Share

Part 173. Bunuh Saja Daripada Hidup Begini!

Shanti tampak susah payah membuka matanya. Awalnya blur perlahan menjadi terang.

"Dimana saya?" rintihnya menahan sakit, seraya menoleh ke kanan ke kiri. Menyisir pandangan yang terbatas karena ditutupi dengan tirai pemisah. Detik kemudian, barulah Shanti sadar jika dirinya selamat dari ajal. Dan dia …

"Alhamdulillah Ya Allah, atas pertolonganmu," ucapnya bersyukur. Dalam rasa syukurnya, Shanti mencoba mencari tahu anggota bagian tubuhnya yang mana nyeri hebat. Dia menggerakkan kedua tangan, meraba wajahnya, akan tetapi tak ditemukan satupun perban di sana. Hanya terasa perih karena beberapa titik di wajahnya itu baret-baret kecil.

Namun, saat mencari bagian mana yang perih, barulah Shanti sadar jika bagian pinggang hingga ujung kakinya tak bisa digerakkan.

"Toloooong …," pekiknya menggelegar.

"Dokteeeerrr … Susteeeeerrr … tolooong …."

Mendengar suara histeris Shanti, salah satu perawat pun berlari ke sumber suara.

"Ibu sudah sadar," ucap sang perawat dengan napas tersengal-sengal.

"K
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status