Share

Kebangkitan Si Pupil Ganda
Kebangkitan Si Pupil Ganda
Author: Wildan

Bab 1

Author: Wildan
“Dasar buta! Cepat kemas barangmu dan keluar dari rumahku!”

Di vila Keluarga Kunjono, Irene Kunjono berjalan ke ruang bawah tanah, di mana Albert Saputra tinggal. Kemudian, dia membentak Albert Saputra yang sedang berlutut sambil mengepel lantai

Albert tidak mendongak maupun bersuara. Dia hanya lanjut mengepel lantai. Irene pun menendangnya hingga dia terpental ke lantai.

“Dasar buta! Aku lagi ngomong sama kamu! Sialan! Kamu sudah tuli?”

Albert bangkit dengan perlahan. Kedua matanya telah buta sehingga dia hanya dapat melihat kegelapan yang tak berujung.

“Aku akan pergi, tapi kembalikan dulu barang milikku,” ucap Albert.

“Barang milikmu itu apa? Kornea mata? Saham Grup Bintang Mulia?”

Irene tertawa mengejek dan melanjutkan, “Dasar buta! Jangan mimpi di siang bolong! Mana ada lagi barang milikmu sekarang? Seluruh Grup Bintang Mulia sudah jadi milik keluarga kami. Bahkan nyawamu itu juga milik keluarga kami. Kamu harus bersyukur aku nggak langsung menghabisimu, cuma usir kamu dan biarkan kamu bertahan hidup sendiri di luar sana!”

Setelah mendengar ucapan itu, Albert langsung mengepalkan tangannya secara tidak sadar. Wajahnya juga menunjukkan amarah.

Belasan tahun yang lalu, Melly Kunjono membawa Irene, putrinya ini melarikan diri ke Kota Loksi. Kehidupan mereka sangat sulit. Melly merupakan wanita cantik alami. Dia tidak memiliki siapa pun yang bisa diandalkannya dan pernah ditindas preman.

Ibunya Albert yang menyelamatkan Melly dan Irene, juga menampung mereka dan membiarkan Melly bekerja di Grup Bintang Mulia. Ibunya Albert memperlakukan Melly bagaikan saudara kandung, bahkan membimbingnya menjadi wakil presdir perusahaan yang memiliki tanggung jawab besar.

Dua tahun lalu, orang tua Albert mengalami kecelakaan. Sebelum meninggal, mereka menyerahkan perusahaan dan Albert kepada Melly. Mereka juga membiarkan Albert menjadi anak angkat Melly.

Albert sangat memercayai ibu angkatnya itu. Tak disangka, Melly adalah wanita licik. Dia memenangkan hati semua orang di perusahaan, menyingkirkan orang yang melawannya, dan merebut seluruh saham Albert. Hal lebih kejam yang dilakukannya adalah, dia memotong kornea mata Albert dan mendonorkannya kepada Irene yang matanya terluka.

Sejak saat itu, Albert pun menjadi buta. Dia dikurung di rumah dan diperlakukan bagaikan seekor hewan peliharaan. Dia disiksa dan dihina habis-habisan oleh Melly dan Irene. Tempat tinggalnya juga hanyalah ruang bawah tanah yang gelap dan lembap.

“Kenapa? Marah? Mau pukul aku?” Irene tersenyum mengejek, lalu melangkah maju sambil berkata dengan sombong, “Ayo pukul aku! Dasar buta!”

“Cepat pukul aku!” Ketika berbicara, Irene juga menampar Albert dengan kuat.

Dari masih sangat kecil, Irene telah berlatih taekwondo. Sekarang, dia adalah pemegang sabuk hitam tingkat kelima. Meskipun tidak buta, Albert juga tidak dapat mengalahkannya.

Selama dua tahun terakhir, Albert yang dikurung di ruang bawah tanah sering menjadi karung tinju Irene. Seluruh tubuhnya dipenuhi luka, bahkan ada beberapa tulang rusuknya yang patah.

“Dasar pecundang! Kamu bahkan nggak berani pukul aku! Buat apa kamu lanjut hidup! Lebih baik kamu cepat mati!”

Sudut mulut Albert berdarah. Amarahnya sudah mencapai puncak, sedangkan rasa benci yang telah dipendamnya selama dua tahun akhirnya meledak. Dia tiba-tiba melayangkan tinjunya ke arah Irene.

Irene tidak menyangka Albert yang biasanya tidak merespons ketika dipukul dan dimaki bisa tiba-tiba melawan. Dia sepenuhnya lengah sehingga dadanya tertinju. Berhubung itu adalah bagian paling lembut dan lemah, dia pun merasa sangat kesakitan.

“Cari mati kamu!”

Irene langsung mengangkat kakinya dan menendang kepala Albert. Albert sontak merasa pusing dan jatuh ke lantai. Kemudian, Irene menginjak punggung Albert dan meraih tangan kanannya sebelum menginjaknya sampai patah.

Albert berteriak kesakitan. Meskipun sebelah tangannya telah patah, Irene masih merasa kesal dan tidak berhenti menghajarnya sampai seluruh tubuhnya berlumuran darah. Saat ini, dia sudah sekarat.

“Cukup! Kamu benar-benar mau pukul dia sampai mati?”

Melly berjalan masuk ke ruang bawah tanah. Seluruh tubuhnya memancarkan aura wanita dewasa yang anggun. Irene merupakan wanita cantik yang memiliki tubuh seksi. Namun, dibandingkan dengan Melly, dia masih kalah lumayan banyak.

Ketika melahirkan Irene, Melly baru berusia 15 tahun. Saat ini, dia juga hanya berusia 34 tahun. Daripada mengatakan mereka adalah ibu dan anak, mereka lebih mirip dengan kakak dan adik. Keanggunan dan pesona wanita dewasa yang dimiliki Melly benar-benar berada di luar jangkauan Irene.

“Ibu, kita sudah hidupi pecundang ini dua tahun. Apa gunanya? Lebih baik kita habisi dia. Begitu melihatnya, aku langsung merasa mual,” ujar Irene sambil menarik lengan Melly.

“Dia masih belum boleh mati. Itu akan berpengaruh pada reputasiku. Kalau nggak, aku sudah membunuhnya dari dulu!” jawab Melly dengan penuh wibawa yang tak dapat dibantah.

“Ibu ...,” panggil Irene sambil bermanja-manja.

“Cukup. Suruh Dokter Ariel datang mengobatinya. Ada urusan mendadak di perusahaan, aku keluar dulu,” kata Melly.

“Aku mengerti,” jawab Irene dengan tampang cemberut.

Namun, setelah Melly pergi, Irene malah kembali ke ruang bawah tanah dan mencibir, “Ibuku memang masih mau kamu hidup, tapi aku mau kamu mati. Pecundang sepertimu cuma akan habiskan oksigen dengan lanjut hidup!”

Irene menarik sebelah tangan Albert dan menyeretnya keluar dari ruang bawah tanah sebelum melemparnya ke ruang tamu. Seluruh lantai pun berlumuran darah.

“Bi Wina, bersihkan rumah ini sampai bersih. Aku nggak mau ada sedikit pun barangnya yang tersisa di sini. Nanti malam, lempar dia ke Sungai Lokis!” ujar Irene kepada pembantu rumah.

“Nona, bukannya Nyonya bilang dia nggak boleh mati?” tanya Wina.

“Kamu jalankan saja perintahku. Kalau timbul masalah, aku yang akan menanggungnya,” jawab Irene dengan tidak senang.

Wina buru-buru menyeret Albert keluar, lalu memasukkannya ke dalam bagasi. Malam ini, hujan turun sangat deras. Dia pun melajukan mobil ke tepi Sungai Lokis dan melempar Albert ke dalam sungai.

Hujan turun sangat deras. Permukaan air naik dengan cepat dan arusnya yang deras membuat Albert terhanyut ke tepi sungai. Air hujan yang dingin membangkitkan semangat hidupnya yang sudah sekarat. Dia merangkak melewati lumpur ke sebuah kuil terbengkalai di tepi sungai secara perlahan. Setelah tiba, dia sudah sepenuhnya kelelahan.

Albert terbaring di atas lantai dan merasa dirinya akan segera tewas. Hanya saja, dia merasa tidak rela.

“Tuhan, apa kamu juga sudah buta? Kenapa orang yang baik malah nggak punya akhir yang baik. Orang tuaku begitu baik hati, tapi malah tewas dalam kecelakaan. Melly dan Irene begitu kejam, tapi malah begitu terkenal dan berkuasa. Aku nggak rela! Sialan! Kenapa takdir begitu nggak adil!”

Duar! Terdengar suara petir yang menggelegar, bagaikan langit sedang marah. Petir itu juga menyambar sebuah pohon tua yang bengkok di luar kuil hingga gosong.

“Siapa takut! Kalau bernyali, ayo sambar aku!” seru Albert dengan tampang marah. Makiannya terdengar lemas dan menyedihkan.

Petir masih lanjut menyambar, sedangkan kuil yang bobrok itu terasa berguncang akibat kencangnya angin dan derasnya hujan.

Albert sudah tidak tahan lagi. Kelopak matanya terasa berat dan kesadarannya juga makin kabur. Pada akhirnya, dia pun kehilangan kesadaran.

Pada saat ini, ada seorang lelaki tua yang berjalan keluar dari balik patung dewa di dalam kuil bobrok.

“Tuhan memang sudah buta dan takdir sangat kejam. Sepertinya, kamu juga punya hidup yang menyedihkan.”

Lelaki tua itu menghela napas, lalu memeriksa keadaan Albert yang menunjukkan bahwa detak nadinya sangat lemah. Selanjutnya, dia membuka kelopak mata Albert.

“Dia terlahir dengan pupil ganda? Apa mata Tuhan akhirnya terbuka juga? Aku dipertemukan dengan orang berpupil ganda sebelum mati? Kalau begitu, aku akan wariskan semua ilmuku padamu dan kasih kamu kesempatan untuk ubah nasib!”

Related chapters

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 2

    Albert berada dalam keadaan tidak sadarkan diri cukup lama. Dia juga bermimpi aneh. Ketika dia tiba-tiba membuka mata lagi, itu sudah keesokan paginya. Begitu melihat seorang lelaki tua beruban duduk di hadapannya, dia pun tercengang.“Nak, nggak usah takut. Aku sudah obati matamu dan semua lukamu,” ujar lelaki tua itu dengan nada ramah dan hangat.Albert diam-diam mencubit dirinya. Cubitan itu sangat sakit. Itu berarti dia bukan sedang bermimpi, tetapi otaknya terasa sangat kacau.“Aku akan segera mati. Sebelum mati, aku sangat terhibur karena punya seorang penerus sepertimu.” Lelaki tua itu melambaikan tangannya pada Albert dan melanjutkan, “Cepat bersujud dan akui aku sebagai gurumu. Habis itu, aku akan jelaskan semuanya secara rinci padamu.”Albert langsung bersujud kepada lelaki tua itu tanpa ragu dan memanggilnya guru.Lelaki tua itu mengusap kepala Albert, lalu berkata sambil tersenyum, “Anak baik! Duduklah. Kamu harus ingat baik-baik apa yang Guru katakan selanjutnya dan jangan

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 3

    “Bajingan! Lepaskan aku! Kalau nggak, kubunuh kamu!”Sebelum Melly selesai berbicara, Albert sudah menamparnya. Tamparan ini membuat Melly tercengang. Dia tidak menyangka Albert yang biasanya lemah dan pengecut berani memukulnya.“Bajingan! Mau mati kamu!”Dengan status Melly sekarang, mana mungkin dia terima ditampar dan dihina oleh Albert. Dia langsung murka dan meronta dengan sekuat tenaga. Hanya saja, dia tidak menyangka Albert tiba-tiba berubah menjadi begitu kuat. Rontaannya sama sekali tidak berguna.Dalam dua tahun terakhir, Albert dikurung dan disiksa oleh Melly serta Irene tanpa memiliki kekuatan untuk melawan. Saat ini, situasinya sudah berbalik dan giliran Melly yang menjadi mangsa Albert.Plak! Albert menampar Melly sekali lagi.“Melly, sepertinya kamu masih belum sadar. Sekarang, nyawamu ada di tanganku. Aku bisa membunuhmu kapan saja. Kamu masih berani mengancamku? Sebaiknya kamu berhenti bersikap arogan!” seru Albert sambil mencekik leher putih Melly. Albert merasa san

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 4

    Berhubung Johannes sudah meminta maaf, Albert juga tidak mempermasalahkan sikap Adeline lagi. Dia lanjut berlutut di depan makam orang tuanya. Sementara itu, Johannes membawa pengawal dan Adeline berjalan ke samping.“Ayah, orang itu terlalu nggak tahu malu! Kamu nggak tahu, dia itu penjudi yang punya utang besar! Dia juga ditangkap karena pakai narkoba, makanya Keluarga Luinda batalkan perjanjian nikah mereka. Kalau bukan karena Melly punya kemampuan hebat, sedikit aset orang tuanya itu pasti sudah dihabiskannya!”“Selain itu, kalau bukan karena perlindungan Melly, dia pasti sudah dihabisi sama para rentenir! Menurutku, dia pasti mengumpat Melly nggak tahu berterima kasih karena Melly melarangnya berjudi. Sebenarnya, dia sendiri yang nggak tahu diri!”“Gimana kamu tahu semua ini?” tanya Johannes.“Melly bekerja sama dengan perusahaan kita. Aku pernah menemuinya beberapa kali dan lumayan kagum sama dia. Aku juga pernah dengar sedikit gosip mengenai Keluarga Saputra darinya.”“Melly ...

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 5

    Meskipun sangat tidak rela, Adeline mau tak mau meminta maaf dengan asal karena terintimidasi oleh Johannes. Namun, Albert juga malas mempermasalahkan hal ini dengannya.“Yang kamu dengar belum tentu adalah fakta. Sebagai orang yang masih muda, kamu seharusnya punya kemampuan untuk menilai sendiri, bukan langsung menghakimi orang berdasarkan gosip yang kamu dengar,” ujar Albert dengan acuh tak acuh.“Memangnya kamu itu siapa? Apa hakmu menasihatiku!” seru Adeline dengan marah.Johannes memelototi Adeline, lalu berkata pada Albert, “Sobat, tolong maafkan dia.”Albert melambaikan tangannya dan menjawab, “Kamu nggak usah basa-basi denganku lagi. Aku sudah selamatkan nyawamu. Kamu seharusnya bayar biaya pengobatannya.”“Benar, benar. Sudah seharusnya aku bayar biaya pengobatannya. Berapa biaya pengobatanmu?” tanya Johannes.Alasan Albert menyelamatkan Johannes murni demi uang. Sejak keluar dari vila Keluarga Kunjono, dia tidak memiliki status maupun uang. Jadi, dia harus mencari cara untuk

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 6

    “Diam kamu! Kalian pasti sekomplotan! Kamu cuma mau manfaatkan kesempatan untuk melarikan diri, ‘kan!” Adeline yang sudah sangat ketakutan hanya bisa melimpahkan amarahnya pada Albert. Dia lanjut berseru, “Ayah, cepat bunuh dia!”Johannes tentu saja juga tidak percaya bahwa Albert dapat menolong mereka. Dia merasa Albert hanya ingin mencari alasan untuk turun dari mobil. Baru saja Johannes ingin menarik pelatuk, pistol di tangannya tiba-tiba hilang karena sudah diambil Albert.  Dia bahkan tidak melihat jelas bagaimana Albert merampas pistolnya.“Kalau aku mau bunuh kalian, kalian semua sudah mati di atas gunung tadi.”Setelah merasa panik untuk sesaat, Johannes langsung mengambil keputusan. “Oke! Selama kamu bisa selamatkan kami! Aku akan kasih kamu 200 miliar.”Albert melempar kembali pistolnya kepada Johannes, lalu turun dari mobil.“Ayah, kamu benar-benar percaya dia punya kemampuan untuk menolong kita?” Adeline masih merendahkan Albert sampai sekarang.“Memangnya kita masih punya

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 7

    Johannes memiliki seorang putra dan dua putri. Putranya, Austin Mulyadi tidak tertarik pada dunia bisnis dan memilih untuk terjun ke dunia politik. Kariernya memelesat mulus tanpa hambatan dan dia sudah dipindahkan ke Provinsi Nanduri.Alyssa adalah anak kedua Johannes dan merupakan ratu bisnis. Sekarang, dia memimpin Grup Makmur Jaya yang didirikan Johannes. Hanya dalam waktu beberapa tahun, dia berhasil memperluas skala perusahaan secara signifikan dan membuatnya menjadi salah satu perusahaan terkemuka di Kota Lokis.Oleh karena itu, Johannes baru dapat pensiun lebih awal. Dia menyerahkan seluruh kekuasaan atas Grup Makmur Jaya kepada Alyssa.Anak bungsunya, Adeline lebih temperamental dan menyukai bela diri. Dia berguru dengan Hardi Cempaka, salah satu dari empat master di Kota Lokis.Mobil Alyssa memiliki aroma yang harum. Albert mau tak mau merasa agak gugup. Bagaimanapun juga, yang duduk di sampingnya saat ini adalah Alyssa yang tak terjangkau.“Dokter Albert, terima kasih banyak

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 8

    Albert tidak ingin mengungkit terlalu banyak hal pribadi dengan orang luar. Namun, Alyssa malah lanjut menunjukkan sikapnya.“Dengan kemampuanmu sekarang, menghadapi Melly adalah hal yang sangat mudah. Aku juga bersedia membantumu.”“Aku nggak terburu-buru kok. Justru lebih menyenangkan kalau aku menemaninya bermain secara perlahan,” jawab Albert sambil tersenyum penuh arti.Alyssa diam-diam bergumam dalam hati, ‘Melly, kamu punya reputasi yang sama denganku. Baik dalam kemampuan atau kecantikan, aku belum tentu bisa mengalahkanmu. Tapi, kamu pada akhirnya akan kalah dariku.’‘Kamu sudah melewatkan orang seberharga Albert, sedangkan aku malah bisa menjalin hubungan baik dengannya. Kalau nggak, kelak kamu mungkin bisa jatuhkan Keluarga Mulyadi hanya dengan statusmu sebagai ibu angkatnya.’Dalam setahun ini, Melly makin berkuasa dan mulai menunjukkan kecenderungan untuk mengalahkan Alyssa. Dalam komunitas Kota Lokis, ada orang yang mengatakan bahwa meskipun Alyssa sangat cantik, dia teta

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 9

    Albert tetap bersikap tenang, sedangkan Jesslyn dan staf toko lainnya langsung tercengang.Kecantikan dan aura yang dimiliki Alyssa bahkan dapat membuat para wanita merasa cemburu setelah melihatnya. Kenapa wanita secantik ini malah menyukai seorang penjudi? Bukankah itu sangat menyia-nyiakan kecantikannya?“Memangnya kenapa meski dia itu pacarmu? Toko kami nggak terima seorang junkie dan penjudi,” dengus Jesslyn.“Berisik banget sih kamu! Kenapa Gucci punya staf seperti kamu dan orang sepertimu juga bisa jadi kepala toko?” Alyssa mengerutkan keningnya.“Aku sudah peringati kamu, tapi kamu bukannya berterima kasih padaku. Aku memang kepala toko ini. Apa urusannya itu denganmu? Kalau aku nggak mau jual barang kepada kalian, kalian bisa apa? Kalau hebat, laporkan saja aku!” Mentang-mentang pacarnya adalah manajer toko, Jesslyn juga sama sekali tidak takut dan sekalian memaki Alyssa.Alyssa pun menunjukkan ekspresi dingin. Dia menjawab dengan mendominasi, “Aku bisa apa? Aku bisa membuatm

Latest chapter

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 50

    Semua orang lagi-lagi menatap ke arah samping panggung. Mereka semua benar-benar penasaran pada rupa seseorang yang terkenal dalam waktu semalam di Kota Lokis. Apalagi, Antony jelas-jelas mengatakan bahwa orang itu adalah penduduk Kota Lokis dan masih muda, bukan seorang lelaki tua seperti bayangan mereka. Hal ini membuat mereka makin penasaran.Namun, Albert tetap tidak muncul di atas panggung. Hanya Johannes seorang yang berjalan kembali ke panggung.“Semuanya, maaf. Dia sangat low-profile dan nggak mau tunjukkan diri di depan umum. Dia sudah pulang,” ucap Johannes.Johannes juga sangat tidak berdaya. Dia pergi ke belakang panggung, tetapi tidak menemukan Albert dan Alyssa. Jadi, dia pun menelepon Alyssa. Tak disangka, Alyssa mengatakan bahwa Albert telah pulang dan tidak akan muncul di pesta.“Kenapa? Apa kita sudah menyinggungnya?” tanya Johannes.“Seharusnya bukan begitu. Aku juga nggak menemukannya dan cuma bisa meneleponnya. Dia minta maaf karena nggak jadi hadir di acara ini. D

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 49

    “Setelahnya, musuhku tiba-tiba menghentikan mobilku di tengah jalan. Mereka mengirim seorang ahli tingkat ke-7 dan situasinya sangat genting. Dia yang lagi-lagi turun tangan untuk menyelamatkanku. Dia berhasil mengalahkan ahli tingkat ke-7 itu dengan satu serangan.”Ucapan Johannes langsung membuat semua orang tersadar.“Ternyata orang itu berhasil menyelamatkan nyawa Pak Johannes dua kali! Beruntung sekali dia!”“Beruntung? Selain keberuntungan, dia juga harus punya kemampuan yang sebenarnya! Kalau kamu yang beruntung lagi bersama Pak Johannes waktu Pak Johannes dicegat seorang ahli tingkat ke-7, kamu juga belum tentu mampu mengalahkannya!”“Mengalahkan ahli tingkat ke-7 dengan satu serangan juga bukannya hebat-hebat banget. Mengenai keterampilan medis, memangnya dia mampu menandingi Dokter Genius Taufik? Intinya, dia tetap cuma beruntung!”“Kukira tokoh hebat apa. Ternyata cuma begitu saja. Aku dengar ada yang bilang Pak Antony datang demi dia. Omong kosong macam apa itu!”Orang-oran

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 48

    Melihat ekspresi Melly yang suram, tetapi tidak berbicara, Albert lanjut bertanya, “Jawab aku. Kamu yang bohongi aku soal pembatalan janji nikah dengan Keluarga Liunda? Charles sama sekali nggak pernah mengajukan pembatalan janji nikah. Kamu yang menipu kami?”“Sepertinya, kamu sudah tahu.” Melly tidak berniat untuk menyembunyikannya lagi. Dia langsung mengaku, “Benar, aku yang batalkan janji nikah itu.”Albert mengacungkan jempolnya pada Melly. Hatinya sudah dipenuhi amarah.“Melly, caramu ini benar-benar hebat! Kamu pasti merasa sangat bangga karena bisa permainkan semua orang, ‘kan?”Albert melangkah maju dengan penuh intimidasi. Tatapannya terlihat sangat tajam. Melly pun melangkah mundur secara refleks tanpa menjawab.“Hari ini, aku datang untuk kasih kamu kejutan. Pestanya akan segera dimulai. Tunggu saja kejutan itu.”Seusai berbicara, Albert langsung melangkah pergi.“Albert! Kamu harus berbuat begini?” seru Melly dari belakang.Albert berbalik dan menjawab, “Iya! Aku harus ber

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 47

    Albert tidak menyangka Alyssa akan membuat keputusan secepat itu.“Selama kamu buka mulut, aku juga akan melakukannya meski harus rugi. Keuntungan sebesar apa pun juga nggak akan sebanding denganmu. Asal kamu punya permintaan, aku nggak akan menolak,” jawab Alyssa dengan mata berbinar.“Ekhem ... aku jalan-jalan sebentar.”Albert benar-benar tidak dapat menahan daya tarik dan godaan halus yang diluncurkan Alyssa. Dia pun mencari alasan untuk kabur. Sebelum pergi, dia mendengar tawa Alyssa yang merdu dari belakangnya.Albert berjalan ke taman bunga di luar aula. Di sana, ada beberapa tamu yang berkumpul secara berkelompok untuk mengobrol.“Dasar buta! Kok kamu ada di sini?”Irene yang sedang duduk mengobrol dengan beberapa anak orang kaya. Ketika melihat Albert, dia sangat terkejut dan mengira dirinya salah lihat. Irene pun bangkit dari tempat duduknya dan mengamati Albert.“Kenapa kamu bisa pakai pakaian bermerek? Dari mana kamu mencurinya? Kok kamu bisa masuk kemari? Ngapain kamu data

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 46

    Setelah para tamu tiba, pesta ulang tahun Johannes pun resmi dimulai. Namun, berhubung Alyssa sengaja menyuruh Lucy untuk membocorkan informasi mengenai tokoh hebat, ada banyak tamu yang sudah mengetahuinya dan sedang berdiskusi.“Dengar-dengar, ada seorang tokoh hebat misterius yang akan hadir di pesta ulang tahun ini. Bahkan Pak Antony juga datang demi tokoh itu. Kenny, kamu tahu dia itu siapa?”“Nggak tahu. Mungkin saja dia itu anggota Keluarga Mulyadi dari ibu kota provinsi,” jawab Kenny.“Tapi yang aku dengar, marganya itu Saputra, bukan Mulyadi,” kata Paula dengan bingung.“Ngapain kita tebak-tebak sekarang? Habis dia keluar nanti, bukannya kita akan tahu dia itu siapa?” Freya kurang tertarik untuk mencari tahu siapa sosok misterius itu. Bagaimanapun juga, tokoh hebat seperti itu tidak mungkin dapat dijangkau mereka.“Benar juga. Lagian, kita juga nggak mungkin bisa berinteraksi dengan tokoh hebat seperti itu.” Suasana hati Paula cukup bagus. Dia berkata pada Kenny, “Kenny, makas

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 45

    “Kenny, kamu kenal sama dia?” tanya Listya.“Tentu saja! Freya itu teman SMA-ku. Waktu SMA, aku pernah mengejarnya. Sayangnya, Freya nggak menyukaiku. Aku masih merasa sayang sampai sekarang,” jawab Kenny sambil tertawa.Melihat ekspresi Listya yang menjadi agak muram, Freya diam-diam merasa bangga. Dia merasa dirinya akhirnya dapat mengangkat kepalanya di hadapan teman-temannya.“Dulu, aku kan masih kecil. Lagian, orang tuaku juga lebih tegas dan melarangku pacaran,” jelas Freya.Teman Kenny memanfaatkan kesempatan untuk berkata, “Jadi, sekarang kamu sudah dewasa? Kalau Kenny mengejarmu lagi, kamu nggak akan tolak lagi?”Freya sontak merasa canggung. Sejujurnya, dia tidak menyukai Kenny. Namun, dia harus menyanjung Kenny dan tidak boleh menyinggungnya. Dia akhinya menjawab dengan cerdik, “Yang namanya pacaran ya harus dilakukan dengan perlahan. Lagian, mungkin saja sudah punya cewek baru dan nggak menyukaiku lagi.” “Aku nggak pernah melupakanmu. Selama tiga tahun ini, aku sama sekali

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 44

    Charles terlihat sedih. Dia mencari sebuah tempat duduk secara asal dan duduk di sana. Baginya, pesta ini sudah tidak lagi menarik.Paula menghiburnya, “Ya sudah. Jangan kasih dirimu tekanan yang begitu besar. Kalau memang nggak bisa, kita jual saja perusahaan kita pada Cakra. Kita bisa tinggalkan Kota Lokis.”“Aku nggak rela,” jawab Charles sambil mengetuk meja,“Freya, aku sudah cari kamu dari tadi. Ternyata kamu ada di sini!”Saat ini, seorang pemuda yang terlihat tampan dan berkarisma berjalan mendekat, lalu menyapa Freya.“Kenny? Kapan kamu pulang ke dalam negeri?” tanya Freya.“Aku baru pulang kemarin. Ini orang tuamu? Halo, Paman, Bibi.” Kenny memperkenalkan dirinya. “Namaku Kenny Aldani. Aku ini teman sekelas Freya waktu SMA dulu. Ayahku Joshua Aldani, pendiri Grup Citra Mandiri.”“Kamu putranya Pak Joshua?”Charles merasa agak terkejut. Grup Citra Mandiri merupakan perusahaan lama yang memiliki reputasi bagus di Kota Lokis, tetapi skalanya tidak besar. Tiga tahun lalu, Joshua

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 43

    “Seharusnya Pak Antony, deh. Waktu aku tiba tadi, aku kebetulan melihat Bu Alyssa lagi menyambut Pak Antony.”“Pak Antony datang kemari? Kok bisa? Pak Antony nggak pernah hadir di acara seperti ini. Sehebat apa pun Keluarga Mulyadi, mereka juga nggak mungkin bisa buat Pak Antony datang.”“Itu artinya Bu Alyssa cukup hebat! Pokoknya, aku lihat sendiri Pak Antony bawa istri dan anaknya datang. Saat ini, mereka seharusnya lagi di ruang istirahat.”Melly juga merasa sangat terkejut. Menurutnya, Antony bisa hadir ke pesta ulang tahun Johannes pasti karena ada alasan khusus. Dia pun bangkit, lalu pergi mencari Lucy.“Lucy, Pak Antony benar-benar datang?”“Emm, dia lagi ada di ruang istirahat,” bisik Lucy.Melly sudah menghabiskan banyak upaya untuk menyuap Lucy. Oleh karena itu, dia baru berhasil mendapatkan kerja sama dengan Keluarga Mulyadi sebelumnya. Baginya, dunia bisnis bagaikan medan perang dan intelijen sangatlah penting. Maka dari itu, dia bersedia menghabiskan banyak upaya untuk me

  • Kebangkitan Si Pupil Ganda   Bab 42

    Sekretaris Austin benar-benar menemukan informasi mengenai Racun Embun Fosfor. Informasi itu menunjukkan bahwa Racun Embun Fosfor merupakan racun khusus yang dibuat secara artifisial dengan metode racikan yang rumit, juga memiliki toksisitas yang sangat ganas. Dengan standar medis saat ini, racun itu tidak dapat disembuhkan dan orang yang terkena racun itu pasti akan tewas.Setelah membaca informasi itu, Austin sangat terkejut. Pandangannya terhadap Albert sudah sepenuhnya berbeda.‘Benar-benar ada keterampilan medis seajaib ini di dunia? Apalagi, itu keterampilan medis yang dimiliki seorang pemuda awal 20 tahun? Hal ini terlalu nggak bisa dipercaya!’Sebagai kepala Divisi Kesehatan, Austin tahu jelas betapa mendalam dan kompleks ilmu kedokteran. Tanpa pendidikan profesional dan pengalaman bertahun-tahun, seseorang tidak mungkin memiliki keterampilan medis yang hebat.[ Coba kamu tanya para pakar rumah sakit di Nanli apa racun ini benar-benar ada, dan mereka bisa menawarkannya atau ng

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status