Share

Bab 97 Peringatan Mas Attala

Aku, Rania, benar-benar masih tidak menyangka dengan apa yang aku lihat saat itu, Kalea diarak menuju ke arah balai desa yang tak jauh dari sini.

Aku pun meminta Mas Attala untuk menemani diriku mengikuti mereka.

"Mas, kita ke sana sekarang! Aku ingin membantu Kalea," rengekku dengan mengguncangkan lengannya, hati-hati agar tidak terlalu keras.

Mas Attala tampak santai, seolah tidak memperdulikan perasaanku. Dia hanya tersenyum dan berkata, "Aku akan mengantarmu ke sana, asal kamu makan terlebih dahulu!" sambil santai menyantap makanannya.

Aku pun menggerutu karena Mas Attala bisa sesantai itu saat menghadapi situasi seperti ini.

"Kenapa Mas Attala begitu santai? Bukankah situasi ini cukup mengkhawatirkan?" pikirku dengan kesal.

Ternyata, Mas Attala punya alasan sendiri untuk tenang.

"Tidak akan terlewat, makan hanya membutuhkan paling lama dua puluh menit dan paling cepat sepuluh menitan. Aku tidak mau jika kamu sakit dan anak kita yang ada di dalam juga kena imbasnya, karena ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status