Share

Karena Reyhan Baik

Author: Brata Yudha
last update Last Updated: 2025-01-31 19:35:28

Yudha seketika mengernyit mendengar jawaban Vina. “Cowokmu? Ngapain dia di sini?”

“Sebenarnya tadi kami ketemu pas di mall, Om. Mungkin dia kira aku udah pulang makanya nyusulin ke rumah,” jelas Vina.

Yudha mengusap wajahnya. “Kamu ini belum putus sama dia, ya?”

Vina menggeleng. “Belumlah, Om. Masa iya tiba-tiba putus gitu aja. Lagian aku masih cinta sama dia, Om.”

Yudha sedikit berjengit kaget mendengar jawaban Vina. Cinta, katanya? Entah mengapa Yudha ingin tertawa mendengar pengakuan itu. Apa sih yang diketahui gadis 18 tahun ini soal cinta? Paling-paling hanya sekadar cinta monyet belaka.

“Jadi itu alasan kamu minta supaya kita pura-pura pacaran aja dan nggak perlu nikah beneran? Karena cowok kamu?”

Vina mengangguk. “Iya, Om.”

Yudha geleng-geleng kepala. “Kamu bikin keadaan tambah rumit aja.”

Vina merengut. “Ih, siapa juga yang bikin keadaan tambah rumit? Kan dari awal aku udah bilang kalau memang udah ada cowok. Om sih minta aku pura-pura jadi calon istri segala.”

“Kamu sendiri
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Tolong Saya Vina

    “Aku kabur, Mas Yudha,” ulang Wulan.“Kabur gimana maksudnya?” tanya Yudha. Ia bingung mengapa Wulan tiba-tiba memberi kabar seperti ini kepadanya. Terlebih, bukankah apapun urusan Wulan sekarang bukan urusan Yudha lagi? mereka sudah putus waktu itu.“Ya kabur dari rumah Mas,” kata Wulan.“Iya, kenapa kabur dari rumah? Bukannya hari ini kamu menikah?”Terdengar helaan napas panjang dari seberang panggilan. “Aku nggak bisa jelasin di telepon, Mas. Bisa enggak kalau kita ketemuan di luar aja?”Yudha memijat sekat hidungnya. “Saya nggak bisa. Saya ada piket hari ini.”“Tolonglah Mas, sebentar aja.” Suara Wulan terdengar semakin memelas ketika memohon. Ia seperti sudah sangat putus asa untuk ingin bertemu dengan Yudha. “Nggak bisa, Wulan. Maaf, saya harus piket.”“Mas Yudha beneran nggak mau ketemu sama aku? Sebentar pun nggak mau?” Yudha mengernyit. Nada suara Wulan terdengar agak aneh. “Kan saya udah bilang, saya nggak bisa ketemu karena mau piket. Kamu kenapa sih?”“Oke, nggak papa

    Last Updated : 2025-02-01
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Kamu Harus Bertanggung Jawab

    Yudha terbangun di rumah sakit dengan kondisi kepala pening luar biasa. Ia panik, sebab terakhir kali yang diingatnya, ia sedang kebingungan bagaimana mengatasi kondisinya yang panas luar biasa akibat dijebak oleh Wulan. Orang terakhir yang bersama dengannya adalah Vina. Yudha membelalak. Benar, Vina. “Vina…” gumam Yudha.Ketika menoleh, bukan Vina yang ia lihat, melainkan wajah garang papanya yang melotot ganas kepadanya. Kalingga berdiri di samping ranjang rumah sakit Yudha, kedua lengannya menyilang di depan dada, dan rahangnya mengeras luar biasa. Tak hanya itu, sorot mata papanya begitu tajam sampai Yudha sendiri tanpa sadar menelan ludahnya.“Pa…pa…” gumam Yudha. Ia bingung mengapa papanya ada di sini, dan lebih bingung lagi karena melihat ekspresi marah pria itu.Yudha segera bangkit dari posisi berbaring dan beralih duduk sambil menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang.“Papa kenapa di sini? memangnya ada ap—” ucapan Yudha terhenti. Di ruangan itu, Vina duduk di sofa bers

    Last Updated : 2025-02-01
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Dia Calon Suami Vina

    Yudha menatap Vina dengan serius. “Jadi kamu maunya apa?” tanya pria itu. Vina mengembuskan napas panjang. “Aku mau urusan kita sampai di sini. Om nggak boleh ngajak aku pura-pura jadi pacar lagi, tapi urusan pengobatan orang tuaku tetap Om yang bayar sampai keluar dari rumah sakit.”Yudha mendengarkan semua permintaan Vina dengan seksama. Ia memejamkan mata sebentar sebelum kemudian merespon, “kamu benci sama saya ya sampai nggak mau urusan sama saya lagi?”Vina menggeleng. “Bukan gitu, aku cuma mau hidup normal semestinya aja.”Yudha menaikkan sebelah alisnya. “Memangnya kalau berurusan dengan saya hidup kamu jadi nggak normal? Iya saya akui kalau saya salah atas kejadian yang sebelumnya, tetapi saya sedang berusaha bertanggung jawab sekarang.”“Ya intinya aku mau balik ke kehidupanku yang biasanya aja, Om,” kata Vina. “Tapi ‘kan saya udah melakukan sesuatu yang buruk ke kamu. Kenapa kamu nggak mau saya tanggung jawab?”Vina terdiam. Ia bukannya tidak menghargai Yudha yang mau ber

    Last Updated : 2025-02-02
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Dipermalukan

    Reyhan langsung menoleh menatap Vina. Pandangannya begitu tajam, membuat Vina sampai tidak berani balas menatap matanya. “Oh iya, kalau Nak Reyhan mau ngobrol sama Vina silakan masuk aja, Ibu ke dalam dulu mau nemenin Bapak.” Ibunya Vina pamit kemudian segera ke dalam. Saat ini, hanya ada Reyhan dan Vina saja di depan. Suasana benar-benar canggung di antara mereka berdua. “Vin, apa maksud Ibu kamu itu, hah?” tanya Reyhan.Vina langsung menarik lengan Reyhan dan membawanya agak menjauh dari depan pintu. Hanya melihat dari ekspresi Reyhan saja, Vina tahu kalau pemuda itu murka. Vina hanya tidak mau kalau nanti suara amarah Reyhan terdengar dari dalam rumah.“Jelasin apa maksud Ibu kamu tadi, Vin. Apa-apaan itu? kenapa tiba-tiba kamu punya calon suami, hah?”Vina menarik napas panjang. “Aku bisa jelasin, Yang. Ini semua nggak seperti yang kamu pikirkan kok, aku…”“Jadi selama ini kamu selingkuhin aku, Vin?” potong Reyhan. Vina menggeleng. “Enggak, bukan gitu, Rey. Aku nggak selingkuh

    Last Updated : 2025-02-02
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Apapun Demi Orang Tua

    Vina kelihatan bingung. Tiba-tiba saja Yudha ada di sana dan bertingkah seolah-olah mereka adalah sepasang kekasih. Teman Vina yang merundungnya sejak tadi mengernyit. Sherly jelas terkejut melihat Vina tiba-tiba dirangkul oleh pria dewasa yang bahkan juga memanggilnya sayang. Belum lagi, Yudha memakai seragam tentara, jadi Sherly yang tadi bertingkah sok berkuasa dan bisa memperlakukan Vina sesuka hati mendadak ciut. Ia takut karena Yudha adalah seorang aparat. “Ditanyain kok malah bengong sih, Yang? Udah belum beli kopinya?” Yudha kembali menatap Vina. Meskipun ekspresi Vina masih tampak kebingungan, Yudha tetap memasang senyum di hadapan gadis itu. Vina melirik Reyhan yang berdiri di belakang Sherly. Pemuda itu tidak melakukan apa-apa sejak tadi. Ia bahkan membiarkan saja Sherly menghinanya habis-habisan. Sekarang ketika Yudha datang, Reyhan malah kelihatan sedang menahan amarah. “A-Aku kayaknya nggak jadi beli di sini deh, Yang. Aku pengen beli es boba aja,” kata Vina. Ia tidak

    Last Updated : 2025-02-03
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Kenapa Aku Deg-degan?

    Yudha yang mendengar pernyataan mendadak dari Vina sontak membelalak kaget. “Tunggu sebentar, maksudnya gimana?” tanya Yudha. Vina terisak. Ia sudah tidak bisa menahan tangisnya lagi. Entahlah, ia benar-benar lelah dengan kehidupannya. Selalu saja ada masalah baru sementara masalah yang lama belum terselesaikan. “Om, Bapak masuk rumah sakit lagi. Aku nggak tau harus minta tolong ke siapa lagi selain ke Om Yudha. Aku beneran butuh pertolongan. Om bisa bantu aku lagi nggak?”Jujur saja, ketika mengatakan itu, Vina malu luar biasa. Ia sudah pernah dibantu oleh Yudha, dan sekarang ia malah meminta bantuan lagi. Vina yakin sekali dirinya pasti sudah menjelma menjadi sosok yang tidak tahu diri. Masalahnya, Vina juga terdesak di sini. Ia tidak bisa meminta bantuan saudaranya, yang ada nanti malah dimaki-maki dan disebut tidak tahu diri. “Iya, insyaallah saya bantu. Bapak kamu dibawa ke rumah sakit yang kemarin, ‘kan?” tanya Yudha memastikan.“Iya, Om. Tadi aku telepon ambulans buat bawa k

    Last Updated : 2025-02-03
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Kasmaran

    Yudha bingung. Baru saja datang tiba-tiba sudah dipuji oleh Danyon di hadapan gadis cantik yang Yudha sendiri tidak kenal itu siapa. Yudha tahu kalau gadis itu jelas bukan anaknya Danyon. “Sini, Ga. Duduk dulu.”Yudha mengangguk. Ia segera duduk di kursi yang berlawanan dengan gadis itu. Sekarang posisi mereka jadinya berhadapan satu sama lain, sementara Danyon duduk di bagian kursi single di pinggir. “Kenalin Ga, ini keponakan saya, namanya Raisa. Kebetulan dia lagi main ke sini, makanya sekalian saya kenalin ke kamu.”Yudha mengangguk. Ia tidak paham apa korelasi antara keponakan Danyon yang sedang main kemari dan harus berkenalan dengan Yudha. Namun berhubung ini atasannya sendiri yang memperkenalkan, tentu saja Yudha tidak protes apa-apa. Toh tidak masalah juga berkenalan dengan orang baru. Yudha menatap gadis bernama Raisa itu, dan ia langsung tersenyum manis kepada Yudha. Raisa kelihatan sekali sebagai gadis yang sudah biasa berkenalan dengan orang baru, jadi ketika pertama k

    Last Updated : 2025-02-04
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Patah Hati

    Wulan menghela napas panjang. Ia masih kepikiran perkara siapa yang membiayai pengobatan bapaknya Vina di rumah sakit. Satu-satunya kemungkinan yang ada hanya Yudha. Masalahnya, saudara mereka tidak akan ada yang mau membantu untuk menalangi pengobatan bapaknya Vina. Semua juga tahu kalau keluarga Vina itu miskin. Saudara yang mau membantu pasti mikir-mikir dulu, takutnya nanti uang tidak kembali karena orang tua Vina tak sanggup membayar utang. “Ini serius Mas Yudha yang biayain Vina?” Wulan lagi-lagi menggumam. Ia menghela napas panjang. Entahlah, fakta bahwa kemungkinan besar Yudha yang membiayai pengobatan bapaknya Vina terdengar tidak masuk akal di pikiran Wulan. “Dia itu hanya seorang tamtama lho? Duit dari mana coba buat biayain pengobatan bapaknya Vina? atau jangan-jangan, pakai tabungan dia?”Wulan mer emas kepalanya sendiri. “Argh! Aku jadi curiga. Nggak bisa, nggak bisa. Aku nggak bisa diem aja. Pokoknya aku harus cari tau.”*Malamnya, Vina masih di rumah sakit. Tadi sor

    Last Updated : 2025-02-04

Latest chapter

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Basah Kuyup

    Vina diam saja setelah mendengar jawaban Bening mengenai barang-barang yang ia beli untuk calon menantunya itu. Ia terus mengekori Irene dan Bening yang sedang berdiskusi, tetapi pikirannya benar-benar sudah melayang entah ke mana. Ia berusaha biasa saja, padahal hatinya menjerit frustrasi. Selesai berbelanja, Vina membantu mengepak semua item yang dibeli oleh Bening ke dalam kotak-kotak dengan ukuran beragam kemudian memasukkannya ke paper bag. Belanjaan Bening lumayan banyak, dan wanita itu tampak agak kesusahan membawanya sendirian. “Biar saya bantu bawakan sampai ke mobil, Tante,” kata Vina.Bening mengangguk. “Terima kasih ya, Vin.”Kebetulan, Bening datang ke butik itu hanya bersama dengan supir, dan biasanya supir Bening hanya menunggu di dalam mobil kalau tidak disuruh oleh Bening untuk mengawal. Makanya, Vina berinisiatif membantu membawakan semua paper bag belanjaan itu sampai ke mobilnya. Ketika sudah keluar dari butik, Bening langsung teringat dengan permasalahan yang d

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Mau Pindah Dinas

    Vina tidak kuat melihat kedekatan Bening dengan Raisa. Jujur saja, ia iri. Mungkin, Vina hanya merasa diistimewakan saat itu. Ia terlalu percaya diri karena Bening baik padanya, padahal Bening memang baik kepada semua orang. Dari awal, karakter Bening memang orang baik dan lemah lembut. Perlakuan baik Bening kepada Vina juga merupakan hal yang biasa, Vina saja yang menanggapinya berbeda seolah-olah ia sangat penting untuk Bening. “Harusnya aku nggak ke-PD-an pas Tante Bening baik sama aku. Tante Bening ‘kan emang selalu baik ke semua orang,” gumam Vina getir. Tujuannya ke sana untuk membicarakan masalah Garuda berdasarkan keterangan Raya, tetapi melihat Raisa di sana, Vina mengurungkan niat itu. Hatinya tak sanggup. Vina pun berbalik dan hendak pergi, tetapi ketika ia memutar badannya, malah ada Yudha di sana. Vina sontak menghentikan langkahnya karena terkejut. “Mau apa kamu ke sini?” tanya Yudha dingin. Vina menggeleng. Ia berusaha bersikap biasa saja meski hatinya berdebar ta

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Dia Dihukum

    Vina seketika berwajah datar. Mengapa pula ia harus bertemu Raya di sini? Ia sedang tidak ingin bertemu siapa-siapa sekarang. Hubungan Vina dan Raya sebelumnya baik-baik saja. Raya juga ramah padanya karena tahu kalau Vina adalah pacar kakaknya. Namun, kali ini karena Vina sudah tidak pacaran dengan Reyhan, sikap Raya juga kelihatan sekali berubah. Vina yang tadinya sedang memilih-milih lotion badan langsung mengambil secara random yang ada di depan matanya. Ia memandang Raya sekilas, tak ada niatan sama sekali untuk berinteraksi lebih lama dengan gadis itu."Maaf, aku lagi sibuk. Lain kali aja," kata Vina. Ia segera berbalik dan hendak pergi ke kasir. Namun, Raya lebih dulu menarik bahunya dari belakang."Nggak bisa lain kali. Kita harus bicara sekarang," tegas Raya.Vina mengernyit. "Apa sih, Ray? Kan aku udah bilang kalau aku sibuk. Lain kali sajalah."Raya tetap bersikeras. Ia yang tadinya mencengkeram bahu Vina beralih menahan lengan gadis itu. "Nggak mau. Pokoknya harus sekaran

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Bertemu Dia

    Selesai wawancara di butik tadi, Vina tidak langsung pulang ke rumah melainkan pergi ke rumah sakit untuk menemui orang tuanya. Suasana hati Vina membaik setelah ia berhasil mendapatkan kerja. Ia pergi ke rumah sakit dengan memesan ojek.Sesampainya di sana, Vina malah melihat ibunya sedang melipat semua pakaian yang dibawa untuk bapaknya.“Assallammuallaikum,” ucap Vina.“Waallaikumsalam. Kamu habis keluar, Vin?” tanya ibunya.Vina mengangguk. “Iya, Bu. Cari kerja. Alhamdulillah Vina tadi udah tanda tangan kontrak kerja.”Ibunya Vina senang mendengar hal itu. “Beneran? Kerja di mana, Vin?”“Di butik, Bu. Tadi udah sekalian wawancara terus diterima, makanya langsung tanda tangan kontrak kerja. Besok udah mulai kerja di sana.”“Alhamdulillah… Ibu turut senang, Vin. Semoga perkerjaannya berkah dan bisa membawa rezeki yang halal.”Vina mengangguk. “Iya, Bu. Aamiin. Oh iya, Ibu kok udah ngeringkes semua pakaian Bapak?”“Tadi pas dokter meriksa Bapak, katanya kondisi bapak sudah sangat mem

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Terpaksa Berpisah

    Yudha hanya bisa membeku selama beberapa saat usai mendengar perkataan Vina. "Tunggu sebentar, kamu ngomong apa sih Vin?" tanya Yudha. "Ya itu, Om. Aku yakin Om paham."Yudha menggeleng. "Maksud kamu apa tiba-tiba ngomong gitu?"Vina menunduk. Ia sama sekali tidak berani menatap mata Yudha. Ia takut, kalau ia menatap mata pria itu, maka pendiriannya akan goyah. Hatinya hancur, tetapi ia harus tetap tegar dan kelihatan biasa saja di depan Yudha supaya pria itu mau untuk mengakhiri hubungan mereka. "Maksud aku sesuai dengan apa yang aku katakan. Pokoknya gitulah. Aku minta maaf karena udah nyusahin Om Yudha. Aku janji ini yang terakhir," kata Vina. Yudha heran. Ini terlalu mendadak. Vina kelihatan baik-baik saja sebelumnya. Mereka berdua datang ke acara di rumah Kalingga dan Bening juga dalam situasi yang bahagia. Namun, mengapa tiba-tiba jadi seperti ini?"Sebenarnya ada apa sih, Vin? Apa saya melakukan kesalahan sama kamu? Jangan bikin saya bingung.""Apa kurang jelas yang aku omo

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Kenapa Kamu Pergi?

    Yudha masih terus berusaha mencari keberadaan Vina. Ia berkeliling ke seluruh rumah, bahkan sampai ke halaman samping rumah keluarganya hanya untuk mencari tahu di mana keberadaan Vina. Namun, meskipun ia sudah berkeliling sampai ke area yang seharusnya tidak didatangi Vina pun, keberadaan gadis itu nihil. Yudha sudah berkali-kali menghubungi nomor Vina. Dan semua panggilannya tidak ada jawaban. Yudha semakin khawatir. Ini memang bukan pertama kalinya Vina datang ke rumah keluarga Yudha, tetapi ini adalah pertama kalinya Vina datang dalam acara yang dihelat oleh keluarganya. Yudha takut kalau Vina merasa tidak nyaman atau bagaimana sehingga tiba-tiba pergi.Yudha langsung menggeleng. "Nggak mungkin Vina kayak gitu. Dia pasti ngomong kalau memang nggak nyaman," gumam Yudha. Setelah menelusuri hampir seluruh penjuru rumah keluarganya, Yudha kembali ke depan. Acara akan segera dimulai beberapa menit lagi, tapi keberadaan Vina tidak juga ditemukan. Bening yang sedang menyapa tamu-tamu y

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Jauhi Abang Gue

    Setelah menjenguk orang tua Vina di rumah sakit, Yudha harus segera pamit. Ia keluar sudah lumayan lama tadi, jadi harus segera kembali. Vina mengantarkan Yudha keluar dari ruang rawat inap bapaknya, barulah Yudha pamitan kepada Vina.“Saya harus kembali,” kata Yudha.Vina mengangguk. “Iya, Om.”“Siap-siap untuk besok malam minggu ya, jangan sampai lupa. Saya jemput kamu ke rumah.”Vina mengangguk lagi. “Oke, Om. Makasih ya Om untuk hari ini, dan untuk semuanya.”Yudha tersenyum tipis. “Ya sama-sama. Kalau gitu, saya pergi dulu. Assalammualaikum.”Bukannya menjawab salam dari Yudha, Vina malah menahan pergelangan tangan pria itu. Yudha yang belum sempat melangkah langsung memutar lehernya menghadap Vina.“Kenapa?” tanya Yudha heran.“Mm… H-hati-hati di jalan ya, Om.” Vina mengucapkannya sambil menunduk, dengan suara yang amat pelan dan nyaris berbisik. Untung saja posisi mereka berdekatan, jadi Yudha masih bisa mendengar dengan jelas apa yang dikatakan oleh gadis itu. Yudha tersenyum

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Falling In Love

    Vina berdebar dan tremor parah. Bahkan telapak tangannya sekarang terasa sangat berkeringat gara-gara mendengar Yudha menyebut bahwa dirinyalah calon istri pria itu. Padahal, tadi ia sedang kesal luar biasa. Bisa-bisanya sekarang ia berubah berdebar-debar dan grogi parah hanya karena satu kalimat yang diucapkan oleh Yudha. Jujur saja, Vina ingin teriak sekarang, tetapi tentu saja ia tidak mungkin melakukan itu. Yang ada, ia malah akan mempermalukan dirinya sendiri. Sementara itu, Yudha sendiri tidak mau melepaskan pandangannya dari Vina. Ia terus-menerus menatap gadis itu.“Vina, kamu nggak boleh nolak.”Vina semakin membuang muka. Ia tidak berani beradu tatap dengan pria itu. Melihat gelagat malu Vina, entah mengapa malah membuat Yudha antusias. Ekspresi malu-malu dan jaga imej ala Vina itu malah tampak menggemaskan di mata Yudha. “Kenapa sih dari tadi buang muka terus?” tanya Yudha. “Bukannya kalau bicara sama orang itu harus saling tatap muka ya?”Vina merengut. “Terus maunya ak

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Merajuk

    Yudha menghabiskan beberapa jam berkeliling dengan Raisa. Ia sendiri sudah mengakui sejak awal kalau dirinya bukan tipikal yang suka pergi jalan-jalan, jadi ia tidak terlalu tahu harus ke mana. Namun, Raisa menerima saja. Setelah dari kafe itu, mereka berkeliling lagi ke area dekat-dekat saja baru kemudian pulang. Selesai mengantar Raisa ke tempat Pak Danyon, Yudha langsung bergegas kembali ke rumah dinas. Baru saja ia menginjakkan kakinya ke dalam rumah dinas, ponsel Yudha bergetar, ada panggilan dari mamanya.“Halo, Ma?” “Sagara, Mama tadi kirim pesan ke kamu, kok enggak dibaca?” tanya Bening.Yudha langsung memeriksa ponselnya. “Oh iya, Sagara belum buka hape dari tadi, Ma.”“Memangnya dari mana, Ga? Kok sampai nggak buka hape sama sekali?”“Oh itu, tadi dimintai tolong sama Pak Danyon.” Yudha tidak menjelaskan detail kalau permintaan tolong Pak Danyon adalah untuk mengajak keponakan perempuannya jalan-jalan. Yudha hanya tidak mau mamanya nanti salah paham, sebab keluarga Yudha s

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status