Share

97. Ketar-ketir

Hari ini aku terpaksa bolos kerja lagi dengan alasan ada keluargaku yang sedang sakit. Padahal semua keluargaku ada di kampung. Kalaupun mereka ada yang sakit, aku cukup mengirim uang, karena tidak cukup sehari untuk pulang ke kampung.

Ajakan Mas Dodi tempo hari aku iya-kan. Berkencan dengan pria beristri itu harus pandai memanfaatkan situasi, saat Mas Dodi keluar kantor, aku harus bisa mengikutinya. Kalau tidak, maka waktu bersamanya jadi berkurang. Karena tetap saja, Mas Dodi harus menyisakan waktu untuk istrinya di rumah.

Aku memilih menunggu di dalam mobil yang berada di parkiran. Sementara Mas Dodi menyelesaikan pekerjaannya dulu. Lumayan lama hingga aku ketiduran. Terbangun ketika mendapat sentuhan di bahu, rupanya Mas Dodi sudah selesai dengan pekerjaannya.

"Maaf ya, kalau lama nunggu," ujarnya sambil duduk di bangku kemudi.

"Sudah selesai, Mas?"

"Sudah. Bosan, ya nunggu di sini?"

"Lumayan."

"Tadi juga aku minta kamu nunggu di cafe depan supaya kamu nggak bosan."

"Enggak apa-a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status