Karyawan toko langsung bersikap hormat begitu melihat gadis itu.“Nona Lillian, ada apa?”Lillian Salim bergegas ke hadapan kasir dan menjawab, “Dokter Taufik baru buka resep obat untuk ayahku. Resep itu butuh rumput air liur naga. Aku mau beli rumput air liur naga ini.”“Oke. Kalau begitu, kamu ambil saja. menyelamatkan Pak Antony lebih penting.”Karyawan itu langsung menyerahkan rumput air liur naga kepada Lillian tanpa ragu.Albert mengerutkan kening dan mengulurkan tangan untuk menekan kotak obat itu.“Singkirkan tanganmu,” perintah Lillian sambil melirik Albert dengan dingin.“Aku sudah bayar. Rumput air liur naga ini milikku. Dia nggak punya hak untuk berikan rumput air liur naga ini padamu.”Rumput air liur naga sangat penting bagi Albert. Untuk sementara, dia seharusnya tidak akan menemukan rumput air liur naga lainnya lagi di Kota Lokis. Dia tidak mungkin mengalah.“Kamu tahu aku siapa?” tanya Lillian dengan dingin.“Nggak tahu, juga nggak ingin tahu.”Karyawan Klinik Taufik i
Sesuai dugaan, semua orang terpengaruh oleh kata-kata Lillian. Ada lumayan banyak orang yang mulai merasa cemburu. Bagaimanapun juga, 9,8 miliar adalah jumlah uang yang bahkan tidak mampu dihasilkan banyak orang meskipun bekerja keras seumur hidup.“Makanya! Nak, kamu serakah banget! Bisa hasilkan 9,8 miliar sudah cukup banyak!”“Hal ini berkaitan dengan nyawa orang. Kamu jangan terlalu matre! Cepat jual obat herbal itu pada Nona Lillian!”“Orang sepertinya sudah dibutakan oleh ketamakan. Dia merasa 9,8 miliar sedikit? Dasar nggak tahu bersyukur!”Dalam sekejap, situasinya pun berubah. Albert menjadi sasaran kritik semua orang, juga dicemooh dan dikatakan sebagai orang yang serakah.Melihat situasi ini, Lillian merasa sangat puas dan melirik Albert dengan tatapan penuh provokasi. Dia mengira Albert sudah kalah dan mau tak mau harus menjual rumput air liur naga kepadanya. Namun, dia terlalu meremehkan Albert.Albert tidak peduli pada pandangan dan kritik orang lain terhadapnya. Dia juga
Thomas langsung memasang kuda-kuda. Tangan kirinya menggunakan teknik cengkeraman besar, sedangkan tangan kanannya menerapkan cengkeraman kecil. Dengan kekuatan penuh yang mengalir ke kelima jarinya, kedua teknik itu berpadu dengan sempurna. Serangan Thomas terlihat ganas dan mematikan. Jika berhasil mencengkeram sendi lawan, dia bisa langsung meremukkannya dalam sekejap.Sekarang, Albert memang telah mencapai Alam Sejati. Namun, pengalaman bertarungnya masih sangat terbatas. Ada banyak teknik kultivasi yang belum benar-benar dikuasainya secara mendalam.Saat menghadapi petarung Alam Fana, Albert bisa mengalahkan mereka dengan mudah. Namun, jika lawannya juga adalah seorang master Alam Sejati, pengalaman bertarung akan menjadi faktor penentu.Basis kultivasi tidak selalu menentukan kekuatan bertarung yang sesungguhnya. Pengalaman bertarung, teknik bertarung, serta pemahaman mendalam terhadap seni bela diri juga menjadi faktor krusial dalam menentukan kemenangan.Albert tidak terburu-b
“Orang yang nggak kompeten memang suka lontarkan kata-kata arogan.”Setelah melontarkan ejekan itu, Albert langsung berjalan keluar dari Klinik Taufik.“Ah! Aku mau membunuhnya! Aku mau dia mati!” seru Thomas dengan murka.Thomas yang sudah terbiasa bertindak arogan sebenarnya ingin menunjukkan kehebatannya di hadapan Lillian. Tak disangka, dia malah mempermalukan dirinya. Dia pun sangat membenci Albert dan ingin langsung mengulitinya.Albert berjalan keluar dari Klinik Taufik dengan santai. Tidak ada yang berani mengadangnya. Orang-orang malah secara refleks membuka jalan baginya.Lillian tidak sempat mengkhawatirkan Thomas yang terluka. Rumput air liur naga adalah obat herbal yang dapat menyelamatkan nyawa ayahnya. Dia harus mendapatkannya dengan cara apa pun. Jadi, dia segera mengejar Albert.Albert membuka pintu dan hendak naik ke mobil.“Berhenti!” Lillian menyusul keluar dan mengadang di samping mobil.Albert bertanya, “Kamu mau rampas barang orang lain secara paksa?”“Aku nggak
Lillian yang duduk di mobil Albert juga merasa agak gugup dan khawatir.“Rumah sakit mana?” tanya Albert.“Rumah Sakit Utama Lokis.”Albert menyalakan mesin mobil, lalu melaju ke rumah sakit itu.Lillian menyeka air matanya dan bertanya, “Gimana kamu bisa selamatkan ayahku? Kata Dokter Taufik, dia benar-benar butuh rumput air liur naga.”“Itu karena keterampilan medisnya kurang oke,” jawab Albert.“Dokter Taufik itu dokter genius yang paling terkenal di Kota Lokis. Dia sudah mengobati banyak penyakit aneh, tapi kamu malah bilang keterampilan medisnya nggak oke?”“Di hadapanku, dia masih belum layak disebut dokter genius.”Begitu mendengar ucapan Albert, Lillian pun menggigit bibirnya. Jika bukan karena tidak berani menyinggung Albert, dia benar-benar ingin mengejek Albert yang dapat membual dengan begitu tidak tahu diri.“Apa itu berarti keterampilan medismu sangat tinggi?” tanya Lillian.“Pokoknya, lebih tinggi dari Taufik.” Lillian tentu saja tidak percaya pada ucapan Albert. Dia b
Taufik terlebih dahulu bersuara. “Kamu yang melukai putraku?”“Putramu sendiri yang lemah, tapi malah bersikeras mau ikut campur. Bukannya wajar dia diberi pelajaran?” jawab Albert.“Bajingan! Arogan sekali kamu! Di Kota Lokis, bahkan empat master juga harus menghormatiku. Kamu malah berani melukai putraku?” seru Taufik dengan marah.“Aku sudah melukainya. Kamu mau balaskan dendam putramu? Silakan,” jawab Albert sambil mengangkat alisnya.“Kamu!” Taufik memiliki keterampilan medis yang tinggi, tetapi kemampuan bela dirinya sama sekali tidak sebanding. Dalam sekejap, dia pun tidak dapat melakukan apa-apa terhadap Albert.“Dasar bajingan! Aku akan habisi kamu hari ini juga!” maki Taufik dengan penuh niat membunuh.“Serahkan rumput air liur naganya padaku. Dengan begitu, aku nggak akan permasalahkan lagi tentang kamu yang melukai putra Dokter Taufik.”Saat ini, Vera hanya ingin mendapatkan rumput air liur naga. Ketika berbicara, dia juga memberi isyarat mata kepada Taufik untuk bekerja sa
Setelah mendengar ucapan Taufik dan orang lainnya, Vera juga setuju. Dia juga tidak percaya seorang anak bau kencur memiliki keterampilan medis yang tinggi. Baginya, bualan Albert hanya akan mempermalukan dirinya sendiri.“Albert, kamu punya cara apa untuk sembuhkan ayahku? Cepat ngomong!” tanya Lillian meskipun dia juga merasa curiga pada kemampuan Albert.“Kalau mau aku obati pasiennya, bukannya aku harus periksa keadaannya dulu?” jawab Albert.“Nggak usah! Kamu cuma perlu serahkan rumput air liur naga. Kamu masih nggak berhak untuk mengobati orang.” Vera sudah tidak ingin lanjut menghabiskan waktu dengan berbicara omong kosong dengan Albert.“Ibu, gimana kalau kita biarkan saja dia mencobanya?” tanya Lillian dengan masih menaruh sedikit harapan.“Nona Lillian, keadaan ayahmu sudah nggak bisa ditunda. Kita nggak punya waktu untuk biarkan dia mencoba lagi,” ujar Taufik dengan nada sinis.Lillian merasa sangat serbasalah. Tepat pada saat ini, ponselnya tiba-tiba berbunyi. Setelah meng
Namun, Alyssa malah langsung berjalan ke hadapan Albert dan tersenyum sambil bertanya, “Pak Albert, kok kamu ada di sini?”“Awalnya, aku mau obati Pak Antony. Tapi, ada orang yang meremehkanku. Waktu aku mau pergi, mereka malah mau merampas barangku,” jawab Albert sambil mengangkat bahunya dengan acuh tak acuh.“Dengan keterampilan medismu, siapa di seluruh Kota Lokis dan bahkan Provinsi Nanduri yang berani meremehkanmu?”Alyssa melontarkan ucapan itu di depan semua orang tanpa ragu. Dia sama sekali tidak peduli pada harga diri Taufik dan sekelompok pakar rumah sakit. Namun, dia adalah Alyssa Mulyadi dan berani berkata seperti itu. Meskipun Taufik dan yang lain merasa kesal dan tidak terima, mereka juga hanya bisa bersabar.“Kak Alyssa, kamu kenal sama dia? Selain itu, kok kamu panggil dia dengan panggilan begitu hormat?” tanya Lillian dengan kurang percaya.Orang lainnya juga merasa bingung. Dengan status dan kedudukan Alyssa, kenapa dia bersikap begitu hormat terhadap seorang penjudi
Semua orang lagi-lagi menatap ke arah samping panggung. Mereka semua benar-benar penasaran pada rupa seseorang yang terkenal dalam waktu semalam di Kota Lokis. Apalagi, Antony jelas-jelas mengatakan bahwa orang itu adalah penduduk Kota Lokis dan masih muda, bukan seorang lelaki tua seperti bayangan mereka. Hal ini membuat mereka makin penasaran.Namun, Albert tetap tidak muncul di atas panggung. Hanya Johannes seorang yang berjalan kembali ke panggung.“Semuanya, maaf. Dia sangat low-profile dan nggak mau tunjukkan diri di depan umum. Dia sudah pulang,” ucap Johannes.Johannes juga sangat tidak berdaya. Dia pergi ke belakang panggung, tetapi tidak menemukan Albert dan Alyssa. Jadi, dia pun menelepon Alyssa. Tak disangka, Alyssa mengatakan bahwa Albert telah pulang dan tidak akan muncul di pesta.“Kenapa? Apa kita sudah menyinggungnya?” tanya Johannes.“Seharusnya bukan begitu. Aku juga nggak menemukannya dan cuma bisa meneleponnya. Dia minta maaf karena nggak jadi hadir di acara ini. D
“Setelahnya, musuhku tiba-tiba menghentikan mobilku di tengah jalan. Mereka mengirim seorang ahli tingkat ke-7 dan situasinya sangat genting. Dia yang lagi-lagi turun tangan untuk menyelamatkanku. Dia berhasil mengalahkan ahli tingkat ke-7 itu dengan satu serangan.”Ucapan Johannes langsung membuat semua orang tersadar.“Ternyata orang itu berhasil menyelamatkan nyawa Pak Johannes dua kali! Beruntung sekali dia!”“Beruntung? Selain keberuntungan, dia juga harus punya kemampuan yang sebenarnya! Kalau kamu yang beruntung lagi bersama Pak Johannes waktu Pak Johannes dicegat seorang ahli tingkat ke-7, kamu juga belum tentu mampu mengalahkannya!”“Mengalahkan ahli tingkat ke-7 dengan satu serangan juga bukannya hebat-hebat banget. Mengenai keterampilan medis, memangnya dia mampu menandingi Dokter Genius Taufik? Intinya, dia tetap cuma beruntung!”“Kukira tokoh hebat apa. Ternyata cuma begitu saja. Aku dengar ada yang bilang Pak Antony datang demi dia. Omong kosong macam apa itu!”Orang-oran
Melihat ekspresi Melly yang suram, tetapi tidak berbicara, Albert lanjut bertanya, “Jawab aku. Kamu yang bohongi aku soal pembatalan janji nikah dengan Keluarga Liunda? Charles sama sekali nggak pernah mengajukan pembatalan janji nikah. Kamu yang menipu kami?”“Sepertinya, kamu sudah tahu.” Melly tidak berniat untuk menyembunyikannya lagi. Dia langsung mengaku, “Benar, aku yang batalkan janji nikah itu.”Albert mengacungkan jempolnya pada Melly. Hatinya sudah dipenuhi amarah.“Melly, caramu ini benar-benar hebat! Kamu pasti merasa sangat bangga karena bisa permainkan semua orang, ‘kan?”Albert melangkah maju dengan penuh intimidasi. Tatapannya terlihat sangat tajam. Melly pun melangkah mundur secara refleks tanpa menjawab.“Hari ini, aku datang untuk kasih kamu kejutan. Pestanya akan segera dimulai. Tunggu saja kejutan itu.”Seusai berbicara, Albert langsung melangkah pergi.“Albert! Kamu harus berbuat begini?” seru Melly dari belakang.Albert berbalik dan menjawab, “Iya! Aku harus ber
Albert tidak menyangka Alyssa akan membuat keputusan secepat itu.“Selama kamu buka mulut, aku juga akan melakukannya meski harus rugi. Keuntungan sebesar apa pun juga nggak akan sebanding denganmu. Asal kamu punya permintaan, aku nggak akan menolak,” jawab Alyssa dengan mata berbinar.“Ekhem ... aku jalan-jalan sebentar.”Albert benar-benar tidak dapat menahan daya tarik dan godaan halus yang diluncurkan Alyssa. Dia pun mencari alasan untuk kabur. Sebelum pergi, dia mendengar tawa Alyssa yang merdu dari belakangnya.Albert berjalan ke taman bunga di luar aula. Di sana, ada beberapa tamu yang berkumpul secara berkelompok untuk mengobrol.“Dasar buta! Kok kamu ada di sini?”Irene yang sedang duduk mengobrol dengan beberapa anak orang kaya. Ketika melihat Albert, dia sangat terkejut dan mengira dirinya salah lihat. Irene pun bangkit dari tempat duduknya dan mengamati Albert.“Kenapa kamu bisa pakai pakaian bermerek? Dari mana kamu mencurinya? Kok kamu bisa masuk kemari? Ngapain kamu data
Setelah para tamu tiba, pesta ulang tahun Johannes pun resmi dimulai. Namun, berhubung Alyssa sengaja menyuruh Lucy untuk membocorkan informasi mengenai tokoh hebat, ada banyak tamu yang sudah mengetahuinya dan sedang berdiskusi.“Dengar-dengar, ada seorang tokoh hebat misterius yang akan hadir di pesta ulang tahun ini. Bahkan Pak Antony juga datang demi tokoh itu. Kenny, kamu tahu dia itu siapa?”“Nggak tahu. Mungkin saja dia itu anggota Keluarga Mulyadi dari ibu kota provinsi,” jawab Kenny.“Tapi yang aku dengar, marganya itu Saputra, bukan Mulyadi,” kata Paula dengan bingung.“Ngapain kita tebak-tebak sekarang? Habis dia keluar nanti, bukannya kita akan tahu dia itu siapa?” Freya kurang tertarik untuk mencari tahu siapa sosok misterius itu. Bagaimanapun juga, tokoh hebat seperti itu tidak mungkin dapat dijangkau mereka.“Benar juga. Lagian, kita juga nggak mungkin bisa berinteraksi dengan tokoh hebat seperti itu.” Suasana hati Paula cukup bagus. Dia berkata pada Kenny, “Kenny, makas
“Kenny, kamu kenal sama dia?” tanya Listya.“Tentu saja! Freya itu teman SMA-ku. Waktu SMA, aku pernah mengejarnya. Sayangnya, Freya nggak menyukaiku. Aku masih merasa sayang sampai sekarang,” jawab Kenny sambil tertawa.Melihat ekspresi Listya yang menjadi agak muram, Freya diam-diam merasa bangga. Dia merasa dirinya akhirnya dapat mengangkat kepalanya di hadapan teman-temannya.“Dulu, aku kan masih kecil. Lagian, orang tuaku juga lebih tegas dan melarangku pacaran,” jelas Freya.Teman Kenny memanfaatkan kesempatan untuk berkata, “Jadi, sekarang kamu sudah dewasa? Kalau Kenny mengejarmu lagi, kamu nggak akan tolak lagi?”Freya sontak merasa canggung. Sejujurnya, dia tidak menyukai Kenny. Namun, dia harus menyanjung Kenny dan tidak boleh menyinggungnya. Dia akhinya menjawab dengan cerdik, “Yang namanya pacaran ya harus dilakukan dengan perlahan. Lagian, mungkin saja sudah punya cewek baru dan nggak menyukaiku lagi.” “Aku nggak pernah melupakanmu. Selama tiga tahun ini, aku sama sekali
Charles terlihat sedih. Dia mencari sebuah tempat duduk secara asal dan duduk di sana. Baginya, pesta ini sudah tidak lagi menarik.Paula menghiburnya, “Ya sudah. Jangan kasih dirimu tekanan yang begitu besar. Kalau memang nggak bisa, kita jual saja perusahaan kita pada Cakra. Kita bisa tinggalkan Kota Lokis.”“Aku nggak rela,” jawab Charles sambil mengetuk meja,“Freya, aku sudah cari kamu dari tadi. Ternyata kamu ada di sini!”Saat ini, seorang pemuda yang terlihat tampan dan berkarisma berjalan mendekat, lalu menyapa Freya.“Kenny? Kapan kamu pulang ke dalam negeri?” tanya Freya.“Aku baru pulang kemarin. Ini orang tuamu? Halo, Paman, Bibi.” Kenny memperkenalkan dirinya. “Namaku Kenny Aldani. Aku ini teman sekelas Freya waktu SMA dulu. Ayahku Joshua Aldani, pendiri Grup Citra Mandiri.”“Kamu putranya Pak Joshua?”Charles merasa agak terkejut. Grup Citra Mandiri merupakan perusahaan lama yang memiliki reputasi bagus di Kota Lokis, tetapi skalanya tidak besar. Tiga tahun lalu, Joshua
“Seharusnya Pak Antony, deh. Waktu aku tiba tadi, aku kebetulan melihat Bu Alyssa lagi menyambut Pak Antony.”“Pak Antony datang kemari? Kok bisa? Pak Antony nggak pernah hadir di acara seperti ini. Sehebat apa pun Keluarga Mulyadi, mereka juga nggak mungkin bisa buat Pak Antony datang.”“Itu artinya Bu Alyssa cukup hebat! Pokoknya, aku lihat sendiri Pak Antony bawa istri dan anaknya datang. Saat ini, mereka seharusnya lagi di ruang istirahat.”Melly juga merasa sangat terkejut. Menurutnya, Antony bisa hadir ke pesta ulang tahun Johannes pasti karena ada alasan khusus. Dia pun bangkit, lalu pergi mencari Lucy.“Lucy, Pak Antony benar-benar datang?”“Emm, dia lagi ada di ruang istirahat,” bisik Lucy.Melly sudah menghabiskan banyak upaya untuk menyuap Lucy. Oleh karena itu, dia baru berhasil mendapatkan kerja sama dengan Keluarga Mulyadi sebelumnya. Baginya, dunia bisnis bagaikan medan perang dan intelijen sangatlah penting. Maka dari itu, dia bersedia menghabiskan banyak upaya untuk me
Sekretaris Austin benar-benar menemukan informasi mengenai Racun Embun Fosfor. Informasi itu menunjukkan bahwa Racun Embun Fosfor merupakan racun khusus yang dibuat secara artifisial dengan metode racikan yang rumit, juga memiliki toksisitas yang sangat ganas. Dengan standar medis saat ini, racun itu tidak dapat disembuhkan dan orang yang terkena racun itu pasti akan tewas.Setelah membaca informasi itu, Austin sangat terkejut. Pandangannya terhadap Albert sudah sepenuhnya berbeda.‘Benar-benar ada keterampilan medis seajaib ini di dunia? Apalagi, itu keterampilan medis yang dimiliki seorang pemuda awal 20 tahun? Hal ini terlalu nggak bisa dipercaya!’Sebagai kepala Divisi Kesehatan, Austin tahu jelas betapa mendalam dan kompleks ilmu kedokteran. Tanpa pendidikan profesional dan pengalaman bertahun-tahun, seseorang tidak mungkin memiliki keterampilan medis yang hebat.[ Coba kamu tanya para pakar rumah sakit di Nanli apa racun ini benar-benar ada, dan mereka bisa menawarkannya atau ng