Share

Sini Saya Gendong

Author: Brata Yudha
last update Last Updated: 2025-01-31 09:31:14

Reyhan tertawa geli mendengar Vina kaget dan latah seperti itu. “Sayang, kamu itu ya kebiasaan banget kalau kaget jadi latah.”

Sementara Reyhan menikmati kelatahan Vina dan menganggapnya sebagai sesuatu yang lucu dan menggemaskan, yang bersangkutan alias Vina sendiri justru sedang ketar-ketir luar biasa. Bisa-bisanya ia secara kebetulan bertemu Reyhan di sini, dan yang lebih parah, sekarang Vina sedang bersama Yudha. Untung saja Reyhan memergokinya di sini ketika Yudha sedang ke toilet, kalau sampai pacarnya ini memergoki dirinya bersama Yudha, bisa jadi perang dunia ketiga nanti.

“Ngapain kamu di sini?” tanya Vina.

Reyhan justru terkekeh. “Harusnya aku dong yang nanya kenapa kamu di sini, Sayang?”

Vina menggaruk pipinya sendiri. Kalau sedang panik, mulutnya memang suka asal bunyi. “Mmm… lagi jadi manekin.”

Sial, Vina benar-benar gugup luar biasa. Tadinya ia mau menjawab lain, tetapi malah yang keluar dari mulutnya jawaban ngaco dan konyol seperti itu.

Jelas saja jawaban Vina langsu
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Pak Satpam Salah Paham

    Reyhan berusaha mengejar mereka, tetapi karena hari itu Mall dalam keadaan ramai, jadi, Reyhan kehilangan jejak mereka. Belum lagi ponselnya yang tiba-tiba berdering. Mau tak mau, Reyhan mengangkat ponselnya dulu karena takut itu telpon penting. Di sisi lain, setelah keluar dari mall, Vina baru berani mengangkat wajahnya lagi. Yudha dan Vina masuk ke dalam mobil. “Selonjorkan kakimu,” pinta Yudha.Vina mengangguk. Ia meluruskan kakinya, kemudian Yudha mencari-cari kotak P3K di dalam mobil untuk mengambil salep pereda nyeri di sana. Yudha mengoleskan salep itu pelan-pelan, tetapi karena memang memar di kaki Vina masih baru, sentuhan pelan pun membuatnya terganggu.“Ah! Ah… a-ah… aduh!” Vina mengerang kesakitan sambil menggeliat. Yudha geleng-geleng kepala. “Jangan banyak bergerak, di sini sempit.”“P-Pelan dong, Om. Ah…”Gara-gara teriakan ambigu Vina, tiba-tiba ada yang mengetuk kaca mobil Yudha. Saat itu juga, Yudha menurunkan kaca mobilnya separuh dan bertemu pandang dengan satp

    Last Updated : 2025-01-31
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Karena Reyhan Baik

    Yudha seketika mengernyit mendengar jawaban Vina. “Cowokmu? Ngapain dia di sini?”“Sebenarnya tadi kami ketemu pas di mall, Om. Mungkin dia kira aku udah pulang makanya nyusulin ke rumah,” jelas Vina. Yudha mengusap wajahnya. “Kamu ini belum putus sama dia, ya?”Vina menggeleng. “Belumlah, Om. Masa iya tiba-tiba putus gitu aja. Lagian aku masih cinta sama dia, Om.”Yudha sedikit berjengit kaget mendengar jawaban Vina. Cinta, katanya? Entah mengapa Yudha ingin tertawa mendengar pengakuan itu. Apa sih yang diketahui gadis 18 tahun ini soal cinta? Paling-paling hanya sekadar cinta monyet belaka. “Jadi itu alasan kamu minta supaya kita pura-pura pacaran aja dan nggak perlu nikah beneran? Karena cowok kamu?”Vina mengangguk. “Iya, Om.”Yudha geleng-geleng kepala. “Kamu bikin keadaan tambah rumit aja.”Vina merengut. “Ih, siapa juga yang bikin keadaan tambah rumit? Kan dari awal aku udah bilang kalau memang udah ada cowok. Om sih minta aku pura-pura jadi calon istri segala.”“Kamu sendiri

    Last Updated : 2025-01-31
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Tolong Saya Vina

    “Aku kabur, Mas Yudha,” ulang Wulan.“Kabur gimana maksudnya?” tanya Yudha. Ia bingung mengapa Wulan tiba-tiba memberi kabar seperti ini kepadanya. Terlebih, bukankah apapun urusan Wulan sekarang bukan urusan Yudha lagi? mereka sudah putus waktu itu.“Ya kabur dari rumah Mas,” kata Wulan.“Iya, kenapa kabur dari rumah? Bukannya hari ini kamu menikah?”Terdengar helaan napas panjang dari seberang panggilan. “Aku nggak bisa jelasin di telepon, Mas. Bisa enggak kalau kita ketemuan di luar aja?”Yudha memijat sekat hidungnya. “Saya nggak bisa. Saya ada piket hari ini.”“Tolonglah Mas, sebentar aja.” Suara Wulan terdengar semakin memelas ketika memohon. Ia seperti sudah sangat putus asa untuk ingin bertemu dengan Yudha. “Nggak bisa, Wulan. Maaf, saya harus piket.”“Mas Yudha beneran nggak mau ketemu sama aku? Sebentar pun nggak mau?” Yudha mengernyit. Nada suara Wulan terdengar agak aneh. “Kan saya udah bilang, saya nggak bisa ketemu karena mau piket. Kamu kenapa sih?”“Oke, nggak papa

    Last Updated : 2025-02-01
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Kamu Harus Bertanggung Jawab

    Yudha terbangun di rumah sakit dengan kondisi kepala pening luar biasa. Ia panik, sebab terakhir kali yang diingatnya, ia sedang kebingungan bagaimana mengatasi kondisinya yang panas luar biasa akibat dijebak oleh Wulan. Orang terakhir yang bersama dengannya adalah Vina. Yudha membelalak. Benar, Vina. “Vina…” gumam Yudha.Ketika menoleh, bukan Vina yang ia lihat, melainkan wajah garang papanya yang melotot ganas kepadanya. Kalingga berdiri di samping ranjang rumah sakit Yudha, kedua lengannya menyilang di depan dada, dan rahangnya mengeras luar biasa. Tak hanya itu, sorot mata papanya begitu tajam sampai Yudha sendiri tanpa sadar menelan ludahnya.“Pa…pa…” gumam Yudha. Ia bingung mengapa papanya ada di sini, dan lebih bingung lagi karena melihat ekspresi marah pria itu.Yudha segera bangkit dari posisi berbaring dan beralih duduk sambil menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang.“Papa kenapa di sini? memangnya ada ap—” ucapan Yudha terhenti. Di ruangan itu, Vina duduk di sofa bers

    Last Updated : 2025-02-01
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Sengaja Salah Kirim Foto ke Komandan

    "Maaf Ning, tapi kayaknya kita nggak bisa lanjutin hubungan ini. Ibuku mau punya menantu seorang bidan atau perawat, supaya katanya ada yang bantu merawat Ibu di masa tuanya."Deg.Bening, seorang gadis desa yang baru saja mendengar ucapan kekasihnya itu mendadak membeku. “A-apa?” Bening menggumam. Ia merasa seperti mimpi. Kekasihnya, seorang pria yang amat ia cintai selama lima tahun terakhir tiba-tiba mengatakan itu kepadanya.Wildan, sang kekasih yang telah berhubungan dengan Bening selama lima tahun terakhir menatap gadis itu dengan tatapan ragu. Karena tidak ada tanggapan sama sekali dari Bening selain gumaman keterkejutan itu, ia sendiri pun bingung harus mengatakan apa lagi. “Maaf, Ning. Tapi, kamu pasti paham, ‘kan?” Bening menatap Wildan. Sorot matanya tampak terluka. “Jadi, maksudnya gimana, Mas?”Wildan menghela napas panjang. “Ya, begitulah.”Bening mengepalkan telapak tangannya. Begitu? Begitu bagaimana? Selama ini, Bening sudah sangat sabar menunggu kejelasan hubungan

    Last Updated : 2024-12-19
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Stalker Handal

    Bening masih menunggu jawaban dari komandannya Wildan di kursi tunggu salon. Namun, setelah sepuluh menit berlalu, pesan tadi tetap tak kunjung mendapatkan balasan yang diinginkan Bening. "Kenapa cuma di-read aja dari tadi, ya? Apa fotoku kurang cantik? Masa sih?" gumam Bening gusar. Bening memutuskan untuk kembali berfoto selfie dengan beberapa pose berbeda. Ia sengaja memilih foto yang menurutnya paling cantik, yaitu dengan pose sedikit memiringkan wajah dan tersenyum manis. Foto itu kembali dikirimkannya kepada Komandannya Wildan. Bening tak lupa menyisipkan caption di foto tersebut. [Sayang. Balas dong.]"Nah, dibaca! Kali ini pasti dibalas!" gumam Bening semangat.Sayangnya, setelah menunggu sekian menit lagi, pesan tersebut tetap tak mendapatkan balasan apa pun. Bening jadi membayangkan apa kira-kira yang dipikirkan oleh komandan itu sekarang. Masa ia tidak tertarik dengan foto cantik Bening? Atau jangan-jangan komandannya Wildan itu merasa risih dan sengaja tidak mau membala

    Last Updated : 2024-12-19
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Ditikung Teman Sendiri

    Bening menganga sembari mengedip-ngedipkan matanya. “Hah? Fotonya begini doang?”Bening sangat kecewa. Maksudnya, akun Instagram si komandan itu sampai diprivasi segala, Bening kira minimal ada potret pria itu secara jelas. Namun, yang ada di sana ternyata foto yang tampak mata saja. Kalingga berpose memakai masker dan pelindung kepala. Jemari Bening bergerak. Ia memperbesar foto itu, berusaha memperhatikan lebih seksama mata Kalingga, sebab memang itu saja satu-satunya yang tampak. Mata Bening menyipit, memperhatikan foto yang ia perbesar sampai hampir blur itu. Bening mangut-mangut sendiri, tidak jelas apa yang sebenarnya sedang ia setujui. Meski hanya tampak matanya saja, Bening bisa merasakan tatapan tajam dan dingin dari si komandan itu.Bening ganti memperhatikan perawakan Kalingga. Meski hanya melihat dari foto saja, tetapi Bening sudah bisa menilai kalau pria itu sangat gagah. “Hm, gagah banget,” gumam Bening tanpa sadar. Entah mengapa, Bening malah jadi semakin berh*srat

    Last Updated : 2024-12-19
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Pangeran Tampan

    Mata Bening tidak bisa berkedip menatap wajah orang yang menahan tubuhnya tersebut. Bibirnya tak kunjung terkatup. Alih-alih menjauhkan diri, ia malah bengong dan terus menatap pria yang membantunya itu. "Aku enggak lagi di surga, kan? Kok ada pangeran tampan di sini?" bisik Bening dalam hati. Bening benar-benar terpana melihat ketampanan pria itu. Sungguh mahakarya Tuhan yang luar biasa. Lihat saja alis matanya yang tebal, hidungnya yang mancung, rahangnya yang tegas, dan bibirnya yang tampak lembut dengan sedikit belahan di bibir bawah. Bening merasa tidak pernah berada sedekat ini dengan pria tampan lainnya sebelumnya. Yang artinya ... seorang Wildan pun tidak setampan si pria penolong ini di mata Bening! "Ehm, kamu bisa berdiri sendiri?" Suara pria tersebut akhirnya menyadarkan Bening dari keterpukauannya. Dia cepat-cepat berdiri, dibantu oleh pria tersebut. Ketika pria itu menanyakan identitasnya, "Siapa kamu?" Bening kehilangan kata-kata sejenak, matanya melirik ke arah Wil

    Last Updated : 2024-12-19

Latest chapter

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Kamu Harus Bertanggung Jawab

    Yudha terbangun di rumah sakit dengan kondisi kepala pening luar biasa. Ia panik, sebab terakhir kali yang diingatnya, ia sedang kebingungan bagaimana mengatasi kondisinya yang panas luar biasa akibat dijebak oleh Wulan. Orang terakhir yang bersama dengannya adalah Vina. Yudha membelalak. Benar, Vina. “Vina…” gumam Yudha.Ketika menoleh, bukan Vina yang ia lihat, melainkan wajah garang papanya yang melotot ganas kepadanya. Kalingga berdiri di samping ranjang rumah sakit Yudha, kedua lengannya menyilang di depan dada, dan rahangnya mengeras luar biasa. Tak hanya itu, sorot mata papanya begitu tajam sampai Yudha sendiri tanpa sadar menelan ludahnya.“Pa…pa…” gumam Yudha. Ia bingung mengapa papanya ada di sini, dan lebih bingung lagi karena melihat ekspresi marah pria itu.Yudha segera bangkit dari posisi berbaring dan beralih duduk sambil menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang.“Papa kenapa di sini? memangnya ada ap—” ucapan Yudha terhenti. Di ruangan itu, Vina duduk di sofa bers

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Tolong Saya Vina

    “Aku kabur, Mas Yudha,” ulang Wulan.“Kabur gimana maksudnya?” tanya Yudha. Ia bingung mengapa Wulan tiba-tiba memberi kabar seperti ini kepadanya. Terlebih, bukankah apapun urusan Wulan sekarang bukan urusan Yudha lagi? mereka sudah putus waktu itu.“Ya kabur dari rumah Mas,” kata Wulan.“Iya, kenapa kabur dari rumah? Bukannya hari ini kamu menikah?”Terdengar helaan napas panjang dari seberang panggilan. “Aku nggak bisa jelasin di telepon, Mas. Bisa enggak kalau kita ketemuan di luar aja?”Yudha memijat sekat hidungnya. “Saya nggak bisa. Saya ada piket hari ini.”“Tolonglah Mas, sebentar aja.” Suara Wulan terdengar semakin memelas ketika memohon. Ia seperti sudah sangat putus asa untuk ingin bertemu dengan Yudha. “Nggak bisa, Wulan. Maaf, saya harus piket.”“Mas Yudha beneran nggak mau ketemu sama aku? Sebentar pun nggak mau?” Yudha mengernyit. Nada suara Wulan terdengar agak aneh. “Kan saya udah bilang, saya nggak bisa ketemu karena mau piket. Kamu kenapa sih?”“Oke, nggak papa

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Karena Reyhan Baik

    Yudha seketika mengernyit mendengar jawaban Vina. “Cowokmu? Ngapain dia di sini?”“Sebenarnya tadi kami ketemu pas di mall, Om. Mungkin dia kira aku udah pulang makanya nyusulin ke rumah,” jelas Vina. Yudha mengusap wajahnya. “Kamu ini belum putus sama dia, ya?”Vina menggeleng. “Belumlah, Om. Masa iya tiba-tiba putus gitu aja. Lagian aku masih cinta sama dia, Om.”Yudha sedikit berjengit kaget mendengar jawaban Vina. Cinta, katanya? Entah mengapa Yudha ingin tertawa mendengar pengakuan itu. Apa sih yang diketahui gadis 18 tahun ini soal cinta? Paling-paling hanya sekadar cinta monyet belaka. “Jadi itu alasan kamu minta supaya kita pura-pura pacaran aja dan nggak perlu nikah beneran? Karena cowok kamu?”Vina mengangguk. “Iya, Om.”Yudha geleng-geleng kepala. “Kamu bikin keadaan tambah rumit aja.”Vina merengut. “Ih, siapa juga yang bikin keadaan tambah rumit? Kan dari awal aku udah bilang kalau memang udah ada cowok. Om sih minta aku pura-pura jadi calon istri segala.”“Kamu sendiri

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Pak Satpam Salah Paham

    Reyhan berusaha mengejar mereka, tetapi karena hari itu Mall dalam keadaan ramai, jadi, Reyhan kehilangan jejak mereka. Belum lagi ponselnya yang tiba-tiba berdering. Mau tak mau, Reyhan mengangkat ponselnya dulu karena takut itu telpon penting. Di sisi lain, setelah keluar dari mall, Vina baru berani mengangkat wajahnya lagi. Yudha dan Vina masuk ke dalam mobil. “Selonjorkan kakimu,” pinta Yudha.Vina mengangguk. Ia meluruskan kakinya, kemudian Yudha mencari-cari kotak P3K di dalam mobil untuk mengambil salep pereda nyeri di sana. Yudha mengoleskan salep itu pelan-pelan, tetapi karena memang memar di kaki Vina masih baru, sentuhan pelan pun membuatnya terganggu.“Ah! Ah… a-ah… aduh!” Vina mengerang kesakitan sambil menggeliat. Yudha geleng-geleng kepala. “Jangan banyak bergerak, di sini sempit.”“P-Pelan dong, Om. Ah…”Gara-gara teriakan ambigu Vina, tiba-tiba ada yang mengetuk kaca mobil Yudha. Saat itu juga, Yudha menurunkan kaca mobilnya separuh dan bertemu pandang dengan satp

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Sini Saya Gendong

    Reyhan tertawa geli mendengar Vina kaget dan latah seperti itu. “Sayang, kamu itu ya kebiasaan banget kalau kaget jadi latah.”Sementara Reyhan menikmati kelatahan Vina dan menganggapnya sebagai sesuatu yang lucu dan menggemaskan, yang bersangkutan alias Vina sendiri justru sedang ketar-ketir luar biasa. Bisa-bisanya ia secara kebetulan bertemu Reyhan di sini, dan yang lebih parah, sekarang Vina sedang bersama Yudha. Untung saja Reyhan memergokinya di sini ketika Yudha sedang ke toilet, kalau sampai pacarnya ini memergoki dirinya bersama Yudha, bisa jadi perang dunia ketiga nanti. “Ngapain kamu di sini?” tanya Vina. Reyhan justru terkekeh. “Harusnya aku dong yang nanya kenapa kamu di sini, Sayang?”Vina menggaruk pipinya sendiri. Kalau sedang panik, mulutnya memang suka asal bunyi. “Mmm… lagi jadi manekin.”Sial, Vina benar-benar gugup luar biasa. Tadinya ia mau menjawab lain, tetapi malah yang keluar dari mulutnya jawaban ngaco dan konyol seperti itu.Jelas saja jawaban Vina langsu

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Bertemu Pacar

    Yudha melihat gelagat aneh Vina. Keningnya seketika mengernyit heran. “Kenapa kamu?” tanya Yudha.Vina langsung menggeleng. Sayangnya, wajah Vina sudah pucat pasi. Seolah ia baru saja melihat sesosok hantu menyeramkan. Yudha sebenarnya heran, tetapi ia mengabaikannya. Lagipula, Vina memang suka bertingkah agak nyeleneh—setidaknya itu menurut pengamatan Yudha selama mengenal Vina selama beberapa hari terakhir. Ketika Yudha dan Vina mau masuk ke rumah, Vina langsung menahan lengan Yudha, membuat langkah mereka seketika terhenti. “Kenapa lagi?” tanya Yudha.“Om, gimana kalau kita pura-pura pacaran aja, jangan bilang mau nikah gitu. Soalnya, hm… anu, Om nggak mungkin serius mau menikah sama aku, ‘kan?”“Kenapa tiba-tiba berubah pikiran gitu?” tanya Yudha.“Bukan gitu maksudnya. Tapi... anu… hm…” Ah sial, Vina jadi bingung sendiri bagaimana membuat-buat alasannya. “Apa sih? Kamu jadi bertingkah aneh, Vina.”Vina menggeleng. “Bukan. Maksud aku, biar Om pikirin lagi gitu lho. Yang pentin

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Ada Yang Aneh

    Keesokan harinya, seperti yang dijanjikan, Yudha akan menjemput Vina di rumahnya. Sebelumnya Vina sudah meminta izin kepada orang tuanya bahwa hari ini dia akan pergi bersama Yudha ke suatu tempat. Ibu Vina masih di rumah sakit menemani sang suami yang akhirnya mendapatkan perawatan intensif. Mereka mengizinkan Vina pergi tanpa banyak bertanya karena Yudha juga sudah membantu.Vina menatap pantulan dirinya di cermin. Sejak sejam yang lalu Vina sibuk mengobrak-abrik isi lemarinya untuk mencari pakaian yang pantas untuk menemui orang tua Yudha. Semua pakaiannya sederhana, tidak ada yang bagus-bagus amat sebenarnya. Namun, Vina ingat bahwa konsep pakaian sopan adalah yang penting rapi dan tidak berlebihan. Dan akhirnya, Vina menemukan setelan yang tepat.“Apa pakaian ini cocok ya? Tapi, kayaknya emang nggak jelek-jelek banget deh,” ucap Vina sembari berkaca merapikan atasannya. “Yaudah pakai ini aja. Warnanya nggak kusam dan masih licin habis disetrika kemarin. Lumayan lah.”Karena bera

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Di Tagih Janji

    Vina menghela napas panjang. Ia tidak punya pilihan lain. Saat ini, kesehatan bapaknya sangat penting. Kalau harus menunggu biaya sendiri, rasanya malah tidak mungkin bapaknya bisa dirawat intensif di rumah sakit. Vina dan ibunya hanyalah penjual kue basah yang dititipkan ke warung-warung. Mau minta tolong kepada keluarga Wulan juga percuma. Mau ngemis-ngemis sampai Nobita nikah sama Shizuka juga enggak bakalan dikasih. Walaupun keluarga Wulan terbilang berkecukupan, tapi pelitnya nau'dzubillah. Bukan uang yang akan diterima, justru kata-kata penghakiman dan hinaan yang bikin kenyang. Sungguh, minta tolong pada keluarga itu bikin Vina trauma batin. “Ya udah aku mau, tapi bawa sekarang juga Bapakku ke rumah sakit untuk berobat.”Yudha mengangguk. “Nggak masalah.”Vina sedikit terkejut dengan respon itu. Ia kira, Yudha akan membuat alasan akan membawa bapaknya berobat di hari lain, ternyata malah langsung menyetujuinya dengan mudah. Yudha dan Vina keluar dari kamar bapaknya untuk bert

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Menikahlah Dengan Saya

    Baru pulang satgas dan mau melamar kekasihku, aku malah melihat tenda biru terpasang di depan rumahnya. Ternyata dia...Part 3Mereka sampai di rumah Vina berkat pertunjuk arah dari ibunya Vina. Yudha mengikuti saja ibunya Vina menunjukkan jalurnya. Rumah keluarga Vina sangat sederhana. Halamannya kecil, rumahnya pun kecil. Namun meski begitu, penampilan rumah ini tampak bersih dan rapi kalau dilihat dari luar. “Ayo Nak Yudha, masuk dulu. Maaf ya, rumah Ibu kecil, kayak gubuk aja.”Yudha mengangguk. “Terima kasih.”Yudha dipersilakan duduk di ruang tamu. Di sana hanya tersedia kursi dan meja kayu yang sudah tua. Perkakas yang ada hanya sederhana. Ibunya Vina ke belakang untuk membuatkan teh, sementara Vina disuruh menemani Yudha di ruang tamu.Vina merengut sambil menyilangkan kedua lengannya sejak tadi. “Apa-apaan sih ini? Aku nggak kenal sama kamu ya Om, kok bisa-bisanya ngaku-ngaku kita selingkuh? Aku nggak serendah itu kali sampai mau jadi selingkuhan. Ih!”Yudha terkekeh. “Oh in

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status