Share

Bab 102 Menerima Tawaran Arif

Aku, Kalea, terkejut saat mendengar pengakuan yang keluar dari bibir ayahku.

Aku berusaha menenangkan hati yang terasa panik dan kecewa, ketika aku berpikir jika tidak akan ada satu orang pun yang percaya dengan kata-kataku, tapi ternyata aku salah, ternyata ayahku masih percaya dengan ucapanku.

Mendengar apa yang disampaikan oleh ayahku, saat itu juga, ada rasa senang yang tiba-tiba muncul dari hatiku.

Ayahku sudah membela aku dan menunjukkan bahwa dia lebih mempercayai aku daripada fitnah yang mereka lancarkan kepadaku.

Sejenak, aku merasa dihargai, diakui oleh ayahku, dan tidak lagi harus hidup dalam bayang-bayang ketidakpercayaan.

"Bagaimana mungkin mereka berani menfitnahku seperti ini? Apakah mereka tidak sadar bahwa kebenaran pasti akan terungkap juga?" gumamku dalam hati.

Ayahku tidak pedulikan fitnah yang mereka lontarkan kepadaku, karena dia lebih percaya padaku ketimbang ucapan orang lain.

Namun, perasaan itu berubah saat orang-orang yang ada di sana terkejut mendengar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status