Share

2 - Mobil Goyang

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-12 20:26:48

Jay menghela napas. Seharusnya dia sudah menduga akan seperti ini reaksi dari mertuanya. “Ma, aku bebas lebih cepat dari pen—“

“Ah, udah! Nggak usah banyak bacot nggak guna! Mendingan kamu pergi aja daripada aku mual setiap melihat wajahmu! Dasar pembawa sial!” maki Bonita ke Jay.

Jay masih bersabar karena memandang Bonita adalah ibu mertuanya. Dia cepat memahami kenapa Bonita memotong ucapannya, karena tak ingin tetangga sekitar mengetahui dia sebagai mantan narapidana.

“Ma, mana Vanya?” Jay menanyakan istrinya.

Bukannya langsung menjawab, Bonita justru melotot lebih galak dan kedua tangan berada di pinggang.

“Masih punya muka menanyakan putri berhargaku? Dia susah payah bekerja jadi karyawan biasa di perusahaan orang lain gara-gara punya suami nggak becus sepertimu!” omel Bonita.

Jay merenung sejenak. Dia menyesal karena terlalu sibuk melakukan banyak misi untuk PhantomClaw sampai mengabaikan istrinya yang kini sepertinya menderita. Mau bagaimana lagi?

Dia bertemu dengan Hagar—pemimpin terdahulu PhantomClaw, di Penjara  Albis. Hagar tertarik akan bakatnya dalam bela diri dan kamuflase. Oleh karena itu, Hagar menjanjikan masa tahanan yang lebih pendek untuknya asalkan dia sudi bekerja untuk Hagar.

“Astaga, capeknya ….” Sebuah suara terdengar dari belakang Jay.

Jay sangat mengenali suara itu. Dia menoleh dan mendapati wanita muda cantik bertubuh semampai dengan dandanan ala pekerja kantor.

“Vanya ….” Jay memanggil sambil berjalan mendekat ke istrinya.

Vanya mematung di tempatnya. Sementara, Bonita lebih dulu mendekat ke putrinya.

“Duhai putriku yang berharga, sudah pulang, yah? Ayo, ayo masuk! Mama udah buatkan es buah untukmu.”

Bonita berkata sambil merangkul pinggang putrinya untuk dibawa masuk ke rumah.

“Vanya … aku pulang.” Jay berjalan mengikuti dua wanita itu.

Sedangkan istrinya hanya menoleh sekali dan terlihat acuh tak acuh. Akhirnya mereka membiarkan Jay ikut masuk ke rumah agar tetangga tidak penasaran. Akan sangat memalukan jika orang-orang tahu Jay pernah dipenjara.

“Kamu kenapa balik ke kami, sih? Udah benar kamu di penjara aja, nggak perlu cari aku.” Vanya akhirnya meluapkan kekesalannya yang dia tahan sejak di halaman rumah pada Jay.

Jay tersenyum kecil, rasa cintanya pada Vanya membuat dia tak keberatan dengan sikap keluarga Sagara selama ini padanya.

“Aku … aku hanya punya kalian sebagai keluarga,” jawab Jay dengan wajah tersenyum canggung.

Dia yang dikenal sebagai Raja Bengis Jek Jon, membunuh lawan dalam hitungan detik dan mampu mencincang lawan hidup-hidup tanpa merasa bersalah, bersikap ala anak kucing di depan istri dan keluarganya.

Sedalam itukah efek cinta?

“Kamu bukan keluarga kami!” Suara Bonita melengking. “Kamu itu cuma anak dari panti asuhan, lulusan SMA yang beruntung banget kami pekerjakan sebagai pesuruh rumah lama kami. Dan keberuntunganmu berlipat ganda sewaktu putri berhargaku menyukaimu dan terkena rayuanmu, makanya dulu dia hamil!”

Vanya diam sambil dua tangan dilipat di depan dada disertai wajah arogannya.

“Merayunya?” Jay heran dengan klaim Bonita.

Seingatnya, dulu saat dia masuk ke rumah keluarga Sagara di usia 25 tahun sebagai pesuruh, justru Vanya yang saat itu berusia 19 tahun yang merayu dia berulang kali sehingga setahun kemudian Vanya berhasil menggiring dia ke tempat tidur dan mereka pun melakukan hubungan intim beberapa kali atas keinginan Vanya ketika pasangan Sagara sedang tak ada di rumah. Kenapa kini dibalik menjadi dia sebagai pelaku?

“Udahlah, Jay, aku udah malas sama kamu!” Vanya mengibaskan tangannya.

Dia tak mau Jay membongkar kejadian sesungguhnya di depan kedua orang tuanya. Dulu dia hanya terdorong oleh napsu sesaat ketika melihat Jay yang ganteng dan polos.

“Kalau kamu ingin menumpang di sini, boleh aja,” kata Vanya. Bonita hendak memprotes ucapan putrinya, tapi dia segera mengangkat tangan agar ibunya diam, sehingga dia bisa meneruskan bicaranya, “Asalkan kamu tidur terpisah dariku dan kerja bersih-bersih di sini. Gimana? Mau? Kalau nggak mau, sana pergi!”

Jay diam sejenak. Memikirkan segala sesuatunya. Sedari awal dia pulang ke keluarga Sagara usai keluar dari penjara, dia bermaksud ingin menyembunyikan identitasnya sebagai orang dengan kekayaan ratusan triliun rupiah. Rencananya, dia akan mengungkapnya pelan-pelan.

Tapi sekarang … sepertinya dia perlu menahan dulu rencana itu dan mencoba ikuti alur yang ditawarkan Vanya.

“Oke, aku mau.” Jay mengangguk.

* * *

Sejak itu, Jay menjadi pesuruh di rumah baru mertuanya. Meski sebenarnya ini tak ada bedanya dengan yang terjadi padanya sebelum masuk penjara. Maka, dia masih bisa bertahan akan sikap kasar mereka. Siapa tahu Vanya bisa berubah setelah dia membuktikan ketulusannya.

“Heh! Yang benar cuci kakiku! Dasar menantu sampah!” omel Bonita sambil satu kaki basahnya menoyor kepala Jay ketika pria itu sedang membasuh kakinya di sebuah baskom sambil Bonita duduk di sofa menonton televisi. Jika ini dilihat anak buah Jay, sudah bisa dipastikan Bonita takkan punya jasad utuh.

Jay diam dan melanjutkan perintah Bonita. Meski ini lebih keterlaluan dari yang dulu, tapi Jay masih ingin bertahan.

“Jay! Mana kopiku? Cuci kaki kok selama itu!” Kini Alan Sagara, ayah mertuanya yang berteriak dari teras.

“Sana!” Kali ini Bonita menggunakan kakinya untuk menoyor bahu Jay, mengusirnya.

Keseharian Jay di rumah itu adalah menjadi budak bagi Alan dan Bonita ….

“Cepat pijat punggungku! Sampai aku tidur! Setelah itu balik sana ke kamarmu di gudang!” perintah Vanya usai pulang kerja.

… dan juga menjadi budak bagi istrinya pula.

Perlakuan tak manusiawi mereka terhadap Jay memang melebihi dari yang dulu ketika tahun-tahun awal pernikahannya. Sejak awal, Jay memang tidak disukai sebagai menantu karena dianggap tak memiliki kekuasaan atau orang berkuasa di belakangnya.

Suatu sore, Jay berkata ke Vanya yang masih dipijat olehnya, “Van, aku diterima di kantor PPSU Pemprov Jatayu. Besok aku mulai kerja dari pagi sampai sore.”

Mendengar itu, Vanya langsung menoleh, dia kaget.

“Hah? Kamu? Kamu bakalan jadi petugas kebersihan kota?” Ada raut kecewa di wajah Vanya. Apalagi ketika Jay mengangguk. “Astaga! Mama bisa ngamuk kalau tau pekerjaanmu jadi tukang sapu!”

Jay tetap teguh dengan niatnya.

“Ini biar aku punya penghasilan, Van. Aku nggak tega cuma kamu yang susah-payah kerja. Aku ini suamimu, aku yang seharusnya mencari uang.” Jay memberikan alasan.

Maka, melalui caci maki dan persetujuan yang cukup alot dari Bonita dan Alan—karena mereka akan kehilangan budak mereka sehari-hari, Jay pun memulai pekerjaannya sebagai tukang sapu jalan.

“Kudengar kau jadi petugas kebersihan kota?” tanya Atin di telepon Jay.

Sudah satu bulan dia menjalani profesi sebagai petugas kebersihan kota.

“Aku rasa itu bukan pekerjaan buruk, Pak Atin.” Jay menjawab telepon Atin di saat waktu luangnya di kantor PPSU, setelah memastikan tak ada orang di sekitarnya. “Apalagi pekerjaan ini juga jalur mudah mengamati banyak hal di dekatku. Aku bisa masuk di kantor pemprov hanya dengan ijazah SMA-ku.”

Jay menjabarkan alasannya. Hanya Atin yang paling dia segani di PhantomClaw, karena Atinlah yang mengajarinya ilmu medis tradisional sekaligus ilmu kanuragan sedari dia bergabung di organisasi itu. Kini saat dia menjadi bos, Atin dia angkat sebagai tangan kanan sekaligus penasihatnya.

“Tetaplah jaga diri di sana, sering-seringlah pulang ke markas kalau sempat.” Atin hanya mengatakan itu sebelum Jay menyudahi panggilan.

Setelah itu, Jay kembali ke lokasi untuk bekerja. Sore ini dia harus ke sebuah lahan parkir terbuka yang cukup tersembunyi di sebuah area perkantoran. Mungkin ada banyak sampah di sana mengingat ini sudah jam keluar kantor.

Berbekal sapu lidi panjang, pengki, dan tong sampah besar yang bisa ditarik, Jay mulai mendatangi lahan tersebut. Ternyata hanya ada satu mobil saja di sana.

“Astaga, sampah dari mobil itu banyak banget. Penumpangnya jorok atau gimana, sih?” Jay menghela napas melihat beberapa sampah plastik dan juga tisu berserakan di sekitar mobil tersebut.

Bahkan baru saja tangan penumpang di sisi kiri membuang botol plastik begitu saja dari jendela yang diturunkan sedikit.

Kemudian, mobil mulai bergoyang-goyang, ke kanan dan kiri secara ritmis. Jay memutar mata dengan jengah.

“Mobil goyang, astaga ….” Jay menggumam lirih, paham apa yang sekiranya sedang terjadi di dalam mobil. “Punya mobil mewah tapi menyewa hotel aja nggak sanggup sampai harus di tempat umum begini. Tsk!” cemooh Jay sambil berjalan mendekat ke mobil tersebut.

Meski jengah dengan kegiatan intim di dalam mobil, dia tetap harus membersihkan sampah, dan mungkin sekalian mengingatkan kedua orang di dalam mobil agar pergi secepatnya supaya tidak ketahuan warga atau bisa dipersekusi di tempat.

“Hah?” Jay terkejut saat melihat tangan si wanita yang menempel di kaca jendela yang tingkat kegelapannya 60 persen.

Hatinya berdegup kencang mengetahui gelang yang dipakai wanita itu mirip seperti gelang milik Vanya. Maka dengan perasaan was-was, dia mendekat dan melongok ke dalam.

“Astaga Vanya!” Jay tak mengira.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sherly Monicamey
hadeh punya istri kok gitu. ...
goodnovel comment avatar
Shefira Alma
Vanya awas kamuuuu yaaaaa ( ̄へ  ̄ 凸
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   3 - Raja Bengis Diceraikan

    “Vanya, hei!” seru Jay dengan emosi yang berusaha dia tahan sekuat mungkin.Tidak pernah terkira dalam imaji liarnya sekalipun bahwa istrinya—Vanya, merupakan si wanita dalam aktivitas ‘mobil goyang’ yang bagi Jay sangat memalukan jika menilik dari mewahnya mobil tersebut.Menarik napas panjang, Jay mengetuk kaca jendela agar Vanya yang saat itu sedang bergerak aktif di atas tubuh seorang pria seumuran ayahnya, mau berhenti. “Vanya! Vanya!”Namun, bukannya Vanya terlihat malu karena terpergok olehnya dalam situasi yang sangat memalukan, wanita itu justru menurunkan setengah dari kaca jendela tanpa sungkan. Padahal penampilannya sudah kacau meski tidak telanjang bulat.“Apa sih, Jay?!” bentak Vanya tanpa takut, justru matanya mendelik karena kesenangannya diganggu.Ketika pria di bawah Vanya hendak berpindah posisi, Vanya justru mencegah.“Kenapa kamu di sini dan … dan melakukan hal gini?” Jay sampai tak sanggup mengucapkan hal apa yang sedang dilakukan istrinya.Hati Jay terluka begit

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   4 - Penyelamatan yang Diragukan

    “Pak Atin, kumpulkan informasi rahasia mengenai para elit di Kota Jatayu.” Jay mengucapkannya di suatu pagi.Atin yang menjadi penasihatnya sedikit terkejut.“Apakah ada yang ingin kamu hancurkan, Jek?”Atin bukannya meragukan kemampuan Jay, hanya ingin memastikan tekad pria itu saja.“Ya, beberapa.” Suara Jay terdengar santai.Sesekali dia akan menyeruput kopi hitamnya yang pahit sembari asap membelai ujung hidungnya.“Apakah ini berkaitan dengan perceraianmu dengan putri keluarga Sagara?” tanya Atin, langsung ke sasaran.Sebagai orang yang melatih ilmu medis tradisional dan ilmu kanuragan ke Jay sejak pemuda itu direkrut PhantomClaw, Atin leluasa bicara seperti ayah ke anaknya. Dan Jay tidak keberatan.“Sebagiannya begitu. Dan sebagian lainnya karena rencanaku berikutnya.” Jay melirik Atin. “Aku mengandalkanmu, Pak!”Atin mengangguk dan keluar dari ruang pribadi Jay.Esoknya, Atin menemui Jay bersama empat panglima organisasinya.“Aku ingin kalian memilih anak buah kalian yang pandai

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   5 - Bertemu Sosok Menarik

    Mendengar teriakan seorang wanita, secara otomatis Jay berlari ke sumber suara.“Hei!” Jay meneriaki sekumpulan preman berjumlah mencapai 11 orang.Mereka semua menoleh ke Jay yang ada di ujung gang.“Bung, jangan ikut campur!” Salah satu preman bertubuh besar berujar ke Jay.Seorang wanita muda berpakaian setelan blazer merah dan celana panjang hitam sederhana namun elegan sedang dikepung 11 preman. Meski begitu, sikapnya masih terlihat tenang dan ini cukup menggelitik benak Jay.Dia tadi melihat wanita itu dengan cekatan menghindari serangan para preman, menunjukkan kemampuan bela diri. Namun, jumlah preman yang terlalu banyak mulai memojokkannya.“Kalian nggak malu keroyokan mengganggu satu wanita kayak gitu?” Jay terus mendekat.“Mau jadi pahlawan, Bro?” teriak preman lainnya dengan tatapan sengit ke Jay.Tanpa pikir panjang, Jay melemparkan karungnya ke samping dan bergegas ke kerumunan itu. Satu tendangan lompatannya mengakibatkan seorang preman terpental dengan cepat, sehingga

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   6 - Supreme NeoTech

    “Supreme NeoTech. Gimana menurut Bapak? Namanya keren, kan? Dan terdengar gahar.”Jay memulaskan senyuman pada wajah tampannya yang dingin.Atin mengangguk-angguk sembari tersenyum setuju. “Aku percaya apa pun yang menjadi pemikiranmu. Hanya saja, tetaplah waspada dan berhati-hati atas semua ancaman dari berbagai arah. Kau mewarisi organisasi besar yang punya banyak rival. Mereka tentu berlomba ingin menjatuhkanmu.”Bagaikan seorang ayah, Atin menasehati Jay.“Iya, Pak. Aku tau. Itulah kenapa, aku berusaha nggak menampakkan wajah asliku di depan orang yang bukan anggota kita. Salah satunya untuk menghindari yang Pak Atin cemaskan tadi.”Jay menarik napas panjang, merasa lega sudah menyampaikan salah satu langkah awalnya untuk menapaki jalan ke puncak rantai makanan.“Lalu, apa aja yang kamu butuhkan untuk perusahaanmu, Jek?” tanya Atin.Sebagai guru dan penasihat Jay, dia juga tak sabar ingin mengetahui apa saja langkah-langkah cerdas murid binaannya.“Aku ingin merekrut ilmuwan dan t

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   7 - Merekrut Ilmuwan Muda

    “Gimana, Pak? Apakah menurutmu impianku terlalu muluk? Terlalu mengada-ngada?” Jay hanya sekedar bertanya untuk formalitas saja.Andaikan Atin mengatakan dia memang terlalu muluk-muluk, dia tetap akan menjalankan rencananya. Tak ada yang bisa menghentikan dia apabila dia sudah seyakin ini dengan berbagai rencananya.Atin menepuk pundak Jay. "Nggak muluk, Jek. Cuma aku cuma ingin memberimu pesan dan nasehat yang mungkin sering kamu dengar sampai bosan, aku tak peduli. Yaitu … hati-hati dalam segala langkahmu, Jek. Jangan sampai kekuasaan membutakanmu. Ingat selalu tujuan awal kita."Menatap mata teduh menenangkan Atin, Jek merasakan kedamaian. Apakah ini rasanya punya ayah yang bijak?Jay mengangguk. "Tentu, Pak. Aku nggak akan pernah lupa. Semua ini demi Astronesia yang lebih baik dan demi ambisiku sendiri, ha ha ha!"Dia mengucapkannya secara jujur karena yang di depannya adalah Atin, sosok yang sudah mengenalnya luar dalam dengan jelas."Baiklah," ujar Atin. "Aku percaya padamu, Jek

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   8 - Gangguan dari Rival

    Bima, sang ahli robotika, langsung terpesona. "Dengan fasilitas seperti ini, aku yakin kita bisa menciptakan robot yang bahkan belum pernah dibayangkan sebelumnya!"Sementara itu, Jay juga mulai menjalankan rencananya untuk menjalin kerjasama dengan universitas-universitas top di Astronesia. Dia mengadakan pertemuan dengan para rektor dan dekan fakultas teknik."Supreme NeoTech ingin menjadi jembatan antara dunia akademis dan industri," Jay memaparkan visinya. "Kami siap mendanai penelitian-penelitian breakthrough dan menyediakan magang bagi mahasiswa terbaik kalian."Tawaran ini disambut antusias oleh pihak universitas. Mereka melihat ini sebagai kesempatan emas untuk mendorong inovasi dan memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa mereka.“Ini hal yang sangat bagus, Pak Jay! Kami sangat mendukung program Anda!” Salah satu rektor memuji.Namun, di balik semua gebrakan ini, Jay tetap waspada. Dia tahu bahwa langkah-langkah agresif Supreme NeoTech pasti akan menarik perhatian, baik dar

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   9 - Bertemu Viktor dan Mengobrol

    Proyek Arcapada adalah sistem AI terintegrasi yang mampu mengendalikan berbagai aspek infrastruktur kota, dari manajemen lalu lintas hingga distribusi energi. Dengan Arcapada, sebuah kota bisa dioperasikan dengan efisiensi maksimal."Tapi Pak, Arcapada belum sepenuhnya siap," protes Runa. "Masih ada beberapa bug yang perlu diperbaiki."Dia tidak menutupinya dari Jay."Kalian punya waktu dua minggu untuk menyempurnakannya," tegas Jay. "Kita akan melakukan uji coba di salah satu distrik Jatayu."Sementara tim teknisinya bekerja lembur menyempurnakan Arcapada, Jay mulai melobi pemerintah kota Jatayu untuk mendapatkan izin uji coba. Dengan bantuan koneksinya di pemerintahan, izin tersebut berhasil didapatkan dalam waktu singkat.Di sisi lain, Viktor Raditya dari TechNova tidak tinggal diam. Dia mulai menyebarkan rumor negatif tentang Supreme NeoTech melalui media yang bisa dipengaruhinya."Supreme NeoTech adalah ancaman bagi privasi warga," tulis salah satu artikel yang disponsori TechNov

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-15
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   10 - Jebakan? Baguslah!

    Jay tahu ini kesempatan emas. Dia bisa mendapatkan informasi langsung dari musuhnya. "Ba-baik, Pak. Tapi saya harus menyelesaikan pekerjaan saya dulu.""Oh, jangan khawatir soal itu. Aku akan bicara sama atasanmu," ujar Viktor, mengeluarkan ponselnya.Sementara Viktor sibuk menelepon, Jay diam-diam mengaktifkan perekam suara di earpiece-nya.Mereka kemudian berjalan ke sebuah kafe terdekat. Viktor memesan kopi mahal, sementara Jay hanya meminta air putih, mempertahankan peran bersahajanya."Jadi, gimana pendapatmu tentang perubahan yang terjadi di kota ini?" tanya Viktor.Dia langsung ke pokok pembicaraan, tanpa basa-basi.Jay pura-pura bingung. "Maksud Bapak?"Dia langsung waspada atas pertanyaan mendadak semacam itu. Apakah Viktor mengetahui penyamarannya?"Yah, apa kamu tau perusahaan Supreme NeoTech yang bikin Arcapada? Apa kamu nggak merasa itu ... berbahaya?"Sambil meneliti roman wajah Viktor, akhirnya Jay menarik kesimpulan bahwa Viktor benar-benar bertanya dan bukannya menget

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-15

Bab terbaru

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   206 - Kuasa Absolut Si Raja Bengis

    * * *Ketika pesta yang dinantikan tiba, semua mata tertuju pada pasangan yang tengah menjadi pusat perhatian.Jay tampil memukau dalam setelan jas hitam klasik dengan aksen emas di bagian kerah, yang dirancang khusus oleh perancang busana ternama dunia. Rambutnya disisir rapi ke belakang, memancarkan aura karisma dan kekuasaan.Zafia, di sisi lain, terlihat seperti dewi. Gaun pengantinnya, rancangan desainer haute couture terkenal dari kota mode internasional, Parisiane, terbuat dari bahan sutra putih yang dihiasi kristal Swarovski.Sebuah jubah panjang dengan bordir emas mengalir di belakangnya, membuatnya tampak seperti ratu sejati. Tiara berlian bertengger di kepalanya, melengkapi penampilannya yang elegan dan memesona.“Astaga! Mereka keren banget!” seru salah satu tamu undangan.“Duhai! Aku yakin baju mereka bukan barang sepele.” Tamu lain berdesis saat melihat Jay dan Zafia.“Mana ada barang sepele di sekitar pengusaha muda dan sukses yang kekayaan bersihnya dikatakan mencapai

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   205 - Pesta yang Tertunda

    “Terima kasih, suamiku.” Di samping Jay, Zafia tersenyum ketika tatapan mereka saling bertaut mesra.“Hah? Jadi … selama ini Kak Fia udah menikah?” Tiba-tiba muncul Feinata di ruang tamu.Gadis itu mendekat dengan wajah terkejutnya.“Maaf kalau kamu baru tau ini sekarang, Fei.” Zafia meraih adiknya untuk dia rangkul.Saat Feinata hendak menyahut, terdengar bunyi bel pagar depan.“Ah! Itu pasti si bodoh itu!” Feinata melepaskan rangkulan kakaknya dan berlari ke depan untuk membukakan pagar.Tak berapa lama, Feinata kembali masuk ke dalam sambil membawa pria muda. Jay tersenyum karena sangat mengenali pemuda itu. Radeva.“Permisi, Tante dan Om.” Radeva menyapa pasangan Narendra. “Oh, Kak Fia dan Bang Jay juga.” Dia tidak melupakan pasangan muda di sana.“Heh, kamu tau,” Feinata menepuk keras lengan Radeva dan berkata, “Kak Fia dan Bang Jay udah menikah! Kamu kapan ngelamar aku?”“Fei!” Ibunya langsung menegur putri bungsunya yang terlalu frontal ketika bertutur. “Kamu ini perempuan, loh

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   204 - Kesuksesan Si Raja Bengis

    “Fu fu fu ….” Jay terkekeh santai.Dia duduk di kursi kulit hitamnya yang megah, di ruang kerja yang memancarkan kemewahan modern.Sambil memegang cangkir teh herbal yang baru saja dituangkan oleh Atin, wajahnya tetap tenang, dengan sedikit senyum penuh keyakinan yang hanya dia tunjukkan pada orang-orang terdekatnya.“Aku tidak bermain, Pak,” kata Jay dengan suara datar namun penuh makna. “Aku hanya memastikan papan catur tetap di bawah kendaliku. Apa gunanya menjadi raja jika kamu tidak bisa mengontrol bidak-bidakmu?”Atin tersenyum tipis, mengakui kecerdikan bosnya. “Kamu bahkan mengalahkan mereka yang mencoba mengaitkanmu dengan PhantomClaw. Kini publik melihatmu sebagai pahlawan teknologi Astronesia.”Jay menyesap tehnya perlahan, matanya menatap jendela besar yang memperlihatkan pemandangan Jatayu yang gemerlap di malam hari.Kota itu, dengan segala kesibukannya, kini terasa seperti berada di telapak tangannya.Seiring waktu, NeoTech, perusahaan teknologi milik Jay, menjadi binta

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   203 - Permainan Hebat Jay

    Jonas mencoba mempertahankan argumennya. “Jenderal, saya yakin ada sesuatu yang disembunyikan oleh Jay. Keberadaannya di Jorgandia bisa saja ....”“Cukup!” potong Hambali dengan nada keras, membuat Jonas terdiam. “Fakta menunjukkan bahwa Jay Mahawira berada di Jorgandia, bekerja sama dengan ilmuwan internasional untuk sesuatu yang sangat penting bagi masa depan dunia. Dan sementara itu, Anda menyebarkan tuduhan bahwa dia adalah seorang kriminal yang memimpin organisasi bawah tanah. Apa yang Anda harapkan? Bahwa publik akan percaya omong kosong ini tanpa bukti yang jelas?”Jonas berusaha keras menyusun pembelaan. “Saya memiliki informasi dari Bruno sebelum dia mati, dan saya yakin itu valid. Jay—”“Bruno adalah kriminal yang bermain di dua sisi!” bentak Hambali. “Dan sekarang Anda ingin membangun seluruh argumenmu berdasarkan kata-kata seorang pengkhianat?”“Pak Jonas,&rdqu

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   202 - Akhir dari Jonas?

    “Jangan harap kamu bisa sewenang-wenang, Jek Jon!” seru Jonas.Pertarungan semakin sengit. Jonas menggunakan teknik Cakar Garuda, sebuah gaya bertarung yang memadukan kekuatan fisik dengan gerakan cepat.Dengan teknik itu, dia berhasil meloloskan dirinya dari cengkeraman Jek Jon.Namun, Jek Jon memiliki keunggulan dalam pengalaman dan teknik kanuragan tingkat tinggi.Dengan gerakan Langkah Naga Terbang, dia mengelak dari setiap serangan Jonas sambil melancarkan pukulan dan tendangan presisi yang mulai melemahkan sang mayor jenderal.Jonas tidak gentar. Dia mengaktifkan teknik bela diri Harimau Lembah yang menjadi kebanggaan Kostrad.Membawa serangan cepat, dia melancarkan pukulan dan tendangan yang ditujukan ke titik vital Jek Jon.Namun, Jek Jon memblokir setiap serangan dengan mudah, menggunakan teknik Cengkraman Naga Hitam untuk menangkap pergelangan tangan Jonas dan memutarnya hingga terdengar bunyi retakan kecil.Jonas meringis kesakitan, tetapi dia tidak menyerah. Dengan lompata

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   201 - Bertempur Melawan Pasukan Militer

    "Rupanya sungguh Pak Mayjen Jonas Patulubi, salah satu orang kepercayaan Pak Jendral Hambali Sardi." Jek Jon terkekeh santai. Dia berdiri di depan pondok utama milik Bruno, sedangkan mayat pria itu masih di dalam sana. Di belakang Jonas, sekelompok pasukan Kostrad bersenjata lengkap berjaga dalam formasi disiplin. Jonas maju selangkah, tatapannya tajam mencoba memberikan perasaan superior ke Jek Jon. "Kamu tak perlu berpura-pura lagi, Jek Jon. Kami tau siapa kamu sebenarnya. Kamu pikir bisa menyembunyikan identitasmu selamanya? Bruno sudah memberiku cukup petunjuk." Jay dalam wujud Jek Jon, menyeringai kecil seraya berkata, "Bruno? Anda mengandalkan ucapan orang yang bahkan tak tau caranya melindungi diri sendiri? Saya berduka untuk Anda, Mayjen. Saya kira Anda lebih pintar dari itu." Kemudian Jek Jon memberikan gestur mengejek ke Jonas beserta ekspresi wajah yang tak berlebihan tapi menusuk ulu hati lawannya. Jonas menggeram pelan, menahan amarah. "Kami tau kamu adalah Jay M

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   200 - Berhasil Ditaklukkan

    "Tutup moncong busukmu, Jek! Aku tak butuh belas kasihanmu!" teriak Bruno. "Lebih baik kau lekas menyerah padaku, dan PhantomClaw milikmu akan baik-baik saja!" Jek Jon terkekeh sembari dia menerima pukulan demi pukulan Bruno. Kali ini dia tidak menghindari. "Memangnya apa yang dijanjikan majikanmu mengenai aku dan PhantomClaw?" Jek Jon bertanya dengan bahasa tersirat. Dia sudah paham bahwa di balik pergerakan organisasi milik Bruno yang mengganggu PhantomClaw, pasti ada orang dengan kedudukan tinggi yang ingin dia hancur. Hanya saja, dia belum bisa memastikan orangnya. Tapi dia yakin, tak lama lagi semua tabir akan terbuka untuknya. Bruno menyeringai. "Beliau hanya meminta aku untuk mengendalikan kamu yang mirip kuda liar! Maka dari itu, Jek. Kusarankan kamu lekas menyerah dan kalian akan tetap bisa bertahan. Patuhlah!"Seraya menyerukan kata terakhir, Bruno mengirimkan pukulan tenaga dalam dari jarak 15 meter ke Jek Jon di depannya. "Apakah kepalamu terbentur meja saat kamu m

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   199 - Pertarungan Sengit

    "Oh, rupanya kau juga mampu menggunakan kekuatan semacam itu, he he!" Keluar seringaian dari Jek Jon. Bukannya gentar, dia justru terpacu untuk lekas menerjang ke Bruno. "Kemari kau, Jek Jon sampah!" teriak Bruno. Malam itu, di sebuah kedalaman wilayah yang jauh dari pemukiman penduduk di Pulau Gaharu, suasana tegang telah tercipta sejak awal. Jek Jon mengumpulkan tenaga murni, aliran chakra segera membanjiri tubuhnya, pergi ke titik-titik chakra untuk memaksimalkan potensi di setiap lini tubuhnya. "Hmph!" Jek Jon mendengus keras seraya meledakkan auranya sehingga debu di sekelilingnya mulai beterbangan. Setelahnya, dia melesat ke Bruno yang telah menanti dengan mata nyalang melotot. "Ayo! Kita tak perlu banyak basa-basi!" seru Bruno tanpa mengendurkan auranya sendiri. Jay yang sedang dalam mode Jek Jon si Raja Bengis, lekas menebaskan tangannya yang membentuk cakar. Angin energi keluar dari sana dan siap mencabik Bruno. "Apa itu basa-basi? Justru kamu yang te

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   198 - Mendatangi Markas Mafia Lain

    “Dia adalah Jay, Pa.” Zafia menjawab Tistan.Zafia tidak ingin secara gamblang mengungkap mengenai jati diri suaminya.Tapi, Tristan tidak puas dan masih bertanya, “Iya, dia adalah Jay. Tapi apakah dia juga punya identitas lain sebagai Jek Jon?”Sembari memunculkan senyumannya, Zafia menyahut, “Dia Jay, Pa. Jay Mahawira.”Usai mengucapkan kalimat itu, tampaknya tak hanya Tristan yang gemas. Yoana pun demikian.“Fia, jawab yang benar!” Yoana kehilangan kesabaran.Yoana merasa putrinya sedang menutupi sesuatu dan hal tersebut berbahaya dan menakutkan.Bagaimana mungkin sesuatu yang berkaitan dengan organisasi mafia terbesar di Astronesia tidak menakutkan?“Dia suamiku, Ma, Pa. Dia Jay Mahawira. Tentunya jawaban ini sudah lebih dari cukup, kan?” Masih dengan ketenangan yang sama, Zafia menanggapi kedua orang tuanya.Tristan menghela napas, tak tau lagi bagaimana cara berpikir Zafia. Membela suaminya sedemikian kuat di depan orang tuanya sendiri ketika sang suami terindikasi memiliki kait

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status