Share

Bab 104 Mulai Hidup Baru

Hati orang tua mana yang tak hancur, saat mereka mendapati kebenaran tentang cucunya yang saat itu tak bisa diselamatkan.

Aku terpaksa berbohong kepada kedua orangtuaku, karena saat itu aku tidak mau mereka terpuruk jika mengetahui kebenaran tentang apa yang aku katakan.

Sudah pasti saat ini mereka mengira jika anakku berada di tangan suamiku, saat aku bertemu dengan mereka seorang diri.

Mungkin saat itu mereka tidak sempat curiga, saat aku datang sendiri ke rumah ini, tanpa menggendong seorang bayi yang diperkirakan usianya lima bulan.

Mereka mungkin saat itu sedang panik, saat menerima kabar tentang fitnah yang mereka berikan kepadaku.

Ayahku menatap wajahku tidak percaya, guratan wajahnya kini mulai terlihat kasar, menandakan jika saat ini dirinya tengah marah.

"Kenapa kau berbohong kepada diriku?" tanya ayahku dengan tatapan penuh menelisik.

Aku terhenyak saat mendengar pertanyaan dari ayahku saat ini.

Seolah tak bisa memberikan sebuah alasan untuk dirinya, aku pun berusaha untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status