Share

3 - Raja Bengis Diceraikan

Author: Gauche Diablo
last update Last Updated: 2024-08-12 20:38:35

“Vanya, hei!” seru Jay dengan emosi yang berusaha dia tahan sekuat mungkin.

Tidak pernah terkira dalam imaji liarnya sekalipun bahwa istrinya—Vanya, merupakan si wanita dalam aktivitas ‘mobil goyang’ yang bagi Jay sangat memalukan jika menilik dari mewahnya mobil tersebut.

Menarik napas panjang, Jay mengetuk kaca jendela agar Vanya yang saat itu sedang bergerak aktif di atas tubuh seorang pria seumuran ayahnya, mau berhenti. “Vanya! Vanya!”

Namun, bukannya Vanya terlihat malu karena terpergok olehnya dalam situasi yang sangat memalukan, wanita itu justru menurunkan setengah dari kaca jendela tanpa sungkan. Padahal penampilannya sudah kacau meski tidak telanjang bulat.

“Apa sih, Jay?!” bentak Vanya tanpa takut, justru matanya mendelik karena kesenangannya diganggu.

Ketika pria di bawah Vanya hendak berpindah posisi, Vanya justru mencegah.

“Kenapa kamu di sini dan … dan melakukan hal gini?” Jay sampai tak sanggup mengucapkan hal apa yang sedang dilakukan istrinya.

Hati Jay terluka begitu dalam ketika wanita yang dia cintai justru melakukan itu dengan pria lain di depan matanya, dan tanpa merasa bersalah apalagi malu!

“Sshh! Jangan banyak bacot! Sana pergi! Nggak usah ganggu!” ujar Vanya sambil menaikkan lagi kaca jendela dan kembali bergerak, melanjutkan apa yang terjeda.

Jay menelan saliva, berikut juga kecewanya. Dia bisa mendengar pria paruh baya itu bertanya dari dalam mobil mengenai siapa dirinya.

“Oh, itu cuma kacung di rumahku, Pak. Udah, nggak usah gubris dia! Tinggal kupukul aja kalau dia berani melapor ke mama dan papaku.” Vanya menjawab.

Mendengar ucapan Vanya, Jay tak terima. Dia menggedor jendela dan bodi samping mobil, sehingga dua orang di dalamnya terpaksa berhenti dengan kegiatan intim mereka dan mulai merapikan pakaian agar suara gedoran Jay tidak memancing perhatian warga sekitar.

Vanya membuka lagi kaca jendelanya, kali ini lebih lebar dari sebelumnya. “Apa maumu, setan?!”

“Kamu boleh nggak cinta aku, Van, tapi aku ini suamimu! Akui itu! Kita menikah secara sah!” Jay menyahut cukup keras sehingga bisa didengar pria di kursi kemudi.

Harapannya, Vanya dan pria itu tahu diri dan pergi sambil malu. Tapi, yang dia dapatkan justru tidak seperti ekspektasinya.

“Dia suami kamu, Sayang? Dia? Penyapu jalan begitu?” Si pria menatap penuh cemoohan ke Jay sambil sesekali menoleh ke Vanya.

Vanya semakin kesal karena Jay justru membongkar status mereka.

“Iya, Pak. Dia suami nggak bergunaku! Makanya aku malas sama dia! Kalau dia becus jadi suami, mana mungkin aku jatuh cinta sama Bapak yang keren ini.” Vanya masih sempat-sempatnya melontarkan rayuan ke si pria.

“Van, tega kamu, yah, bilang seperti itu di depan suamimu. Tolong hargai aku dan pekerjaanku! Aku rela kerja begini juga demi bisa menghidupi kamu.” Jay tak bisa menerima ketika Vanya dan pria itu merendahkan dirinya sebagai petugas PPSU.

Memang apa salahnya jadi petugas PPSU?

“Ngaca dong, Jay! Udah bagus kamu dipungut jadi menantu sama orang tuaku. Udah bagus aku bersedia dinikahi kamu. Apalagi kamu pernah dipenjara, ihh! Kamu pikir kamu layak sama aku? Dasar mantan napi!” Vanya semakin menjadi-jadi.

Pria itu membelalakkan mata atas kalimat apa yang Vanya semburkan baru saja.

“Sayang, dia … dia mantan napi? Serius?” tanya si pria dengan gaya dibuat-buat.

“Iya, Pak. Dia dipenjara karena menggelapkan uang perusahaan papa aku. Makanya kami bangkrut dan nasibku begini. Wajar kalau aku benci dia sampai ke ubun-ubun, kan? Bahkan aku udah malas disentuh dia! Amit-amit!” Vanya memburaikan kebohongan semakin mendalam.

Amarah di dada Jay menggelegak, siap meledak. Hanya karena dia mencintai Vanya, dia tidak menggulingkan mobil itu. Tapi, sampai kapan cinta bisa bertahan?

“Van, bukannya kamu dan keluargamu yang maksa aku jadi kambing hitam dalam kasus itu? Kamu nggak boleh lupa itu, Van!” protes Jay.

Vanya malah memutar malas bola matanya.

“Sayang, jangan mau disentuh pesakitan seperti dia! Kamu disentuhnya sama aku aja, yah!” Pria itu kemudian menyalakan mesin mobil. “Yuk, cabut! Takut, ada mantan napi! Hi hi!” ejek pria itu ke Jay.

Vanya menaikkan kaca jendelanya. Namun, Jay masih sempat melihat senyum hinaan pria itu padanya sebelum kaca benar-benar tertutup dan mobil bergerak keluar dari area itu.

Napas Jay memburu, dia banting sapunya. Dia lihat plat nomor mobil yang sudah menjauh dan dia ingat-ingat. Lalu dia ambil ponselnya.

“Ya, Bos?” tanya orang di seberang setelah mengangkat panggilan darinya.

“Carikan aku informasi dan data pemilik mobil.” Kemudian, Jay menyebutkan nomor mobil pria tadi agar dilacak oleh divisi investigasi PhantomClaw.

Tak sampai 5 menit, Jay sudah mendapatkan semua data yang diperlukan melalui email.

Ketika kembali ke rumah mertua, Jay justru disambut dengan gamparan di kepala oleh Alan.

“Kamu membuat putriku kesal hari ini, hah?” Mata melotot Alan seakan ingin menelan Jay.

Dari arah kamar, keluar Vanya yang cemberut didampingi Bonita.

“Kamu apakan putriku, dasar mantan napi sialan!” sembur Bonita ikut melotot seperti suaminya.

Tak puas begitu saja, Bonita maju dan menampar pipi Jay.

“Ma, Pa, kenapa aku yang kalian marahi? Justru Vanya yang harusnya kalian nasehati agar tidak sembarangan berkencan dengan pria, apalagi pria itu seumuran Papa.” Jay membela diri.

Bukannya malu, Vanya justru maju dan mendelik kesal.

“Nggak perlu ikut campur urusanku! Dasar tukang sapu rendahan! Jujur aja aku udah muak punya label sebagai istrimu! Apalagi aku ini pegawai MekaPrima Tech. Level kita terlalu jomplang, tau nggak?!” sengit Vanya.

Kedua tangannya ada di pinggang dengan mata melotot galak bercampur arogan ketika dia menyebutkan nama perusahaan tempat dia bekerja.

“Huh! Orang dari panti asuhan seperti dia mana paham MekaPrima Tech?” Bonita menyahut sambil mencibir.

Ucapan ibunya direspon senyum miring Vanya. Wajahnya semakin pongah, merasa dirinya jauh lebih tinggi ketimbang Jay.

“Kamu harus tau, Jay, MekaPrima Tech itu perusahaan level 1 di Pulau Cendana ini. Omset per tahunnya mencapai puluhan miliar! Ah, kamu pasti belum pernah liat uang sebanyak itu, kan?” cibir Vanya.

Jay tersenyum kecil sambil menghela napas panjang. Puluhan miliar? Itu hanya uang jajan iseng dia saja. Tapi untuk apa memberitahu Vanya?  Sepertinya Jay ingin bermain-main sebentar dengan keluarga Sagara.

“Ya, aku belum pernah liat uang sebanyak itu.” Jay sengaja mengikuti alur Vanya sambil tersenyum santai. “Lalu, apa kamu udah pernah?”

Vanya mendelik. Bonita dan Alan juga melengos canggung. Meski memiliki perusahaan pengemasan makanan dan minuman, tapi itu hanya di level 2 dan tidak begitu besar.

“Oh, kamu juga belum pernah liat?” Jay semakin terdengar mengejek.

Tapi Vanya tak mau kalah dan berkata, “Aku bisa dengan mudah minta Om Deri nunjukin aku uang puluhan miliar!”

Dagu Vanya terangkat naik untuk menunjukkan dominasi kekuatan statusnya di hadapan Jay.

“Oh, bapak-bapak tua yang tadi berkencan denganmu di mobil itu? Jadi namanya Deri?” Jay manggut-manggut.

Jay dengan sengaja mengungkapkan itu agar kedua Bonita dan Alan mengetahui kelakuan putri semata wayang mereka.

“Setidaknya Om Deri mampu memberiku uang bulanan dan membiayai banyak kebutuhan di sini! Lalu apa yang bisa kamu berikan untuk aku dan kedua orang tuaku?” tantang Vanya setelah membandingkan suaminya dengan si selingkuhan.

“Memangnya kenapa kalau Vanya berhubungan dengan bosnya? Itu jauh lebih baik daripada jadi istrimu!” bela Bonita ke Vanya.

Menarik napas dalam-dalam, Jay menahan emosinya. Harusnya dia tahu bahwa mereka ini materialistis dan kebangkrutan yang menimpa mereka masih saja tidak membuat mereka tersadar untuk evaluasi diri.

Karena malas meladeni lebih lama, Jay memilih masuk ke kamarnya di belakang. Sebuah gudang yang sudah dia bersihkan dan sedikit layak dijadikan tempat untuk tidur meski berbagi petak dengan banyaknya kardus aneka ukuran.

Satu minggu berlalu dalam badai penindasan tiada henti oleh keluarga Sagara ke Jay.

Hingga suatu sore, Vanya melemparkan lembaran berkas dan pena ke wajah Jay, lalu bicara ketus, “Cepat tanda tangani!”

Jay memungut berkas yang jatuh usai menabrak wajahnya dan membaca kalimat yang tertera di sana.

“Surat Gugatan Cerai?” Jay membaca judul formulirnya.

Keningnya berkerut dalam-dalam sembari menatap Vanya.

“Aku ingin kita bercerai, secepatnya! Aku udah nggak tahan sama kamu! Aku muak!” ucap Vanya tanpa ragu.

Bonita mendekat dan sudah pasti mendukung keputusan putrinya.

“Nah, begini memang seharusnya, Sayangku! Harusnya sejak dulu ini yang kamu lakukan!” Bonita menatap bangga ke putrinya.

“Iya, Ma. Dulu aku masih menahan diri. Tapi kemarin Om Deri mendesakku untuk lekas terbebas dari lelaki benalu seperti dia. Karena itu, Om Deri pakai koneksinya agar aku bisa bercerai dengan mudah dan lancar.” Vanya tersenyum tanpa malu saat menjelaskan.

Tangan Jay mengepal erat. Rupanya Deri dalangnya. Padahal seminggu ini dia belum melakukan apa pun pada pria cabul itu. Dengan dada berkecamuk akan amarah, Jay membubuhkan tanda tangannya di formulir gugatan cerai tadi.

“Karena Vanya udah menggugat kamu, maka cepat pergi dari sini! Pergi sana!” usir Bonita ke Jay dengan suara tinggi.

Tak ingin menimbulkan banyak drama yang bisa jadi tontonan tetangga, Jay pun mengemasi barangnya yang tak seberapa banyak dan masih sempat menoleh ke Vanya sebelum melangkah keluar.

“Liat apa?” Vanya semakin arogan sembari menaikkan dagunya ke Jay.

Baiklah, mungkin memang sudah tak bisa ditoleransi lagi. Malam itu, Jay kembali ke markasnya.

“Akan aku buat keluarga Sagara dan Deri memilih mati daripada hidup! Akan kubuat dunia gempar ketika aku berdiri di puncak kekuasaan!” tekadnya setelah duduk di ruang pribadinya.

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Sherly Monicamey
Ayo balaskan sakit hatimu, Jay
goodnovel comment avatar
Shefira Alma
Vanya halal nich d beri hadiah. hadiah kepretan! ᕕ(˵•̀෴•́˵)ᕗ udh Jay tnggalin ajh bini durhaka kyak dia!
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   4 - Penyelamatan yang Diragukan

    “Pak Atin, kumpulkan informasi rahasia mengenai para elit di Kota Jatayu.” Jay mengucapkannya di suatu pagi.Atin yang menjadi penasihatnya sedikit terkejut.“Apakah ada yang ingin kamu hancurkan, Jek?”Atin bukannya meragukan kemampuan Jay, hanya ingin memastikan tekad pria itu saja.“Ya, beberapa.” Suara Jay terdengar santai.Sesekali dia akan menyeruput kopi hitamnya yang pahit sembari asap membelai ujung hidungnya.“Apakah ini berkaitan dengan perceraianmu dengan putri keluarga Sagara?” tanya Atin, langsung ke sasaran.Sebagai orang yang melatih ilmu medis tradisional dan ilmu kanuragan ke Jay sejak pemuda itu direkrut PhantomClaw, Atin leluasa bicara seperti ayah ke anaknya. Dan Jay tidak keberatan.“Sebagiannya begitu. Dan sebagian lainnya karena rencanaku berikutnya.” Jay melirik Atin. “Aku mengandalkanmu, Pak!”Atin mengangguk dan keluar dari ruang pribadi Jay.Esoknya, Atin menemui Jay bersama empat panglima organisasinya.“Aku ingin kalian memilih anak buah kalian yang pandai

    Last Updated : 2024-08-12
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   5 - Bertemu Sosok Menarik

    Mendengar teriakan seorang wanita, secara otomatis Jay berlari ke sumber suara.“Hei!” Jay meneriaki sekumpulan preman berjumlah mencapai 11 orang.Mereka semua menoleh ke Jay yang ada di ujung gang.“Bung, jangan ikut campur!” Salah satu preman bertubuh besar berujar ke Jay.Seorang wanita muda berpakaian setelan blazer merah dan celana panjang hitam sederhana namun elegan sedang dikepung 11 preman. Meski begitu, sikapnya masih terlihat tenang dan ini cukup menggelitik benak Jay.Dia tadi melihat wanita itu dengan cekatan menghindari serangan para preman, menunjukkan kemampuan bela diri. Namun, jumlah preman yang terlalu banyak mulai memojokkannya.“Kalian nggak malu keroyokan mengganggu satu wanita kayak gitu?” Jay terus mendekat.“Mau jadi pahlawan, Bro?” teriak preman lainnya dengan tatapan sengit ke Jay.Tanpa pikir panjang, Jay melemparkan karungnya ke samping dan bergegas ke kerumunan itu. Satu tendangan lompatannya mengakibatkan seorang preman terpental dengan cepat, sehingga

    Last Updated : 2024-08-12
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   6 - Supreme NeoTech

    “Supreme NeoTech. Gimana menurut Bapak? Namanya keren, kan? Dan terdengar gahar.”Jay memulaskan senyuman pada wajah tampannya yang dingin.Atin mengangguk-angguk sembari tersenyum setuju. “Aku percaya apa pun yang menjadi pemikiranmu. Hanya saja, tetaplah waspada dan berhati-hati atas semua ancaman dari berbagai arah. Kau mewarisi organisasi besar yang punya banyak rival. Mereka tentu berlomba ingin menjatuhkanmu.”Bagaikan seorang ayah, Atin menasehati Jay.“Iya, Pak. Aku tau. Itulah kenapa, aku berusaha nggak menampakkan wajah asliku di depan orang yang bukan anggota kita. Salah satunya untuk menghindari yang Pak Atin cemaskan tadi.”Jay menarik napas panjang, merasa lega sudah menyampaikan salah satu langkah awalnya untuk menapaki jalan ke puncak rantai makanan.“Lalu, apa aja yang kamu butuhkan untuk perusahaanmu, Jek?” tanya Atin.Sebagai guru dan penasihat Jay, dia juga tak sabar ingin mengetahui apa saja langkah-langkah cerdas murid binaannya.“Aku ingin merekrut ilmuwan dan t

    Last Updated : 2024-08-14
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   7 - Merekrut Ilmuwan Muda

    “Gimana, Pak? Apakah menurutmu impianku terlalu muluk? Terlalu mengada-ngada?” Jay hanya sekedar bertanya untuk formalitas saja.Andaikan Atin mengatakan dia memang terlalu muluk-muluk, dia tetap akan menjalankan rencananya. Tak ada yang bisa menghentikan dia apabila dia sudah seyakin ini dengan berbagai rencananya.Atin menepuk pundak Jay. "Nggak muluk, Jek. Cuma aku cuma ingin memberimu pesan dan nasehat yang mungkin sering kamu dengar sampai bosan, aku tak peduli. Yaitu … hati-hati dalam segala langkahmu, Jek. Jangan sampai kekuasaan membutakanmu. Ingat selalu tujuan awal kita."Menatap mata teduh menenangkan Atin, Jek merasakan kedamaian. Apakah ini rasanya punya ayah yang bijak?Jay mengangguk. "Tentu, Pak. Aku nggak akan pernah lupa. Semua ini demi Astronesia yang lebih baik dan demi ambisiku sendiri, ha ha ha!"Dia mengucapkannya secara jujur karena yang di depannya adalah Atin, sosok yang sudah mengenalnya luar dalam dengan jelas."Baiklah," ujar Atin. "Aku percaya padamu, Jek

    Last Updated : 2024-08-14
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   8 - Gangguan dari Rival

    Bima, sang ahli robotika, langsung terpesona. "Dengan fasilitas seperti ini, aku yakin kita bisa menciptakan robot yang bahkan belum pernah dibayangkan sebelumnya!"Sementara itu, Jay juga mulai menjalankan rencananya untuk menjalin kerjasama dengan universitas-universitas top di Astronesia. Dia mengadakan pertemuan dengan para rektor dan dekan fakultas teknik."Supreme NeoTech ingin menjadi jembatan antara dunia akademis dan industri," Jay memaparkan visinya. "Kami siap mendanai penelitian-penelitian breakthrough dan menyediakan magang bagi mahasiswa terbaik kalian."Tawaran ini disambut antusias oleh pihak universitas. Mereka melihat ini sebagai kesempatan emas untuk mendorong inovasi dan memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa mereka.“Ini hal yang sangat bagus, Pak Jay! Kami sangat mendukung program Anda!” Salah satu rektor memuji.Namun, di balik semua gebrakan ini, Jay tetap waspada. Dia tahu bahwa langkah-langkah agresif Supreme NeoTech pasti akan menarik perhatian, baik dar

    Last Updated : 2024-08-14
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   9 - Bertemu Viktor dan Mengobrol

    Proyek Arcapada adalah sistem AI terintegrasi yang mampu mengendalikan berbagai aspek infrastruktur kota, dari manajemen lalu lintas hingga distribusi energi. Dengan Arcapada, sebuah kota bisa dioperasikan dengan efisiensi maksimal."Tapi Pak, Arcapada belum sepenuhnya siap," protes Runa. "Masih ada beberapa bug yang perlu diperbaiki."Dia tidak menutupinya dari Jay."Kalian punya waktu dua minggu untuk menyempurnakannya," tegas Jay. "Kita akan melakukan uji coba di salah satu distrik Jatayu."Sementara tim teknisinya bekerja lembur menyempurnakan Arcapada, Jay mulai melobi pemerintah kota Jatayu untuk mendapatkan izin uji coba. Dengan bantuan koneksinya di pemerintahan, izin tersebut berhasil didapatkan dalam waktu singkat.Di sisi lain, Viktor Raditya dari TechNova tidak tinggal diam. Dia mulai menyebarkan rumor negatif tentang Supreme NeoTech melalui media yang bisa dipengaruhinya."Supreme NeoTech adalah ancaman bagi privasi warga," tulis salah satu artikel yang disponsori TechNov

    Last Updated : 2024-08-15
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   10 - Jebakan? Baguslah!

    Jay tahu ini kesempatan emas. Dia bisa mendapatkan informasi langsung dari musuhnya. "Ba-baik, Pak. Tapi saya harus menyelesaikan pekerjaan saya dulu.""Oh, jangan khawatir soal itu. Aku akan bicara sama atasanmu," ujar Viktor, mengeluarkan ponselnya.Sementara Viktor sibuk menelepon, Jay diam-diam mengaktifkan perekam suara di earpiece-nya.Mereka kemudian berjalan ke sebuah kafe terdekat. Viktor memesan kopi mahal, sementara Jay hanya meminta air putih, mempertahankan peran bersahajanya."Jadi, gimana pendapatmu tentang perubahan yang terjadi di kota ini?" tanya Viktor.Dia langsung ke pokok pembicaraan, tanpa basa-basi.Jay pura-pura bingung. "Maksud Bapak?"Dia langsung waspada atas pertanyaan mendadak semacam itu. Apakah Viktor mengetahui penyamarannya?"Yah, apa kamu tau perusahaan Supreme NeoTech yang bikin Arcapada? Apa kamu nggak merasa itu ... berbahaya?"Sambil meneliti roman wajah Viktor, akhirnya Jay menarik kesimpulan bahwa Viktor benar-benar bertanya dan bukannya menget

    Last Updated : 2024-08-15
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   11 - Cukup Main-mainnya

    Jay menggunakan tubuh pria yang roboh sebagai perisai, kemudian melemparkannya ke arah si penembak. Kedua pria itu bertabrakan, jatuh berguling di lantai.Dengan cepat, dia menghubungi Erlangga melalui earpiece-nya. "Kirim bantuan."Malam yang seharusnya menjadi persiapan terakhir sebelum peluncuran Arcapada, kini berubah menjadi pertarungan hidup dan mati. Jay tahu, dia harus bertahan dan keluar hidup-hidup dari situasi ini. Bukan hanya demi Supreme NeoTech dan PhantomClaw, tapi juga demi masa depan Astronesia yang dia impikan.“Tiga lawan jatuh, tersisa empat lagi.” Jay bisa merasakan energi murni mengalir deras dalam tubuhnya. Dia mulai mengaktifkan ilmu kanuragan yang dia kuasai.Tiba-tiba, Jay menghilang dari pandangan. Para penyerang kebingungan."Ke mana dia?" Salah satu dari mereka bertanya panik.Jawaban datang dalam bentuk tendangan keras yang menghantam rusuk salah satu pria, membuatnya terpental beberapa meter. Jay muncul seolah dari udara kosong, berkat ilmu meringankan t

    Last Updated : 2024-08-15

Latest chapter

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   206 - Kuasa Absolut Si Raja Bengis

    * * *Ketika pesta yang dinantikan tiba, semua mata tertuju pada pasangan yang tengah menjadi pusat perhatian.Jay tampil memukau dalam setelan jas hitam klasik dengan aksen emas di bagian kerah, yang dirancang khusus oleh perancang busana ternama dunia. Rambutnya disisir rapi ke belakang, memancarkan aura karisma dan kekuasaan.Zafia, di sisi lain, terlihat seperti dewi. Gaun pengantinnya, rancangan desainer haute couture terkenal dari kota mode internasional, Parisiane, terbuat dari bahan sutra putih yang dihiasi kristal Swarovski.Sebuah jubah panjang dengan bordir emas mengalir di belakangnya, membuatnya tampak seperti ratu sejati. Tiara berlian bertengger di kepalanya, melengkapi penampilannya yang elegan dan memesona.“Astaga! Mereka keren banget!” seru salah satu tamu undangan.“Duhai! Aku yakin baju mereka bukan barang sepele.” Tamu lain berdesis saat melihat Jay dan Zafia.“Mana ada barang sepele di sekitar pengusaha muda dan sukses yang kekayaan bersihnya dikatakan mencapai

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   205 - Pesta yang Tertunda

    “Terima kasih, suamiku.” Di samping Jay, Zafia tersenyum ketika tatapan mereka saling bertaut mesra.“Hah? Jadi … selama ini Kak Fia udah menikah?” Tiba-tiba muncul Feinata di ruang tamu.Gadis itu mendekat dengan wajah terkejutnya.“Maaf kalau kamu baru tau ini sekarang, Fei.” Zafia meraih adiknya untuk dia rangkul.Saat Feinata hendak menyahut, terdengar bunyi bel pagar depan.“Ah! Itu pasti si bodoh itu!” Feinata melepaskan rangkulan kakaknya dan berlari ke depan untuk membukakan pagar.Tak berapa lama, Feinata kembali masuk ke dalam sambil membawa pria muda. Jay tersenyum karena sangat mengenali pemuda itu. Radeva.“Permisi, Tante dan Om.” Radeva menyapa pasangan Narendra. “Oh, Kak Fia dan Bang Jay juga.” Dia tidak melupakan pasangan muda di sana.“Heh, kamu tau,” Feinata menepuk keras lengan Radeva dan berkata, “Kak Fia dan Bang Jay udah menikah! Kamu kapan ngelamar aku?”“Fei!” Ibunya langsung menegur putri bungsunya yang terlalu frontal ketika bertutur. “Kamu ini perempuan, loh

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   204 - Kesuksesan Si Raja Bengis

    “Fu fu fu ….” Jay terkekeh santai.Dia duduk di kursi kulit hitamnya yang megah, di ruang kerja yang memancarkan kemewahan modern.Sambil memegang cangkir teh herbal yang baru saja dituangkan oleh Atin, wajahnya tetap tenang, dengan sedikit senyum penuh keyakinan yang hanya dia tunjukkan pada orang-orang terdekatnya.“Aku tidak bermain, Pak,” kata Jay dengan suara datar namun penuh makna. “Aku hanya memastikan papan catur tetap di bawah kendaliku. Apa gunanya menjadi raja jika kamu tidak bisa mengontrol bidak-bidakmu?”Atin tersenyum tipis, mengakui kecerdikan bosnya. “Kamu bahkan mengalahkan mereka yang mencoba mengaitkanmu dengan PhantomClaw. Kini publik melihatmu sebagai pahlawan teknologi Astronesia.”Jay menyesap tehnya perlahan, matanya menatap jendela besar yang memperlihatkan pemandangan Jatayu yang gemerlap di malam hari.Kota itu, dengan segala kesibukannya, kini terasa seperti berada di telapak tangannya.Seiring waktu, NeoTech, perusahaan teknologi milik Jay, menjadi binta

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   203 - Permainan Hebat Jay

    Jonas mencoba mempertahankan argumennya. “Jenderal, saya yakin ada sesuatu yang disembunyikan oleh Jay. Keberadaannya di Jorgandia bisa saja ....”“Cukup!” potong Hambali dengan nada keras, membuat Jonas terdiam. “Fakta menunjukkan bahwa Jay Mahawira berada di Jorgandia, bekerja sama dengan ilmuwan internasional untuk sesuatu yang sangat penting bagi masa depan dunia. Dan sementara itu, Anda menyebarkan tuduhan bahwa dia adalah seorang kriminal yang memimpin organisasi bawah tanah. Apa yang Anda harapkan? Bahwa publik akan percaya omong kosong ini tanpa bukti yang jelas?”Jonas berusaha keras menyusun pembelaan. “Saya memiliki informasi dari Bruno sebelum dia mati, dan saya yakin itu valid. Jay—”“Bruno adalah kriminal yang bermain di dua sisi!” bentak Hambali. “Dan sekarang Anda ingin membangun seluruh argumenmu berdasarkan kata-kata seorang pengkhianat?”“Pak Jonas,&rdqu

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   202 - Akhir dari Jonas?

    “Jangan harap kamu bisa sewenang-wenang, Jek Jon!” seru Jonas.Pertarungan semakin sengit. Jonas menggunakan teknik Cakar Garuda, sebuah gaya bertarung yang memadukan kekuatan fisik dengan gerakan cepat.Dengan teknik itu, dia berhasil meloloskan dirinya dari cengkeraman Jek Jon.Namun, Jek Jon memiliki keunggulan dalam pengalaman dan teknik kanuragan tingkat tinggi.Dengan gerakan Langkah Naga Terbang, dia mengelak dari setiap serangan Jonas sambil melancarkan pukulan dan tendangan presisi yang mulai melemahkan sang mayor jenderal.Jonas tidak gentar. Dia mengaktifkan teknik bela diri Harimau Lembah yang menjadi kebanggaan Kostrad.Membawa serangan cepat, dia melancarkan pukulan dan tendangan yang ditujukan ke titik vital Jek Jon.Namun, Jek Jon memblokir setiap serangan dengan mudah, menggunakan teknik Cengkraman Naga Hitam untuk menangkap pergelangan tangan Jonas dan memutarnya hingga terdengar bunyi retakan kecil.Jonas meringis kesakitan, tetapi dia tidak menyerah. Dengan lompata

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   201 - Bertempur Melawan Pasukan Militer

    "Rupanya sungguh Pak Mayjen Jonas Patulubi, salah satu orang kepercayaan Pak Jendral Hambali Sardi." Jek Jon terkekeh santai. Dia berdiri di depan pondok utama milik Bruno, sedangkan mayat pria itu masih di dalam sana. Di belakang Jonas, sekelompok pasukan Kostrad bersenjata lengkap berjaga dalam formasi disiplin. Jonas maju selangkah, tatapannya tajam mencoba memberikan perasaan superior ke Jek Jon. "Kamu tak perlu berpura-pura lagi, Jek Jon. Kami tau siapa kamu sebenarnya. Kamu pikir bisa menyembunyikan identitasmu selamanya? Bruno sudah memberiku cukup petunjuk." Jay dalam wujud Jek Jon, menyeringai kecil seraya berkata, "Bruno? Anda mengandalkan ucapan orang yang bahkan tak tau caranya melindungi diri sendiri? Saya berduka untuk Anda, Mayjen. Saya kira Anda lebih pintar dari itu." Kemudian Jek Jon memberikan gestur mengejek ke Jonas beserta ekspresi wajah yang tak berlebihan tapi menusuk ulu hati lawannya. Jonas menggeram pelan, menahan amarah. "Kami tau kamu adalah Jay M

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   200 - Berhasil Ditaklukkan

    "Tutup moncong busukmu, Jek! Aku tak butuh belas kasihanmu!" teriak Bruno. "Lebih baik kau lekas menyerah padaku, dan PhantomClaw milikmu akan baik-baik saja!" Jek Jon terkekeh sembari dia menerima pukulan demi pukulan Bruno. Kali ini dia tidak menghindari. "Memangnya apa yang dijanjikan majikanmu mengenai aku dan PhantomClaw?" Jek Jon bertanya dengan bahasa tersirat. Dia sudah paham bahwa di balik pergerakan organisasi milik Bruno yang mengganggu PhantomClaw, pasti ada orang dengan kedudukan tinggi yang ingin dia hancur. Hanya saja, dia belum bisa memastikan orangnya. Tapi dia yakin, tak lama lagi semua tabir akan terbuka untuknya. Bruno menyeringai. "Beliau hanya meminta aku untuk mengendalikan kamu yang mirip kuda liar! Maka dari itu, Jek. Kusarankan kamu lekas menyerah dan kalian akan tetap bisa bertahan. Patuhlah!"Seraya menyerukan kata terakhir, Bruno mengirimkan pukulan tenaga dalam dari jarak 15 meter ke Jek Jon di depannya. "Apakah kepalamu terbentur meja saat kamu m

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   199 - Pertarungan Sengit

    "Oh, rupanya kau juga mampu menggunakan kekuatan semacam itu, he he!" Keluar seringaian dari Jek Jon. Bukannya gentar, dia justru terpacu untuk lekas menerjang ke Bruno. "Kemari kau, Jek Jon sampah!" teriak Bruno. Malam itu, di sebuah kedalaman wilayah yang jauh dari pemukiman penduduk di Pulau Gaharu, suasana tegang telah tercipta sejak awal. Jek Jon mengumpulkan tenaga murni, aliran chakra segera membanjiri tubuhnya, pergi ke titik-titik chakra untuk memaksimalkan potensi di setiap lini tubuhnya. "Hmph!" Jek Jon mendengus keras seraya meledakkan auranya sehingga debu di sekelilingnya mulai beterbangan. Setelahnya, dia melesat ke Bruno yang telah menanti dengan mata nyalang melotot. "Ayo! Kita tak perlu banyak basa-basi!" seru Bruno tanpa mengendurkan auranya sendiri. Jay yang sedang dalam mode Jek Jon si Raja Bengis, lekas menebaskan tangannya yang membentuk cakar. Angin energi keluar dari sana dan siap mencabik Bruno. "Apa itu basa-basi? Justru kamu yang te

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   198 - Mendatangi Markas Mafia Lain

    “Dia adalah Jay, Pa.” Zafia menjawab Tistan.Zafia tidak ingin secara gamblang mengungkap mengenai jati diri suaminya.Tapi, Tristan tidak puas dan masih bertanya, “Iya, dia adalah Jay. Tapi apakah dia juga punya identitas lain sebagai Jek Jon?”Sembari memunculkan senyumannya, Zafia menyahut, “Dia Jay, Pa. Jay Mahawira.”Usai mengucapkan kalimat itu, tampaknya tak hanya Tristan yang gemas. Yoana pun demikian.“Fia, jawab yang benar!” Yoana kehilangan kesabaran.Yoana merasa putrinya sedang menutupi sesuatu dan hal tersebut berbahaya dan menakutkan.Bagaimana mungkin sesuatu yang berkaitan dengan organisasi mafia terbesar di Astronesia tidak menakutkan?“Dia suamiku, Ma, Pa. Dia Jay Mahawira. Tentunya jawaban ini sudah lebih dari cukup, kan?” Masih dengan ketenangan yang sama, Zafia menanggapi kedua orang tuanya.Tristan menghela napas, tak tau lagi bagaimana cara berpikir Zafia. Membela suaminya sedemikian kuat di depan orang tuanya sendiri ketika sang suami terindikasi memiliki kait

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status