Share

Bab 4

Author: Wildan
Berhubung Johannes sudah meminta maaf, Albert juga tidak mempermasalahkan sikap Adeline lagi. Dia lanjut berlutut di depan makam orang tuanya. Sementara itu, Johannes membawa pengawal dan Adeline berjalan ke samping.

“Ayah, orang itu terlalu nggak tahu malu! Kamu nggak tahu, dia itu penjudi yang punya utang besar! Dia juga ditangkap karena pakai narkoba, makanya Keluarga Luinda batalkan perjanjian nikah mereka. Kalau bukan karena Melly punya kemampuan hebat, sedikit aset orang tuanya itu pasti sudah dihabiskannya!”

“Selain itu, kalau bukan karena perlindungan Melly, dia pasti sudah dihabisi sama para rentenir! Menurutku, dia pasti mengumpat Melly nggak tahu berterima kasih karena Melly melarangnya berjudi. Sebenarnya, dia sendiri yang nggak tahu diri!”

“Gimana kamu tahu semua ini?” tanya Johannes.

“Melly bekerja sama dengan perusahaan kita. Aku pernah menemuinya beberapa kali dan lumayan kagum sama dia. Aku juga pernah dengar sedikit gosip mengenai Keluarga Saputra darinya.”

“Melly .... Aku pernah dengar tentang dia. Dia memang seorang wanita yang lumayan pintar dan berkemampuan. Tapi, ini urusan keluarga orang yang nggak ada hubungannya dengan kita. Kamu nggak usah ikut campur,” ujar Johannes.

Saat ini, Albert merupakan seorang master Alam Sejati. Dia memiliki pendengaran dan penglihatan yang sangat bagus. Jadi, dia dapat mendengar jelas ucapan Adeline.

“Melly sialan! Kamu bertingkah layaknya orang suci demi kekayaan dan ketenaranmu, tapi malah merusak reputasiku! Hebat juga kamu!”

Albert mengepalkan tangannya. Dia yakin bahwa reputasinya saat ini pasti sudah sangat hancur dan buruk. Dia sangat ingin memberi pelajaran lagi pada wanita jahat itu untuk meredakan amarahnya.

Setelah duduk di depan nisan orang tuanya cukup lama, Albert baru berdiri dan hendak pulang. Tepat pada saat ini, terdengar seruan panik Adeline tidak jauh dari sana.

“Ayah, kamu kenapa? Cepat bangun!”

Albert memandang ke arah itu dan mengerahkan kekuatan supernatural pupil gandanya. Dalam sekejap, pemandangan sejauh ratusan meter pun terlihat jelas di depan matanya.

Di sana, Johannes sedang berada dalam keadaan pingsan dengan wajah pucat pasi. Mulutnya mengeluarkan busa putih dan tubuhnya juga kejang-kejang. Johannes yang tiba-tiba jatuh sakit sangat mengagetkan Adeline dan pengawalnya yang bernama Farhan Canika.

“Cepat antar Ayah ke rumah sakit!”

Adeline segera menenangkan diri dan memberi perintah pada Farhan. Farhan pun menggendong Johannes dan berlari ke tempat parkir.

“Untuk pergi ke rumah sakit terdekat, kalian paling nggak butuh waktu setengah jam. Tapi, dia akan meninggal kalau nggak ditolong dalam waktu 10 menit,” ujar Albert ketika Adeline dan Farhan melewatinya.

“Sembarangan! Kamu itu bukan dokter, apa yang kamu tahu!” seru Adeline dengan marah.

“Aku memang bukan dokter, tapi aku menguasai ilmu kedokteran. Sekarang, cuma aku yang bisa menolongnya,” jawab Albert dengan percaya diri.

“Memangnya kamu itu siapa? Dasar penjudi! Jangan kira aku nggak tahu kamu itu orang seperti apa!” Adeline pada dasarnya merendahkan Albert. Dia segera berkata pada Farhan, “Kak Farhan, ayo jalan!”

“Beri aku tiga menit. Kalau aku gagal menolongnya, kalian boleh hukum aku pakai cara apa pun. Kalau kalian bersikeras pergi ke rumah sakit, dia pasti mati.”

Ucapan Albert membuat Adeline dan Farhan berhenti lagi.

“Nona Adeline, mau dicoba?” tanya Farhan dengan ragu setelah melihat tampang percaya diri Albert.

“Omongan penjudi sepertinya mana bisa dipercaya? Dengan keadaan Ayah yang seperti ini, kita nggak boleh tunda-tunda waktu lagi!”

Adeline sama sekali tidak percaya pada Albert.

“Aku sudah bilang apa yang harus kukatakan. Terserah kalian mau percaya atau nggak,” kata Albert sambil berjalan turun dari gunung.

“Kak Farhan, cepat jalan! Jangan tunda-tunda waktu lagi!” desak Adeline.

Namun, Farhan malah segera mengadang Albert.

“Aku akan biarkan kamu mencobanya. Tiga menit. Kalau kamu gagal menolong Pak Johannes dalam tiga menit, aku akan langsung patahkan lehermu!”

Albert pun mencibir dalam hati, ‘Kalau benar-benar mau berkelahi, kamu belum tentu bisa melawanku.’

“Kak Farhan ....” Adeline ingin mencegah Farhan. Namun, Farhan berkata, “Nona Adeline, kalau terjadi sesuatu pada Pak Johannes, aku akan habisi anak ini, lalu pakai nyawaku untuk menebus dosa. Sekarang, kita harus bertaruh.”

Seusai berbicara, Farhan segera menurunkan Johannes.

“Biarkan dia berbaring di lantai dan buka atasannya.”

Meskipun sudah mendapat warisan ilmu kedokteran dari gurunya, ini tetap adalah pertama kalinya Albert mengobati orang. Wajar saja dia merasa agak gugup.

Ketika berbicara, Albert juga sembari mengeluarkan jarum akupunktur emas. Setelah memastikan letak titik-titik akupunktur, dia baru menancapkan jarum akupunktur yang panjangnya berbeda-beda ke titik akupunktur tubuh Johannes.

Ini adalah Jarum Pengubah Takdir yang diwariskan gurunya, sang Mahaguru Pengobatan, juga teknik akupunktur terhebat di dunia. Teknik akupunktur ini dapat menciptakan keajaiban seperti mengubah takdir dan menghidupkan orang yang hampir mati.

Albert menggunakan dua jari untuk menggenggam jarum akupunktur, lalu mengangkat dan menurunkannya dengan ringan.

Farhan memiliki mata yang jeli. Dia dapat melihat bahwa kedua jari Albert sebenarnya tidak menyentuh jarum akupunktur. Namun, jarum-jarum akupunktur itu malah dapat bergerak naik dan turun.

Farhan pun merasa sangat terkejut dan berpikir, ‘Apa dia lagi mengendalikan jarum dengan energi? Dia itu master Alam Sejati? Nggak mungkin! Dia kelihatan baru berusia awal 20 tahun. Mana mungkin dia sudah mencapai Alam Sejati!”

Farhan sendiri sangat berbakat. Setelah berlatih keras selama lebih dari 20 tahun, dia baru mencapai Alam Fana tingkat ke-6 saat ini. Dia sangat sulit untuk percaya bahwa pemuda di hadapannya adalah master Alam Sejati.

“Sudah hampir tiga menit, kenapa ayahku belum sadar? Sudah kutahu, kamu itu cuma seorang penipu!” Adeline berseru marah, “Kak Farhan, bunuh dia!”

“Diam! Jangan ribut!” Albert membentak dengan dingin, “Kamu buru-buru mau pergi reinkarnasi? Masih belum tiga menit kok. Kenapa kamu begitu nggak sabaran!”

“Kamu!” Adeline merasa sangat kesal. Dia tidak menyangka Albert berani memaki dirinya.

“Nona Adeline, sabar saja dulu,” bujuk Farhan.

“Oke! Masih ada 30 detik. Aku mau tahu gimana kamu mau berdalih nanti!”

Ketika Adeline masih menghitung waktu, Albert sudah mulai mencabut jarum akupunktur dari tubuh Johannes.

“Kenapa ayahku belum sadar? Sudah kutahu kamu memang cuma seorang penipu!” maki Adeline.

Tepat pada saat ini, Johannes tiba-tiba terbatuk beberapa kali. Dia benar-benar sudah sadar! Adeline dan Farhan sangat tercengang.

“Ayah! Akhirnya kamu sadar juga! Gimana perasaanmu?” tanya Adeline sambil buru-buru memapah Johannes untuk berdiri.

“Tadi, aku merasa dadaku tiba-tiba nyeri banget. Ada apa ini?”

Saat ini, Johannes sudah berdiri dan tidak merasakan rasa sakit apa pun.

“Tadi, kamu terkena serangan jantung,” jelas Albert.

Setelah Farhan menceritakan seluruh kejadian tadi, Johannes baru tahu bahwa Albert merupakan penyelamatnya.

“Terima kasih, Sobat. Kamu nggak tersinggung karena masalah tadi dan bersedia menolongku. Tapi, aku nggak nyangka keterampilan medismu begitu hebat, padahal kamu masih muda. Kami benar-benar sudah salah menilaimu,” ujar Johannes sambil membungkuk pada Albert.

“Mana mungkin dia menguasai keterampilan medis! Menurutku, ini cuma seperti kucing buta yang beruntung menangkap tikus mati! Mungkin saja keadaan Ayah sebenarnya nggak serius dan dia kebetulan cuma lagi beruntung.”

Adeline sama sekali tidak percaya seorang penjudi seperti Albert menguasai keterampilan medis yang hebat. Dia tidak dapat menerima kenyataan ini dan segera melontarkan ejekan.

“Aku nggak masalah disebut kucing buta, tapi itu berarti ayahmu itu tikus mati?” ejek balik Albert.

“Mau mati kamu!” maki Adeline sambil menunjuk ke arah Albert. Dia sangat marah dan hendak langsung turun tangan untuk memberi pelajaran pada Albert.

“Diam!” Johannes membentak, “Cepat minta maaf sama sobat kecil ini!”

Related chapters

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 5

    Meskipun sangat tidak rela, Adeline mau tak mau meminta maaf dengan asal karena terintimidasi oleh Johannes. Namun, Albert juga malas mempermasalahkan hal ini dengannya.“Yang kamu dengar belum tentu adalah fakta. Sebagai orang yang masih muda, kamu seharusnya punya kemampuan untuk menilai sendiri, bukan langsung menghakimi orang berdasarkan gosip yang kamu dengar,” ujar Albert dengan acuh tak acuh.“Memangnya kamu itu siapa? Apa hakmu menasihatiku!” seru Adeline dengan marah.Johannes memelototi Adeline, lalu berkata pada Albert, “Sobat, tolong maafkan dia.”Albert melambaikan tangannya dan menjawab, “Kamu nggak usah basa-basi denganku lagi. Aku sudah selamatkan nyawamu. Kamu seharusnya bayar biaya pengobatannya.”“Benar, benar. Sudah seharusnya aku bayar biaya pengobatannya. Berapa biaya pengobatanmu?” tanya Johannes.Alasan Albert menyelamatkan Johannes murni demi uang. Sejak keluar dari vila Keluarga Kunjono, dia tidak memiliki status maupun uang. Jadi, dia harus mencari cara untuk

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 6

    “Diam kamu! Kalian pasti sekomplotan! Kamu cuma mau manfaatkan kesempatan untuk melarikan diri, ‘kan!” Adeline yang sudah sangat ketakutan hanya bisa melimpahkan amarahnya pada Albert. Dia lanjut berseru, “Ayah, cepat bunuh dia!”Johannes tentu saja juga tidak percaya bahwa Albert dapat menolong mereka. Dia merasa Albert hanya ingin mencari alasan untuk turun dari mobil. Baru saja Johannes ingin menarik pelatuk, pistol di tangannya tiba-tiba hilang karena sudah diambil Albert.  Dia bahkan tidak melihat jelas bagaimana Albert merampas pistolnya.“Kalau aku mau bunuh kalian, kalian semua sudah mati di atas gunung tadi.”Setelah merasa panik untuk sesaat, Johannes langsung mengambil keputusan. “Oke! Selama kamu bisa selamatkan kami! Aku akan kasih kamu 200 miliar.”Albert melempar kembali pistolnya kepada Johannes, lalu turun dari mobil.“Ayah, kamu benar-benar percaya dia punya kemampuan untuk menolong kita?” Adeline masih merendahkan Albert sampai sekarang.“Memangnya kita masih punya

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 7

    Johannes memiliki seorang putra dan dua putri. Putranya, Austin Mulyadi tidak tertarik pada dunia bisnis dan memilih untuk terjun ke dunia politik. Kariernya memelesat mulus tanpa hambatan dan dia sudah dipindahkan ke Provinsi Nanduri.Alyssa adalah anak kedua Johannes dan merupakan ratu bisnis. Sekarang, dia memimpin Grup Makmur Jaya yang didirikan Johannes. Hanya dalam waktu beberapa tahun, dia berhasil memperluas skala perusahaan secara signifikan dan membuatnya menjadi salah satu perusahaan terkemuka di Kota Lokis.Oleh karena itu, Johannes baru dapat pensiun lebih awal. Dia menyerahkan seluruh kekuasaan atas Grup Makmur Jaya kepada Alyssa.Anak bungsunya, Adeline lebih temperamental dan menyukai bela diri. Dia berguru dengan Hardi Cempaka, salah satu dari empat master di Kota Lokis.Mobil Alyssa memiliki aroma yang harum. Albert mau tak mau merasa agak gugup. Bagaimanapun juga, yang duduk di sampingnya saat ini adalah Alyssa yang tak terjangkau.“Dokter Albert, terima kasih banyak

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 8

    Albert tidak ingin mengungkit terlalu banyak hal pribadi dengan orang luar. Namun, Alyssa malah lanjut menunjukkan sikapnya.“Dengan kemampuanmu sekarang, menghadapi Melly adalah hal yang sangat mudah. Aku juga bersedia membantumu.”“Aku nggak terburu-buru kok. Justru lebih menyenangkan kalau aku menemaninya bermain secara perlahan,” jawab Albert sambil tersenyum penuh arti.Alyssa diam-diam bergumam dalam hati, ‘Melly, kamu punya reputasi yang sama denganku. Baik dalam kemampuan atau kecantikan, aku belum tentu bisa mengalahkanmu. Tapi, kamu pada akhirnya akan kalah dariku.’‘Kamu sudah melewatkan orang seberharga Albert, sedangkan aku malah bisa menjalin hubungan baik dengannya. Kalau nggak, kelak kamu mungkin bisa jatuhkan Keluarga Mulyadi hanya dengan statusmu sebagai ibu angkatnya.’Dalam setahun ini, Melly makin berkuasa dan mulai menunjukkan kecenderungan untuk mengalahkan Alyssa. Dalam komunitas Kota Lokis, ada orang yang mengatakan bahwa meskipun Alyssa sangat cantik, dia teta

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 9

    Albert tetap bersikap tenang, sedangkan Jesslyn dan staf toko lainnya langsung tercengang.Kecantikan dan aura yang dimiliki Alyssa bahkan dapat membuat para wanita merasa cemburu setelah melihatnya. Kenapa wanita secantik ini malah menyukai seorang penjudi? Bukankah itu sangat menyia-nyiakan kecantikannya?“Memangnya kenapa meski dia itu pacarmu? Toko kami nggak terima seorang junkie dan penjudi,” dengus Jesslyn.“Berisik banget sih kamu! Kenapa Gucci punya staf seperti kamu dan orang sepertimu juga bisa jadi kepala toko?” Alyssa mengerutkan keningnya.“Aku sudah peringati kamu, tapi kamu bukannya berterima kasih padaku. Aku memang kepala toko ini. Apa urusannya itu denganmu? Kalau aku nggak mau jual barang kepada kalian, kalian bisa apa? Kalau hebat, laporkan saja aku!” Mentang-mentang pacarnya adalah manajer toko, Jesslyn juga sama sekali tidak takut dan sekalian memaki Alyssa.Alyssa pun menunjukkan ekspresi dingin. Dia menjawab dengan mendominasi, “Aku bisa apa? Aku bisa membuatm

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 10

    Freya juga merupakan orang yang kejam dan tidak banyak berbicara. Dalam keadaan jengkel, dia langsung mengangkat tangannya untuk menampar Alyssa.Alyssa tidak berlatih bela diri dan sama sekali tidak siap untuk menghadapi reaksi Freya. Namun, Albert yang berdiri di sampingnya tidak mungkin berpangku tangan. Dia langsung menahan pergelangan tangan Freya.“Kamu masih ingin main tangan?” ujar Alyssa dengan ekspresi dingin. Dia tidak menyangka Freya akan bersikap begitu semena-mena dan berani menamparnya.“Memangnya kenapa kalau aku menamparmu? Aku bisa menampar siapa pun dengan sesuka hatiku! Hari ini, aku harus menampar mulutmu yang kotor itu sampai bengkak!” Freya berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Albert supaya bisa lanjut menampar Alyssa. Tak disangka, cengkeraman Albert sangat kuat dan dia sama sekali tidak dapat menarik kembali tangannya.“Dasar pecundang! Lepaskan aku!” bentak Freya.“Freya, ada orang yang nggak sanggup kamu singgung,” balas Albert sambil melepaskan tangan

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 11

    Kevin menendang Jesslyn dua kali dengan kuat. Ekspresinya dipenuhi dengan niat membunuh. Sementara itu, Jesslyn buru-buru merangkak ke hadapan Alyssa dan Albert.“Maaf, Bu Alyssa. Aku terlalu buta. Aku harap kamu bermurah hati dan maafkan aku. Aku nggak akan berani mengulanginya lagi.” Ketika berbicara, Jesslyn juga menampar dirinya dengan kuat sebanyak dua kali.“Kamu seharusnya minta maaf sama Albert, bukan aku,” kata Alyssa.Jesslyn pun buru-buru berlutut di depan Albert dan memohon, “Albert, maaf! Aku yang salah. Aku nggak seharusnya ucapkan kata-kata seperti itu. Aku terlalu meremehkanmu. Kita ini teman sekelas dulunya, aku mohon berilah aku sebuah kesempatan. Aku nggak mau ditenggelamkan ke Sungai Lokis, juga nggak mau kehilangan pekerjaanku!”Jesslyn tahu jelas bahwa Kevin tidak mungkin hanya asal bicara. Dia benar-benar mungkin menenggelamkan orang ke Sungai Lokis.Albert tidak menunjukkan reaksi apa pun. Jadi, Jesslyn merasa makin ketakutan. Dia menampar dirinya lagi sampai mu

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 12

    Setelah berbelanja pakaian, Albert dan Alyssa pergi ke restoran yang terletak di lantai tertinggi Judiga Plaza.“Kamu tahu siapa yang buka restoran ini?” tanya Alyssa setelah mereka duduk di ruang privat.“Tentu saja. Dulu, aku juga anak orang kaya yang pernah makan di sini,” jawab Albert sambil tertawa.Pemilik restoran ini adalah Hailey Loranda, salah satu dari empat master Kota Lokis.“Kamu pernah ketemu sama Hailey secara langsung?”Albert menggeleng dan menjawab, “Setahuku, Master Hailey itu orang yang paling berpengalaman dan merendah dari empat master Kota Lokis. Cuma sedikit orang yang pernah ketemu sama dia.”“Ketiga master lainnya mendirikan akademi sendiri dan menerima murid, atau jadi penguasa sebuah wilayah dengan kedudukan tinggi. Cuma dia seorang yang buka restoran dan meneliti tentang kuliner. Dia memang unik.”Alyssa lanjut bertanya, “Kamu rasa, Hailey itu orang umur berapaan?”“Kalau dinilai dari namanya, dia seharusnya seumuran kita. Tapi, berhubung dia itu orang yan

Latest chapter

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 50

    Semua orang lagi-lagi menatap ke arah samping panggung. Mereka semua benar-benar penasaran pada rupa seseorang yang terkenal dalam waktu semalam di Kota Lokis. Apalagi, Antony jelas-jelas mengatakan bahwa orang itu adalah penduduk Kota Lokis dan masih muda, bukan seorang lelaki tua seperti bayangan mereka. Hal ini membuat mereka makin penasaran.Namun, Albert tetap tidak muncul di atas panggung. Hanya Johannes seorang yang berjalan kembali ke panggung.“Semuanya, maaf. Dia sangat low-profile dan nggak mau tunjukkan diri di depan umum. Dia sudah pulang,” ucap Johannes.Johannes juga sangat tidak berdaya. Dia pergi ke belakang panggung, tetapi tidak menemukan Albert dan Alyssa. Jadi, dia pun menelepon Alyssa. Tak disangka, Alyssa mengatakan bahwa Albert telah pulang dan tidak akan muncul di pesta.“Kenapa? Apa kita sudah menyinggungnya?” tanya Johannes.“Seharusnya bukan begitu. Aku juga nggak menemukannya dan cuma bisa meneleponnya. Dia minta maaf karena nggak jadi hadir di acara ini. D

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 49

    “Setelahnya, musuhku tiba-tiba menghentikan mobilku di tengah jalan. Mereka mengirim seorang ahli tingkat ke-7 dan situasinya sangat genting. Dia yang lagi-lagi turun tangan untuk menyelamatkanku. Dia berhasil mengalahkan ahli tingkat ke-7 itu dengan satu serangan.”Ucapan Johannes langsung membuat semua orang tersadar.“Ternyata orang itu berhasil menyelamatkan nyawa Pak Johannes dua kali! Beruntung sekali dia!”“Beruntung? Selain keberuntungan, dia juga harus punya kemampuan yang sebenarnya! Kalau kamu yang beruntung lagi bersama Pak Johannes waktu Pak Johannes dicegat seorang ahli tingkat ke-7, kamu juga belum tentu mampu mengalahkannya!”“Mengalahkan ahli tingkat ke-7 dengan satu serangan juga bukannya hebat-hebat banget. Mengenai keterampilan medis, memangnya dia mampu menandingi Dokter Genius Taufik? Intinya, dia tetap cuma beruntung!”“Kukira tokoh hebat apa. Ternyata cuma begitu saja. Aku dengar ada yang bilang Pak Antony datang demi dia. Omong kosong macam apa itu!”Orang-oran

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 48

    Melihat ekspresi Melly yang suram, tetapi tidak berbicara, Albert lanjut bertanya, “Jawab aku. Kamu yang bohongi aku soal pembatalan janji nikah dengan Keluarga Liunda? Charles sama sekali nggak pernah mengajukan pembatalan janji nikah. Kamu yang menipu kami?”“Sepertinya, kamu sudah tahu.” Melly tidak berniat untuk menyembunyikannya lagi. Dia langsung mengaku, “Benar, aku yang batalkan janji nikah itu.”Albert mengacungkan jempolnya pada Melly. Hatinya sudah dipenuhi amarah.“Melly, caramu ini benar-benar hebat! Kamu pasti merasa sangat bangga karena bisa permainkan semua orang, ‘kan?”Albert melangkah maju dengan penuh intimidasi. Tatapannya terlihat sangat tajam. Melly pun melangkah mundur secara refleks tanpa menjawab.“Hari ini, aku datang untuk kasih kamu kejutan. Pestanya akan segera dimulai. Tunggu saja kejutan itu.”Seusai berbicara, Albert langsung melangkah pergi.“Albert! Kamu harus berbuat begini?” seru Melly dari belakang.Albert berbalik dan menjawab, “Iya! Aku harus ber

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 47

    Albert tidak menyangka Alyssa akan membuat keputusan secepat itu.“Selama kamu buka mulut, aku juga akan melakukannya meski harus rugi. Keuntungan sebesar apa pun juga nggak akan sebanding denganmu. Asal kamu punya permintaan, aku nggak akan menolak,” jawab Alyssa dengan mata berbinar.“Ekhem ... aku jalan-jalan sebentar.”Albert benar-benar tidak dapat menahan daya tarik dan godaan halus yang diluncurkan Alyssa. Dia pun mencari alasan untuk kabur. Sebelum pergi, dia mendengar tawa Alyssa yang merdu dari belakangnya.Albert berjalan ke taman bunga di luar aula. Di sana, ada beberapa tamu yang berkumpul secara berkelompok untuk mengobrol.“Dasar buta! Kok kamu ada di sini?”Irene yang sedang duduk mengobrol dengan beberapa anak orang kaya. Ketika melihat Albert, dia sangat terkejut dan mengira dirinya salah lihat. Irene pun bangkit dari tempat duduknya dan mengamati Albert.“Kenapa kamu bisa pakai pakaian bermerek? Dari mana kamu mencurinya? Kok kamu bisa masuk kemari? Ngapain kamu data

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 46

    Setelah para tamu tiba, pesta ulang tahun Johannes pun resmi dimulai. Namun, berhubung Alyssa sengaja menyuruh Lucy untuk membocorkan informasi mengenai tokoh hebat, ada banyak tamu yang sudah mengetahuinya dan sedang berdiskusi.“Dengar-dengar, ada seorang tokoh hebat misterius yang akan hadir di pesta ulang tahun ini. Bahkan Pak Antony juga datang demi tokoh itu. Kenny, kamu tahu dia itu siapa?”“Nggak tahu. Mungkin saja dia itu anggota Keluarga Mulyadi dari ibu kota provinsi,” jawab Kenny.“Tapi yang aku dengar, marganya itu Saputra, bukan Mulyadi,” kata Paula dengan bingung.“Ngapain kita tebak-tebak sekarang? Habis dia keluar nanti, bukannya kita akan tahu dia itu siapa?” Freya kurang tertarik untuk mencari tahu siapa sosok misterius itu. Bagaimanapun juga, tokoh hebat seperti itu tidak mungkin dapat dijangkau mereka.“Benar juga. Lagian, kita juga nggak mungkin bisa berinteraksi dengan tokoh hebat seperti itu.” Suasana hati Paula cukup bagus. Dia berkata pada Kenny, “Kenny, makas

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 45

    “Kenny, kamu kenal sama dia?” tanya Listya.“Tentu saja! Freya itu teman SMA-ku. Waktu SMA, aku pernah mengejarnya. Sayangnya, Freya nggak menyukaiku. Aku masih merasa sayang sampai sekarang,” jawab Kenny sambil tertawa.Melihat ekspresi Listya yang menjadi agak muram, Freya diam-diam merasa bangga. Dia merasa dirinya akhirnya dapat mengangkat kepalanya di hadapan teman-temannya.“Dulu, aku kan masih kecil. Lagian, orang tuaku juga lebih tegas dan melarangku pacaran,” jelas Freya.Teman Kenny memanfaatkan kesempatan untuk berkata, “Jadi, sekarang kamu sudah dewasa? Kalau Kenny mengejarmu lagi, kamu nggak akan tolak lagi?”Freya sontak merasa canggung. Sejujurnya, dia tidak menyukai Kenny. Namun, dia harus menyanjung Kenny dan tidak boleh menyinggungnya. Dia akhinya menjawab dengan cerdik, “Yang namanya pacaran ya harus dilakukan dengan perlahan. Lagian, mungkin saja sudah punya cewek baru dan nggak menyukaiku lagi.” “Aku nggak pernah melupakanmu. Selama tiga tahun ini, aku sama sekali

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 44

    Charles terlihat sedih. Dia mencari sebuah tempat duduk secara asal dan duduk di sana. Baginya, pesta ini sudah tidak lagi menarik.Paula menghiburnya, “Ya sudah. Jangan kasih dirimu tekanan yang begitu besar. Kalau memang nggak bisa, kita jual saja perusahaan kita pada Cakra. Kita bisa tinggalkan Kota Lokis.”“Aku nggak rela,” jawab Charles sambil mengetuk meja,“Freya, aku sudah cari kamu dari tadi. Ternyata kamu ada di sini!”Saat ini, seorang pemuda yang terlihat tampan dan berkarisma berjalan mendekat, lalu menyapa Freya.“Kenny? Kapan kamu pulang ke dalam negeri?” tanya Freya.“Aku baru pulang kemarin. Ini orang tuamu? Halo, Paman, Bibi.” Kenny memperkenalkan dirinya. “Namaku Kenny Aldani. Aku ini teman sekelas Freya waktu SMA dulu. Ayahku Joshua Aldani, pendiri Grup Citra Mandiri.”“Kamu putranya Pak Joshua?”Charles merasa agak terkejut. Grup Citra Mandiri merupakan perusahaan lama yang memiliki reputasi bagus di Kota Lokis, tetapi skalanya tidak besar. Tiga tahun lalu, Joshua

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 43

    “Seharusnya Pak Antony, deh. Waktu aku tiba tadi, aku kebetulan melihat Bu Alyssa lagi menyambut Pak Antony.”“Pak Antony datang kemari? Kok bisa? Pak Antony nggak pernah hadir di acara seperti ini. Sehebat apa pun Keluarga Mulyadi, mereka juga nggak mungkin bisa buat Pak Antony datang.”“Itu artinya Bu Alyssa cukup hebat! Pokoknya, aku lihat sendiri Pak Antony bawa istri dan anaknya datang. Saat ini, mereka seharusnya lagi di ruang istirahat.”Melly juga merasa sangat terkejut. Menurutnya, Antony bisa hadir ke pesta ulang tahun Johannes pasti karena ada alasan khusus. Dia pun bangkit, lalu pergi mencari Lucy.“Lucy, Pak Antony benar-benar datang?”“Emm, dia lagi ada di ruang istirahat,” bisik Lucy.Melly sudah menghabiskan banyak upaya untuk menyuap Lucy. Oleh karena itu, dia baru berhasil mendapatkan kerja sama dengan Keluarga Mulyadi sebelumnya. Baginya, dunia bisnis bagaikan medan perang dan intelijen sangatlah penting. Maka dari itu, dia bersedia menghabiskan banyak upaya untuk me

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 42

    Sekretaris Austin benar-benar menemukan informasi mengenai Racun Embun Fosfor. Informasi itu menunjukkan bahwa Racun Embun Fosfor merupakan racun khusus yang dibuat secara artifisial dengan metode racikan yang rumit, juga memiliki toksisitas yang sangat ganas. Dengan standar medis saat ini, racun itu tidak dapat disembuhkan dan orang yang terkena racun itu pasti akan tewas.Setelah membaca informasi itu, Austin sangat terkejut. Pandangannya terhadap Albert sudah sepenuhnya berbeda.‘Benar-benar ada keterampilan medis seajaib ini di dunia? Apalagi, itu keterampilan medis yang dimiliki seorang pemuda awal 20 tahun? Hal ini terlalu nggak bisa dipercaya!’Sebagai kepala Divisi Kesehatan, Austin tahu jelas betapa mendalam dan kompleks ilmu kedokteran. Tanpa pendidikan profesional dan pengalaman bertahun-tahun, seseorang tidak mungkin memiliki keterampilan medis yang hebat.[ Coba kamu tanya para pakar rumah sakit di Nanli apa racun ini benar-benar ada, dan mereka bisa menawarkannya atau ng

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status