, racun itu tidak dapat disembuhkan dan orang yang terkena racun itu pasti akan tewas.Setelah membaca informasi itu, Austin sangat terkejut. Pandangannya terhadap Albert sudah sepenuhnya berbeda.‘Benar-benar ada keterampilan medis seajaib ini di dunia? Apalagi, itu keterampilan medis yang dimiliki seorang pemuda awal 20 tahun? Hal ini terlalu nggak bisa dipercaya!’Sebagai kepala Divisi Kesehatan, Austin tahu jelas betapa mendalam dan kompleks ilmu kedokteran. Tanpa pendidikan profesional dan pengalaman bertahun-tahun, seseorang tidak mungkin memiliki keterampilan medis yang hebat.[ Coba kamu tanya para pakar rumah sakit di Nanli apa racun ini benar-benar ada, dan mereka bisa menawarkannya atau ng

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status